Keluarga besar Bramasta tidak menyukai Dian, gadis yatim piatu dan koki biasa yang menjadi istri Stefan karena pernikahan kilat di Las Vegas.
Tidak ada yang menyangka Dian menyembunyikan identitas aslinya sebagai hacker dan juga putri bungsu dari pemilik Perusahaan Wijaya, demi untuk mendapatkan cinta Stefan yang merupakan cinta pertamanya.
Kecantikan, kecerdasan dan kehebatan Dian memimpin Perusahaan Jayanata setelah bercerai membuat semua orang yang pernah menghinanya mati kutu.
Berhasilkah Stefan rujuk kembali dengan Dian setelah menyadari kesalahannya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LYTIE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34. Dinner romantis
Mobil prosche warna hitam berhenti di depan Restoran Italia. Billy turun dari bagian kemudi dan membuka pintu mobil untuk Dian. Kemudian memberikan kunci mobil kepada seorang pria yang merupakan petugas valet parking.
Billy menyiku tangan kirinya di pinggang sehingga Dian merangkulkan lengannya di sana. Mereka berdua berjalan berdampingan masuk ke dalam Restoran Italia.
"Pesanan tempat atas nama Billy," kata Billy ke pelayan restoran yang berdiri di dekat pintu masuk.
"Baik tuan Billy dan nona. Mari!" jawab pelayan restoran sambil mempersilakan Billy dan Dian mengikutinya menutup meja yang sudah dipesan oleh Billy.
Alunan merdu musik klasik perpaduan piano dan biola terdengar jelas. Beberapa pasangan menari mengikuti alunan musik.
Dian mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Suasana restoran sangat romantis dengan nyala lilin di setiap meja makan. Dian sadari setiap meja makan hanya ada dua buah kursi saja.
"Restoran ini khusus untuk pasangan," kata hati Dian.
"Silakan duduk tuan Billy dan nona," ucap pelayan restoran wanita dengan ramah.
"Terima kasih," jawab Billy dan Dian bersamaan.
Billy menarik salah satu kursi untuk Dian duduk terlebih dahulu sebelum dirinya duduk di hadapan Dian.
"Princess. Kamu suka restoran ini?" tanya Billy.
"Suasana restorannya sangat menyenangkan. Aku duga makanannya juga enak," jawab Dian.
Dian mengamati sebagian besar pasangan yang makan di sana menghabiskan makanan di piringnya.
"Ossobuco di restoran ini sangat terkenal. Aku sudah memesannya," ucap Billy.
"Ossobuco alla millanese? Aku sudah lama tidak mencicipinya," kata Dian dengan mata berbinar-binar.
Billy tersenyum lebar melihat reaksi Dian. Billy tahu Dian sangat suka mencicipi berbagai makanan dari negara yang berbeda dan akan memasaknya dengan variasi sesuai selera dan keahlian memasak Dian.
Ossobuco alla milanese adalah makanan khas Italia yang terkenal.
Kuliner ini menggunakan tulang belakang daging sapi muda, dimasak dengan waktu yang lama sekitar tiga jam dan suhu rendah hingga lembut dalam kaldu daging, anggur putih, dan sayuran.
Dian mencium aroma bunga segar dan melihat pelayan restoran membawakan satu buket bunga mawar merah ke Billy.
"Dian. Bunga ini untukmu," ucap Billy.
Panggilan Dian biasa dilakukan oleh Billy maupun Leon ketika mereka sedang serius dibandingkan panggilan princess pada saat mereka hang out bareng.
"Terima kasih Billy," jawab Dian dan meletakkan buket bunga itu di atas meja.
Pelayan restoran menghidangkam makanan pembuka di hadapan Dian dan Billy.
"Carpaccio yang sangat segar," kata Dian.
"Iya. Ayo kita cicipi sekarang," ucap Billy.
Mereka berdua pun mencicipi carpaccio yang berupa irisan tipis ikan mentah dengan minyak zaitun, serutan keju, dan lemon.
Dian menundukkan kepalanya menikmati hidangan yang disajikan oleh pelayan restoran sambil mengobrol ringan dengan Billy. Gadis muda itu terlihat lebih tertarik dengan kuliner dari pada pemandangan dan musik disekelilingnya.
Acara makan malam diakhiri dengan hidangan penutup berupa tiramisu yaitu parfait tanpa panggang dengan lapisan keju mascarpone yang lembut dan kue jari yang direndam kopi.
"Makanan di restoran ini sangat enak. Lain kali kita bisa mengajak Kak Rina, Tasha, dan Leon," kata Dian sambil mengambil gelas anggur dari atas meja dan meneguknya perlahan.
"Dian. Bersediakah kamu menjadi pacarku?" tanya Billy spontan.
Dian hampir saja tersedak anggur dan meletakkan gelasnya di atas meja dengan cepat.
"Are you kidding?" tanya Dian.
"Aku tidak bercanda, Dian. Aku sudah menyukaimu selama lima tahun. Tepat saat aku ingin mengungkapkan perasaanku, kamu harus ke Amerika selama empat tahun untuk kuliah dan mewujudkan impian masa kecilmu menjadi seperti aunty Rossy yang pintar memasak. Aku bersedia menunggumu pulang, tetapi kabar pernikahan yang kudapatkan. Sekarang kamu sudah bercerai, aku tidak akan melepaskan kesempatan ini lagi," kata Billy dengan wajah serius dan menggenggam erat kedua tangan Dian di atas meja.
Dian tertegun mendengar penjelasan Billy. Dirinya sama sekali tidak menyangka Billy sudah mengorbankan begitu banyak waktu untuknya.
***
Dian dan Billy tidak menyadari di salah satu sudut restoran, ada dua pasang mata yang mengawasi mereka secara diam-diam.
"Fan! Kamu lihat genggaman dan tatapan mesra Billy. Dia benar-benar jatuh cinta sama mantanmu," ucap Rizky dengan suara kecil karena takut terdengar oleh Dian.
Wajah Stefan menjadi semakin dingin karena perkataan Rizky. Stefan mengalihkan pandangannya dari meja Dian dan menunduk menatap makanan di depannya.
Entah mengapa Ossobuco yang lezat itu terasa hambar di dalam mulut Stefan.
Sejak kejadian di Vallkyrie Club, Rizky mengurung diri di Mansion Martin sambil memantau perkembangan majalah dan internet apakah ada tersebar foto polosnya.
Pada akhirnya Rizky memberanikan diri keluar setelah berlalu beberapa hari tanpa ada gosip hangat tentang dirinya. Rizky pergi mencari Stefan dan meminta maaf karena tahu perkataannya sudah membuat gusar Stefan pada saat itu sehingga Stefan meninggalkannya di tepi jalanan.
Rizky pun mengajak Stefan makan malam di restoran Italia ini karena ada menu Ossobuco yang sangat terkenal dan enak. Walaupun restoran ini khusus untuk pasangan, Rizky memaksa masuk dan ngotot makan di sana.
Pelayan restoran tidak bisa menolak dan mengusir Rizky. Bagaimana pun tamu adalah raja. Rizky sengaja memilih tempat duduk di sudut restoran agar tidak menjadi pusat perhatian pasangan lain.
Rizky tidak menyangka Dian dan Billy juga makan di restoran yang sama sehingga Rizky mengawasi secara diam-diam agar Dian dan Billy tidak mengetahui keberadaannya.
Pengalaman di Vallkyrie Club membuat Rizky belajar banyak dan tidak berani menyinggung Dian lagi agar foto polosnya tidak tersebar luas ke seluruh dunia, tetapi mulut ember nya tidak bisa dikondisikan untuk menggosip Dian dengan suara kecil ke Stefan.
Rizky melirik ke arah Stefan yang makan dengan wajah tanpa ekspresi serta aura dingin menyebar dari tubuh pria itu. Rizky pun menutup rapat mulutnya sambil sesekali mencuri pandang ke meja Dian dan Billy.
***
"Maaf Billy. Selama ini aku sudah menganggapmu seperti keluarga. Aku harap hubungan pertemanan kita tidak akan rusak," ucap Dian dengan hati-hati.
"Aku tahu kamu belum siap memulai hubungan baru. Beri aku kesempatan untuk membuktikan ketulusan hatiku. Satu tahun! Iya, seperti kamu memberi kesempatan satu tahun untuk bersama Stefan. Aku akan berjuang mendapatkan cintamu dalam satu tahun. Jika kamu menemukan cinta sejati dari pria lain sebelum satu tahun, aku pun akan menyerah. Yang ku inginkan hanya melihatmu bahagia," kata Billy dengan sungguh-sungguh.
Walaupun Billy termasuk pria tipe playfull bunny, tetapi dalam hal hubungan percintaan, Billy bisa berubah menjadi sosok yang serius dan bisa diandalkan.
"Baiklah Billy. Terima kasih atas cintamu yang tulus," ucap Dian.
Dian yakin Billy bisa mengambil keputusan tepat seperti dirinya saat menyadari diantara mereka berdua hanya bisa tercipta perasaan kekeluargaan dan bukan perasaan cinta.
"Ayo princess. Temani aku berdansa untuk mengobati patah hatiku karena pernyataan cintaku ditolak," kata Billy seraya bercanda.
"Baiklah. Jangan sampai menginjak high heels baruku," balas Dian.
"Jangan khawatir. Pengalaman dansaku tidak kalah darimu," ucap Billy sambil menarik tangan Dian menuju bagian tengah restoran untuk bergabung berdansa dengan pasangan yang lain.
***
Satu bab lagi nanti malam readers tercinta 🤗
TERIMA KASIH
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE