NovelToon NovelToon
Antara Aku Dan Maduku

Antara Aku Dan Maduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:24M
Nilai: 4.8
Nama Author: winda W.N

Bagaimana perasaanmu jika kamu di madu di saat pernikahanmu baru berumur sepekan? Itu yang aku alami, aku di madu, suamiku menikahi kekasihnya yang teramat di cinta olehnya.

Aku tak pernah dianggap istri olehnya, meski aku istri pertamanya. Namun cintanya hanya untuk istri keduanya

Aku menjalani pernikahan ini dengan begitu berat. mungkin ini cara ku untuk membalas kebaikan pada Ayah Mas Alan, beliau begitu baik membiayai kuliahku selalu menjaga dan melindungiku setelah Ayah dan Ibuku meninggal saat diriku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Aku tak habis pikir jika kisah hidupku akan serumit ini, di tinggal orang tua, menikah pun di madu. Sungguh tragis kisah hidupku.


Hingga akhirnya Ayah sangat membenci Mas Alan setelah tahu kelakuan anaknya, dan Ayah membawaku pergi jauh dari kehidupan Mas Alan dan Maduku setelah aku dan Mas Alan bercerai.


Cerita ini karena terinspirasi tapi bukan plagiat! Bacalah, dan temukan perbedaannya🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33. Makan Siang Bersama

Alan yang hendak duduk di kursi langsung berhenti saat melihat masakan Nia, dan langsung mengkritiknya.

"kenapa kau masak masakan seperti ini?" protes Alan pada Nia. Membuat Nia dan yang lain menatap dirinya.

"memang kenapa dengan masakan Nia?" tanya Lena ketus. Dia tidak terima, Nia dan dia sudah capek capek masak dari pagi sampai menjelang siang di kritik oleh Alan.

"masakan berkolesterol tinggi dan ini ada tempe tahu. Kau ingin membuat Ayah asam urat!" teriak Alan. Dia menatap tajam pada Nia.

"diam..," teriak Pak Ilham.

"Alan duduk, jangan kamu membuat selera makan Ayah hilang!" ucap Pak Ilham.

"tapi Yah, bukannya...," ucapannya terpotong oleh bentakan Pak Ilham.

"diammm...," bentak Pak Ilham. Nia yang tak pernah mendengar Pak Ilham bersuara tinggi langsung tersontak dan gemetar.

"Ayahhh...," lirih Nia. Dia mengusap lembut pundak Pak Ilham.

"tolong ambilkan Ayah ayam goreng itu Nak," pinta Pak Ilham pada Nia. Nia pun langsung mengambilkannya, sedang Alan dan Lala tidak ikut makan. Mereka hanya menyaksikan ke akraban Ayah dan Nia di meja makan.

"ini benar benar enak Nak, kau sangat pandai memasak. Jadi pengen terus terusan di masakin menantu Ayah tiap hari," ucap Pak Ilham sekaligus menyindir Lala.

"Ayah gak usah berlebihan. Karena hanya Ayah yang suka memuji masakan Nia dari dulu," ucap Nia merendah.

"memangnya aku pernah bilang kalau masakanmu gak enak?" tanya Lena jutek. Dia memanyunkan bibinya dan bersedekap.

"dan juga Lena," imbuh Nia. Membuat Lena terkekeh dan menikmati makannya kembali.

"mungkin yang bilang masakanmu tidak enak, lidahnya ada masalah Nak. Dan perlu cek ke dokter," ketus Pak Ilham. Beliau begitu tahu jika yang di maksut Nia adalah Alan.

"kenapa Ayah mengatakan lidahku ada masalah?" gumam Alan dalam hati.

Pak Ilham begitu lahapnya menyantap masakan Nia, masakan yang sama dengan masakan Lala kemarin. Bedanya Pak Ilham begitu menikmati masakan Nia dan tidak protes sama sekali. Sedangkan masakan Lala, belum juga Pak Ilham mencicipi sudah di protes terlebih dahulu oleh beliau. Lena hanya bisa menelan salivanya dengan susah payah, melihat Pak Ilham makan.

"Om Ilham tidak makan berapa minggu ya, sampai segitunya makan," gumam Lena dalam hati.

"apa bedanya Yah," gumam Lala dalam hati. Dia hanya bisa menangis dalam hati, dia tidak berani menangis di depan mereka.

"enak banget ya Om?" tanya Lena penasaran. Pak Ilham pun menatap Lena dengan menganggukan kepalanya. Karena beliau sedang menikmati sop ayam buatan Nia.

"kenapa kalian tidak makan?" tanya Lena pada Alan dan Lala. Karena Lala hanya mengamati Pak Ilham yang sedang makan.

"tidak lapar," ketus Alan. Sebenarnya dia sangat lapar, tapi karena ini masakan Nia dia enggan ikut makan.

Setelah makan Pak Ilham mengajak Nia masuk ke dalam kamarnya, Nia juga mengajak Lena. Sedangkan Alan dan Lala masih terduduk di meja makan, dan memandangi langkah mereka sampai hilang di balik pintu kamar Pak Ilham.

"Mas, Ayah terlihat sangat menyayangi Nia!" ucap Lala.

"kamu tidak perlu khawatir, perlahan lahan Ayah pasti akan menyayangimu. Kamu jangan sedih," ucap Alan lembut.

"tapi lihatlah Mas," ucap Nia sambil menunjuk masakan Nia yang sudah di habiskan oleh Pak Alan. "Ayah begitu menghargai masakan Nia, sampai habis tak tersisa. Sedangkan masakanku di acuhkan oleh Ayah, menyentuhnya pun tidak!" ucap Lala sedih. Alan langsung memeluknya, dan mengajak Lala ke teras rumah.

Bu Sri terkejut dan juga bingung, saat melihat Alan merangkul mesra Lala menuju teras.

"kenapa Aa Alan merangkul wanita itu? Ada apa ini," gumam Bu Sri. Lalu dia lanjut membereskan meja makan.

Di dalam kamar

"sebaiknya Ayah istirahat ya," ucap Nia.

"Ayah ingin bicara denganmu Nak," ucap Pak Ilham.

"Lena keluar saja ya Om," ucap Lena. Dia merasa tidak enak, karena Pak Ilham pasti akan berbicara serius pada Nia.

"tidak usah, kamu di sini saja Nak!" ucap Pak Ilham.

"apa yang ingin Ayah bicarakan?" tanya Nia. Mereka duduk di sofa dalam kamar Pak Ilham.

"maafkan Ayah, Ayah sudah membuatmu masuk ke dalam penderitaan. Penderitaan hidup bersama Anak Ayah, Maafkan Ayah sudah memaksa kalian untuk menikah. Jika Ayah tahu akhirnya akan seperti ini Ayah tidak akan menikahkan kalian." Ucap Pak Ilham sedih.

"Ayah tidak salah, mungkin ini sudah takdir Nia. Harus berumah tangga dengan pria seperti Mas Alan," ucapnya.

"kamu boleh membenci Ayah Nak," ucap Pak aIlham. Beliau memeluk Nia dengan erat, tak terasa air mata Pak Ilham pun terjatuh.

"sampai kapan pun Nia tidak akan pernah membenci Ayah, Nia hanya punya Ayah setelah Ayah dan Ibu Nia tiada!" Nia membalas pelukan Pak Ilham, dia pun ikut meneteskan air mata.

"tapi Ayah tidak menjaga dan melindungimu dengan baik. Ayah sudah membuat hatimu terluka Nak!" ucap Pak Ilham, beliau melepas pelukannya dan menatap Nia dengan rasa pilu.

"Ayah sudah menjagaku dengan baik, Ayah jangan terus terusan menyalahkan diri Ayah. Mungkin jalan hidup Nia seperti ini," ucapnya dengan menyeka air mata Pak Ilham lembut.

1
Tri Andy
bagus, tksh
Ari Suci Ekawati
Luar biasa
Anita Nita
buat nia menikah sama elo thor
74 Jameela
Luar biasa
Dewi Dama
bingung baca nya cerita di ulang..jadi baca nya di loncatin2aja...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
semangat thorrr
Aulyaz.
Luar biasa
Maryati Yati
pelakor sok baik 😑
Maryati Yati
lom apa " udah sakit hati... emang cinta harus y memiliki
Julia Juliawati
Luar biasa
Fatima
Lumayan
Ruzita Ismail
Luar biasa
Maria Mebanua
baca lagi yg ke 2x
Sakinah Amalia
Luar biasa
Endang Supriati
lala itu tdk akan masuk surga! jgnkan masuk surga baunya aja tdk dapat. lala itu nanti masuk neraka abadi bersama raja iblis.
krn lala wujud iblis berbentuk manusia.
lala sudah menghancurkan pernikahan nia dan alan.
Endang Supriati
nia goblogbya, waktu ditanya ya bilang sja si elo calon iman!! jd peremouan tuh mendingbdi cintai dr pada mencintai laki2 lebih dulu! tidak ada harganya tahu!!!
Npy
yaa gimana yaak.. pikir aja sendirilah., situkan yg paling "cinta" sama Alan/Proud/
Adinda
pnya laki kayak gini tendang aja dari sakit tak berdarah
Murdia Tsc
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!