Aku Bukan Wanita Simpanan

Aku Bukan Wanita Simpanan

Maukah Kau Menikah Lagi?

"Sayang, maukah kau menikah lagi?" tanya Rosalie pada Ben, suaminya.

"Tidak, apapun alasannya, aku tidak akan pernah menikah lagi, Rose. Kau satu-satunya wanita yang aku cintai." Ben menolak tegas ide gila istrinya. Ini bukan pertama kalinya Rosalie meminta Ben untuk menikah lagi.

Rosalie hanya terdiam dan melamun. Ia menatap nanar pada kolam renang yang jernih dengan air yang tenang.

Wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu menderita kanker serviks serta kelainan di rahimnya. Selama lima tahun mengarungi bahtera rumah tangga, Rosalie dan Ben tidak kunjung dikaruniai momongan.

Mereka berdua melakukan segala cara untuk mendapatkan keturunan, dari program hamil, pengobatan alternatif, hingga program bayi tabung. Sebanyak apapun uang yang mereka keluarkan, hanya berakhir dengan sebuah kegagalan.

Sejak Rosalie menyadari ada yang salah dengan tubuhnya hingga mendapatkan vonis kanker serviks, wanita itu mulai tertekan dan depresi. Bahkan ia harus mengkonsumsi obat dari dokter psikolog untuk meredakan amarah dan kekacauan perasaannya.

Rosalie adalah anak tunggal dari keluarga konglomerat, tentunya kehadiran seorang bayi adalah hal yang sangat dimimpikan oleh kedua orang tuanya.

Karena Rosalie tidak ingin dicap sebagai wanita mandul oleh orang-orang di sekelilingnya juga oleh keluarga dari suaminya, Rosalie meminta Ben untuk merahasiakan apa yang sedang ia alami.

Pagi ini, Rosalie dan Ben sedang duduk di halaman belakang rumah mereka yang langsung menghadap ke kolam renang. Keduanya menikmati pagi dengan secangkir kopi yang sama.

"Kita bisa mencari alternatif lain untuk pengobatanmu. Jangan ambil jalan pintas," bujuk Ben.

"Ke mana lagi, Sayang? Singapura? Amerika? Jerman? Kita sudah jelajahi semua rumah sakit untuk pengobatan ini selama hampir dua tahun, hasilnya nihil."

"Kalau begitu relakan. Kita bisa bahagia hanya hidup berdua, tidak perlu memaksakan diri untuk sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan!"

"Tidakkah kau kasihan padaku, Ben? Semua orang berbisik di belakangku karena selama lima tahun ini kita tidak kunjung punya anak. Bagaimana dengan orang tuamu? Orang tuaku? Pikirkan mereka!" seru Rosalie.

"Aku tidak mau kita terus bertengkar. Pikirkan baik-baik langkah apa yang akan kau ambil," ucap Ben sambil mengecup lembut kening Rosalie. Ia beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam rumah.

Wanita itu selalu menyalahkan diri sendiri atas apa yang ia alami. Menjadi wanita karir yang sukses sejak muda, punya penghasilan fantastis, hingga memiliki suami setampan Benedict Albert tidak membuatnya puas, ia menginginkan seorang anak untuk melengkapi kebahagiaannya.

Meskipun Rosalie sudah menjalani operasi untuk kanker di tubuhnya, namun sel-sel itu kembali tumbuh dan membuatnya semakin menderita. Jika terus berlanjut, maka Rosalie pun harus rela mengangkat rahimnya.

Setiap kali menatap wajah Ben, Rosalie dihantui rasa bersalah. Bukan hanya karena ia tidak mampu memberikan pewaris, namun juga karena ia bahkan tidak mampu melayani Ben seperti seorang istri pada umumnya. Rasa sakit luar biasa hingga pendarahan hebat sering ia alami setiap kali melakukan hubungan. Hal itu membuat keduanya tidak bisa melakukan banyak hal bersama.

Setelah lelah meratapi nasib seorang diri, Rosalie menyusul Ben masuk ke dalam rumah. Wanita itu melihat Ben berdiri di depan cermin sambil memakai dasinya.

"Kemarilah," ucap Rosalie sambil membantu Ben memakai dasi. "Maaf jika sikapku membuatmu kesal, Sayang. Aku hanya marah pada diriku sendiri," lanjutnya.

"Apakah sebesar itu keinginanmu untuk memiliki seorang anak sampai merelakanku menikah lagi?" tanya Ben. Ia menatap manik kecoklatan wanita di hadapannya.

"Aku sangat mencintaimu, bahkan aku tidak rela ada wanita yang menatapmu lebih dari lima detik. Namun hanya ini cara agar kita bisa memiliki seorang anak, aku tidak peduli meski anak itu tidak lahir dari rahimku, asalkan itu anak dari darah dagingmu, aku akan sangat bahagia" jelas Rosalie.

Ben menghela napas berat. Sudah beberapa waktu terakhir Rosalie terus membujuknya untuk menikah lagi. Rosalie ingin Ben menikah kontrak dengan gadis sehat hanya untuk mendapatkan seorang anak.

Ide gila itu berulang kali Ben tampik. Bagaimana bisa ia mempermainkan pernikahan semudah itu. Ben buka tipe laki-laki yang memandang remeh sebuah ikatan pernikahan. Ia sangat menghargai perasaan wanita dan berusaha untuk tidak mempermainkan perasaan wanita manapun.

"Pikirkan baik-baik. Kau bisa memilih gadis manapun yang kau inginkan, asal dia sehat dan mampu mengandung juga melahirkan. Aku akan menerima siapapun dia," ungkap Rosalie.

Wanita itu memberi kebebasan pada Ben untuk mencari istri kedua. Namun tidak bisa dipungkiri, hatinya teriris setiap kali sadar bahwa ia harus berbagi suami.

"Aku mohon pikirkan sekali lagi, Rose. Aku juga butuh banyak pertimbangan," jawab Ben.

Rosalie mengantar Ben berangkat bekerja. Wanita itu melambaikan tangan sambil tersenyum saat mobil yang dikendarai oleh suaminya melaju pergi meninggalkan halaman rumah.

Setelah kepergian Ben, Rosalie bergegas mengganti pakaian. Ia sendiri harus pergi ke butik dan bekerja.

Sebagai seorang designer juga pemilik butik dengan brand terkenal, Rosalie termasuk wanita yang sangat sukses. Karir, kejayaan dan kekayaan selalu mengiringi setiap langkahnya.

Semua orang memandang iri pada kehidupan Rosalie. Ia mendapatkan segala yang ia inginkan, termasuk suami yang tampan dan kaya. Namun tidak ada yang tahu penderitaan apa yang disembunyikan oleh wanita itu.

Setelah sampai di butik, Rosalie mendapat kabar mengejutkan. Sebuah kabar duka datang dari kedua orang tuanya, rupanya nenek Rosalie telah meninggal, membuat wanita itu hampir kehilangan kesadaran.

Tanpa diduga, Ben sudah berada di depan butik dan menyusul sang istri ke ruangannya. Ia melihat Rosalie duduk lemas di lantai dengan ponsel di tangannya.

Ben segera mengangkat tubuh Rosalie dan memeluk wanita itu. Kabar ini pasti sangat melukai hati istrinya.

Tanpa menunggu lama, mereka memutuskan untuk pulang. Ben memesan dua tiket pesawat untuk keberangkatan mereka, Rosalie harus melihat wajah neneknya untuk yang terakhir kalinya.

🖤🖤🖤

Di kediaman keluarga Rosalie, wanita itu menangis saat melihat neneknya sudah tertidur lelap di dalam peti mati. Ben pun dengan sabar menenangkannya.

Di sisi lain, terdapat seorang gadis duduk bersimpuh dengan kerudung hitam menutupi kepalanya. Kerudung itu bahkan menutupi sebagian wajah gadis itu hingga hanya terlihat bibirnya yang gemetar.

Sesekali, Ben melirik gadis itu dan merasa penasaran. Karena ia tampak sama terpukulnya seperti Rosalie namun Ben yakin ia bukan anggota keluarga istrinya.

Gadis itu menangis tanpa suara. Ben bisa melihat bahu yang berguncang sekaligus bibir yang gemetar. Sesekali tangannya mengusap air mata dengan ujung kerudung.

Setelah prosesi pemakaman usai, Rosalie menghampiri kedua orang tuanya. Rosalie memeluk mereka dan berusaha saling menguatkan.

"Sayang sekali, nenekmu harus pergi bahkan sebelum ia melihat cucunya memiliki seorang anak," ucap Alana, Mama Rosalie.

"Ma," tegur Daren, suaminya.

"Tidak apa, Pa. Itu memang satu-satunya keinginan nenek. Aku tahu," gumam Rosalie sambil meneteskan air mata. Andai saja ia sudah memiliki anak, tentu rasa kehilangan tidak ada sesakit ini.

Mendengar pembahasan yang tidak seharusnya saat suasana berduka seperti ini, Ben mengajak istrinya masuk ke dalam kamar dan mengabaikan para pelayat yang datang.

Saat melewati kamar neneknya, Rosalie melihat seorang gadis sedang duduk di lantai sambil menangis.

"Ana," ucap Rosalie. Ia berjalan masuk dan memeluk tubuh gadis itu.

"Kak Rose, dia bahkan belum sempat mengucapkan kalimat perpisahan padamu," jawab gadis yang dipanggil Ana.

"Aku menyesal karena tidak ada di saat-saat terakhirnya."

"Dia berkata bahwa dia merindukanmu," gumam Ana.

"Aku tahu." Rosalie menyeka air matanya. Ia melihat foto yang terpampang di dinding kamar itu sambil tersenyum getir.

Di samping pintu, Ben hanya mengamati Rose dan Ana dari kejauhan. Rupanya gadis yang ia lihat beberapa saat lalu adalah Ana, orang kepercayaan keluarga Rosalie yang merawat neneknya sejak lama.

Setelah Rosalie dan Ana berbincang cukup lama, Ben mengajak istrinya untuk pergi ke kamar lama mereka dan beristirahat.

Karena kedua mertuanya masih sangat terpukul, Ben memutuskan untuk tinggal di rumah ini selama dua minggu sambil menemani istrinya. Mereka perlu waktu untuk berduka dan melepas kepergian anggota keluarga tercinta dengan rela.

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

dewi

dewi

masih nyimak

2024-10-11

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

apakah Ana ini yang akan dinikahi oleh Ben

2024-09-28

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

betul juga tapi sanggup kah kau Rosalie memadu....
mampir kak thor....

2024-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Maukah Kau Menikah Lagi?
2 Anastasia
3 Menikah kontrak?
4 Menerima Tawaran Gila
5 Pada Pandangan Pertama
6 Menyalakan Api Kecemburuan
7 Bertahan Tanpa Perasaan
8 Seranjang Bersama
9 Malam Perkenalan
10 Bersikap Adil
11 Ini milikmu!
12 Sentuhan Pertama
13 Mahkota Yang Terenggut
14 Apakah Aku Keterlaluan?
15 Kecemburuan Rosalie
16 Pikiran Yang Terbagi
17 Menstruasi
18 Pulang
19 Ancaman Rosalie
20 Tidak Ingin Pulang
21 Jangan Terlalu Baik
22 Menikmatinya
23 Bersikap Adil dan Jujur
24 Antara Dia Dan Dia
25 Makan Berdua
26 Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27 Rosalie Kritis
28 Operasi Pengangkatan Rahim
29 Mencuri Kesempatan
30 Hanya Ladang Pembenihan
31 Cincin Berlian
32 Membuatmu Menunggu
33 Kecewa
34 Mengabaikannya
35 Pertemuan Tiba-Tiba
36 Hari Ini Milik Kita
37 Melawan
38 Tugas Seorang Istri
39 Melindungimu
40 Apa Lagi?
41 Bersikap Tidak Peduli
42 Percakapan Tidak Menyenangkan
43 Kedatangan Seseorang
44 Naina
45 Menjadi Pelayan Baru
46 Akar Dari Semua Masalah
47 I'm Fine
48 Masuk Angin?
49 Hal Mengejutkan
50 Haruskah Aku Bahagia?
51 Kejutan?
52 Tak Ingin Jatuh Cinta
53 Tangisan Di Keramaian Pesta
54 Mulai Menjauh
55 Kepulangan Ayah
56 Bertahanlah, Ayah.
57 Kedatangan Ben
58 Bukan Pernikahan Sungguhan
59 Aku Mencintaimu
60 Kesempatan
61 Saatnya Telah Tiba
62 Waktunya Berpisah
63 Ini Anakku!
64 Mencari Kebahagiaana
65 Amarah Dan Putus Asa
66 Kehilangan Kesabaran
67 Pergi Sejauh Mungkin
68 Etthan
69 Liam Matteo
70 Membalas Budi
71 Kau cantik!
72 Menyatakan Perasaan
73 Kepulangan Etthan
74 Wanita Yang Sama
75 Bertemu Liam
76 Anastasia?
77 Siapa Ayah Liam?
78 Aku Bukan Wanita Simpanan
79 Melepas Kerinduan
80 Cinta Yang Sama
81 Kembali Bersama
82 Level Mencintai
83 ENDING
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Maukah Kau Menikah Lagi?
2
Anastasia
3
Menikah kontrak?
4
Menerima Tawaran Gila
5
Pada Pandangan Pertama
6
Menyalakan Api Kecemburuan
7
Bertahan Tanpa Perasaan
8
Seranjang Bersama
9
Malam Perkenalan
10
Bersikap Adil
11
Ini milikmu!
12
Sentuhan Pertama
13
Mahkota Yang Terenggut
14
Apakah Aku Keterlaluan?
15
Kecemburuan Rosalie
16
Pikiran Yang Terbagi
17
Menstruasi
18
Pulang
19
Ancaman Rosalie
20
Tidak Ingin Pulang
21
Jangan Terlalu Baik
22
Menikmatinya
23
Bersikap Adil dan Jujur
24
Antara Dia Dan Dia
25
Makan Berdua
26
Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27
Rosalie Kritis
28
Operasi Pengangkatan Rahim
29
Mencuri Kesempatan
30
Hanya Ladang Pembenihan
31
Cincin Berlian
32
Membuatmu Menunggu
33
Kecewa
34
Mengabaikannya
35
Pertemuan Tiba-Tiba
36
Hari Ini Milik Kita
37
Melawan
38
Tugas Seorang Istri
39
Melindungimu
40
Apa Lagi?
41
Bersikap Tidak Peduli
42
Percakapan Tidak Menyenangkan
43
Kedatangan Seseorang
44
Naina
45
Menjadi Pelayan Baru
46
Akar Dari Semua Masalah
47
I'm Fine
48
Masuk Angin?
49
Hal Mengejutkan
50
Haruskah Aku Bahagia?
51
Kejutan?
52
Tak Ingin Jatuh Cinta
53
Tangisan Di Keramaian Pesta
54
Mulai Menjauh
55
Kepulangan Ayah
56
Bertahanlah, Ayah.
57
Kedatangan Ben
58
Bukan Pernikahan Sungguhan
59
Aku Mencintaimu
60
Kesempatan
61
Saatnya Telah Tiba
62
Waktunya Berpisah
63
Ini Anakku!
64
Mencari Kebahagiaana
65
Amarah Dan Putus Asa
66
Kehilangan Kesabaran
67
Pergi Sejauh Mungkin
68
Etthan
69
Liam Matteo
70
Membalas Budi
71
Kau cantik!
72
Menyatakan Perasaan
73
Kepulangan Etthan
74
Wanita Yang Sama
75
Bertemu Liam
76
Anastasia?
77
Siapa Ayah Liam?
78
Aku Bukan Wanita Simpanan
79
Melepas Kerinduan
80
Cinta Yang Sama
81
Kembali Bersama
82
Level Mencintai
83
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!