NovelToon NovelToon
Petualangan Mistis

Petualangan Mistis

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Awan Biru

El-Syakir namanya. kehidupannya biasa saja sama seperti manusia pada umumnya. hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan dan akhirnya ia dapat melihat mereka yang tidak terlihat

mata batinnya terbuka dan bahkan banyak dari mereka yang meminta bantuan padanya. berbagai rangkaian kejadian ia alami.

ia bertemu dengan hantu anak remaja laki-laki yang akan mengikutinya kemanapun ia pergi.

"bantu aku mencari siapa pembunuhku dan aku akan membantumu untuk menolong mereka yang meminta bantuan"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

"sudah siap pak...?" tanya Helmi

"sudah. jadi kita berangkat sekarang saja" jawab ayah Adnan

"baik pak" jawab keduanya

seperti biasa selama di kota B Randi dan Helmi akan terus mengawal ayah Adnan kemanapun dia pergi.

kali ini ayah Adnan berjalan di depan dan mereka berdua di belakang. sebenarnya ayah Adnan ingin agar mereka tidak usah melakukan itu namun keduanya menolak dengan alasan seorang pengawal memang harusnya berada di belakang bosnya jangan sampai ada serangan mendadak dari belakang yang tidak di ketahui.

sebelum akan bertemu dengan rekan bisnis, ayah Adnan akan pergi terlebih dahulu ke perusahaan milik Sanjaya grup yang ada di kota itu.

menurut informasi yang di dapatkan kedua pengawalnya itu, semua karyawannya sedang menunggu ayah Adnan bos mereka. mereka penasaran siapa sosok pemimpin baru mereka yang menggantikan Zidan Sanjaya.

mobil mewah itu berhenti di depan gedung yang menjulang tinggi dengan puluhan lantai. Helmi segera keluar dan membuka pintu untuk ayah Adnan namun seperti biasa ayah Adnan telah terlebih dahulu ke luar dari mobil.

langkah kaki mereka menuntun untuk masuk ke dalam. semuanya sudah berkumpul seperti yang di lakukan pada saat di perusahaan pusat Sanjaya grup.

"selamat datang bapak Adnan. saya Jordan yang dipercaya oleh pak Zidan untuk mengurus perusahaan ini. senang sekali saya bisa melihat anda akhirnya" seorang lelaki yang usianya sama seperti kedua pengawalnya mengulurkan tangannya

"senang bisa berjumpa denganmu juga Jordan" ayah Adnan menjabat tangan Jordan

"mari pak, silahkan" Jordan mempersilahkan ayah Adnan

Jordan, ayah Adnan dan kedua pengawalnya dan kini telah berdiri di hadapan semua karyawan. Randi dan Helmi, selangkah di belakang mereka.

"selamat pagi semuanya. seperti yang kita tahu bahwa perusahaan Sanjaya grup telah berganti kepemimpinan. bapak Zidan Sanjaya memundurkan diri dan telah memilih penggantinya yang sekarang ini ada di hadapan kita semua" ucap Jordan

"bapak Adnan Rasyid, adalah pemimpin baru kita. beliaulah yang menjadi pengganti bapak Zidan Sanjaya

tanpa ada yang berbisik-bisik, mereka semua terfokus ke depan mendengarkan apa yang disampaikan oleh Jordan. setelahnya, Jordan mempersilahkan ayah Adnan untuk memberikan sambutan.

"berdirinya saya di depan kalian semua bukan untuk menyombongkan diri kalau saya adalah sebagai bos kalian dan kalian semua adalah bawahan yang harus patuh kepada saya"

"meskipun nyatanya memang itu benar tapi mari kita saling menghargai, menghormati dan saling bekerja sama untuk kemajuan dan kemakmuran perusahaan kita. saya tanpa kalian bukanlah apa-apa"

"saya harap kita dapat menjalin hubungan yang erat antara pemimpin dan karyawan dan juga kita sebagai sesama insan manusia. terimakasih"

prok prok prok

tepuk tangan menggema di gedung tinggi itu. berbeda di perusahaan pusat, di perusahaan itu tidak ada yang komplen atas kepemimpinan ayah Adnan dan juga tidak ada yang mencap dirinya tidak layak memimpin perusahaan besar.

selanjutnya, ayah Adnan mengadakan meeting pertamanya di perusahaan itu. segala petuah ia keluarkan untuk tercapainya kesejahteraan para karyawan yang berada di naungan Sanjaya grup.

"kita singgah di warung makan, saya lapar" ucap ayah Adnan

mereka di dalam mobil. setelah meeting, ayah Adnan segera pergi dan menyerahkan semuanya kepada Jordan untuk mengelola dan mengawasi semuanya.

"warung makan....?" Randi dan Helmi bertanya bersamaan

"iya. kenapa, ada masalah...?" ayah Adnan merasa. dua pengawalnya seperti tidak pernah ke warung makan saja

"di dekat sini, ada restoran yang makanannya sangat enak. kalau bapak mau, saya akan antar ke sana" ucap Randi

"di warung makan saja, saya lebih suka di situ" jawab ayah Adnan

"bapak yakin...?" kali ini Helmi yang bersuara

"kalian tidak pernah makan di warung makan...?" kini ayah Adnan yang bertanya

Helmi dan Randi saling pandang. Randi menggeleng dan Helmi mengangguk. Randi yang memang anak orang berada namun lebih senang dengan pekerjaannya sekarang, tidak pernah singgah di warung makan pinggir jalan. biasanya, ia, Zidan dan Pram akan selalu nongkrong di cafe, atau restoran mahal.

beda halnya dengan Helmi. pria yang pernah menjadi pengemis itu karena semua uangnya di curi tentu saja pernah bahkan sering, sebelum dirinya bertemu dengan Zidan.

bukannya ingin merendahkan namun mereka takjub dengan sikap ayah Adnan yang bahkan sekarang telah memakai jas dan menjadi direktur, tapi tetap saja dirinya tidak pernah menyombongkan diri dan merendahkan orang lain.

padahal banyak restoran di kota itu namun ayah Adnan malah memilih warung makan di pinggir jalan.

"tidak ada bedanya antara keduanya. namanya saja yang beda. berhenti di depan itu" ucap ayah Adnan

"baik"

Randi memarkirkan mobil mereka di depan warung makan yang lumayan ramai pengunjungnya. ketiga pria itu keluar dari mobil.

"di sini pak...?" tanya Randi memastikan

"iya. ayo masuk" ajak ayah Adnan

ayah Adnan terlebih dahulu melangkah ingin masuk ke dalam warung yang lumayan banyak pelanggannya. namun saat hanya beberapa langkah saja, ia menabrak seseorang tepatnya orang itulah yang menabrak ayah Adnan.

bughhh....

ayah Adnan bahkan sampai terhuyung namun dengan cepat Randi berlari menahan tubuhnya.

"bapak tidak apa-apa...?" tanya Randi

"maaf pak, maaf" seorangpun pria menunduk meminta maaf

"kamu buta ya. jalan sebesar ini masih bisa juga kamu menabrak bos saya" bentak Helmi kepada pria yang menabrak ayah Adnan

"maafkan saya, saya tidak sengaja. maaf" pria itu menundukkan kepalanya

"tidak apa-apa, saya juga tidak kenapa-kenapa. saya juga minta maaf karena telah menghalangi jalanmu" ucap ayah Adnan

"terimakasih banyak pak, terimakasih" pria itu memeluk cepat ayah Adnan

namun saat dipeluk, ayah Adnan seperti merasakan sakit di bahunya.

"tidak perlu berlebihan" ayah Adnan melepas pelukan pria itu

"lain kali hati-hati, jangan menabrak orang sembarangan. untung bos saya baik hati kepadamu, kalau orang lain, kamu sudah dihajar" ucap Randi

"baik, baik. saya akan hati-hati" ucapnya

pria itu berlalu pergi. ayah Adnan dan kedua pengawalnya masuk ke dalam warung makan. banyak pasang mata yang melihat mereka. apalagi pemilik warung. baru kali ini warungnya didatangi orang yang pakaiannya terlihat seperti pengusaha kaya. apalagi mobil yang di parkir menjadi pusat perhatian mereka.

perut telah terisi penuh. masih ada waktu 2 jam untuk istrahat sebelum bertemu dengan klien. ayah Adnan menyuruh kedua pengawalnya untuk kembali ke hotel saja, dia ingin tidur sejenak.

"sepertinya terjadi kecelakaan" ucap Helmi saat melihat di depan mereka terdapat banyak polisi, mobil yang sudah hancur karena pohon besar menindisnya sehingga menghalangi para pengendara untuk lewat. darah mengenang di jalan

"ada apa...?" tanya ayah Adnan yang berada di tempat duduk bagian tengah

"ada kecelakaan, kita tidak bisa lewat" jawab Randi

"apakah tidak ada jalan lain...?" tanya ayah Adnan yang memperhatikan kejadian di depan mereka

"ada pak. apakah kita lewat dijalan lain saja...?" ucap Randi

"iya, kita lewat jalan itu saja" jawab ayah Adnan

Randi segera memutar balik mobilnya dan mencari jalan lain.

"kalau bapak mengantuk, bapak bisa tidur saja. setelah sampai saya akan membangunkan bapak" ucap Helmi saat berbalik melihat ayah Adnan yang matanya sayu

"baiklah"

Randi mengatur tempat duduk ayah Adnan menjadi seperti ranjang tidur, agar bos mereka itu bisa tidur dengan nyenyak. sementara Randi dan Helmi tentu saja tidak akan tidur apalagi Randi yang sedang menyetir.

"Ran, sepi banget nih jalan" ucap Helmi melihat suasana jalan yang mereka lewati

"kamu tidak salah jalan kan. kok sepi gini, kita seperti masuk ke dalam hutan" lanjut Helmi

"ini jalan pintas. kenapa, kamu takut...?" Randi melirik temannya itu

"bukan begitu, hanya saja saya heran kenapa kita malah jadi datang di tempat sepi seperti ini" jawab Helmi

"jangan-jangan saya benaran salah jalan Hel. tapi jalurnya kan memang sudah di sini" kini Randi mulai sadar mereka berada di tempat yang jauh dari penduduk

"putar balik gih, sepertinya memang salah jalan" ucap Helmi

braaaakkk......

baru saja ingin putar balik, mobil mereka tiba-tiba saja di tabrak dari arah belakang. Randi dan Helmi sangat kaget namun tidak dengan ayah Adnan, pria itu seakan tidak terganggu dengan hantaman keras tadi.

braaaakkk.......

"brengsek, saya bunuh orang itu"

dengan susah karena mobil terus ditabrak, Randi dengan cepat menjalankan mobilnya dan berbalik arah sehingga mobil itu dapat berhadapan dengan mobil yang menabrak mereka.

mobil hitam berjarak beberapa meter dari mereka.

"ini jebakan" ucap Randi

"lalu kita harus bagaimana sekarang...?" tanya Helmi

"lawan" jawab Randi dengan amarah yang sudah di ubun-ubun

"kenapa pak Adnan tidak terganggu sama sekali...?" kini Helmi melihat ayah Adnan yang masih tertidur pulas

"maaf pak, maaf" seorangpun pria menunduk meminta maaf

"kamu buta ya. jalan sebesar ini masih bisa juga kamu menabrak bos saya"

"maafkan saya, saya tidak sengaja. maaf"

"tidak apa-apa, saya juga tidak kenapa-kenapa. saya juga minta maaf karena telah menghalangi jalanmu"

"terimakasih banyak pak, terimakasih" pria itu memeluk cepat ayah Adnan

"tidak perlu berlebihan" ayah Adnan melepas pelukan pria itu

"cih, trik yang sangat kuno" cibir Randi

"trik kuno...?" Helmi mengernyitkan keningnya

"nanti saya jelaskan. sekarang kita harus lolos dulu dari mobil hitam itu. kita tidak tau ada berapa orang mereka di dalam mobil" ucap Randi

"awas Ran" teriak Helmi

mobil hitam itu melaju ke depan ingin menabrak mereka lagi namun Randi dengan cepat menjalankan mundur mobilnya.

semakin cepat saja mobil hitam itu namun Randi tidak menyerah begitu saja. ayah Adnan masih belum bangun dari tidurnya, entah apa yang terjadi padanya

"pegangan Hel" teriak Randi

"hah...?" Helmi bingung apa yang akan di lakukan temannya itu

Randi berhenti dan kemudian menjalankan mobilnya ke arah depan. tentu saja kedua mobil itu akan bertabrakan.

braaaakkk.....

Randi dengan sengaja menabrak mobil yang ada di depannya itu.

mobil hitam itu langsung rengsok di depannya. kini keadaannya terbalik. namun bukannya mereka mengikuti jalan, kini kedua mobil itu malah terus berjalan di dalam semak belukar. bukan lagi di tempat rata namun kini mereka semakin menurun ke bawah dalam artian di bawah sana mungkin saja adalah jurang.

dor....

dor....

dor....

karena terdesak, pemilik mobil hitam itu mengeluarkan pistol dan menembak mobil yang dikendarai Randi, Helmi dan ayah Adnan.

"buset daaaah...main tembak aja, saya belum siap woi" teriak Helmi yang kaget

"ngaco kamu. mana ada penjahat kalau mau nembak harus izin dulu. tembak balik" ucap Randi yang menunduk agar tidak terkena peluru pistol

kaca mobil sudah pecah, mobil Randi terus saja mendorong mobil yang ada di depannya.

ciiiiiiiit....

Randi banting setir ke arah kanan karena ternyata di depan sana adalah jurang yang sangat dalam. mobil hitam itu terus meluncur ke bawah dan akhirnya jatuh ke dalam jurang

braaaakkk....

ddduuuaaaaaaaarrrrrr.....

mobil itu meledak, si jago merah dengan sombongnya melahap mobil mewah itu Randi dengan susah membawa kembali mobilnya di atas sana.

setelah sampai di atas, keduanya keluar dari mobil. mereka duduk dan bersandar di mobil itu.

"huuuffftt... hampir saja" Helmi melap keringat yang di dahinya

"Tuhan masih melindungi kita. ngomong-ngomong nih ya. saya suruh kamu tembak balik tapi kenapa kamu tidak tembak...?" tanya Randi

"saya tidak pegang pistol" jawab Helmi

puuukkk...

"aaaw" ringis Helmi mendapatkan geplak dari Randi

"kebiasaan banget kamu ini" kesal Randi

"ya maaf. lagian kita juga udah selamat"

"siapa bilang kalian telah selamat...?"

seseorang menodongkan pistol di kepala Helmi. kedua pengawal itu berbalik dan betapa terkejutnya mereka siapa yang berada di belakang mereka.

"p-pak Adnan...?" ucap mereka bersamaan

"kenapa, kaget...?" pistolnya masih tetap berada di kepala Helmi

"kenapa bapak melakukan ini...?' tanya Randi tidak percaya

"haruskah saya beritahu alasannya. kalian ingin tau alasanku...?" ayah Adnan tersenyum smirk

"dasar manusia munafik" geram Helmi. mereka telah tertipu dengan sikap ayah Adnan yang polos

"tidak usah terkejut seperti itu. sekarang, saya ucapkan selamat tinggal untuk kalian. titip salam ya kepada malaikat pencabut nyawa"

ayah Adnan bersiap menembak. Helmi menutup mata. tidak ingin temannya terluka Randi melayangkan tendangan ke arah ayah Adnan namun pria itu dapat menghindar dan kemudian

dor....

dor....

suara tembakan menggema di hutan itu. Randi terpaku di tempatnya, dia salah dalam menilai terlalu cepat.

1
Mey Ana
Luar biasa
Nggenk Topan
next
Anonymous
alur berantakan...
Nggenk Topan
melati kan adik kelas sm dgn alana, skrg kok sekelas dgn Leo dkk...?
Rifandi Ahmad
Luar biasa
Nggenk Topan
cerita yg bagus... lanjut thorrrr
Nggenk Topan
Luar biasa
Suliani Ani
Kecewa
Rudi Fahrudin
Luar biasa
Bunda Silvia
astaga jangan2 anak vania buat tumbal ratu sri dewi secara baharudin kan pasanganya
Bunda Silvia
aduh jangan sampai buat wadah baru jin ratu sri dewi
Bunda Silvia
bocah2 smbrono
Doni Gunawan
cerita yg bagus ada tawa cenda sedih dan horor juga sebuah persahabatan yg erat dan perjuangan yg hebat
Doni Gunawan
selamat ya adam yg konyol akhirnya kau dapatkn cinta mu
Doni Gunawan
lanjut
Doni Gunawan
lanjutkan
Doni Gunawan
selamat ya adam
Doni Gunawan
selanjutnya
Doni Gunawan
lanjut
Doni Gunawan
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!