NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Simpanan

Aku Bukan Wanita Simpanan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Poligami / Ibu Pengganti / POV Pelakor / Menikah Karena Anak
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Vey Vii

WARNING ***
HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN!!!

Menjadi istri kedua bukanlah cita-cita seorang gadis berusia dua puluh tiga tahun bernama Anastasia.

Ia rela menggadaikan harga diri dan rahimnya pada seorang wanita mandul demi membiayai pengobatan ayahnya.

Paras tampan menawan penuh pesona seorang Benedict Albert membuat Ana sering kali tergoda. Akankah Anastasia bertahan dalam tekanan dan sikap egois istri pertama suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengabaikannya

Apa yang dilakukan Ana membuat Ben cukup sedih. Ia tahu dirinya bersalah, dan ia paham pasti Ana merasa kecewa.

Di balik punggung Ana, Ben bahkan tidak berani menyentuh kulit gadis itu dengan tangannya. Laki-laki itu berusaha keras untuk tidak mendekat, memeluk atau memaksa gadis itu menerima permohonan maafnya.

Sementata Ana, ia memejamkan mata namun tidak bisa melanjutkan tidurnya. Gadis itu melirik gorden yang tersingkap dan keadaan di luar masih cukup gelap.

Ana tidak tahu, mengapa ia harus kesal dan kecewa atas sikap Ben. Ia tidak paham mengapa ia bisa seperti ini. Semakin kuat gadis itu menekan perasaannya, maka semakin kuat pula perasaan itu mengalahkan egonya.

Hingga pagi menjelang, Ana bahkan tidak bergerak dari posisinya. Saat mndengar alarm di ponselnya yang menunjukkan pukul lima pagi, Ana terbangun.

Perlahan, gadis itu berbalik. Ia melihat Ben tidur meringkuk menatap punggungnya.

Meskipun Ana tahu Ben tidak akan setega itu mengabaikannya, ia tidak bisa menahan hati untuk tidak kecewa.

Saat melihat wajah Ben terlelap dengan tenang, jantung Ana berdebar. Ada sebuah sengatan perih di sebagian hatinya mengingat tentang bagaimana ia terjaga hingga tengah malam tanpa kepastian.

"Ada apa denganku? Ada apa dengan hatiku?" batin Ana bertanya. Ia menghembuskan napas perlahan lalu berbalik dan hendak turun dari tempat tidur. Namun tiba-tiba, tangan Ben merangkul pinggangnya.

"Anastasia, temani aku beberapa menit lagi," pinta Ben dengan suara serak dan berat.

"Aku ingin mandi."

"Anastasia, please!" Ben memohon, laki-laki itu semakin mengeratkan pelukan dan mendekatkan tubuhnya pada Ana.

Ana tidak menjawab, ia kembali berbaring dengan nyaman dan membiarkan Ben memeluknya. Meski dalam hati gadis itu ingin berontak dan menolak, ia tidak bisa melakukannya.

"Maafkan aku," lirih Ben.

"Hmm."

"Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."

"Tidak perlu berjanji. Untuk marah pun aku tidak berhak, kau tidak perlu merasa bersalah," ucap Ana.

"Aku pasti menyakiti hatimu. Maafkan aku," ungkap Ben lagi. Ana tidak memberi jawaban, ia hanya diam dan menatap langit-langit kamar dengan cahaya remang-remang.

Mengapa drama ini begitu nyata seakan-akan mereka adalah pasangan suami istri sungguhan. Ana benar-benar tidak mengerti, hubungan apa yang ia harapkan dari seorang pria beristri seperti Ben.

Setelah lebih dari lima belas menit, Ana benar-benar harus pergi. Gadis itu menarik tangan Ben dari tubuhnya dan berjalan menuju kamar mandi. Tidak lupa, ia juga mengunci pintu kamar mandi untuk mencegah Ben masuk dan menyusulnya.

Ana menanggalkan semua pakaian di tubuhnya, ia berdiri di bawah guyuran shower air hangat sambil membasahi rambutnya. Gadis itu memejamkan mata, berusaha memahami hati yang terasa tidak sejalan dengan pikirannya.

"Kenapa aku kecewa?" tanya Ana pada dirinya sendiri. Gadis itu tidak sadar, sebab dirinya kecewa adalah karena salahnya. Ia secara tidak sengaja menaruh harapan dan membiarkan perasaannya terluka. Gadis itu telah lalai menjaga hatinya.

Ana membiarkan air mengalir dari ujung kepala hingga ke ujung kakinya. Gadis membasuh wajahnya dan terus meyakinkan diri bahwa tidak seharusnya ia merasakan hal ini.

"Kau harus kuat, Ana. Keluarlah seakan-akan kau mati rasa!" Ana menguatkan diri.

Setelah sepuluh menit di dalam kamar mandi, Ana keluar. Gadis itu hanya mengenakan handuk putih yang menutupi dada dan area bawah tubuhnya. Ia membiarkan rambutnya tergerai basah dan berjalan melewati tempat tidur seakan tidak ada orang lain yang sedang berbaring dan mengamatinya.

Ana duduk di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya. Hanya dalam hitungan detik, Ben turun dari peraduan dan mendekatinya.

Laki-laki itu berdiri di belakang Ana, ia menunduk dan mendaratkan beberapa kecupan di pundak dan punggung istri keduanya. Kedua tangan Ben meraba bahu putih mulus itu dengan lembut, membuat bulu kuduk Ana meremang.

"Kau cantik," puji Ben. Ia memutar kursi Ana dan membuat mereka saling berhadapan. Laki-laki itu berdiri di atas lutut dan mencium bibir Ana.

Dalam hati gadis itu berusaha menolak, namun sentuhan laki-laki itu seakan menjadi candu dan memabukkan. Jantung Ana berdetak begitu kencang, dadanya berdebar hebat, keduanya saling membalas kecupan dengan panas.

Tangan Ben menarik handuk Ana, kini gadis itu kehilangan satu-satunya pelindung tubuhnya. Kedua tangan Ben bergerilya meraba dada, sementara bibirnya terus mencumbu bibir Ana.

Semakin lama, ciuman Ben semakin turun. Ana hanya bisa mencengkram kuat pundak laki-laki itu saat Ben membelai miliknya dengan lidah. Tubuh Ana menegang, seluruh syarafnya menjadi sangat sensitif hingga ia tidak bisa mengendalikan diri untuk ingin pergi.

Ben tidak memberi kesempatan Ana untuk menolak, laki-laki itu terus menerus menyerang Ana hingga membuat gadis itu tidak berdaya.

"Aku mohon hentikan," pinta Ana. Ia bahkan kesulitan berbicara untuk menghentikan aksi suaminya.

Saat Ben menaikkan ciumannya, Ana memiliki kesempatan. Gadis itu sontak mendorong tubuh Ben dan bangkit dari kursi. Ana meraih handuk dan melangkah menjauh. Membuat Ben merasa benar-benar diabaikan.

🖤🖤🖤

1
Chen Chen
kenapa kanker serviks tdk mati sj?
g sk sifat kek rose egois,kejam,dan biadab,hrs nya di buat kanker nya nyebar aja dan mati biar ana n ben bs bahagia bersm anak mereka
Chen Chen
rosalie tuh egois...ana di jdkan penampung untuk mengandung & melahirkan sj? orang tuh punya perasaan masa sdh melahirkan di buang gt aja? 🙈
aryuu
seru
Jessica
Luar biasa
Maharani Rani
lanjuttt
Maria Magdalena
bagus banget ceritanya. Diawal" cerita sedih smp ku membacanya menangis . Sy suka karakter tokohnya pokoknya author bestlah
Piya Febrianti
Luar biasa
Soraya
mampir thor
ICA
Akhhhh sesak sakit tenggorokan ku gara2 ini nahan tangis tngah malam
Bunda
Luar biasa
Ita rahmawati
bagus bgt tp tamatnya kyk yg dicepetin gitu menurutku 🤣
harusnya bisa lebih panjang lg biar dapet rasanya ,,ini terlalu cap cus 🤭
Ade Simarmata: ceritanya mantapp
total 1 replies
Ita rahmawati
mudah bgt terlena sih kmu ana ana 🤦‍♀️🤦‍♀️🙄🙄
Ita rahmawati
wanitanya sm 🤦‍♀️
eh ternyta rosali udh ko id 🤣
Ita rahmawati
awas baper,,adik ipar tuh 🤣
Ita rahmawati
iya kyknya adiknya ben itu
Ita rahmawati
aih,,jgn² ketemu adiknya ben nih di pulau baru 😅
Ita rahmawati
kamu sm ana itu saling membutuhkan,,bahkan saat kamu jahatpun ana masih ttep berusaha menepati janjinya tp jgn salahkan ana krn kmu emang udh keterlaluan rosalie,,sampe bikin ayahnya meninggal secara gk langsung ttep kamu penyebabnya hingga buat ana kalap dn hilang respeck ke kamu 😔
Ita rahmawati
gk menyesal ya ana krn kamu udah berusaha yg bahkan melebihi kemampuanmu utj mmbuat ayahmu bertahan tp ttep takdir tuhan yg menentukan 😭😭
mudah²an ana bisa pergi jauh dn membawa anaknya 😩
Ita rahmawati
😭😭😭
Ita rahmawati
tp kamu juga mwncintai rosalie jd gk mungkin kamu bisa mempertahankan ana,,kamu bilang mencintai tp berencana memisahkan ana dg anaknya 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!