Kebangkitan Sang Jenderal Di Dunia Modern

Di dalam mansion Zhao yang megah, Lilith dengan elegan memeriksa setelan jas Felix, memastikan semuanya terlihat sempurna. "Kamu harus memberikan kesan yang luar biasa hari ini," ujarnya dengan nada penuh penekanan. "Keluarga Long adalah salah satu yang paling berpengaruh. Jika kau bisa mendapatkan kerja sama dengan pewarisnya, semua kerugian yang kita alami akan teratasi."

Zhao Rong berdiri di dekat jendela besar dengan tangan menyilang. "Ingat, Felix," katanya tajam. "Jangan biarkan sepupu-sepupu dari keluarga cabang mendahuluimu. Mereka semua pasti akan berusaha keras untuk merebut hati pewaris itu. Ini kesempatan emas yang tidak boleh gagal."

Felix menarik napas panjang, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya di balik senyum penuh percaya diri. "Tenang saja, Ayah. Aku tahu caranya mengambil hati orang penting."

Zhao Dong, adik Zhao Rong yang biasanya lebih pendiam, menambahkan dengan nada serius, "Kau harus lebih cerdas dan waspada. Jangan sampai kau hanya menjadi pengikut di belakang mereka. Pastikan pewaris itu memandang kita sebagai mitra utama."

Lilith tersenyum penuh keyakinan. "Kita adalah keluarga Zhao. Kita tidak hanya datang sebagai tamu biasa, tapi sebagai calon mitra yang paling layak."

Felix mengangguk penuh tekad, meskipun di dalam hatinya rasa gelisah tak bisa sepenuhnya dihapuskan. Dia tahu bahwa ini bukan hanya soal kerja sama bisnis, tapi juga pertarungan untuk mempertahankan nama besar keluarga Zhao yang mulai terancam. Hari ini, dia bertekad untuk menang—bagaimanapun caranya.

****

Di ruang tamu megah mansion keluarga Zhi, Clara duduk anggun dengan gaun mahal yang dirancang khusus untuk acara pengumuman pewaris keluarga Long. Namun, di balik penampilannya yang menawan, ada ketegangan yang jelas terpancar dari wajahnya.

"Clara," suara tegas ibunya, Nyonya Zhi, memecah keheningan. "Kali ini kau harus memastikan dirimu menjadi orang yang diperhatikan oleh pewaris keluarga Long. Lupakan Felix. Dia hanyalah bayangan suram masa lalu yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pewaris Long yang memiliki kekuatan dan koneksi lebih besar."

Ayah Clara menambahkan dengan nada dingin, "Keluarga Long adalah puncak dari segala yang ada di dunia bisnis dan bawah tanah. Jika kau bisa mendapatkan perhatian dan kepercayaan pewarisnya, keluarga kita akan berada di puncak kekuasaan. Jangan buang kesempatan ini."

Clara mengepalkan tangan di pangkuannya. "Aku mengerti, Ayah, Ibu. Aku tidak akan mengecewakan kalian."

Madam Zhi tersenyum tipis penuh keyakinan. "Kau memiliki segalanya, Clara—kecantikan, karisma, dan kecerdasan. Gunakan semua itu untuk memikat pewaris Long."

"Jangan ragu untuk memainkan peranmu dengan sempurna," tambah ayahnya tajam. "Tidak ada ruang untuk kegagalan."

Dalam hatinya, Clara sudah bersumpah bahwa malam ini dia akan mengambil alih perhatian pewaris keluarga Long, apa pun yang terjadi. Felix hanyalah masa lalu, dan sekarang dia mengincar seseorang yang jauh lebih berharga.

*****

Di ruang keluarga megah mansion Long sebelum mereka berangkat ke hotel mereka berkumpul terlebih dahulu.

Suasana tampak tegang. Hector Long duduk dengan ekspresi muram, kedua tangannya terkepal di atas meja besar yang dipenuhi dokumen dan laporan. Di sekelilingnya, saudara-saudara Mei Long tampak gelisah.

"Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi," gumam Hector dengan nada penuh amarah. "Pengumuman pewaris keluarga Long akan merusak semua rencana kita selama ini."

Adik Hector yang sebelumnya memerintahkan pemberian racun pada Ethan menundukkan kepala, wajahnya pucat setelah mengetahui bahwa rencana busuknya gagal. "Aku tidak menyangka pelayan itu akan tertangkap begitu cepat," katanya dengan suara gemetar.

Hector memandang tajam ke arahnya. "Kebodohanmu hanya membuat posisi kita semakin terancam! Sekarang Ayah pasti sudah curiga."

Seorang saudara lain yang lebih tenang mencoba menenangkan situasi. "Kita masih punya waktu untuk mencari cara. Mungkin ada jalan lain untuk menyingkirkan Ethan tanpa menimbulkan kecurigaan."

Namun Hector menggeleng keras. "Tidak. Satu-satunya cara adalah memastikan dia tidak pernah benar-benar menguasai warisan ini. Kita harus menghancurkan reputasinya sebelum dia menjadi ancaman penuh."

Mereka semua tahu, meskipun Tuan Besar Long telah mengambil keputusan, pengumuman pewaris tidak berarti mereka akan menyerah tanpa perlawanan. Dalam hati, Hector bersumpah bahwa malam pengumuman ini akan menjadi awal dari rencana balas dendam besar mereka.

Sedangkan di apartemen mewah yang kini menjadi markas sementara untuk Ethan. Pria tampan itu berdiri tegak di depan cermin besar.

Setelan hitam eksklusif yang dipadukan dengan kemeja putih bersih dan dasi hitam membuat penampilannya semakin gagah dan memikat. Wajahnya yang tampan dengan rahang tegas serta sorot mata tajam memancarkan aura percaya diri yang luar biasa.

Di sampingnya, Mei Long tampak anggun dengan gaun panjang berwarna merah marun yang elegan, menunjukkan wibawa dan keanggunannya sebagai wanita bangsawan. "Kau benar-benar pewaris keluarga Long yang sempurna," ujar Mei Long dengan senyum bangga.

Ethan menoleh ke ibunya dan tersenyum tipis. "Aku hanya ingin memastikan bahwa mereka tahu siapa yang mereka hadapi."

Seorang pelayan datang memberi tahu bahwa mobil telah siap. Ethan merapikan jasnya sekali lagi sebelum berjalan dengan langkah mantap menuju pintu. Mei Long mengikuti di sampingnya dengan kepala terangkat tinggi.

Setibanya di depan hotel megah tempat acara pengumuman berlangsung, kerumunan tamu dari kalangan pengusaha dan elite dunia bawah sudah memenuhi tempat tersebut.

Begitu Ethan turun dari mobil, semua mata tertuju padanya. Bisik-bisik kekaguman dan rasa penasaran terdengar di antara tamu undangan.

"Siapa pria tampan itu?" salah seorang tamu wanita berbisik kagum.

"Aku tidak tahu, yang jelas dia benar-benar pria yang sangat tampan," jawab yang lain dengan nada penuh kekaguman.

Tanpa sedikit pun terpengaruh oleh perhatian yang tertuju padanya, Ethan melangkah masuk dengan tenang bersama ibunya. Di dalam hati, dia tahu bahwa ini bukan sekadar pengumuman pewaris — ini adalah panggung untuk menunjukkan kekuatan dan awal dari dominasi barunya.

Di dalam ballroom yang megah, lampu kristal besar menggantung tinggi, memancarkan cahaya gemerlap yang memantul di dinding berlapis emas. Para tamu telah memenuhi ruangan, berpakaian dalam busana terbaik mereka. Beberapa terlihat berbincang serius, sementara yang lain menikmati minuman berkelas yang disajikan oleh pelayan dengan gerakan anggun.

Duduk di barisan depan, para pengusaha besar, pejabat terkemuka, dan bos-bos mafia kelas atas saling bertukar pandangan penuh rasa ingin tahu. Bisikan-bisikan terdengar samar di udara.

"Siapa sebenarnya pewaris keluarga Long itu?" tanya seorang pengusaha berbisik kepada rekannya.

"Yang aku dengar, dia sangat misterius dan belum pernah muncul di depan publik," jawab yang lain dengan nada antusias.

Di sudut ballroom yang penuh dengan dekorasi mewah, Clara bersama sepupunya berdiri dengan anggun, mengenakan gaun mahal yang memamerkan status sosial mereka. Felix yang berada di samping Clara mencoba bersikap percaya diri meski pikirannya masih diselimuti kekacauan akibat berbagai masalah yang menghampirinya belakangan ini.

Tiba-tiba, sepupu Clara menyikut lengannya sambil menunjuk ke arah pintu utama hotel. "Hei, bukankah itu Ethan?" bisiknya dengan nada mengejek.

Clara menoleh dan melihat sosok tinggi tegap yang baru saja melangkah masuk ke dalam hotel. Ethan mengenakan setelan hitam yang pas membalut tubuh kekarnya, auranya begitu karismatik hingga menarik perhatian beberapa tamu yang kebetulan melihatnya.

"Hah! Jangan bilang dia diundang ke acara ini," cibir sepupu Clara sambil tertawa kecil. "Mungkin dia cuma pelayan. Mantan suami gagal yang akhirnya cuma bisa bawa nampan minuman di acara besar seperti ini."

Felix ikut terkekeh sinis. "Dia memang tidak tahu diri. Berani-beraninya muncul di tempat ini."

Clara hanya tersenyum tipis meski di hatinya ada perasaan aneh yang tak bisa dijelaskan. "Biarkan saja. Lagipula, siapa yang peduli dengan orang seperti dia?"

Namun, mereka tak sadar bahwa semua ejekan itu hanya akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri. Ethan yang terus melangkah ke dalam hotel tahu betul pandangan merendahkan yang dilemparkan padanya. Tapi dia tetap berjalan dengan tenang, tatapan tajamnya lurus ke depan, seolah tak peduli pada ocehan mereka.

Hari ini, dia bukan lagi pria yang bisa diremehkan oleh siapa pun. Hari ini, dia akan menunjukkan kepada dunia siapa Ethan Long yang sesungguhnya.