NovelToon NovelToon
Bianca Adlova

Bianca Adlova

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alkeysaizz 1234

Bianca Adlova yang ingin hidup tenang tanpa ada kemunafikan.
Dia gadis cantik paripurna dengan harta yang berlimpah,namun hal itu tidak menjamin kebahagiaannya. Dia berpura-pura menjadi gadis cupu hanya ingin mendapatkan teman sejati. Tapi siapa sangka ternyata teman sejatinya itu adalah tunangannya sendiri yang dirinya tidak tau wajahnya.
Lalu bagaimana Bianca akan terus menyembunyikan identitas aslinya dari teman sekolahnya? Apakah dia akan kehilangan lagi seseorang yang berharga dalam hidupnya? ikuti kisahnya disini.
Selamat membaca🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alkeysaizz 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman pertama gue...

"Minggir! jangan halangi jalan gue! Gue gak punya waktu buat ngeladenin kalian berdua!" sarkas Bianca yang perlahan bangkit dan menerobos bahu Ami dan Lyra.

"Wey..tenang dulu kenapa sih,Cup? kita main-main dulu bentar,iya gak?!" Sahut seseorang sambil memegangi bahunya dari belakang.

"Lepasin tangan kotor Lo itu dari bahu gue,Evan!!" seru Bianca yang langsung menepis tangan Evan kasar saat mencoba menyentuh bagian tubuhnya yang lain.

"Jangan galak gitu dong,cup?! Kita main yang lebih seru dari ini,gimana? mumpung pengawal Lo sedang gak ada disini..iya gak guys...ahahaa ..."

Bianca mulai muak dengan kelakuan dan tawa Evan yang memiliki niat lain.

"Kalian memang sampah!" seru Bianca lagi dengan tatapan dingin.

Evan langsung mengkode pada Lyra dan Ami untuk memegangi kedua tangan Bianca. Gadis itu langsung berkelit,bergerak cepat menghindar dari keduanya.

"Jangan macam-macam ya kalian?! Gue bisa saja laporin semua ini sama pak kepsek!!" kata Bianca yang merasa jika hal buruk akan terjadi.

Ahahaa...

Ketiganya langsung terbahak, seolah semua ancaman itu tak membuat mereka takut.

"Laporin aja,cup..Ayo.. laporin..." Ledek Evan semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Bianca yang terus menjauh dan menghindar darinya. Dan..

Bukh!!

Satu pukulan keras dari arah belakang membuatnya tersungkur dan langsung tak sadarkan diri.

"Kalian kelamaan! Buruan bawa ke tempat biasa! Jangan sampe ada orang yang tau!" Ujar Dino yang menatap ketiganya tajam sambil memegangi sebatang kayu balok.

Mereka pun mengangguk dan segera memboyong tubuh Bianca keluar sekolah lewat jalan rahasia mereka.

"Mereka... " lirihnya begitu syok. " Bagaimana ini..? si cupu..." Gumam Remon gelagapan panik saat tak sengaja melihat semua kejadian itu ketika mencari Bianca.

Remon pun langsung merogoh ponselnya yang berada di dalam saku dan mendial nomor seseorang.

"Ayo angkat ...." Gumamnya lagi penuh dengan kecemasan. Sedangkan seseorang itu hanya menatap ke arah ponselnya yang menyala tanpa ingin mengangkatnya.

*****

Byur!!

Satu ember air di siramkan ke arah Bianca yang terduduk di kursi dengan tangan dan kaki terikat. Gadis itu mulai sadarkan diri dengan rasa sakit di bahunya.

"Udah kenyang Lo tidur?" ucap Aluna yang duduk begitu anggun di hadapannya.

"Aluna..." Lirih Bianca pelan menetralkan penglihatannya.

"Kenapa? Jangan karena tadi malam elo lolos terus sekarang gue gak akan balas! Sorry Cupu..elo salah besar...!" ujar Aluna menekan telunjuknya pada kepala Bianca.

Tanpa sabar Aluna pun merobek seragam Bianca yang basah sehingga memperlihatkan bagian dalam tubuhnya.

"Sialan Lo!!" desis Bianca saat Aluna memotret tubuhnya yang hanya mengenakan singlet. Bahkan penyangga kedua buah ranumnya pun nampak tercetak jelas karena basah.

Evan mendesis sambil menatap ke arah Bianca tak berkedip, bahkan sesekali menatap bagian itu penuh keinginan yang membutakan mata.

"Tubuh lo boleh juga, cupu! Begitu seksi dan juga... menggoda.. " lirih Evan dengan raut wajah culasnya.

Semua kembali tertawa dan itu membuat Aluna puas. Ia lalu menjambak rambut Bianca dari belakang sehingga mendongkak.

"Apa yang elo katakan tadi malam sama gue..hmm.. " lirih Aluna di telinga Bianca. "Jangan pernah bermimpi elo bisa berada di atas gue, cupu! karena elo yang harus tetap berada di bawah kaki gue..!!...selamanya...!!" lanjutnya sambil menyingkap poni dan membuang kaca mata Bianca ke sembarang arah.

Desir darah Aluna semakin memanas saat menatap wajah Bianca yang begitu sangat mengganggunya. Bintik hitam dan riasan jeleknya mulai luntur memperlihatkan kecantikan seorang Bianca Adlova dengan nyata.

Evan di buat terkejut setengah mati, matanya melotot nyaris tak berkedip saat mengetahui hal itu, begitu juga Lyra, Ami serta Dino.

"Perfect... " lirih Dino tak sadar membuat Aluna langsung melirik ke arahnya.

Bianca perlahan terkekeh dan merubah atensi semuanya, mata gelapnya berubah kelam, menembus tiap wajah yang berdiri di hadapan nya dengan ke angkuhan.

"Kalian semua memang sampah! sampah kotor menjijikkan yang harus di bersihkan dan di buang ke tempatnya!"

Plak!!

"Diem lo cupu!! " teriak Aluna mendaratkan tangannya di pipi Bianca begitu keras. Gadis itu meringis namun tak melunturkan senyum dinginnya yang perlahan mengeluarkan darah di sela bibirnya.

Wajah Aluna nampak geram, bahkan ia mengambil sebuah benda tajam di dalam tasnya lalu mengarahkannya pada Bianca.

"Al..! stop! kita jangan bertindak di luar batas!" seru Dino memperingatkan.

Namun sepertinya amarahnya sudah hilang kendali,bahkan kini sudah mulai menekankan benda itu di pipi Bianca yang mulus.

Bukh!

Aaaa!!!

Pekik Aluna langsung tersungkur dan jatuh saat satu lemparan bola liar mengenai tubuhnya. Gadis itu menatap tajam ke arah pintu yang terdapat seseorang tengah berdiri di sana begitu marahnya.

"Frederick.. " lirih Aluna terkejut.

Frederick langsung masuk ke dalam dan membuka semua ikatan yang berada di tubuh Bianca, kemudian memboyongnya perlahan pergi ke luar.

"Jangan lagi bertindak di luar batas, Aluna!! kalian juga!! " Ucapnya dingin sambil berbalik dan menggendong tubuh Bianca yang terlihat pucat dan lemas.

Aluna hanya bisa mendesis tanpa bisa melakukan apapun lagi pada gadis itu, mengepalkan kedua tangannya begitu kuat tanpa melepaskan tatapan matanya pada Frederick.

Tubuh Bianca langsung di rebahkan di jok mobil miliknya, lalu ia pun masuk dan tancap gas pergi dari sana.

"Makasih.. " lirih Bianca yang merasakan sakit di kepala bagian belakang nya,dia mencoba tuk tetap sadarkan diri namun tak mampu lagi menahan rasa sakitnya yang menggerogoti. Bianca kembali tak sadarkan diri membuat Frederick langsung membawanya ke rumah sakit.

*****

Jojo masih diam di tempat yang sama tiga tahun lalu. Menatap ke dalaman jurang yang merenggut nyawa ibunya disana. Jojo menghembuskan nafasnya perlahan dan menatap ke arah layar ponselnya yang terus menyala.

"Halo Re... " ujar Jojo saat mengangkatnya.

Raut wajahnya seketika berubah saat mendengar semua yang Remon katakan. Jojo langsung mematikan ponselnya dan pergi dari sana dengan segera.

Bianca langsung di tangani oleh dokter dan di bawa ke ruang IGD. Terdapat luka serius di bahu dan juga Kepala belakangnya. Frederick hanya diam tak mampu berkata, jelas jika tindakan Aluna dan kawan-kawan sudah kelewatan.

Terdengar langkah kaki yang begitu gelisah mendekat ke arahnya. Kerah seragam Frederick langsung di tarik hingga kini berdiri sejajar dengannya.

"Apa yang udah elo lakuin sama si cupu?!" tuduhnya tanpa basa basi.

Frederick hanya tersenyum dingin lalu mendorong tangannya begitu kasar. "Jangan asal nuduh elo Jo! gue hanya nolongin dia dan gak lebih! " ucap Frederick tegas.

"Elo pikir gue akan percaya?"sahut Jojo.

"Itu terserah lo! lagi pula dimana diri lo saat kejadian itu terjadi?!"

Jojo terdiam merasakan sesak yang tak bisa ia lepaskan."Gak bisa jawab kan lo! masih untung gue tolong, jika enggak...! "

"Diem lo Fred!! " Cengkramnya lagi pada kerah kemeja Frederick, namun ia hanya menanggapi santai sambil melepaskan tangan Jojo kasar.

"Elo mungkin teman baiknya, tapi elo gagal sebagai pelindung bagi si cupu! Asal lo tau ya Jo! gue gak ada hubungannya dengan ini semua! jadi stop jangan nuduh gue yang enggak-enggak! " Frederick pun pergi dari sana meninggalkan Jojo yang merasa tertampar dengan semua ucapannya.

Jojo melampiaskan kemarahannya pada dinding rumah sakit sehingga tangannya terluka. "Sial!! bagaimana bisa gue selengah ini!" lirihnya penuh sesal.

Dokter pun keluar dari ruangan dengan nafas yang begitu lega. Jojo langsung saja bangkit dan menatap ke arah sang dokter lekat.

"Bagaimana dok? apa yang terjadi padanya? apa dia baik-baik saja? " Sang Dokter tersenyum membuat kecemasan di hati Jojo kian memudar.

"Syukurlah.. dia baik-baik saja. Untunglah dia di bawa tepat waktu ke sini, jadi luka di tengkuk leher dan bahunya tidak semakin parah! "

Degh!

Mata Jojo terbelalak, mencerna setiap kata yang dokter ucapkan. "Maksud dokter? "

Ia pun menghela nafas sejenak dan menceritakan tentang beberapa luka yang Bianca dapat.

"Sepertinya pukulan yang dia dapat begitu keras, tapi untunglah keadaan dia aman sekarang!"

Dokter pun pergi setelah itu, lalu terdengar drap langkah orang berlari ke arah Jojo.

"Bagaimana? bagaimana keadaan Nona? apa dia baik-baik saja?!" tanyanya dengan tangan yang bergetar dan wajah pucat.

Jojo menatap ke arah Rubi yang datang bersama Remon dan pak Bimo.

"Iya dia baik-baik saja."jawabnya singkat.

"Syukurlah..! jika Nyonya dan Tuan sampai tau, pasti kami semua akan terkena imbasnya!"

"Tunggu! " jeda Remon membuat semua mata menatap.

"Jadi si cupu bukan orang biasa? dia.. dia.." Jojo langsung membekam mulut Remon dan mengajaknya keluar dari sana. "Nanti gue jelasin! " ucap Jojo yang mampu membuat Remon terdiam.

*****

Mata Bianca mengerjap saat cahaya lampu menyilaukan matanya. Perlahan ia pun membuka matanya lalu menatap sekitar ruangan yang berwarna putih. Bianca pun meringis saat merasakan bahu dan tengkuk lehernya yang masih terasa sakit. Ia pun menghela nafasnya pelan lalu menoleh ke arah tangannya yang terasa berat.

"Jojo.... " lirih Bianca saat menyadari keberadaan Jojo yang kini tengah tidur di sampingnya, sambil memegangi tangannya begitu erat. Bianca pun tersenyum kecil, mengusap rambut panjang Jojo yang menutupi bagian matanya lembut. Seketika mata Jojo terbuka bersitubruk dengan mata Bianca yang menatap ke arahnya begitu teduh.

"Cupu.. "

Gerakan refleks namun pasti, Jojo mengeratkan pelukan di tubuh Bianca. Gadis itu hanya tersenyum dan memukul kepala Jojo pelan. "Mau bunuh gue lo!!? sesak tau! " bisiknya membuat Jojo melepaskan pelukannya yang begitu kuat.

"Sorry.. gue..! "

"Gue yang harus minta maaf sama elo, Jo!"

Jojo kembali menatap ke arah Bianca kian lekat, mencari jawaban akan ucapan yang di layangkan ke arahnya.

"Gue gak tau soal nyokap lo. Dan gue malah bertanya banyak sama elo tentangnya. Padahal..hal itu sesuatu yang gak pengen elo bahas karena sangat menyakitkan bagi diri lo."

Tak ada jawaban dari Jojo, dia hanya mendengarkan tanpa melepaskan tatapannya dari wajah Bianca.

"Sorry Jo.. Gue.."

Cup..

Bianca terkejut saat mendapat ciuman di bibirnya beberapa detik dari Jojo. Begitu pun Jojo yang tak menyadari hal itu. Kedua mata mereka bertemu dengan detak jantung yang sama-sama tak beraturan, berdendang ria seperti orang yang sedang mabuk kepayang. Keduanya saling memegang bibir masing-masing mencerna sesuatu yang terjadi begitu cepat barusan.

"Kalian abis ngapain?! " tanya Remon yang datang tiba-tiba membuat Jojo langsung menjauh dari Bianca.

"Gue.. gue pergi dulu panggil dokter! " ucap Jojo gugup yang berjalan cepat meninggalkan ruangan.

"Kenapa dengan anak itu? aneh banget?" ujar Remon heran, lalu ia menaruh makanan yang ia bawa sambil menatap bingung ke arah Bianca, karena sedari tadi hanya terdiam sambil memegangi bibirnya.

"Ciuman pertama gue... "

1
Alkeysaizz 1234
maaf sedikit telat up
hapoy Reading semuanya 🥰🥰🤗
Alkeysaizz 1234
masa sih kak? perasaan aku up date tiap hari. Apa seting waktunya yang salah ya?
Siska Amelia
yang rajin updatenya
Alkeysaizz 1234: Siap kak, makasih untuk support nya🥰🥰🤗
total 1 replies
Siska Amelia
ini kok belum update update ya
Elsa Tyongf
Tulisannya bagus. enak dibaca 🥰❤️
Elsa Tyongf: Sama-sama 🤗
Alkeysaizz 1234: makasih kaka udah mampir 🤗🥰
total 2 replies
✨Wyn한✨
Buku-buku sebelumnya sudah seru, tapi yang ini bikin aku ngerasa emosi banget.
Alkeysaizz 1234: makasih ka udah mampir 😁
total 1 replies
Lia_Vicuña
Kereeeen!
Alkeysaizz 1234: makasih kak udah mampir 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!