NovelToon NovelToon
Dibalik Cadar Istriku

Dibalik Cadar Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:146k
Nilai: 4.7
Nama Author: omen_getih72

Raka Sebastian, seorang pengusaha muda, terpaksa harus menikah dengan seorang perempuan bercadar pilihan Opanya meski dirinya sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih.

Raka tidak pernah memperlakukan Istrinya dengan baik karena ia di anggap sebagai penghalang hubungannya dengan sang kekasih.

Akankah Raka menerima kehadiran Istrinya suatu saat nanti atau justru sebaliknya?

Yuk simak ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Nirma mengusap permukaan foto yang sudah mulai buram. Wajah sosok anak perempuan dalam potret tersebut sudah tidak jelas lagi. Mungkin karena termakan usia, dan lama tersimpan di lemari.

Setelah mengusap-usap dengan ujung pakaiannya, gambar tersebut masih juga buram.

Padahal ia sangat penasaran ingin melihat seperti apa wajah anak perempuan itu.

Mungkin sangat cantik dan lucu, sampai Raka menyimpannya dengan begitu rapi. Menyelip di antara lembar pakaiannya.

Perhatian Nirma lantas tertuju pada sebuah buku catatan kecil yang ia tebak adalah milik Suaminya.

Perlahan ia membuka lembar pertama. Ada nama Zahra yang tertulis dengan tinta berwarna emas di sana.

"Zahra Hadiwijaya?"

Sepasang matanya terpejam.

Entah kenapa ia merasa tidak asing dengan nama itu. Perlahan ia mengusapnya dengan ujung jari. Meresapi nama itu di dalam hati.

Namun, semuanya tersamar.

Ketika tersadar dari lamunan, ia segera membawa setelan piyama dengan langkah tertatih melewati tangga, menuju lantai bawah. Begitu memasuki kamar, Brayn dan Rafa sudah selesai membuka pakaian Raka.

"Ini piyamanya, Kak." ucap Nirma, seraya meletakkan pakaian milik Suaminya di ujung tempat tidur.

Sebelum memakaikan piyama, Nirma lebih dulu mengambil handuk basah dan wadah berisi air hangat yang ia gunakan untuk membasuh tubuh Suaminya.

"Terima kasih Kak Brayn, Kak Rafa sudah membantu Mas Raka." lirih Nirma.

"Sama-sama." jawab Brayn sambil membantu memakaikan piyama pada tubuh Raka.

Sejenak Brayn menatap Nirma dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Dari segi penampilan Nirma terkesan sangat sederhana, jauh dari kata modis.

Pakaian dan khimar panjang yang ia kenakan sudah kusam, padahal Suaminya adalah ahli waris dari sebuah perusahaan besar.

Memikirkan hal itu saja membuat hati Brayn serasa ditusuk ribuan jarum.

Perhatiannya kemudian tertuju pada meja, di mana tergeletak semua ponsel keluaran lama yang sudah ketinggalan zaman. Pada ujung layarnya terlihat retak.

Ia semakin merasa sesak saat mendapati sebuah koper di samping lemari, yang setahunya adalah milik Nirma.

Juga sajadah yang membentang di lantai dengan alqur'an di atasnya.

Brayn pun mulai menebak bawa Raka dan Nirma tidur di kamar yang terpisah.

Diam-diam ia menatap mata Nirma yang sembab. Menebak bahwa gadis itu habis menangis dalam waktu yang cukup lama.

Ketika Nirma hendak membawa wadah dan handuk basah menuju kamar mandi, ia melangkah dengan terseok-seok setengah pincang.

"Kamu kenapa, Dek? Kakinya sakit?" tanya Brayn.

"Tidak apa-apa, Kak. Tadi mengalami kecelakaan kecil."

"Kecelakaan kecil bagaimana?" tanya Brayn sedikit mendesak dan khawatir.

Di balik cadar, Nirma tersenyum melihat reaksi Brayn yang tampak khawatir. Tidak aneh, ia adalah seorang calon dokter. Pasti memiliki jiwa sosial yang tinggi.

"Saat mau pulang dari pasar, Kak. Hampir terserempet mobil, tapi tidak ada luka serius. Hanya jahitan sedikit di atas lutut."

Brayn terdiam sejenak. Ia ingat dengan Zayn yang tadi mengaku hampir menabrak seorang gadis.

Apakah gadis yang hampir ditabrak Adiknya adalah Nirma? Ah, mungkin Brayn bisa tanyakan kepada Zayn di rumah nanti.

"Tapi yang hampir menabrak kamu bertanggung jawab, kan?"

Nirma mengangguk. "Iya, Kak. Beliau mengantar ke rumah sakit dan mengantar pulang juga."

"Alhamdulillah, Dek. Apa Raka tahu kalau kamu mengalami kecelakaan?"

Seketika Nirma terdiam. Tak tahu harus memberi jawaban apa.

"Em saya belum sempat bilang. Lagi pula hanya luka kecil, Kak." jawab Nirma, berusaha menutupi ketidak pedulian sang Suami.

"Lain kali kalau mau ke mana-mana minta di antar Raka. Takutnya ada apa-apa di jalan."

"Iya, Kak."

Brayn melirik Rafa yang saat ini sedang duduk di samping Raka memainkan ponselnya.

"Bro, jalan, yuk. Sudah malam."

"Oke." Rafa bangkit dan memasukkan ponselnya ke saku celana.

"Nirma, kita pulang dulu, ya." ucap Rafa.

"Iya, Kak. Terima kasih sekali lagi."

Saat Brayn dan Rafa melangkah keluar kamar, Nirma mengikuti dari belakang, hendak mengantar kepergian dua lelaki itu.

Sebelum keluar pintu, Brayn sempat membalikkan tubuhnya.

Setiap kali menatap Nirma, ia seperti merasakan sesuatu yang berbeda. Seolah gadis itu memiliki magnet yang selalu menariknya.

"Aku tahu tidak sebaiknya ikut campur dalam urusan rumah tangga kalian. Tapi, Raka sudah seperti saudaraku sendiri. Artinya, kamu juga sudah seperti Adikku. Kalau Raka melakukan sesuatu yang menyakiti kamu, beritahu aku."

Nirma diam sembari menundukkan kepala, berusaha menyembunyikan genangan air matanya.

Kelembutan dan kalimat singkat penuh makna dari lelaki itu terasa hangat menyusup ke hati.

"Iya, Kak. Insyaallah."

Brayn menyembunyikan tangannya ke belakang punggung. Entah mengapa rasanya ingin mengusap puncak kepala gadis itu.

Namun, kemudian ia meyakinkan diri bahwa gadis di hadapannya itu bukan mahram.

"Ya sudah, kamu hati-hati di rumah. Assalamualaikum."

"Walaikum salam."

Nirma menutup pintu, kemudian mengintip melalui celah jendela, ia melihat Brayn naik ke mobil bersama Rafa.

Nirma mengusap air mata.

Entah perasaan itu berasal dari mana. Melihat sosok Brayn membuatnya merasa seperti memiliki seorang kakak laki-laki.

Sementara itu di mobil Brayn bersandar sambil merenung, Rafa yang duduk di kursi melirik sejenak.

"Kenapa, Bro?"

"Tidak apa-apa. Aku hanya sedang memikirkan Nirma. Kasihan dia."

"Kita doakan saja semoga nanti ada jalan terbaik untuk mereka. Aku yakin Raka hanya butuh waktu untuk bisa menerima Nirma."

"Insyaallah."

"Ngomong-ngomong bagaimana dengan mobilnya Raka yang ketinggalan di club?"

"Gampang, nanti karyawan club yang akan mengantarnya besok pagi."

"Oh ...."

**************

**************

1
Busia Mtp
Biasa
Busia Mtp
Kecewa
Dwi Winarni Wina
zayn tidak membiarkan raka mendekati adiknya,,,,
sangat marah dan emosi adiknya diperlakukan kurang baik...
Dwi Winarni Wina
Nirma kabuuuur dr rmh sakit takut terjadi sesuatu dengan ibunya mulan.,.
Dwi Winarni Wina
raka dihasut sm martin mulan yg membunuh ayahnya dan hal kenyataannya mulan ibu kandungnya...

Martin berusaha meracuni pikiran raka agar membenci mulan.,.
Dwi Winarni Wina
Pasti mulan diancam sm Martin kl ya
Dwi Winarni Wina
Akhirnya pak vino menemukan petunjuk nirma adalah zahra yg hilang dl....
Dwi Winarni Wina
ibu resta menangis sangat sedih nirma tidak mengakui sebagai ibunya dan mengakui mulan adalah ibunya..
Dwi Winarni Wina
Fiilling akuh benerkan om Martin biangkeroknya/dalangnya yg membunuh orgtuanya raka dan mulan difitnah dijadian sasarannya...

Martin meracuni pikiran raka mulan pembunuh ayahnya.....
Dwi Winarni Wina
Darren marah besar kemungkinan ayahnya dibunuh sm mulan dan sangat marah besar nirma mengakui mulan adalah ibunya...
Dwi Winarni Wina
Akhirnya nirma sadar jg dan raka menyesal tidak anggap nirma sebagai istri sll bersikap dingin dan datar...

raka berjanji akan jd suami yg baik dan bersikap terhadap nirma...
Dwi Winarni Wina
pak vino sampai meneteskan airmata melihat keadaan nirma yg terbaring lemah dihadapannya,,,
Filling pak vino sangat kuat nirma adalah zahra putrinya....
Dwi Winarni Wina
Pak vino tidak sabar melakukan test dna akan membuktikan nirma adalah putrinya hilang dulu....
Dwi Winarni Wina
Syukurlah raka dah mulai sadar akan menjadi suami yg baik dan anggap nirma istrinya...
baru sadar setelah kejadian ini raka akan berjanji lbh baik lagi selama ini menyia2kan istri sebaik nirma...
Dwi Winarni Wina
Pak vino sangat khawatir terjadi sesuatu dgn nirma ikatan anak dan bapaknya sangat filling pak vino berharap dpt petunjuk nirma adalah zahra
Dwi Winarni Wina
Firasat ibu restu sangat kuat terjadi sesuatu org paling dicintainya merasa resah dan gelisah...

raka sangat piknik dan khawatir melihat nirma mimisan membawanya kerumah sakit demam sangat tinggi bingit....
Dwi Winarni Wina
Pak vino sangat sangat gercap akan melakukan test dna membuktikan zahra adalah anaknya dan filling zayn sangat kuat nirma adalah zahra saudari kembarnya menghilang entah dimana....
Dwi Winarni Wina
kasian nirma jatuh pingsan lg sakit...
raka tlg istri lg sakit demam badannya menggigil kedinginan itu
Dwi Winarni Wina
aku curiga sm om Martin sll menghasut mulan lah yg telah membunuh orgtuanya....
Dwi Winarni Wina
Zayn berharap bs bertemu gadis bercadar itu lagi sangat penasaran mirip skl dgnnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!