Novel ini lanjutan dari Antara Takdir dan Harga Diri. Bagi pembaca baru, silahkan mulai dari judul diatas agar tau runtun cerita nya.
kehilangan orang yang paling berharga di dalam hidup nya, membuat Dunia Ridho seakan runtuh seketika. Kesedihan yang mendalam, membuat nya nyaris depresi berat hingga memporak porandakan semua nya.
Dalam kesedihan nya, keluarga besar Nur Alam sedang bertikai memperebutkan harta warisan, sepeninggal Atu Nur Alam wafat.
Mampu kah Ridho bangkit dari keterpurukan nya?.
silahkan simak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Steve Muncul Kembali.
Pagi Sabtu, pagi tanpa kegiatan-kegiatan, kecuali Firdaus yang turun sekolah pesantren, hanya hari Jumat liburnya.
Pagi itu Yuanchi mengajak Ridho dan sikembar Hafizah dan Syafiq kembali makan makan di luaran.
Mereka makan di sebuah rumah makan yang lumayan jauh dari tempat kediaman mereka, berada di luar kota, tepat nya di sebuah pantai Utara.
Di jok belakang, nampak Hafizah dan Syafiq sedang bersandar sambil memejamkan mata nya.
Sementara itu Yuanchi sesekali menatap kearah Ridho yang tengah asik memperhatikan jalan yang lumayan mulai padat itu.
Setelah nyaris satu setengah jam di jalanan yang padat merayap itu, akhirnya mereka tiba juga di tempat tujuan, sebuah restoran di tepi pantai yang menyediakan menu seafood.
"Ayo kita masuk!, disini seafood nya istimewa, ayo!" ajak Yuanchi sambil menarik tangan Hafizah.
"Waaaoooo!, makan seafood sambil melihat pemandangan laut, ditemani angin semilir, ah nikmat sekali!" ujar Hafizah bergumam.
Seorang wanita muda karyawan restoran datang menghampiri sambil menanyakan mereka mau pesan apa.
Setelah mencatat semua pesanan, wanita muda itupun berlalu pergi.
"Mah!, mamah sering ketempat ini?" tanya Hafizah.
Yuanchi tersenyum kearah Hafizah, "sering sih tidak!, cuma pernah beberapa kali dengan rekan rekan kerja, juga sama beberapa kolega bisnis" jawab nya.
Tidak berapa lama, pesanan mereka pun datang, dan mereka mulai menyantap makanan itu.
Dari arah pintu, muncul dua orang pria bule berbadan tinggi tegap berkacamata hitam.
Setelah mengedarkan pandangan nya kesekitar ruangan restoran itu, kedua pria bule itupun melangkah kearah meja yang ditempati oleh Yuanchi, Ridho dan sikembar Fizah dan Syafiq.
"Halo my hanny, sungguh beruntung bisa bertemu dengan mu ditempat ini!" sapa pria bule pertama sambil melepas kacamatanya.
Mata Yuanchi terbelalak melihat pria yang berdiri dihadapan nya itu, "Steve? Untuk apa kau disini?" tanya Yuanchi dengan bahasa Prancis yang Pasih.
Pria bernama Steve itu tertawa kecil mendengar pertanyaan dari Yuanchi itu.
"Kau lucu my hanny!, Dunia ini milik semua orang, bukan hanya milik mu sendirian, dan aku bebas mau kemana pun yang aku sukai, yang kedua, aku memang mencari mu, banyak masalah yang belum kita selesaikan!" ujar Steve menjawab juga dalam bahasa Prancis.
"Steve!, ku mohon jangan ganggu aku, aku sudah punya keluarga dan anak anak, diantara kita sudah tidak ada hubungan apapun juga!" ujar Yuanchi menepis tangan Steve yang mencoba memegang pipi nya itu.
Sementara itu, Ridho dan anak anak nya hanya bisa terdiam membisu, karena tidak mengerti apa yang mereka bicara kan.
"My hanny!, kau tidak usah berdusta kepada ku, sebelum aku ke negara ini, aku sudah mencari tahu tentang diri mu, aku tahu semua nya, kau sudah dikeluarkan dari Juan famili, diberhentikan dari AXSA internasional, namun berkat bantuan dua pengusaha dari negara Brunandi, kau bisa menduduki jabatan CEO di perusahaan itu lagi, kau munafik my hanny, menolak berhubungan dengan ku, namun tubuh mu kau obral murah dengan orang lain, kau tahu?, aku bisa dalam sekejap mata mendepak mu dari jabatan CEO sekarang ini, namun aku juga bisa dalam sekejap mata mengangkat mu tinggi tinggi setinggi yang kau mau, itu tergantung diri mu my hanny!" ujar Steve angkuh.
"Aku tidak butuh bantuan mu Steve, pergilah!, kumohon jangan ganggu aku lagi!" kata Yuanchi memohon kepada pemuda itu agar jangan mengganggu nya. Dia tahu siapa Steve ini sesungguh nya, seorang pemuda putra pengusaha sukses dari Prancis yang bersifat sangat egois sekali. Apa pun yang dia inginkan, harus terlaksana. Lagi pula, pemuda Steve ini adalah manusia yang sangat pendendam sekali.
"Enak sekali kau bicara setelah memasukan aku ke penjara, kau tahu? Jika bukan karena bantuan orang tua ku, aku akan membusuk di penjara, kau harus membayar semua nya dengan tubuh mu!" ucap Steve sambil berusaha menjamah wajah Yuanchi dengan tangan nya, namun kembali di tepis oleh Yuanchi.
"Pergilah Steve!, kumohon sekali lagi, jangan ganggu aku!" kali ini suara Yuanchi meninggi, setengah berteriak.
Tetapi pemuda itu menanggapi nya hanya dengan tertawa tawa saja, "he he he he, sekarang kau bisa apa my hanny, kau milik ku, dan selama nya tetap menjadi milik ku!" ucap Steve jumawa.
Melihat keadaan yang mulai tidak kondusif itu, Ridho memberi isyarat kepada anak-anak nya agar menjauh dari tempat itu.
Hafizah segera menarik tangan Syafiq, mengajak nya menjauh dari tempat kejadian, berlindung di dekat orang banyak.
Kini puluhan orang menatap mereka, menonton dari kejauhan.
Seorang karyawan restoran itu segera datang melerai Steve.
"Mister!, tolong jangan buat keributan ditempat ini, silahkan mister selesaikan diluar saja!" pinta karyawan restoran itu.
"Buk!" ....
Bogem mentah Steve mendarat di perut pemuda itu, hingga pemuda itu tersungkur kelantai.
Ridho yang melihat itu segera bangkit berdiri, namun pemuda teman Steve itu justru menekan pundak nya agar dia tidak berdiri.
"Hei indo orang, dasar bodoh!, jangan ikut campur!, kalian indo bodoh!" teriak pemuda teman Steve itu memakai dengan bahasa Indonesia yang kaku.
"Buk!" ....
Ridho yang berkeras bangkit langsung memberi hadiah perkenalan, sebuah bogem mentah juga yang mendarat telak di rahang pemuda itu hingga terdengar suara ber kretak pertanda ada sesuatu yang patah.
Pemuda itu roboh sambil meraung kesakitan luar biasa, ber kelojotan di lantai.
"Apa kau bilang tadi? Indo bodoh?, kalian yang bule bodoh!, mau hadiah lagi?, mau?" tanya Ridho sambil mengacungkan tinju nya pada pemuda itu.
"I'm sorry, I'm sorry, help me, help me!" teriak pemuda itu sambil memegangi rahang nya, air mata pemuda itu keluar, sambil meringkuk di bawah meja.
"You bastard" ucap Steve menatap kearah Ridho dengan tatapan murka.
"Pergi dari tempat ini, atau ku hajar juga kau!" bentak Ridho marah.
Merasa badan nya lebih besar dari badan lawan nya, pemuda bernama Steve ini bukan nya gentar, malahan tertawa terbahak bahak.
"Ha ha ha ha!, orang orang indo memang tolol tolol!, badan kecil seperti itu bisa apa he?, sini jilat sepatu ku ini dan memohon lah kepada ku, baru aku akan pergi dari tempat ini, tetapi aku tetap akan mengejar hak ku!" ujar Steve jumawa.
Tidak salah memang jika pemuda Steve ini merasa jumawa, karena Disamping dia putra orang kaya, dia juga ahli beladiri judo.
Ridho yang mendengar bule satu ini menyeret masalah negara nya, menjadi geram bukan main.
"Dasar bule bodoh!, seenak perut mu saja menghina negara orang, tubuh mu saja yang besar, otak mu kosong!" bentak Ridho marah.
"fuck you, You stupid!" umpat Steve sambil mengayunkan tinju nya kearah perut Ridho.
Namun Ridho mengelak kesamping kiri, seraya mengayunkan tinju nya ke arah rusuk kanan Steve.
Steve yang melihat tinju lawan nya mengarah ke rusuk kanan nya, tersenyum mengejek, segera memiringkan tubuh nya ke kanan, seraya kedua tangan nya bergerak ingin menangkap pergelangan tangan Ridho untuk di banting.
Namun ternyata itu hanya pancingan saja, karena secepat kilat tangan Ridho berubah arah, berputar menghantam dahi nya dengan belakang kepalan tangan nya.
"Buk! ....
Belakang kepalan tangan Ridho mendarat telak di dahi Steve, membuat empat bulatan memar terlihat di dahi nya seketika.
Steve Memegang dahi nya yang terasa hancur saat itu dan pandangan mata nya menjadi kabur seketika.
Dengan terhuyung huyung, dia berpegangan pada meja, namun kaki nya goyah, tidak mampu menahan bobot tubuh nya yang seketika terasa seolah olah menjadi berton ton berat nya.
"Bruak!" ....
Tubuh Steve jatuh kelantai, teman nya yang meringkuk di bawah meja, segera berusaha menolong nya, membimbing Steve keluar dari tempat itu.
Akibat perkelahian itu, dua buah meja hancur, dan makanan diatas nya pun berhamburan.
Seorang wanita usia kira kira sepantaran Ridho dengan dandanan menor, datang tergopoh gopoh mendekati tempat kejadian.
"Dasar manusia sialan! tak tahu aturan, kau berkelahi di tempat ku, lihat dua meja ku hancur, kau harus mengganti nya, jika tidak, aku akan menyerahkan kau ke polisi!" teriak wanita itu menuding kearah Ridho.
"Manajer Lie, dua orang bule itu yang bikin gara gara mengganggu nona ini, nona manajer lie!" kata salah seorang karyawati restoran seafood itu.
"Masa bodoh!, diam kau!, siapapun yang aku tentukan salah, tetap salah, mengerti kau?" teriak manajer Lie itu.
Sebenar nya wanita ini bukan orang Tionghoa asli, bahkan Cindo blasteran pun tidak, nama nya Yulia namun dia menyuruh semua karyawan restoran itu memanggil nya manajer Lie, agar ada nuansa Tionghoa nya, kaya di Drakor Drakor itu, bahkan judes dan galak serta sombong nya pun sangat mirip dengan mertua mertua sombong di Drakor itu.
"Katakan berapa saya harus mengganti kerugian semua nya?" tanya Ridho.
"Cuih! Gaya mu kepengen mengganti segala, seperti punya uang saja, makan saja dibayarin istri nya, tidak tahu diri" ucap manajer Lie bertambah galak.
"Katakan saja Bu, akan saya ganti semua nya!" kata Ridho masih dengan nada lembut nya.
"Enak saja ba bu ba bu!, emang aku ini ibu mu?, tidak!, kau juga tidak mungkin bisa mengganti kerugian semua nya, kau harus kuserahkan pada polisi!" ujar manajer Lie sombong.
"Plak!" ....
Ridho menepuk Maja di depan wanita itu dengan keras, karena muak melihat sikap arogan wanita menyebalkan itu.
Tetapi wanita arogan itu bukan nya mengendurkan tensi nya, malah semakin menjadi jadi.
"Dengar Bu, katakan saja berapa pasti akan saya ganti!" ujar Ridho mulai tersulut emosi nya.
"Laki laki miskin tak berguna seperti diri mu ini mana bisa mengganti kerugian restoran ini, pokok nya kau harus diserahkan ke polisi, biar tahu rasa!" kata manajer Lie bersikeras.
Melihat keadaan yang mulai tak terkendali itu, salah seorang karyawan restoran itu segera berlari memasuki sebuah ruangan, tidak lama kemudian dia keluar bersama seorang wanita muda yang cantik, pemilik restoran itu.
"Tunggu manajer Lie, tunggu dulu, ada apa ini?" tanya wanita muda itu.
"Nona Evie!, pemuda ini memukuli dua orang wisatawan mancanegara hingga babak belur dan menghancurkan meja kursi di restoran ini!" ujar manajer Lie mengadukan Ridho pada pemilik restoran itu.
"Benarkah itu?" tanya wanita muda itu pada Ridho.
"Lebih baik kau tanyakan pada mereka saja!" ujar Ridho.
Wanita muda itu menatap kearah karyawan nya satu persatu.
"Begini nona, saat mas dan keluarga nya sedang makan, tiba tiba masuk dua orang pria bule, dan kedua nya mencoba mengganggu istri mas ini, lalu mereka terlibat cekcok, Juki mencoba melerai, namun kena tinju oleh pria bule itu di perut nya, lalu mas ini marah dan mereka berkelahi hingga dua pria bule itu kalah, saat mas ini mau mengganti rugi meja yang hancur, manajer Lie marah" ujar karyawan restoran itu.
...****************...