Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagas Stress
Silvia dan Anggi yang mendengar perkataan Aulia membuat mereka berdua Saling pandang dan juga mau tidak mau memaksakan diri untuk menganggukkan kepala, karena Biar bagaimanapun tidak mungkin keduanya membantah perkataan dari Nyonya Bos mereka sebab seperti yang sudah-sudah perkataan Safira Dan juga Davina mutlak harus diikuti dan begitu juga dengan Aulia.
"Baik nyonya kami bakalan mengikuti apa yang anda katakan dan kami juga tidak akan pernah mengatakan kepada siapapun soal keberadaan Anda di sini, tetapi kalau misalnya suatu saat tuan Bagas mengetahuinya kami minta maaf sebesar mungkin karena itu bukan kemauan kami untuk mengatakan semuanya sebab bagaimanapun Tuhan Bagas memiliki kekuasaan untuk mengetahuinya!"jelas Anggi sebab Takutnya nanti kalau Bagas mengetahui keberadaan Aulia di situ wanita itu bakalan mencurigai mereka berdua yang sudah membocorkan rahasia ini.
"Ya sudah tidak masalah kalau kayak begitu yang penting intinya Tolong jangan ganggu istirahatku kalau memang kalian mau membawakan makanan untukku silahkan bawakan saja, Lalu setelah itu pergi Jangan melakukan pergerakan yang bakalan menimbulkan kecurigaan dan dengan begitu Aku juga merasa lega karena ternyata akhirnya tidak bakalan membayar semua ini!"tidak masalah menggunakan Kesempatan dalam kesempitan dalam pikiran Aulia sekarang karena bukannya dirinya merupakan istrinya Bagas jadi tidak ada salahnya dong kalau menikmati fasilitas suaminya.
terkecuali kalau sampai membuat pria itu bangkrut gara-gara tingkahnya yaitu Memang masuk dalam kategori keterlaluan Tetapi kalau masih di atas belajar tidak masalah loh, bagaimanapun suami mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya bukan menghidupi pelakor di luar sana.
usahakan jadi istri yang sudah sah dan mendapatkan hati suaminya Jangan pernah terlihat begitu santai dengan keadaan rumah tangga karena bisa saja suami bakalan merasa bahwa istrinya itu gampang terperdaya, dengan begitu dirinya bakalan hura-hura di luar kemudian bersenang-senang dengan banyak wanita sebab pikirannya istrinya tidak pernah mengecek keuangan ataupun apa yang ia lakukan di luar sana saking terlalu santainya.
Anggi dan Silvia keluar dari kamarnya Aulia dengan hati yang dag dig dug tidak karuan karena mereka memang sudah mewaspadai jangan sampai Bagas mengetahui keberadaan Aulia dengan sendirinya, karena kalau hal itu sampai terjadi bisa dipastikan majikan mereka itu bakalan marah besar dan memecat mereka berdua.
Akan tetapi mengingat ancaman yang Aulia berikan tadi juga sepertinya tidak main-main jadi mereka berdua dalam posisi yang serba salah Dan berharap semuanya lurus-lurus saja tidak ada masalah, mengingat biar bagaimana merupakan istri dari majikan mereka jadi pasti kata-katanya juga harus mutlak Untuk didengar.
"nanti kalau kita ketahuan gimana ya? Soalnya aku takut jangan sampai Pak Bagas bakalan mengamuk gara-gara ketahuan kita ikutan konspirasi dalam penyembunyian istrinya, tapi kalau kita juga memberitahukan kepada dia urusannya bisa bahaya lagi sekarang mah nanti Nyonya Bos yang bakalan marah-marah?"Anggi begitu frustasi selama bekerja di Hotel miliknya Bagas 2 tahun tidak ada masalah yang ia hadapi tetapi baru pertama kali Aulia masuk dalam hotel itu langsung membuat kejutan yang begitu sangat untuk mereka.
"Emangnya kamu pikir kamu sendiri yang bakalan pusing, aku tidak pusing juga? kamu tahu sendiri kan kita berdua tapi kata dalam masalah ini ya kalau misalnya kita tidak saling membantu bisa bahaya juga, Tetapi lebih baik kita anggap saja masalahnya tidak pernah terjadi kalau memang nanti ketahuannya tinggal ngomong saja ini kemauannya Nyonya Bos!"jelas Silvia yang sudah memilih untuk santai saja dan masa bodoh karena biar bagaimanapun mau diperbaiki ataupun dipikirkan jungkir balik kok masalahnya tetap sama yaitu Aulia kabur.
"Ya sudah kamu kembali ke ruangan kamu aku balik lagi ke meja resepsionis takutnya ada tamu Ya sudah bertumpukan Soalnya kamu tahu sendiri kan hotel ini selalu rame tiap saat, nanti kalau ada kabar terbaru atau bagaimana baru aku tinggal kabari kamu saja supaya kita berdua bisa mengambil jalan keluar yang paling terbaik untuk semuanya! "perintah Anggi ya Meskipun Silvia merupakan manajer di situ tapi karena mereka berdua umurnya sama kemudian masuknya di saat yang sama hanya beda keuntungan saja membuat keduanya terlihat akrab dan tidak terlalu formal.
Aulia kini Jangan ditanya lagi gerakannya sudah layaknya seperti sedang berada di ring tinju karena jam terbalik ke sana kemari menikmati ruangan yang begitu besar dan juga mewah itu, seumur hidupnya baru kali ini yang memasuki hotel dan saat pertama kali masuk di situ ia disuguhkan ruangan yang begitu tidak pernah memimpikan sebelumnya.
Berkhayal berduaan dengan Oppa Korea merupakan keinginannya selama ini tetapi sayang yang sekarang malah dirinya tidak mempunyai siapa-siapa di samping, bagaimana mau mempunyai selingkuhan orang suaminya saja jahatnya minta ampun lama-lama kepalanya di penggal terus dikasih makan hiu yang lagi kelaparan.
"coba saja kalau aku masih gadis aku pasti bakalan menghubungi 02 aku di luar sana agar dia datang menemaniku sekedar buat ngebut drakor, tetapi beginilah nasibku akibat kemauan Allah sama Umi anaknya sendiri yang menanggung sengsara dunia akhirat!"Lirih Aulia yang memang belum belum terima dan pernikahan yang terjadi antara dirinya dan Bagas sebab menurutnya Ini semua karena paksa yang tidak menguntungkan siapapun.
Di sebuah apartemen yang megah terdapat seorang gadis cantik yang baru saja menyelesaikan kuliahnya dan memilih untuk berlibur di ibukota, di dalam pikirannya ingin sekali ia bertemu dengan sahabatnya yang merupakan teman satu server yaitu hobinya ngedrakor dan juga bela diri.
"Aku lebih baik menelpon Aulia saja deh menanyakan kabarnya Siapa tahu dia lagi kosong dengan begitu bisa menemaniku keliling-kelilingnya di ibukota, sekaligus menyalurkan bakat gila kami berdua yaitu hobinya teriak-teriak di mana saja dan kapan saja!"ujar wanita itu langsung mengambil benda pipih miliknya dan menghubungi Aulia berharap agar panggilannya itu masih terhubung dan sahabat gilanya itu belum mengganti nomor ponselnya.
Tut Tut Tut
Senyuman manis terkembang jelas di bibirnya karena ternyata sahabatnya itu tidak mengganti nomor ponselnya sama sekali dan dengan begitu niatannya untuk jalan-jalan keliling kota bakalan menjadi kenyataan, Namun sayang panggilan pertama tidak dikubur sama sekali setelah itu dirinya mencoba yang kedua kalinya dan berharap agar Aulia benar-benar merespon.
"Ya halo, ini dengan siapa ya?"tanya Aulia dari seberang karena memang nomor ponsel sahabatnya itu tidak disimpannya sama sekali.
"Ya ampun Astaga Kamu ini sudah kayak artis ibukota lho yang karena punya banyak fans akhirnya selalu gonta-ganti nomor, keterlaluan loh aku yang biarpun ganti nomor tidak pernah melupakan kamu tetapi kamu kok malah seperti begini ya?"teriak wanita itu membuat Aulia sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya karena jika tidak bisa dipastikan kupingnya bakalan lepas saat itu juga.
"Ya wajar dong kalau nomor baru yang masuk terus aku bertanya soalnya tidak mungkin kan aku langsung sok akrab dengan orang, sudah tidak perlu teriak lagi soalnya satu kali kamu memberikan alarm seperti tadi aku langsung kenal itu suaranya siapa!" Omel Aulia dari seberang.
"Kamu ada di mana sekarang? "tanya wanita itu.
"ya aku ada di rumah lah Nina, Lain kali itu kalau bertanya masuk akal dikit dong masa iya aku lagi rencana mau gantung diri di pinggir jembatan?"jawaban Aulia yang dari tadi nyeleneh membuat Nina mendengus kesal.
Sahabatnya itu memang dari dulu hobinya selalu saja mencari masalah dengannya sebab jawaban yang diberikan itu sangat membuat emosi, namun itulah yang Nina rindukan karena Aulia tidak punya sikap yang pura-pura baik ataupun soal harapan yang ingin mendapatkan sesuatu.
"Ya siapa tahu kamu yang tidak kunjung dapat pasangan karena tidak laku-laku padahal wajah oriental menjadi frustasi dan takutnya karena orang lain sudah laku kamunya belum Ya sudah Kamu nekat melakukan hal itu, hanya saja aku ingatkan kalau melakukan hal negatif tolong ajak-ajak soalnya aku juga sama kayak kamu tidak laku-laku sampai sekarang padahal sudah berusaha dandan semenaor mungkin!"keduanya langsung tertawa dengan perbincangannya laneh dan juga tidak masuk akal keduanya itu sebab memang setiap kali bertemu pasti ada saja kehebohan yang diciptakan.
"enak saja aku melakukan dosa terus ajak-ajak kamu nanti terus pertanyaannya dosanya itu siapa yang tanggung masa iya harus semuanya aku yang pikul, Oh ya Kamu sekarang ada di mana biasanya hilang kabar Kenapa tiba-tiba ingat untuk meneleponku mungkin kira-kira bulan Sudah terbit dari barat?"tanya Aulia penasaran sebab memang selama ini Nina itu hobinya hanya menyelesaikan kuliahnya dan ingin mendapatkan nilai yang terbaik karena itu merupakan salah satu syarat dari orang tuanya jika ingin meraih kebebasannya.
"Astaga kamu ini bukannya berterima kasih karena aku sudah menghubungi kamu tandanya bahwa aku itu selalu mengingat kamu di mana-mana, manusia seperti kamu itu memang paling langka di dunia sampai-sampai aku bingung kok bisa ya stoknya masih ada satu?" Sahut Nina tidak mau kalah.
"Oh jelas aku ini merupakan manusia yang paling keren jadi sampai-sampai kamu saja mencari di mana saja keberadaanku, makanya lain kali itu jangan ngomongnya aneh-aneh karena nantinya bakalan telan sendiri kan ludahnya?"ujar Aulia Sambil tertawa mengejek.
"sekarang kamu yang harus jujur denganku kamu ada di mana Kalau di rumah orang tua kamu aku bakalan langsung ke sana karena kalian pasti belum pindah kan, soalnya aku tuh pengen banget loh ngobrol panjang lebar dengan kamu membahas masa lalu dan juga masa depan yang belum kelar sepertinya?"tanya Nina penasaran.
Aulia menghela nafasnya sebab bingung antara harus jujur atau memilih untuk diam saja, sebab menurutnya tidak mungkin ia mengatakan kepada sahabatnya itu bahwa sekarang dirinya tidak tinggal bersama orang tuanya melainkan bersama dengan suaminya.
Padahal selama ini temannya itu belum tahu sama sekali posisi dirinya yang sudah menikah dan tinggal bersama dengan keluarga suaminya, karena yang Nina tahu bahwa dirinya masih perawan Ting Ting yang belum laku sama sekali dan bisa dibilang masih berusaha menemukan jodoh terbaik.
"Aku sebenarnya tidak tinggal dengan Abah sama Umi lagi Tetapi kalau aku jujur sama kamu takutnya kamu bakalan histeris pingsan padahal tidak ada orang saat ini yang sedang menemani kamu, jadi lebih baik ya Kamu tidak usah tahu saja biar maksudnya jangan mati penasaran gitu?" Ujar Aulia santai.
Nina mendengus kesal mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu padahal Apa susahnya sih untuk berkata jujur, hanya tinggal membelitkan lidah saja terus membuka mulut mengatakan sesuatu ya sudah selesai melaksanakan kelar.
"Kamu itu kenapa sih main rahasia segala kepadaku padahal aku sudah nekat datang jauh-jauh hanya untuk bertemu dengan kamu terus kita berdua ngobrol santai, tetapi sekarang yang ada jawaban kamu malah sangat mengecewakan membuat aku jadi jadi bingung lebih baik tidak usah datang ke sini saja?"Nina terdengar begitu memelas nada bicaranya kalau bisa dibilang sih itu hanya pura-pura agar mungkin Aulia bisa belas kasihan kepadanya dan akhirnya jujur tentang keberadaannya.
"kamu datang saja di hotel yang tidak jauh dari rumahnya Abah sama Umi itu merupakan hotel terbesar di situ aku juga bingung namanya apa karena aku tadi tidak sempat lihat, karena Kebetulan aku sedang menginap di situ mungkin dengan begitu kita bisa mengobrol lebih jelas supaya kamu puas!"sahut Aulia akhirnya pasrah karena dirinya sekarang juga butuh teman curhat tidak mungkin kan harus pergi kepada Abidzar karena nanti yang ada Bagas bakalan menemukan dirinya dan menyeretnya pulang.
Nina membulatkan matanya sempurna karena tidak percaya sahabatnya yang dulu terkenal sangat irit kok bisa-bisanya rela menginap di hotel padahal rumah kedua orang tuanya tidak jauh, tetapi ya begitulah sikap semua orang terkadang lebih menginginkan menggunakan jerih payahnya demi memuaskan diri sendiri.
"Wah kamu makin hari makin keren loh bisa-bisanya sekarang memilih untuk menginap di hotel lama-lama Setelah itu kamu bakalan memilih menginap di dalam pesawat terbang dan lalu kamu minggat, tapi aku akui kamu sekarang tambah beda Makanya kamu tunggu saja aku di situ karena aku bakalan OTW sekarang juga mau melihat kira-kira perubahan Bagaimana dengan sahabatku yang satu ini?"Nina begitu antusias ketika tahu bahwa Aulia sekarang tidak ada di rumah kedua orang tuanya maka dengan begitu dirinya bisa curhat sebebasnya kepada wanita itu.
"Iya tapi sebelum itu Usahakan kamu harus membeli cemilan biar ada teman buat ngobrol soalnya aku tahu setiap kali kamu kalau namanya mau curhat pasti bakalan mau makan waktu ya tidak sedikit, supaya mata aku tetap melek bisa melihat semua yang kamu katakan dan mendengar dengan jelas ya itu sudah harus ada imbalan yang setimpal!"Untung saja Nina tidak tahu kalau sekarang Aulia merupakan istri seorang pengusaha kelas kakap pasti kalau dirinya tahu tidak mungkin Ia mau menuruti apa yang diinginkan oleh Aulia itu.
"Oh kamu tenang saja aku bakalan beli semua yang kamu inginkan dan juga yang selama ini tidak pernah kesampaian, soalnya Kebetulan aku lagi dapat uang jalan dari Papa sama Mama banyak jadi Ya tidak masalah kalau aku hamburkan dengan kamu!" Jelas Nina.