NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Tak Diinginkan

Pengantin Yang Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:170.5k
Nilai: 5
Nama Author: R.angela

Ayra yang cerdas, pemberani dan sekaligus pembangkang, ingin sekali menentang wasiat ayahnya yang bertujuan menjodohkannya dengan putra sahabat baiknya, tapi berhubung orang yang meminta nya adalah sang ayah yang sudah sekarat, Arya tidak bisa menolak.

Sial, di hari pernikahannya, calon mempelai pria justru kabur meninggalkannya, hingga terpaksa digantikan oleh calon adik iparnya, yang bengis, dingin dan tidak punya hati.

Seolah belum cukup menderita, Ayra harus tinggal satu atap dengan mertuanya yang jahat jelmaan monster, yang terus menyiksa dirinya, membuatnya menderita, tapi di depan orang lain akan bersikap lembut pada Ayra agar tetap dianggap mertua baik. Hingga suatu hari, sang mertua yang memang tidak menyukai keberadaan Ayra, mengingat kalau gadis itu adalah putri dari mantan suaminya, meminta putranya untuk menikah dengan wanita lain yang tidak lain adalah mantan kekasih putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.angela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Bercerai Atau Tidak?

Siapa sangka ternyata Dewa harus terlibat satu projek bersama Egi. Dia berhasil mendapatkan tender, dan Egi yang menyediakan modelnya. Investor meminta agar Ayra yang menjadi model handbody dan juga kain Sumba.

Harusnya pihak lawanlah yang mendapat, terlebih karena mereka yang mempromosikan Ayra, tapi karena Dewa memastikan kalau Ayra hanya akan menjadi model atas izinnya, maka pihak Derago memilih Dewa.

Tidak ada jalan lain. Demi harga dirinya, dan agar mendapatkan projek itu, Dewa terpaksa mengatakan kalau Ayra adalah adik sepupunya, dan hanya atas seizinnya makan gadis itu bisa menjadi model.

Sempat terpikir untuk mengatakan yang sebenarnya, memperkenalkan diri sebagai suami Ayra, tapi Rizal memberikan saran agar hal itu tidak dilakukan. Selain menjaga nama baik dirinya, juga agar pihak Derago tidak curiga dan tetap menganggap mereka profesional dalam bekerja.

Seharusnya dia tidak perlu hadir dalam pemotretan siang ini. Dia seorang CEO perusahaan yang tugasnya berada di balik meja kerjanya, tapi hatinya mendesak agar dia melihat bagaimana sistem kerja Egi dalam memperlakukan Ayra.

"Wah, gak salah ini? Big bos hadir melihat langsung acara pemotretan ini?" celetuk Egi yang mendapati kehadiran Dewa di studionya.

Dia sebenarnya sudah mendapat kabar dari pihak investor, bahwa perusahaan Dewa lah yang menjadi partner kerja mereka dalam projek iklan ini, tapi sama sekali tidak mengira Dewa akan turun tangan langsung.

Tidak hanya Egi, Ayra juga ikut terkejut. Di tempatnya dia terus bergaya menunjukkan banyak ekspresi yang akan ditangkap lensa kamera, tapi kenyataannya, dia jadi gugup ditatap tajam oleh Dewa.

"Break dulu, deh. Kenapa Ay? Kok jadi gak fokus?" tanya Egi mendekat.

"Sejujurnya, aku gak nyaman kalau harus melakukan pemotretan di depan Dewa, tatapan dia seolah mengintimidasi."

Keduanya melihat ke arah pria itu, tepat saat wajah Dewa memerah penuh emosi pada mereka. Lirik mata Dewa menangkap tangan Egi yang memegang lengan telanjang Ayra, dan dia tidak suka.

"Lihat, tuh, udah kayak mau menerkam aja," bisik Ayra menarik sedikit tubuhnya, agar tertutupi oleh Egi.

Merasa bertanggung jawab atas kenyamanan modelnya, Egi mendatangi Dewa dan keduanya terlibat perbincangan.

"Sorry, lu bisa keluar dulu, gak? Model gue gak nyaman lu pantengin begitu!"

"Gue akan tetap di sini! Silakan lanjutkan!"

"Tapi dia gak nyaman. Mana bisa dia berekspresi lepas kalau lu melemparkan tatapan mengancam begitu!"

Dewa mengalihkan pandangannya pada Egi. Mendekati dan berdiri tepat di depan abangnya. "Lu tahu dia siapa? Apa pantas lu nyentuh dia?"

"Maksud lu?" Egi masih bersikap tenang. Dia tahu saat ini Dewa dengan terbakar cemburu, dan Egi senang akan hal itu. Keduanya saling menyimpan rasa benci. Jika tanpa sengaja kehadiran Ayra bisa membantunya untuk balas dendam, kenapa Egi harus menolak.

Dia tulus pada Ayra, tapi jika dengan mengendalikan Ayra di sisinya, bisa membuat Dewa hancur, maka dia akan lakukan.

"Gak usah pake berlagak bego. Dia itu istri gue!"

"Istri? Memangnya lu pernah menganggap dan memperlakukan dia sebagai seorang istri? Status kalian hanya sebatas di atas kertas. Apa lu lupa kalau yang harusnya menikah dengan Ayra itu gue! Dia jodoh gue!"

Egi sudah meninggal Dewa dengan segudang emosinya. Kalau tidak menjaga nama baiknya dan nama perusahaan di depan para kru, dia pasti sudah melayangkan satu pukulan ke wajah Egi.

"Bos, kita pergi? Ada telepon dari pak Dito. Beliau menunggu di tempat biasa." Rizal datang menyelamatkannya. Dewa menyeret langkah meninggalkan studio itu.

***

"Papa dengar kamu satu projek dengan Egi? Di sana juga ada Ayra?"

Dewa mengangguk. Tubuhnya yang bersandar malas di sandaran kursi, segera tegak menghadap Dito.

"Papa mau ngapain ngajak aku ketemu?"

"Mau mengingatkan, jangan karena masalah pribadi, kalian buat malu keluarga. Kamu juga, papa harap kamu mau berdamai dengan Egi, bagaimana pun dia abangmu."

"Harusnya papa ngomong begini sama dia. Kalau hanya ini yang ingin papa bahas, aku pamit dulu, Pa. Masih ada kerjaan."

"Tunggu dulu, Papa mau tanya sesuatu."

Dewa tidak jadi berdiri. Bokong yang sempat dia angkat tadi kembali dijatuhkan ke kursi. Menunjukkan minat pada pokok pembahasan ayahnya.

"Kamu masih berniat berpisah dengan Ayra?"

Persekian detik, tubuh Dewa sempat menegang. Kenapa ayahnya menanyakan hal itu. Oh, dia ingat, tadi malam dalam pertengkaran dengan Ayra, dia sempat mengatakan pada ayahnya agar mereka bercerai saja.

"Kamu dengar gak, Papa ngomong apa?"

"Kenapa papa tanya hal itu?" Dewa sebisa mungkin bersikap tenang, walau jantungnya berdebar kencang. Sejujurnya, dia menyesali ucapannya di pagi ini. Emosinya tersulut, rasa cemburu membunuh akal sehatnya hingga dia melontarkan kalimat itu. Sekarang, setelah papanya menanyakan lagi, dia jadi malu kalau harus menarik ucapannya.

"Kok balik tanya, kan kamu yang bilang tadi malam?"

"Oh."

Raut wajah ayahnya saat ini sedang menunggu jawaban darinya. Dewa mendengus kesal. Kenapa ayahnya menyudutkannya begini? Ada apa sebenarnya? Apa mungkin Dito memang ingin memisahkan mereka? Bukannya selama ini dia paling mendukung kalau mereka tetap bersama?

Dewa memutuskan untuk mencari tahu dengan menjawab pertanyaan ayahnya.

"Iya."

"Iya apa?"

"Pisah!"

Dito menyandarkan punggungnya. Menatap lekat wajah putra bungsunya. Mimik wajah sendu yang menyimpan kekecewaan.

"Baiklah kalau begitu. Papa akan bantu urus perceraian kalian."

Bulu kuduk Dewa meremang hanya dengan mendengar perkataan ayahnya. Sumpah demi apapun, dia sama sekali tidak menduga kalau ajakan ayahnya untuk bertemu, justru menjembatani perpindahannya dengan Ayra.

"Maksud Papa?" Terdengar suaranya bergetar dan jantungnya semakin cepat memacu darahnya mengalir.

"Papa akan melepaskanmu dari tanggung jawab ini. Papa menyesal sudah membuatmu tersiksa dengan pernikahan ini. Jadi, papa akan membantu kamu mengurus perceraian kalian!"

Seketika dunia Dewa runtuh. Matanya mengabur, bukan mau menangis tapi sakit di kepalanya membuatnya kurang fokus pada kalimat ayah berikutnya.

"Kamu setuju?"

"Papa atur saja apa yang menurut Papa baik. Aku ikut!" jawab Dewa setelah sekian lama membisu.

***

"Jadi, lu benar-benar akan bercerai?" Rizal yang duduk di belakang stir menoleh pada Dewa yang duduk bengong di sampingnya.

"Bagus, dong. Bukannya dari dulu elu memang ingin lepas dari Ayra? Selamat keinginan lu terwujud."

Lu bisa diam, gak? Turun lu, biar gue yang nyetir."

"Jangan, lu lagi, marah. Suasana hati lu lagi buruk, bisa-bisa kita celaka!" jawab Rizal menginjak gas agar mobil melesat lebih cepat.

Kenapa perasaan Dewa sakit sekali. Seolah tidak rela dengan perpisahan itu. Apa benar kalau dia sudah menyimpan rasa untuk Ayra? Rasanya gak mungkin. Ayra bukan tipenya. Lagi pula bayang-bayang masa lalunya masih membayang, tidak mungkin membiarkan wanita lain masuk dengan mudah.

"Pulang satu nge fly ini?"

"Ke neraka!"

1
Purweni Sadikan
kok endingnya gak nyambung?
Mazz Jayoezz
ku pikir hanya q. aj yg pikir gtu.😁😁
Mazz Jayoezz
ko ucapy neptunus. sedang pas nikah. bilang sah. kalau g nyertain agama g papa. tp jngan d buat bingung.
Wirda Wati
penasaran kok lain ..
salah kamar thor 🥰🥰🥰🥰
Wirda Wati
aku TDK menyalahkan Egi...
sebenarnya semua terjadi karena kurang ilmu agama menurutku.
ayra terlalu larut dg masa lalunya
dan Egi ...TDK berterus terang.
Wirda Wati
semua bisa diselesaikan dg kepala dingin .yg disalahkan itu ayra yg TDK memberi nafkah bathin PD suaminya.cukup sabar Egi menunggu.teruuus Egi silaf itupun Krn ayra dia diolok olok temannya.
terjadilah peristiwa itu....
mungkin jodoh ay Ra sama dewa dan Egi dgn Fina.
keadaan lah yg membuatnya seperti itu.
Wirda Wati
cocok dgn judulnya
Wirda Wati
ya nasi udah jadi bubur.
terimakasih akibatnya
Wirda Wati
salah siapa...
tanyakan pada dirimu ayra......
Noval Putra
kok ceritanya berubah ubah sih,,, ini masih satu cerita apa y kok g nyambung
Wirda Wati
sama Vina aja.
mungkin ini jodohmu.
Wirda Wati
udah terlambat ayra...kejar aja dewa teruuusss
Wirda Wati
menurutkan kalau udah jadi istri
terimakasih atas tidak terima
harus nurut PD suami.
kecuali kdrt.
4 bukan waktu yg sebentar BG seorang laki laki.
kalau dia selingkuh itu wajar
istrinya terlalu terjebak masa lalu.
Wirda Wati
ayra kamu berlebihan.
kurang suka dg ayra karakternya.
Sella Darwin
Luar biasa
Wirda Wati
kalau udah menikah.
jangan egois ayra ....
jalani aja biar waktu yg bicara
Wirda Wati
😭😭😭😭
Wirda Wati
seharusnya ayra ayra harus tepat janji.
cinta TDK harus memiliki.
kalau bersama dewa ,Maya TDK menyukainya...
nanti timbul lagi masalah baru.
kalau dgn Egi...cinta Egi seluas samudra,ditonta baik.
kalau menurutku..
lebih baik dicintai....daripada mencintai...
kalau dapat dua duanya.
mencintai dan dicintai.
Wirda Wati
kereeen Maya akhirnya sadar diri.
Wirda Wati
ntar egi nanti luluh.
Krn ayra tidak mencintainya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!