Wanita Yang Tak Pernah Di Anggap

setelah kemarin bolos kerja akhir nya hari ini Tiya masuk kerja lagi dan baru sampai Tiya sudah di sibukkan dengan klien baru nya. Tiya menyiapkan bahan yang akan dia prospek dengan cekatan dia melampirkan semua berkasnya

lalu bergegas siap-siap untuk keruang meeting dan hari ini Tiya di dampingi oleh sakti dan Bu Sukma.

prospek berjalan dengan lancar dan klien menyetujui untuk bekerja sama dan dengan cepat Tiya lalu menyiapkan dokument yang akan klien tanda tangani

Yaa Allah Terimakasih untuk pagi ini bathin Tiya mengucap syukur tidak pernah dia lupakan.

selamat ibu tiriii clossing pagi-pagi indah nya melebihi apa pun"ledek sella

"makan enak nih nanti siang"timpal Adi

"kek nya di bungkus juga boleh sekalian buat di rumah sahut Yuri

Tiya lalu berdiri"siapkan siang ini kita makan enak terserah mau makan apa atau mau bungkus untuk keluarga kalian pun gak masalah kok!!" gue lanjut selesaiin ini dulu ya

Tiya pun berjalan keruang meeting lagi karna sudah di tunggu dan langsung memberikan berkas yang harus di tanda tangani sama pihak klien.

"oke Bu Tiya saya suka dengan kinerja anda kapan-kapan saya undang untuk makan malam bisa ya? semoga bu Tiya bersedia sebagai ucapan terimakasih saya dengan ibu ucap pak Irvan klien baru tiga

"kalau saya tidak sibuk pasti saya akan memenuhi permintaan anda pak"ucap Tiya dengan sopan

mereka pun saling berjabat tangan dan klien pun meninggalkan ruang meeting tinggal tersisa Tiya dan Bu Sukma yang sedang membereskan berkas di meja.

sakti hanya memandang Tiya saja, tiba-tiba Rendra masuk dan memberikan selamat kepada Bu Sukma

"bukan saya dong pak tanpa mba Tiya yang prospek belum tentu klien bisa deal,ini berkat kerja keras mba Tiya pak jujur Bu Sukma

"ohh selamat ya Bu Tiya semoga makin lebih baik"ucap Rendra

"makasih pak Rendra dan maaf pak Rendra, pak sakti dan Bu Sukma saya kembali keruangan saya lagi karna sudah tidak ada yang saya kerjakan lagi di sini,, kalau gitu saya permisi selamat siang" undur Tiya sambil melangkah pergi tanpa menoleh lagi kebelakang.

" iya silahkan ucap sakti dan Bu Sukma

sedangkan Rendra semakin diam tanpa menjawab ucapan Tiya.

semakin hari semakin mencoba lupa akan masalah hati nya tapi makin sakit Rendra rasakan

apa lagi sang ibu akan menjodohkan Rendra dengan teman masa kecil nya.

semakin sulit jarak untuk mendekatkan diri lagi dengan Tiya

apa cinta nya hanya sampai menganggumi saja apa Tuhan akan menyatukan mereka dengan cara nya sendiri.

tanpa Rendra tau kalau sakti juga sudah menaruh hati kepada Tiya

tapi sakti belum berani mendekati Tiya karna sakti tau sang bos jatuh hati kepada Tiya.

biarlah sakti mencintai Tiya dengan cara nya sendiri karna sosok Tiya mengingatkan sakti dengan adiknya yang meninggal.

memasuki jam makan siang di ruangan Tiya heboh sekali team nya sedang sibuk mencari resto yang menurut mereka sangat lezat dan mungkin akan mahal kali ini

Tiya pun meminta Yuri untuk menjemput aura dan putri beserta bunda Yuri

karna Tiya merasa moment ini orang yang dia sayang harus ada, sedangkan ayah dan ibu nya Tiya di waktu libur akan jemput mereka untuk makan ke resto favorit kesukaan sang ayah yaitu Coto Makassar

akhir nya Tiya dan team pun berangkat ke resto yang sudah di sepakati

sesampai di sana mereka langsung memesan makanan dan Tiya pun memerintahkan mereka untuk memesan juga untuk orang di rumah nya karna hari ini benar-benar Tiya ingin membagikan rejeki.

makanan tiba pas banget tiba juga aura,Yuri,putri dan bunda nya Yuri

riuh dengan suasana di resto ini karna mereka semua senang dan saling meledek bahkan ada yang mengusulkan untuk liburan bareng karna team mereka seperti keluarga kedua setelah rumah nya.

bahkan istri atau suami mereka sudah sangat akrab satu sama lain.

senyum Tiya tak pernah pudar selama makan berlangsung bahkan ucapan syukur tak pernah berhenti tiya ucapkan

bahkan bunda Yuri gak pernah lepas memeluk Tiya dia sangat sayang dan terharu karna Tiya sangat baik di matanya dan semoga selalu bahagia itu pinta bunda nya Yuri.