Gettato Nel Passato

Daripada di membeli di toko yang mahal lebih baik membeli di pasar sistem nya yang jelas sangat murah.

[ DING! 20 kati biji halus(beras) telah di beli ]

[ DING! 15 kati millet jagung telah di beli ]

[ DING! 10 Kati biji kasar telah di beli ]

[ DING! 5 kati garam, 5 kati gula merah dan 5 kata bawang telah di beli ]

[ DING! 3 kati daging babi segar telah di beli ]

Chu Wei memasukkan semua barang tersebut ke dalam ranjang besar yang ia bawa di punggung nya. Lalu ia menutupi nya dengan kain agara tidak mencolok.

Setelah nya Chu Wei berjalan menuju toko kain. Di pasar sistem tidak ada kain, entah itu ada atau memang belum terbuka.

Pakaian di rumah nya memiliki lubang-lubang yang di tambal. Ia berencana membeli kain untuk setiap orang agar bisa membuat pakaian.

"Berapa harga kain ini? "

Pelayan itu melihat pakaian Chu Wei. "Ini kain halus, harga nya 8 koin per inchi. Ada ini kain linea, harganya 5 koin per inci dan kain kasar harganya 3 koin per inci"

Chu Wei berpikir, di butuhkan 12 inci untuk membuat pakaian setiap orang nya. Lalu jika ia mengambil kain halus ataupun linea itu akan menarik perhatian banyak penduduk desa jika di buat menjadi pakaian.

Maka Chu Wei memilih membeli kain kasar.

"Beri aku 72 inci kain kasar berwarna biru muda"

"Baik, tunggu sebentar"

Setelah membayar 216 koin tembaga, Chu Wei keluar toko kain.

Ia bertemu kembali dengan Gu Zhi dan kemudian mereka berjalan menuju gerobak sapi Samo.

Nampak di sana juga ada Ibu-ibu lain yang kembali dengan raut wajah buruk.

Di perjalanan.

"Hah, aku hanya mampu membeli dua kati biji kasar"

"Barang-barang di kota sudah naik, harga tepung soba dan millet jagung pun sudah naik."

"Tadinya aku berpikir bisa membeli lima kati biji kasar, namun sayang. Sekarang harga naik dengan sangat tajam"

"Apa yang bisa di lakukan, sekarang kemarau panjang. Tidak ada air dan biji-biji an sulit. Semoga saja tidak akan ada wabah belalang kelak"

Chu Wei menyembunyikan diri dengan baik, ia hanya duduk diam. Mendengarkan Ibu-ibu desa yang berbicara soal kebutuhan.

"Aku dengar-dengar di di desa Guilda terjadi pencurian, seluruh makanan habis di curi"

"Ya, aku juga mendengar nya. Itu sangat menyeramkan. Jika makanan di curi, kita tidak akan bisa hidup lagi. "

"Di musim kemarau ini orang-orang yang tidak memiliki makanan akan melakukan segalanya untuk mendapatkan makanan, termasuk mencuri. Sebaiknya kita jaga makanan kita dengan baik, jangan biarkan orang lain melihat nya." Ucap Samo menimpali.

Chu Wei dan Gu Zhi sudah sampai di halaman rumah nya. Ia langsung buru-buru masuk.

Chu Wei meletakkan keranjang di punggung nya. Meskipun bagian terberat di bawa oleh Gu Zhi, tapi tubuh nya yang lemah membuat nya tak sanggup.

"Gu Yuzi, cepat tutup pintu! "

Pintu tertutup.

"Dengar, kalian pasti mendengar mengenai pencuri yang datang kerumah-rumah di malam hari untuk mencuri makanan. Sekarang kita memiliki makanan, kita harus menyimpan makanan kita dengan baik. Hari ini aku membeli 20 kati biji halus, 15 kati millet jagung dan 10 kati bijian kasar. "

"Menantu pertama, kau bawa semuanya ke gudang bawah tanah. Menantu kedua, ambil 2 kati biji halus lalu masak. "

Mereka melakukan apa yang di perintahkan mertua mereka.

Mereka juga mendengar tentang pencurian itu, orang-orang yang makanannya di curi habis lebih baik memilih mati bunuh diri. Karena jika tidak ada makanan, mereka tidak bisa hidup. Apalagi di saat kemarau mencekik seperti ini siapa yang akan berbuat baik memberikan makanan?

"Saya membeli 3 kati daging babi, ayo masak dan jadikan lauk untuk makan siang sekarang dan makan malam nanti"

Gu Yuzi dan Gu Mao mengelap air liur mereka ketika mendengar akan makan daging lagi. Sementara Wu Hua Ning dan Man Yue hanya bisa pasrah, kemarin makan daging dan sekarang makan daging, bukan apa-apa, hanya saja Ibu mertua mereka sangat boros sekarang.

"Bu! Kami telah mencari banyak sayuran liar dan jamur liar di gunung, kami meletakkan nya di ruangan mu." Lapor Gu Mao dan di angguki antusias oleh Gu Yuzi.

Chu Wei mengangguk, ia masuk ke ruangan nya untuk memeriksa.

Di ruangan nya.

Chu Wei "....... "

Ia tak bisa berkata-kata, semua tempat di kamar nya di penuhi sayuran liar, jamur ada juga buah liar.

Sudahlah, lebih baik menghitung nya setelah itu membelikan mereka beberapa jajanan ringan di pasar sistem nya.

[ DING! Sayuran liar, jamur liar, gonderama dan buah-buahan liar telah terjual seharga 3.425 koin ]

[ DING! Jumlah koin yang di miliki 75 tael 275 koin tembaga ]

Sekarang setelah ia menjual perhiasan, ia bisa dengan tenang mengeluarkan uang yang di butuhkan nya.

[ DING! Membeli satu bakul roti bagels berisi 7 biji seharga 10 koin tembaga ]

Chu Wei sangat suka memakan roti ini sebagai sarapan di kehidupan sebelum nya.

Sekarang ia membelikan nya untuk anak-anak coba sekaligus sebagai imbalan.

Roti bagels memiliki tekstur keras di luar dan lembut di dalam. Berbeda dengan donat.

Chu Wei membawa roti itu keluar.

"Saya membeli sedikit camilan untuk kalian di pasar tadi, ambil masing-masing satu"

Ucap Chu Wei.

Mereka mengambil roti yang berbentuk cincin itu, mereka belum pernah melihat roti yang berbentuk seperti itu. Dan lagi begitu di makan rasanya sangat manis seperti gula, dan lembut plus kenyal di dalam. Begitu satu gigitan di rasakan mata anak-anak nya langsung berbinar.

"Saya belum pernah makan roti yang begitu enak seperti ini. Ini lebih enak daripada kue pengantin!! "

Kue pengantin adalah roti yang terbuat dari tepung air dan gula yang di adoni. Kue itu berbentuk bulat tidak simetris, biasanya anak-anak desa hanya makan kue saat ada yang membagikan kue pengantin. Karena roti manis berharga mahal karena menggunakan gula.

Man Yue dan Wu Hua Ning pun mendapatkan bagian. Padahal mereka baru saja makan tadi pagi tapi sekarang makan roti.

Wu Hua Ning "......... "

Man Yue " ......... "

Entahlah, ibu mertua mereka benar-benar tidak bisa berhemat. Hidup masih panjang, tapi semua makanan sudah di keluarkan semua.