NovelToon NovelToon
Pembantu Spesial Untuk Om Duda

Pembantu Spesial Untuk Om Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pembantu
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: ocybasoaci

Novel ini menggunakan POV 1 (Lydia). Apabila ada yang mengatakan arti keluarga adalah motivator terbaik, tempat memberikan ketenangan, tempat bersandar paling nyaman. Nyatanya itu semua tidak di dapatkan oleh Lydia. Ia terpaksa mengambil keputusan bekerja menjadi pembantu. Bukan karena dia kekurangan uang, hanya saja Lydia merasa bahwa rumah masa kecilnya sudah tidak senyaman dulu.

Lydia adalah anak sulung dari tiga bersodara, usianya kini sudah 36tahun, tiga adik perempunya sudah menikah. Hanya ia sendiri yang belum menemukan jodohnya. Gunjingan dari tetangganya terus ia dengar hingga ia tidak kerasa lagi tinggal dikampung halamannya dan juga keluarga. Mirisnya lagi bukan hanya tetangga, tetapi ketiga adiknya pun seolah memusuhi dirinya dengan alasan ia akan merebut suami mereka. Rumah dan lingkungan yang dulu nyaman, kini menjadi tempat yang ingin ia hindari.

Mampukah Lydia mendapatkan arti keluarga yang sesungguhnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ocybasoaci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan Bersama

Aku pun pada akhirnya tidak bisa menolak apa kemauan majikanku, aku mengambil sop jahe ayam kampung dan sambal serta aku makan dengan nasi berbeda dengan Aarav yang anti karbo di pagi hari. Aku justru kebalikanya, harus konsumsi karbo. Kalau tidak aku akan sangat gemetaran dan perutku akan sakit.

"Masakan kamu enak," ucap Aarav membuka obrolan, aku yang sedang makan mengangkat wajahku dan meperhatikan dia yang justru lebih dulu menghabiskan sop dari pada roll telor yang aku buat.

Aku mengembangkan senyum. "Terima kasih, saya suka kalau ternyata selera Anda tidak jauh berbeda dengan selera saya, sehingga saya tidak perlu belajar lagi untuk menyesuaikan rasa mengikuti selera rasa lidah Anda," jawabku, rasa canggungku masih ada apalagi aku bisa melihat dari ekor mataku kalau Aarav itu sejak tadi memperhatikan aku terus. Aku jadi kurang nyaman untuk makan karena takut ada salah.

Aku harus terlihat tetap tenang meskipun dalam dadaku sangat bergemusuh, itu semua karena aku merasa majikan aku seolah sedang mencari tahu tentang aku.

"Karena omongan kamu, aku semalam sampai tidak bisa tidur," ucapnya lagi ketika sop di mangkoknya sudah habis. Aku kembali mengangkat wajahku, dan menarik bibirku menertawakan aku dan dia yang ternyata sama-sama tidak bisa tidur. Aku pikir hanya aku saja yang dibuat kepikiran dengan ucapannya semalam, tapi ternyata majikanku pun sama kepikiran juga.

"Aku sudah putuskan kalau aku akan mencoba mengenal kamu satu atau dua bulan dan apabila aku rasa kamu adalah yang terbaik dari wanita yang selama ini sudah kenal. Aku akan menikahi kamu, dan aku harap kamu juga melakukan hal yang sama dan  aku juga berharap kalau kamu terbuka dengan aku. Anggap ajah aku ini teman kamu, dan jangan terlalu tertutup karena aku akan sulit mengetahui sifat kamu nantinya," jelas Aarav panjang kali lebar.

"Aku senang karena Anda mau mencoba mengenal saya dan juga mau menikahi saya di mana umur saya saat ini bukan muda lagi jujur saya pun sudah setengah berputus asa dengan jodoh dari Tuhan, tapi apa niat Anda masih sama menikahi saya seperti semalam dan kemarin. Kalau tujuanya adalah hanya untuk memuluskan sandiwara yang kemarin Anda buat?" Bukan aku terlalu ngelunjak, dan tidak tahu bersyukur, tetapi apa bisa jamin keluargaku nantinya akan bahagia kalau niat majikan aku menikahi aku masih hanya seputar memuluskan sandiwaranya.

Memang bisa saja  siikap majikan aku nantinya berubah dan juga kita hidup rukun, dan bahagia tapi apa bisa jamin juga kalau niatnya sudah kurang bagus, makan perjalanan rumah tangga kita akan bahagia dan saling menghargai. Aku hanya ingin majikan aku meluruskan niat awal dan menikahi aku karena Alloh dan menyempurnakan ibadah.

Aku melihat majikan aku menghirup nafas dalam seolah pertanyaan aku adalah pertanyaan yang paling berat.

"Awalnya aku memang menikahi kamu agar aku tidak ribet-ribet dengan kebohonganku yang sudah terlanjur aku mainkan, tetapi sejak nasihat kamu semalam tadi, aku merasa tidak ada salahnya niat aku menikahi kamu karena Allah, dan juga aku lebih bisa mengenal kamu. Bukanya kalau memang kita menikah benaran dan juga bahagia betulan justru tidak perlu memamerkan kebahagiaan itu semua Siska akan tahu gimana kehidupanku saat ini," jawab majikan aku, yang jujur membuat aku sedikit bahagia dan ingin terbang.

Aku kembali mengembangkan senyumku. "Semoga apabila niat Anda baik maka Allah permudah semua niat baik Anda," jawabku singkat.

Amin..." Aku mendengar majikan aku mengaminkan doa ku dan aku sangat berharap kalau memang majikan aku adalah jawaban yang dikirimkan oleh Tuhan atas jodoh yang selalu aku langitkan.

Bukan ingin pamer, tapi aku juga ingin tahu bahagimana reaksi ketiga adikku dan para tetangga yang selalu memperolokku apabila aku yang mereka selalu jadikan bahan lelucon ternyata mendapatkan jodoh yang jauh lebih baik dari mereka. Apalagi dari materi aku yakin andai memang majikan aku benar-benar jodohku maka Aarav adalah menantu paling kaya dalam silsilah keluargaku.

Memang tiga adik iparku juga tidak bisa di golongkan orang biasa orang tua mereka masing-masing memiliki jabatan, ada yang kepala sekolah, ketuka RW dan juga ada yang anak polisi, mereka rata-rata berangkat dari keluarga yang sudah baik perekonomianya.

Setelah pagi ini aku dan Aarav kembali berunding dan juga hatiku sangat baik karena  ternyata ucapan Aarav setidaknya tidak main-main dia memang benar-benar ingin menikahi aku.

Aku kembali melanjutkan pekerjaan aku membereskan bekas sarapan kami, dan aku lihat majikan aku masih duduk bersantai dengan laptop di hadapanya. Aku meririk jam di dinding bahkan sudah lebih dari jam sembilan, tetapi majikan aku belum ingin beranjak dari duduknya. Aku sampai bingung jam dia berangkat kerja di jam berapa? Sementara jam sembilan masih ada di rumah.

"Lyd..." Majikan aku kembali memanggilku padahal aku sudah kembali melanjutkan pekerjaan aku menyusun bahan dapur yang belum selesai juga.

"Anda panggil saya?" tanyaku dengan ramah.

"Aku udah bilangkan nanti data aja bahan rumah tangga yang kurang apa dan kamu catat semua alat atau perlengkapan yang tidak ada dirumah ini dan kamu membutuhkanya, kamu kirim sama Suli, dan ini ATM untuk kebutuhan yang mungkin kamu butuhkan, di luar kebutuhan rumah tangga yang Sulit atur." Majikan aku memberikan ATM beserta pin-nya di atas yang ia tulis dengan kertas selembar.

Aku tidak lantas mengambil ATM itu yang mana aku bingung kebutuhan di rumah ini sudah terpenuhi semua dan kalau ada yang kurang aku bisa berkirim pesan pada Mbak Suli lagi, lantas untuk apa uang di Atm Itu?

"Maaf Mas, aku rasa ATM itu tidak perlu, lagi pula kebutuhan kita di rumah ini sudah tercukupi dengan adanya Mbak Suli, lalu Atm itu untuk apa?" tanyaku, sekaligus aku juga menolak dengan halus.

"Mungkin kamu butuh beli sesuatu baju atau apa gitu," jawabnya dengan santai, aku kembali nggak habis pikir kenapa dia dengan mudahnya selalu membuat uang untuk urusan yang tidak perlu.

"Kalau begitu ATM ini Mas simpan lagi aja, maaf bukanya aku terlalu lancang, dan sombong, tapi setatus kita belum sah suami istri jadi Anda tidak perlu menafkahi saya seperti itu. Kewajiban menafkahi apabila saya sudah jadi istri Anda. Soal baju dan keperluan saya sendiri, InsyaAllah saya masih bisa membelinya dari uang gaji saya. Uang gaji saya cukup untuk kebutuhan saya kok." Aku dengan hati-hati berusaha menolak ATM itu, aku nggak mau gegabah atau serakah, aku takutnya ATM itu malah akan jadi bumerang untuk aku dikemudian hari.

Bukan tidak mungkin, Aarav melakukan itu ingin mengetes aku yang sesungguhnya apakah aku memang memanfaatkan kebikan majikan aku atau tidak. Lagi pula memang benar yang aku katakan uang baju dan segala macam kebutuhan aku, aku masih cukup untuk membelinya sendiri menggunakan uang-uangku sendiri.

Aku melihat Aarav menganggukkan kepalanya berkali-kali, tanda dia memang mengerti dengan ucapan aku. Yah, aku juga tidak ingin memanfaatkan kebaikan majikanku, sehingga aku tidak ingin dicari sebagai wanita yang memanfaatkan keadaan.

1
Arfan
Untuk cewe2 add Tele aku dong sayang: @OrgB16
Anonymous
bgsss bgtt
Luh Nanik
bikin baper balik dooong 😁😁😁
Chris Antono
Luar biasa
Chris Antono
Lumayan
Miranti Herman
Luar biasa
Sintia Dewi
wah brarti siska udh digool sm yg laen
Sintia Dewi
aarav km cuman modus aja kan ke lidya/Chuckle/
Nofi Ani
msih ada kelanjutannya apa tdk?
Bucinnya Baekhyun🐶
mau kaya Aarav nih haha
Tua Jemima
certanya membosankn
Aghitsna Agis
ini udah tamat apa blm
Ci_Osyih Aenta: Udah kak, ini bonusnya baru dapt 1 Episode.
total 1 replies
ahyuun.e
huhu nambah dedek lgi ya om duda wkwwk
Ela Jutek
uwahhh cantik nya😄
Ela Jutek: iyahhh akak otor emang cantikkk kok, masa ganteng😆✌✌
Ci_Osyih Aenta: terimakasih, Othor emang cantik 🤣
total 2 replies
Ginasih Nengah
💪💪💪💪
Endang Werdiningsih
semangat amat mau nambah anak lg,min...
Nar Sih
ahir nya kakak kqsih exra part juga buat kk author dan kebahagiaan
Ci_Osyih Aenta: Amin, sama2 kaka, doa yang terbaik juga buat kakak🙏🏻
total 1 replies
Endang Werdiningsih
bonchap'a mana othor
Endang Werdiningsih: ditunggu othor,,
Ci_Osyih Aenta: bulan kok bukan😔
total 3 replies
Qilla
nahkan intinya derita dan ketidak adilan lydia selama ini hanya ababb dan angin lalu udah berws dgan bgitu saja ,ayolah yang bener dong
Qilla
blibet
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!