Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.
pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya
yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
"Iya sebenernya nggak mau,tapi aku mau mencoba menantang diri sendiri,untuk bergabung dengan para Pengusaha di sini." sahut Arfi.
"Wah! Mas suka gaya kamu,yuk masuk Fi."
Ucap Mas Indra mengajak Arfi untuk masuk ke dalam Gedung dan langsung menghampiri Sahabatnya Mas Indra.
"Hey Bro! Selamat yah atas Perusahaan barunya,oh iya ini kenalin Adik Istriku,dia ini Calon Pengusaha Muda." ucap Indra sambil memperkenalkan.
"Assalamualaikum Pak! Salam kenal namaku Arfi,jangan percaya sama Mas Indra,aku hanya seorang Pelayan yang beruntung,di angkat Adik oleh Mbak Mentari Istrinya Mas Indra." ucap Arfi sambil memperkenalkan diri.
"Waalaikumsalam salam kenal juga yah Fi,namaku Alex." sahut Alex.
"Kamu percaya Bro! tampang Arfi ini,hanya seorang Pelayan Restoran?" tanya Indra.
"Iya kalau di lihat-lihat sih,nggak mungkin hanya sekedar seorang Pelayan." jawab Alex.
"Pak Alex jangan percaya sama Mas Indra si paling rese,kalau Bapak nggak percaya datang saja ke tempatku berkerja." ucap Arfi.
"Haha..oke juga kamu Fi,cara promosi Restoran nya." tawa Indra.
"Mas apaan sih..." kesal Arfi terpotong.
"Sudah-sudah! Bro, aku tinggal dulu yah,santai saja dulu di sini dan silahkan nikmati hidangannya." lerai Alex sambil berpamitan.
"Baiklah Bro." ucap Indra.
Pak Alex pun menghampiri tamu yang lainnya,tak lama ada sepasang pasangan yang menghampiri Mas Indra.
"Hey Bro.sejak kapan,kamu ada di Indonesia." sapa Rian yang baru menghampiri bersama Naira.
Mas Indra dan Arfi pun menoleh ke asal suara,Arfi pun kaget karena ada Naira juga,sedangkan Mas Indra menyapanya.
"Hey Bro,baru kemaren,oh iya kenalin ini Adik Istriku,Fi kenalin ini teman Mas." ucap Indra sambil memperkenalkan.
"Salam kenal Bang,aku Arfi." ucap Arfi.
"Salam kenal juga Fi,aku Rian,oh iya ini Calonku bernama Naira." sahut Rian sambil memperkenalkan.
"Salam kenal Naira." ucap Indra.
"Salam kenal Mbak Naira." sambung Arfi.
"Salam kenal juga yah." ucap Naira.
"Mas Indra,aku pamit duluan yah,salamin saja sama Pak Alex Assalamualaikum." pamit Arfi.
"Baiklah Waalaikumsalam." balas Indra.
"Kenapa hatiku sakit begini yah di cuekin Arfi aaaa." batin Naira menjerit.
***
Arfi mampir di Restoran untuk makan,karena di Gedung belum sempat untuk makan sesuatu di sana,di sudut Restoran ada yang memperhatikannya,setelah selesai Arfi pun langsung pergi dari Restoran.
"Cowok itu kan yang waktu di Apotek itu,samperin nggak yah,eh dia pergi lagi." gumam Perempuan Berhijab tersebut langsung mengikuti.
Di Parkiran
Arfi yang sudah menaiki motornya,di hampiri Perempuan Berhijab sambil menyodorkan amplop yang berisikan uang.
"Mas tunggu..! ini uang ganti yang dulu,Mas bayarkan obat di Apotek satu minggu yang lalu." ucap Perempuan Berhijab.
"Ya ampun Mbak! aku Ikhlas membantu Mbak waktu itu." sahut Arfi.
"Udah sih Mas terima saja,aku kepikiran terus,kalau belum di terima sama Mas." pinta Perempuan Berhijab.
"Baiklah! kalau Mbak bener-bener serius mau menggantinya,silahkan Mbak masuk ke mobil dan ikuti motorku." saran Arfi.
"Hah! mau kemana Mas." bingung Perempuan Berhijab.
Brum
Brum
Arfi pun menjalankan motornya,Perempuan Berhijab itu pun dengan sangat terpaksa mengikutinya dari belakang,tak lama pun sampai di depan Panti Asuhan,keduanya pun turun dari kendaraan masing-masing.
"Kenapa Mas mengajakku ke sini?" tanya Perempuan Berhijab.
"Apa Mbak nggak pernah ke sini?" tanya balik Arfi,Perempuan Berhijab menggeleng.
"Ya sudah! di sini lah Mbak,akan mengganti uang waktu itu." jawab Arfi.
Arfi pun mengetuk pintu dan mengucapkan salam tak lama pintu pun terbuka,sedangkan Perempuan Berhijab hanya mengikuti saja.
"Eh Nak Arfi,ini siapa Nak?" tanya Ibu Panti
"Insyaallah jodohku Bu." jawab Arfi langsung terkena cubitan di pinggangnya,oleh Perempuan Berhijab tersebut.
"Aww sakit Mbak! belum juga Muhrim sudah berani menyentuh,apa maunya sekarang nih,kita ijab kabul di sini hehe." keluh Arfi sambil menggoda seraya tertawa.
"Ya ampun! ternyata menyebalkan juga Cowok ini,tapi kok aku nggak bisa marah yah,seperti biasanya kalau di goda sama Cowok." batin Perempuan Berhijab.
"Semoga yah! Ibu hanya bisa mendoakan." ucap Ibu Panti.
Mendengar jawaban Ibu Panti,membuat Arfi tersenyum sedangkan Perempuan Berhijab itu melotot matanya menatap tajam ke Arfi.
"Oh iya Nak! ada perlu apa nih,malam-malam datang kemari?" tanya Ibu Panti.
"Oh iya Mbak ini! mau menyumbangkan sedikit Rezekinya,untuk Panti Asuhan ini Bu." jawab Arfi.
"Iya Bu bener,tapi nggak banyak hanya segini." sambung Perempuan Berhijab sambil memberikan amplop dan Arfi pun sama menyerahkan amplop yang berisikan uang.
"Terimakasih banyak! Ibu terima yah,semoga Rezeki kalian berlimpah ruah,jangan mengharapkan balasan dari Ibu,karena Ibu sudah pasti nggak akan bisa membalasnya,semoga Allah membalas kebaikan kalian berdua amin." ucap Ibu Panti sambil mendoakan dan menerima.
"Amin Ya Robbal Alamin." sahut keduanya serempak.
"Kalau begitu! kita berdua pamit yah Bu,karena sudah malam juga,Assalamualaikum." pamit Arfi.
"Iya Nak! hati-hati,Waalaikumsalam." balas Ibu Panti.
Keduanya pun keluar dari Panti Asuhan dan langsung naik ke kendaraan masing-masing,baru juga beberapa meter di perjalanan,Perempuan Berhijab tersebut menyadari,kalau Arfi mengikutinya,dia pun menghentikan mobilnya,membuat Arfi kaget langsung menghampirinya.
"Kenapa Mbak berhenti?" tanya Arfi.
"Ngapain Mas! mengikuti aku pulang?" tanya balik Perempuan Berhijab.
"Ah maaf-maaf! nggak bermaksud apa-apa,hanya ingin memastikan Mbak pulang dengan selamat,ya udah Mbak! silahkan jalan lagi." ucap Arfi kembali ke motornya.
"Wow! So Sweet juga nih Cowok,aduh ada apa nih denganku aaaa." kagum Perempuan Berhijab seraya berteriak.
Menjalankan kembali mobilnya sambil tersenyum melihat Arfi dari kaca spion,tak lama pun sampai di depan Rumahnya dan langsung turun dari mobilnya.
"Mas mampir dulu yuk! oh iya kita kan belum berkenalan namaku Zia." pinta Zia sambil mengatupkan tangan di dada,Arfi bukannya tersinggung malah tersenyum.
"Nggak usah! salam kenal yah Mbak,namaku Arfi,ya udah aku pamit,Assalamualaikum." pamit Arfi.
"Waalaikumsalam." balas Zia.
Brum
Brum
Arfi pun pergi dari Rumahnya Zia,sedangkan Zia masih tersenyum melihat kepergian Arfi,ketika motornya Arfi sudah tak terlihat,barulah Zia masuk dengan senyuman yang tak pernah pudar,walaupun sudah berada di dalam Rumah pun masih tersenyum dan langsung masuk ke kamar,Bundanya Zia yang melihat Putrinya tersenyum begitu bertanya-tanya dan langsung menghampiri ke kamar Putrinya tersebut.
Ceklek
"Wah ada apa nih! Putri Bunda senyum-senyum sendirian begitu?" tanya Bundanya Zia.
"Ish apaan sih Bunda! bisa kan kalau masuk kamar Zia ketok pintu dulu." kesal Zia.
"Udah jawab! kamu itu kebiasaan,selalu mengalihkan pembicaraan saja." titah Bundanya Zia.
"Hah! maksud Bunda apa...
Bersambung
~ *See You Next* ~