NovelToon NovelToon
Cinta Sejati Sang Pewaris

Cinta Sejati Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:475.4k
Nilai: 4.1
Nama Author: Hernn Khrnsa

Nadira Ghautiah hanyalah seorang gadis berhijab yang kesehariannya bekerja sebagai akuntan. Ia tak menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat saat bertemu seorang pria yang dikejar-kejar pembunuh.

Situasi itu membawanya pada posisi rumit nan mencekam. Kejadian demi kejadian yang berbahaya terus mengikutinya. Demi keselamatan hidupnya, ia terjebak dalam pernikahan paksa dengan Arsenio Harrington, Sang Pewaris tunggal kerajaan bisnis Harrington.

Mampukah Nadira menerima kenyataan pernikahan yang jauh dari bayangannya dan menerima fakta bahwa suaminya adalah seorang pewaris yang dingin dengan masa lalu kelam.

Bagaimana kisah selanjutnya? Nantikan hanya di novel Cinta Sejati Sang Pewaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CSSP Ep. 34

Arsen melangkahkan kakinya dengan terburu. Sejak semalam perasaannya tak menentu, takut dan khawatir merambati hatinya bergantian. Kemarin Nadira tak menjawab teleponnya, bahkan pagi ini ponselnya pun tak aktif.

"Selamat datang Tuan," sapa pelayan rumah yang melihat majikan mereka masuk. Namun, Arsen menghiraukan mereka semua. Ia bahkan melupakan rasa sakit dan lelah yang menempel di tubuhnya.

"Kenapa dia? Kenapa tak menjawab panggilanku?" decak sebal Arsen sambil menaiki tangga. Ia membuka pintu kamarnya dan bersiap untuk marah.

Tetapi, sosok yang ia harapkan tak berada di sana. "Ke mana dia? Kenapa tidak ada?" pikirannya mulai tak keruan. Ia berlari dengan panik kembali ke bawah.

"Di mana dia?" tanya Arsen kepada kepala pelayan yang bertanggung jawab atas rumahnya. Arsen menatapnya tajam, tersirat kemarahan di matanya.

"Nyonya pergi ke-" kepala pelayan tersebut belum selesai bicara, Arsen langsung mendorongnya kuat hingga kepala pelayan itu tersungkur jatuh.

"APA? BAGAIMANA DIA BISA PERGI? BAGAIMANA KALIAN MENJAGANYA?" teriak Arsen penuh kemarahan. Bahkan beberapa barang di sekitarnya ia banting kuat, membuat seisi rumah seketika bising oleh amarahnya.

"Tuan Muda ... " panggil kepala pelayan sambil berusaha bangkit. Ia mencoba menenangkan Arsen. Namun, ia kembali terdorong. Ia hanya menghela napas panjang, membiarkan Arsen menghancurkan barang-barang. Begitulah Arsen saat marah.

***

Mall XVII. Nadira dan Luna tengah berjalan-jalan memanjakan mata. Usai dari klinik psikoterapi, Luna mengajak Nadira untuk berbelanja. Sudah lama mereka tak menghabiskan waktu berdua. Keduanya selalu disibukkan dengan urusan pekerjaan.

"Nad, kesana yuk!" ajak Luna. Ia melihat store sepatu yang sedang sale. "Udah lama kita gak beli sepatu, ya kan?" matanya kian berbinar saat melihat sepasang sepatu yang menarik matanya.

Nadira mengiyakan ajakan itu, meskipun ia tak berniat untuk membeli sepatu. Di rumah Arsen, semua yang ia butuhkan sudah disediakan oleh lelaki itu, termasuk sepatu.

Ia merasa tak perlu menghabiskan uangnya untuk sesuatu yang bahkan sudah ia miliki. Seketika saja Nadira teringat akan lelaki itu. Sudah 7 hari ia pergi ke luar negeri tanpa memberi kabar apapun padanya. Harus Nadira akui, ia cukup kesal akan Arsen.

Luna memanggilnya, memintanya untuk memilih. "Which one, Nad? White glossy or black glossy?" katanya sambil menunjukkan dua buah sepatu berbeda warna. Luna biasa seperti itu.

"Kalau menurut Gue lebih bagus yang putih sih, ya, lebih cocok buat Lo. Lagipula sepatu Lo bukannya udah banyak banget yang warna hitam kulit kayak gitu?" Luna tampak mengangguk, membenarkan alasan Nadira.

"Menurut Lo lebih bagus ini?" tanyanya lagi memastikan pilihannya. Nadira mengangguk. Akhirnya, Luna membeli kedua sepatu itu dengan alasan menyukai keduanya.

Lalu keduanya kembali mengelilingi mal sambil berbincang, keduanya melihat-lihat store. Tapi, tiba-tiba ponsel Nadira berdering. Ia menatap layar itu lama, nomor yang tak dikenal. "Siapa, Nad? Angkat dulu aja, siapa tahu penting," usul Luna.

Nadira pun menjawab panggilan telepon itu. "Halo ... Apa?! Oke, saya pulang sekarang!"

"Kenapa, Nad? Muka Lo kok jadi panik gitu?"

"Luna, sorry banget tapi Gue harus pulang sekarang. Ada masalah, urgent! Lo pulang sendiri, ya ... " Nadira langsung berlari ke luar mal, langkahnya begitu tergesa.

"Nadira aneh banget hari ini," gumam Luna melihat gelagat aneh Nadira beberapa hari terakhir ini.

***

Sesampainya di rumah, Nadira begitu terkejut mendapati ruang tamu yang sangat berantakan. Beberapa vas bunga pecah, pecahan guci pajangan yang berserakan dan kursi-kursi yang miring. "Ada gempa kah di sini? Berantakan banget!" gerutunya panjang. Kakinya melangkah dengan hati-hati, takut melukai kakinya.

Beberapa pelayan tampak sedang merapikan kekacauan itu. "Apa yang terjadi?" tanyanya pada kepala pelayan yang sedang memunguti pecahan kaca.

"Nyonya, akhirnya Anda pulang! Tuan Muda tadi mengira Anda pergi dari rumah, beliau lantas tak terkendali. Mohon Nyonya ke kamar sekarang, Tuan sedang diobati oleh dokter," terangnya sedikit merasa lega. Jika Nadira tidak cepat pulang, entah apa yang akan dilakukannya Tuan Muda-nya lagi.

Nadira lantas naik ke atas dengan cepat, setelah sampai di depan kamarnya, ia langsung membuka pintu kamarnya pelan. Di sana, Arsen tampak diperban. Persis seperti dua minggu lalu. Ada beberapa luka di bagian bahu, dada, perut bawah. Bahkan pelipis dan sudut bibirnya membiru.

Apa yang sebenarnya dia lakukan sampai bisa begini? pikir Nadira penuh kebingungan.

"Saya pulang," kata Nadira sambil meletakkan tas dan belanjaannya ke atas nakas. Mendengar suara Nadira Arsen langung bangkit dan menghampiri gadis itu cepat.

"Where have you been?" tanyanya cepat. Tangannya terulur memeriksa Nadira dari atas sampai bawah. "Are you know how scared I am?" katanya lagi.

Nadira terkesiap. "I'm fine. Memangnya kepala pelayan gak kasih tahu Pak Arsen kalau saya pergi belanja?" Nadira balik bertanya. Seketika kecemasan berlebihan Arsen pun berganti dengan kebisuannya.

Dokter yang tadi mengobati Arsen pun undur diri dari sana, membiarkan kedua orang itu berbicara. Nadira mengajak Arsen untuk duduk dan membalut luka Arsen yang tadi belum sempat diselesaikan dokter.

"Saya pikir ... Saya pikir kamu pergi meninggalkan saya, Nadira," kata Arsen berikutnya. Ia meringis kesakitan saat Nadira mengolesi cairan Iodine pada lukanya.

"Hah? Saya pergi belanja, Pak. Pak Arsen pasti mengambil kesimpulan sendiri kayak biasanya, ya. Makanya Pak Arsen, kalau orang bicara tuh dengar dulu sampai selesai. Jangan langsung marah-marah, coba lihat di bawah, semuanya berantakan." Nadira berceramah panjang.

Di sisinya, Arsen hanya mendengarkan. Sejak kemarin ia ingin mendengar suara Nadira, itulah mengapa meski Nadira berceloteh dan menceramahinya, ia tetap diam. Dalam hal ini, harus ia akui ia salah.

"Dan lagi, kenapa bisa ada luka baru? Pak Arsen sebenarnya ngapain sih di luar negeri? Kok babak belur lagi?" tanya Nadira penasaran. Arsen menggeleng lemah.

"Bukan apa-apa," jawabnya singkat lalu kembali mengenakan kaus yang diberikan Nadira. Gadis itu kembali merapikan kotak obat lalu duduk di sofa.

"Nadira ... Duduklah di sini," panggil Arsen, ia menepuk tempat di sisinya. Meminta Nadira untuk duduk di dekatnya. Tanpa aba-aba, ia langsung memeluk Nadira erat.

"Saya pikir kamu terluka. Kamu tidak menjawab panggilan saya semalam, dan pagi tadi ponselmu bahkan tidak bisa dihubungi." Arsen mulai berani mengungkapkan isi hatinya. Nadira mengusap bahunya pelan.

"Ponsel saya dimatikan seharian kemarin. Saya sibuk mengurusi proyek itu, Pak, jadi gak sempat cek ponsel. Saya baru nyalakan ponsel saat pergi ke klinik psikoterapi sama Luna," jelas Nadira masih mengusap punggung Arsen.

Arsen bernapas lega. Ketakutannya sungguh tak berdasar. "Maaf," kata Arsen pelan. Ia melepas pelukannya dan menatap Nadira lama.

"Apa pandang-pandang? Tuh lihat di bawah, rumah ini udah kayak kapal pecah, tahu gak? Lain kali jangan diulang, kasihan tahu Pak para pelayan," omel Nadira lagi, kepalanya frustrasi saat memikirkan berapa biaya kerusakan yang dibuat Arsen hari ini. Ia menghela napas panjang.

"Tidak apa-apa, nanti bisa beli lagi sekaligus ganti yang baru," ucap Arsen enteng. Ia membaringkan dirinya di kasur empuknya. Setelah melampiaskan amarahnya, ia benar-benar merasa lelah, belum lagi efek jetlag pesawat.

Bola mata Nadira membulat sempurna. "Is this how you spending your money?" Arsen mengedikkan bahunya ringan lalu memejamkan matanya yang sudah terasa berat.

"Benar-benar gila!" gumamnya pelan lalu keluar. Ia turun kembali ke bawah untuk membantu para pelayan membersihkan kekacauan yang dibuat Arsen.

1
Achie Asmara
Iya Mbak Author kan ceritanya Nadira berhijab tapi perasaan selalu kesiangan gak pernah ada cerita ibadah..Bukan sok agamis tapi biar sinkron aja dan cerita makin bagus
girlcant
Buruk
girlcant
Kecewa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Uni 🤎: Duh, kasihan yak numpang tenar. Tahu Yang namanya berkaca gak? Ngaca dulu, udah bener belum tulisannya. Baru satu baris baca karyanya, udah ada salah. Nah ini sok-sokan bilangin karyanya orang buruk, sebelum memberikan penilaian pada orang lain, lebih baik anda menilai diri anda diri sendiri dulu. Sampai sini paham, enggak?
moon: auucchh sungguh annu, ternyata cuma numpang tenar... /Smile/

perbaiki dulu tulisanmu, baru boleh diadu sama tulisan orang.

aku baru baca 2 baris aja, udah nemu 3 kesalahan...

tidak elegan sekali caranya 🤣🤣🤣
total 3 replies
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bagus Nadira 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Telat ya 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul tuh 😏
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
kacau hidup kalo ada pengganggu, eh tapi bisa juga nanti justru jatuh cinta wkwkwk
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
ponselnya
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
1 🌹 untukmu
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
dag dig dug bacanya kayak ngalamin sendiri, penjelasannya rinci sekali thor suka ❤️❤️
Tina El faza
suka part/alenia ini
Siti Bingatun
thor tdk semua yg bc paham ber bahasa inggris termasuk saya..critanya bgs tp bahasanya byk yg ga paham😭🙏🏻
ᴹˢ᭄𝕯𝖆𝖗𝖐𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝖒☢︎٭⃟👾⃟
mampir...
Wina Kusuma
setiap ganti bab iklan mllu
didi herawan
ceritanya seru dan menarik
didi herawan
coba mampir dulu ahh
salam kenal untuk author nya
Rari
Bahasa Inggrisnya lucu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!