NovelToon NovelToon
My Lucky Boy

My Lucky Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:77k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Seorang Wanita yang berjuang bertahun-tahun menghadapi badai hidupnya sendirian, bukan sebuah keinginan tapi karena keterpaksaan demi nyawa dan orang yang di sayanginya.

Setiap hari harus menguatkan kaki, alat untuk berpijak menjalani kehidupan, bersikap waspada dan terkadang brutal adalah pertahanan dirinya.

Tak pernah membayangkan, bahwa di dalam perjalanan hidupnya, akan datang sosok laki-laki yang mampu melindungi dan mengeluarkannya dari gulungan badai yang tak pernah bisa dia hindari.

Salam Jangan lupa Bahagia
By Author Sinho

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My LB-1

Langkah kaki terdengar jelas dalam telinga, begitu juga dengan sorot mata yang tajam seolah ingin menerkam mangsa yang ada di depannya.

Bug!

Satu pukulan di berikan cukup keras.

"Ampun!" Teriakan kesakitan nyaring terdengar.

Namun tidak berhenti begitu saja, satu tangan diinjak hingga jeritan didengar kembali.

"Cukup, Aku mohon, hentikan!"

Sudut bibir tertarik seketika, senyuman sinis tercipta di dalam wajah tegas, tampan nan rupawan, namun ke macoannya terlihat nyata, tentu semua wanita begitu memuja dan menggilai nya.

"Kau mengambil yang bukan hak mu dengan paksa"

Laki-laki yang di lepaskan itu beringsut mundur mencari jarak aman, lalu memegangi tangannya yang terasa sangat sakit, begitu juga dengan wajahnya yang nyeri karena pukulan berkali-kali.

"Aku terpaksa mengambil uangnya" ucapnya membela diri.

"Kau benar-benar brengsek, dia saudaramu, tega kau melakukan itu!"

"Come on Ev, aku benar-benar terpaksa"

"Karena hobimu berjudi dan main perempuan?, dasar kamu baji-ngan Glen!"

Bug!

Kali ini, tendangan kaki di berikan, cukup keras, hingga membuat satu teriakan terdengar kembali.

Lalu Evan mengambil sebuah berkas di laci meja kerja Glen yang tak jauh dari tempatnya, sebuah surat kepemilikan Apartemen di dapatkan dan senyuman segera mengembang.

"Apa yang kau lakukan, jangan Ev, itu satu-satunya hartaku yang tersisa!" Glen memohon dengan wajah melasnya.

"Dan uang yang kau ambil dari saudaramu itu juga harta paling berharga yang dia punya" jawaban yang membuat Glen akhirnya pasrah dan terdiam di tempatnya.

Evan keluar begitu saja, bahkan menutup pintu dengan hentakan kakinya hingga menimbulkan suara yang menggema, beberapa orang yang ada disana sampai terkejut dan tak berani berkata apapun.

Keluar dari gedung perusahaan yang tak begitu besar, Evan menghampiri sosok laki-laki yang sedari tadi menunggu di dekat Motor Sport mewahnya.

"Ini, jual dan pakai uangnya" ucap Evan.

"Apa?, ini Surat Apartemen Ev"

"Aku juga tau hal itu"

"Tapi uang yang diambil sepupuku tidak sebanyak nilai Apartemen ini"

"CK, jangan dibikin pusing, anggap sisanya bonus untukmu karena bertahun-tahun mengalah pada baji-ngan itu Dix"

"Baiklah, Terimakasih Ev" Dixon menatap lelah pada surat kepemilikan yang berada di genggamannya.

"Ada apa lagi?" Tanya Evan melihat gelagat aneh pada orang yang sudah dianggap sahabatnya saat ini.

"Aku bingung, harus menjualnya pada siapa, aku hanya butuh uang saat ini untuk pengobatan ibuku Ev"

"Oh my _"

Sret

Evan langsung menyambar surat itu dan memasukkan ke dalam tasnya, tentu membuat Dixon terkejut.

"Apa yang kau lakukan?" Dixon masih belum mengerti.

"Kirin nomer rekening mu, dan aku akan mentransfer nya"

"What?!" Kau yang akan membelinya?" Tentu Dixon sangat senang.

"Bukan, aku akan menjualnya ke seseorang, dan uangnya akan aku berikan padamu" ucap Evan, membuat Dixon menganggukkan kepala tanda mengerti.

Lalu terdengar suara Motor Sport sudah melesat memasuki jalanan yang ramai, tentu aksi Evan membuat mata para wanita yang ada disana terpesona, dan membayangkan jika akan memeluk Evan diatas motor mewahnya.

Menuju ke sebuah perumahan mewah yang ada di kota Jepang, Evan yang sudah hampir satu tahun berada disana kini berjalan santai memasuki pintu yang sudah terbuka untuk menyambutnya.

"Hai Uncle" ucapnya menyapa.

"Kau ini, mengejutkan ku saja, tumben kesini pagi-pagi, ada apa?" Tanya seorang laki-laki yang dipanggil Evan dan terlihat sibuk dengan beberapa kertas diatas meja.

"Tukar ini dengan uang, bagaimana Uncle Daniel?"

Daniel hanya menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan kelakuan anak dari sahabat sekaligus mantan atasannya dulu, sungguh beda perangainya dengan saudara-saudara nya yang lain.

"Apa lagi ini, kamu beralih profesi jadi perampas hak milik?" Ucap Daniel sambil membuka dan mempelajari surat kepemilikan Apartemen dikawasan kota.

Terdengar suara tawa, Evan lalu duduk dan memainkan benda yang ada ditangannya, pisau kecil dalam lipatan tangan yang di belitkan di jari-jari tentu membuat pemandangan ngeri.

"Hentikan itu Ev, membuat ku tak bisa konsentrasi" Daniel memperingati.

Evan menurut, lalu bergeser di sebelah jendela besar dengan pemandangan kota yang sangat indah di pandang mata.

"Amazing, pantas Uncle betah disini"

Ucapkan yang tak di gubris Daniel sama sekali, sosok orang yang sudah berusia tak muda lagi itu masih mengamati dan sesekali meraih ponsel mengetikkan sesuatu.

"300 juta, itu harga yang paling bagus, bagaimana?"

"Okey, aku setuju, Uncle tidak lupa nomer rekeningku kan?"

Daniel hanya menggelengkan kepala, lalu melakukan transaksi dalam ponsel, sementara Evan sudah berlalu begitu saja dengan mengucap salam sebelum keluar ruangan pamannya.

Motor kembali melaju, menyambut senja yang telah datang, dan di sebuah Cafe yang masih ramai, Evan akhirnya berhenti disana, memesan minuman segar untuk membasahi kerongkongannya.

"Ev, ini pesanan mu"

"Thanks Dix, apa jam kerjamu masih lama?"

"Tidak Ev, satu jam lagi aku selesai"

"Hem, aku tunggu"

"Okey" Dixon segera pergi untuk melanjutkan pekerjaan, rupanya Cafe tempatnya bekerja memang tak pernah sepi.

Tak berselang lama, suara alarm dalam ponsel berbunyi, setelah membuat para wanita yang ada disekitarnya tersenyum malu-malu saat mendapat tatapan nakalnya, Evan pergi ke arah samping cafe dan menemukan tempat yang membuatnya suka.

"Akhirnya" gumamnya lirih dalam senyuman, lalu mengambil tempat membasuh muka dan melakukan bersuci untuk melakukan ibadah wajibnya.

Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit, semua sudah dilakukan dengan khusuk, lalu Evan kembali ke tempat semula dengan sisa minuman yang seketika di habiskan.

"Bagaimana Ev?"

"Kamu sudah selesai Dix?"

"Hem, kita disini atau_"

"Disini saja, aku sudah mengirim uangnya ke nomer rekeningku, periksalah"

"Apa?, secepat ini?" Dixon sangat terkejut dan segera meraih ponselnya.

"Bukannya kamu perlu uang itu secepatnya"

"Iya,tapi_, what!!" Terdengar Dixon memekik, sontak membuat keberadaannya dengan Evan semakin menjadi pusat perhatian.

"Ev, ini terlalu banyak" ucap Dixon masih tak percaya dan meng cek beberapa kali.

"Ibu mu butuh operasi secepatnya, biaya rumah sakit juga tidak sedikit untuk perawatan lanjutan, gunakan semua uang itu dengan baik, tabung sisanya"

"Ev, sungguh, dengan apa aku membalasnya?" Dixon menunduk, menyembunyikan rasa haru yang akan membuat bulir air mata mengalir.

"Jangan senang dulu, sisanya aku anggap hutang, dan kembalikan jika kamu sudah sukses nantinya"

"What!"

Evan langsung tertawa, sungguh pesonanya semakin terlihat nyata, dan Dixon langsung membungkam mulut sahabatnya.

"Diam, kita pergi, wanita disini bisa gila melihatmu terus-terusan"

"Ish!" Evan langsung membuang tangan Dixon untuk menyingkir.

Berganti dengan Dixon yang tertawa akan kelakuan Evan, tak lama, keduanya segera berpisah setelah keluar bersama dari Cafe.

Sementara Dixon ke Rumah Sakit untuk menemui ibunya, Evan pergi ke sebuah Taman yang tak jauh dari pusat kota dengan pemandangan lengkap sebuah danau indah berada di sekitarnya.

"Hampir satu Tahun" gumamnya lirih.

Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

1
Salbiah Usman
Pasti ada rahsia besar di balik kunci itu,,semoga inunya Dixon suatu harri bisa menceritakannya,dan pasti kematian ibunya dry bukan kecelakaan biasa
Ita Xiaomi
Siap-siap terkagum-kagum.
Muhammad Makmun Syukrillah
ko jadi makin penasaran deh lanjut thor
Muhammad Makmun Syukrillah
ko Evan nyosor aja yah apa Ethan sama? apa karna Evan sang casa nopa
Yhanie Shalue
apakah orang tua dry yg kasih kunci itu waktu mereka kecelakaan,, duchh semakin penasaran dan g asabar untuk baca kelanjutannya
Titik Subekti
Lanjut thor tambah menarik ceritanya
Yhanie Shalue
evan mulai berani ni,, bilangin mommy Alena loh😅
Gayuh Ginanjar
Thor bsok up 2 ato 3 eps dunk malming biar g suntuk di tanah rantau..... lnjut Thor.....
wardah
cuuz.lanjuut
ummah intan
lanjut
Tutik Sriwahyuni
pasti ada kaitannya dgn keluarga paman tiri, evan tugas mu nambah lg buat memiskinkan belatung yg sudah mengambil hal dryana
Aghitsna Agis
kayanya itu kunci harta karun yg mau diambil.sm pamannya tapi keburu dikasihkan ke ibu dixon semoga dry bilang fito uto mrip dia lg kecil atau lihatkan foto dry lg kecil biar yeungkap tekateki itu tenang ibu dix ada evan yg melindinginya
wanti astuti
Pasti yg akan di tolong ibu nya Dixon adalah ke dua orangtua Dryana tp blum sempat di tolong ibu Dixon sdh di ancam dluan oleh paman tiri Dryana yg jahat itu
Sugiharti Rusli
ada koneksi apa yah antara Dryana dan ibunya si Dixon🙄🙄🙄
Arin
Itu pasti ayah dan ibu Dryana yang nyawanya di lenyapkan oleh keluarga pamannya. Berusaha meminta tolong tetapi sebelum sempat di tolong ternyata ibu Dixon mendapat ancaman akan ikut si bunuh jika ikut campur
Aghitsna Agis
evan evan tiap ada jesemoatan main nyosor aja taju2 momy ada dibelakangmu mau gimana hayo ditunggu kelanjutannya thor mks
Ayu Septiani
laaah... si Evan ini sudah berani cium cium Dry 😄😄😄😄 awas di getok sama mommy mu 😁😁😁
Tutik Sriwahyuni
haduh ev awas tuh ada yg berontak tp gk bisa 😅😅😅
Sugiharti Rusli
eeh si Evan yah, wah kacau nih kalo dia uda ga bisa mengendalikan dirinya ke si Dry nanti, bisa diamuk mommy Alina ga tuh dia😆😆😆
Dinda Adiana
kelakuannya mirip Alena, bar bar plus ceplas ceplos 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!