Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Tidak terasa, waktu malam telah tiba. Semua orang di ruang rawat Boy masih berjaga. Tidak ada satupun yang pulang sebelum Boy siuman. Krystal duduk di samping Boy dan tidak beranjak sejak tadi. Doni, Ryan, Dena dan Jelita duduk di sofa. "Kalau kalian mau pulang, silahkan pulang. Aku bisa sendiri jaga Boy di sini," kata Krystal.
"Kami akan di sini sampai Boy siuman. Krystal, Kami bertiga sudah lama bersahabat. Dulu waktu Aku operasi usus buntu saat SMA, Boy juga menunggui Aku sampai siuman," jawab Doni.
"Boy juga melakukan hal yang sama waktu Aku tabrakan di semester dua. Boy menunggui Aku sampai siuman setelah operasi pemasangan pen di kakiku, waktu operasi pelepasan pen setahun yang lalu dia juga menungguiku," jawab Ryan.
"Beruntung sekali Boy punya sahabat seperti kalian. Terima kasih banyak," ucap Krystal.
"Tidak perlu berterima kasih. Sudah seharusnya Kami di sini, menemani Kamu menjaga Boy. Lagian Kami juga tidak sibuk," jawab Doni lagi.
"Jelita, kalau Kamu mau pulang, pulang saja!" ucap Krystal.
"Saya di sini saja Nona, di rumah juga tidak ada siapa-siapa. Saya masih bisa memantau pekerjaan Saya lewat ponsel," jawab Jelita. Sebenarnya Jelita tidak enak meninggalkan Krystal sendirian menjaga Boy, walaupun ada Doni dan Ryan di sini. Apalagi, Boy tertusuk setelah berusaha menyelamatkan dirinya dari penculikan. Jelita cukup tau diri untuk balas budi.
"Oh ya, kalian mau makan apa? Biar Aku beli di luar. Dari tadi kalian belum makan," tawar Dena.
"Aku tidak lapar," tolak Krystal.
"Sama, masih kenyang," jawab Doni dan Ryan bersamaan.
"Masa sih? Setauku, sejak pagi kalian belum makan," kata Dena lagi.
"Apa kalian kelaparan akan membuatku sembuh?" sahut Boy. Semua orang terkejut Boy ikut menyahut.
"Boy, Kamu sudah siuman?" Krystal senang bukan main.
"Boy." Doni dan Ryan berdiri menghampiri Boy yang baru saja siuman.
"Kalian, apa tidak makan seharian akan membuat Aku sembuh? Tidak kan? Yang ada, kalian pingsan, dan akhirnya tidak bisa menjagaku," sahut Boy lagi. "Makan sana! Aku baik-baik saja," perintah Boy.
"Bagaimana Aku bisa makan? Kamu di sini belum sembuh," jawab Krystal.
"Krystal ku Sayang. Makan ya? Setelah makan, Kamu ke sini lagi dan rawat Aku. Jelita! Bawa pimpinan Kamu makan, nanti dia pingsan!" titah Boy.
"Baik, Tuan Muda Boy, sekali lagi terima kasih karena sudah menyelamatkan Saya. Ayo Nona, kita keluar sebentar makan. Nanti Kita ke sini lagi," ajak Jelita.
"Sayang, sana pergi makan sama Jelita, nanti ke sini lagi. Kalian bertiga juga harus makan!" titah Boy pada Doni, Ryan dan Dena. Sepertinya Boy sudah sembuh, karena mulutnya sudah bisa bawel seperti biasa.
Kalau Boy sudah meminta mereka makan, maka mereka harus menuruti keinginan Boy. Jika tidak, mulut Boy tidak akan berhenti bawel. Terpaksa mereka bertiga keluar sama-sama sesuai perintah Boy. Sebelum mereka keluar mencari makanan, dokter di minta datang untuk memeriksa keadaan Boy yang baru siuman. Alhamdulillah, pemeriksaan Boy hasilnya bagus semua. Jadi, mereka bisa keluar mencari makanan dengan tenang.
Di tinggal sendirian, Boy menelepon orangtuanya. Untunglah Krystal belum sempat mengabari Bram dan Nadia perihal Boy yang di tusuk Saga. Jadi, Boy memberitahu orangtuanya kalau dia bermalam di tempat Ryan malam ini karena tugas kuliah sedang menumpuk.
Ternyata Krystal, Doni, Ryan, Dena dan Jelita makan di kantin rumah sakit. Terlihat Krystal buru-buru menghabiskan makanannya. Doni dan yang lainnya pun geleng-geleng kepala melihat makanan Krystal duluan habis. "Aku duluan," ucap Krystal pada semuanya. Krystal lagi langsung bergegas ke ruang rawat Boy lagi.
"Apa Krystal makan serakus itu?" tanya Ryan pada Jelita.
"Nona Krystal tidak pernah rakus begitu saat makan. Ini pasti, karena dia ingin cepat-cepat menjaga Tuan Muda Boy," jawab Jelita.
"Jelita, Kamu sudah berapa lama bekerja di Winner Group?" tanya Dena.
"Sudah tujuh tahun," jawab Jelita.
"Krystal sejak kapan jadi CEO Winner Group?" tanya Dena lagi karena penasaran.
"Nona Krystal baru dua tahun menjadi CEO Winner Group," jawab Jelita lagi. "Setelah lulus kuliah di MBA, Nona Krystal langsung di tunjuk menjadi General Manager, dan mulai saat itu Saya jadi sekretarisnya," lanjut Krystal.
"Apa Krystal sebucin itu saat jatuh cinta?" tanya Ryan yang juga penasaran.
"Tidak pernah sama sekali, dulu Tuan Saga yang selalu mengejarnya. Sampai Tuan Saga rela setiap bulan ke Inggris menemuinya. Bagi Nona Krystal, cinta adalah hubungan yang tidak menghasilkan keuntungan sama sekali. Nona Krystal sangat suka bekerja. Saya juga terkejut melihat perubahan Nona Krystal saat jatuh cinta pada Tuan Muda Boy," jawab Jelita.
"Artinya dia berubah karena cinta. Sama kaya Boy, sejak bertemu Krystal, sudah tidak playboy lagi," sahut Doni.
Cinta memang mampu merubah seseorang. Itulah yang terjadi pada Krystal dan Boy. Keduanya berubah drastis setelah di pertemukan. Boy yang dulu menganggap remeh perempuan dan selalu mempermainkan hati perempuan, sekarang malah dia yang bucin setengah mati. Krystal yang selalu di kejar oleh banyak pria, malah dia takluk dan bertingkah seperti anak kecil setelah bertemu Boy.
***
Hari sudah berganti, kesehatan Boy semakin membaik. Dia di izinkan pulang siang ini. Semua orang merasa lega. Boy senang mempunyai sahabat seperti Doni dan Ryan yang selalu ada untuknya. Kebahagiaan Boy semakin lengkap sejak Krystal masuk ke hidupnya dan setiap saat Krystal selalu di sisinya.
Persidangan Saga akan di adakan dalam waktu dekat. Boy dan Krystal memutuskan tidak datang, mereka akan menyerahkan semuanya pada jaksa dan hakim. Jelita pun tidak datang, karena dia sibuk mempersiapkan pernikahan Krystal dan Boy.
Pernikahan Krystal dan Boy semakin di depan mata. Sesuatu yang di nantikan semua orang. Dua hari menjelang pernikahan, Boy meminta Krystal datang di restoran hotel milik Winner Group. Dia akan melamar Krystal secara langsung. Krystal dengan bahagia berdandan secantik mungkin ke tempat yang di minta Boy. Krystal masih belum tau kalau dirinya akan di kejutkan dengan lamaran romantis Boy.