seorang pemuda menemukan orang yang tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan penuh luka dan membawanya pulang kerumah.
"Baba?Baba sudah pulang?"tanya Raihan
"Apa yang kau katakan adik manis?"tanya pria asing tersebut
"kenapa Baba bicaranya aneh?"
bagaimana kelanjutannya mari kita baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Setelah kejadian tadi tidak ada yang berubah di dalam keluarga Kanaya. Mereka beranggapan semuanya tidak pernah terjadi. Untuk mereka semua kejadian tadi tidaklah penting yang terpenting cahaya dalam kehidupan mereka tidak apa-apa.
Ya Kanaya adalah cahaya bagi anak-anak nya, karena tanpa kehadiran Kanaya mereka semua merasakan sepi.
Di dalam ruang tengah yang di sulap jadi ruang makan mereka semua sedang menikmati makan malam.
"Ma gak ada niat buat cari papa baru gitu?"tanya Rakha kepada sang mama
"Buat apa?"tanya balik Kanaya
"Biar nggak ada masalah kayak tadi lagi,siapa tau dengan mama menikah lagi gak ada yang menghina dan merendahkan mama"sahut Rakha
"Iya ma damar rasanya pengen mrekes mulut mereka yang sering menghina mama"sambung damar dengan nada emosi
"Haahhh emang kalian gak cukup hanya dengan kasih sayang mama hemmm?tanya Kananya kepada anak-anak nya
"Cukup,cukup banget malahan ma tapi kita juga kasian sama Raihan saat nanti dia mulai sekolah pasti di tanyai mana papanya?" Jawab Rakha
"Gak usah kalian khawatirkan yang belum terjadi,biar itu jadi urusan mama nantinya"papar Tania
"Emangnya mama gak mau nikah lagi gitu?secarakan ya...mama masih muda cantik mandiri lagi ya....biarpun anak mama segudang?"tanya Damar
"Emang ada yang mau sama mama sepaket sama kalian?"
"Pasti adalah ma buktinya itu pak lek Sugeng"jawab Riski
"Yakin kalau pak lek Sugeng itu tulus mau menerima kalian?"tanya Kanaya lagi
"Entah...hehehe"jawab Riski lagi sambil cengengesan
"Emang mama beneran gak mau nikah lagi? Gak mau cariin kita Baba baru??"tanya Rakha
"Kalau emang masih ada jodohnya ya mama mau aja asal dia mau menerima kalian juga dengan tulus bukan hanya modus"jawab Kanaya
Rakha sebenarnya kasihan melihat sang mama,setiap hari harus banting tulang sendiri untuk menghidupi dirinya dan adik-adiknya.
Tapi jika di pikir lagi bener apa yang mamanya katakan. Apakah masih ada orang yang tulus mau menerima sang mama beserta putra putrinya.
"Kalau seandainya ada yang mau,mama mau cari yang seperti apa?"tanya Rakha lagi
"Kamu kenapa sih bang kok kayaknya ngotot banget pengen mama nikah laghi?"Kanaya bertanya sambil memicingkan matanya menatap anak pertamanya
"Bukan begitu ma...jangan salah paham dulu...Abang cuma pengen ada yang merhatiin mama juga,bukan cuma mama yang selalu merhatiin kita"jawab Rakha
"Iya ma bener apa kata Abang kita pengen lihat mama ada yang jagain juga"sambung damar dan adik-adiknya yang lain hanya mengangguk membenarka perkataan Abang dan masnya
"Emangnya kalian udah gak mau perhatiin sama jagain mama lagi ya?haahh sedihnya mama kalau begitu, ternyata anak-anak mama sudah pada besar dan sudah gak butuh mama lagi"jawab Kanaya sambil memasang wajah sendunya.
"Mama jangan bicara seperti itu kami semuanya masih kecil dan masih butuh mama,hanya saja kalau kita punya baba baru setidaknya kami tenang saat kami nanti semuanya sibuk dengan urusan kami sendiri"ujar Rakha sambil memeluk mamanya
"Mama mau tanya,seandainya mama mau menikah lagi apa kalian mau mencarikannya?"tanya Kanaya
"Kami siap mencarikan yang sesuai sama kriteria mama"jawab anaknya serentak
"Hahhh baiklah kalau kalian memaksa"pasrah Kanaya
"Mama bilang saja mau yang seperti apa kami pastikan kami bisa mencarinya"jawab Damar
*Ya Allah biasanya anak lain gak mau punya bapak tiri,lah Iki aku kudu piye Gusti....*monolog Kanaya di dalam hati
"Baiklah-baiklah mama mau yang ganteng kalo bisa bule terus harus kaya karena mama punya banyak anak jadi dia harus mampu menghidupi anak-anak mama,mama juga gak mau kerja lagi kalau sudah punya suami,terus yang terpenting dia harus bisa sayang sama kalian semua seperti mama sayang sama kalian"kata Kanaya sambil menaruh jari telunjuknya di dagu seperti orang yang sedang berfikir.
"Mama.....kalau cari kriteria itu mbok ya yang logis go tu loh,lah ini kita mau nyari kemana kalau yang bule? kalau bulepotan banyak ma...."ujar dua anak tertuanya
"Ya mama gak mau tau pokoknya kalian harus dapet seperti yang mama mau,kalau gak mama juga gak mau nikah lagi gimana deal??"tanya Kanaya sembari menyodorkan tangannya.
"Haissshh baiklah DEAL"jawab mereka serempak
"Nah karena sekarang sudah malam jadi sekarang kalian gosok gigi wudhu terus tidur jangan lupa berdoa sebelum tidur"perintahnya pada anak-anaknya
"Baik mama"setelah menjawab Pei Tah sang mama mereka langsung berhambur menuju kamar masing-masing,kecuali si kecil karena dia sudah tidur sedari tadi.
Jangan salah,biarpun rumah Kanaya sederhana namun setiap kamar ada kamar mandinya biarpun tak besar.
Setelah anak-anaknya pergi Kanaya pindah duduk di halaman belakang rumah.Halaman belakang rumah Kanaya banyak di tumbuhi pohon buah dan sayuran.
Ya rumah Kanaya memang tidak luas namun halaman depan an belakang cukup luas.
Di saat sendirian Kanaya teringat dengan ucapan anak-anaknya tadi. Kanaya sengaja memberikan syarat yang berat karena dia memang tidak pernah memikirkan tentang pernikahan setelah di tinggalkan alm.suaminya.
Dalam pikiran yang ruwet Kanaya akhirnya memilih masuk ke dalam rumah untuk mengadukan segalanya kepada sang khalik.
"Ya Allah hamba bukan ingin mendahului kehendakmu,bukan hamba tidak ingin menikah,hanya saja hamba ragu apakah masih ada orang yang bisa dengan tulus menerima putra putri hamba,jika memang engkau masih menakdirkan hamba untuk mendapatka jodoh kembali,hamba hanya ingin mendapatkan orang yang mau benar-benar tulus menyayangi putra dan putri hamba,hamba tidak butuh Yan tampan atau kaya,hamba butuh orang yang mau bertanggung jawab atas diri hamba dan putra putri hamba, Aamiin"doa Kanaya selesai bersujud pada sang pemilik kehidupan.
Selesai melakukan kewajibannya Kanaya mulai membuka laptopnya untuk memulai menulis novelnya di sebuah platform.
Ya Kanaya sudah beberapa bulan terakhir ini mulai menulis novel. Niat awalnya hanya ingin menuangkan ide-ide yang ada di pikirannya tentang apapun yang ada di sekitarnya.namun dia malah jadi kecanduan.
Setelah selesai dia membuat novel dia beranjak menuju tempat peraduannya untuk beristirahat.
Di atas ranjangnya Raihan sudah terlelap dengan nyenyak sambil menghisap jempolnya. Kanaya yang melihat itu hanya tersenyum. Putranya itu terlihat begitu menggemaskan di matanya.
________________________
Selamat membaca....terimakasih buat yang sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak ya....🥰🥰🥰