NovelToon NovelToon
Suami Tampanku.

Suami Tampanku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:130.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: selvi serman

"Menikahlah segera jika ingin menepis dugaan mama kamu, bang!."perkataan sang ayah memenuhi benak dan pikiran Faras. namun, bagaimana ia bisa menikah jika sampai dengan saat ini ia tidak punya kekasih, lebih tepatnya hingga usianya dua puluh enam tahun Faras sama sekali belum pernah menjalin hubungan asmara dengan wanita manapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peringatan dari Arga.

"Bayu...Bayu.... ternyata gelar Dr spesialis yang ada dibelakang namamu tidak menjamin kau itu cerdas." lirih Yumi seakan menertawakan kebodohan Bayu yang begitu mudahnya dibodohi olehnya selama bertahun-tahun.

Dengan senyum yang terpatri di wajahnya, Yumi mengusap tempat tidur yang berukuran king size, tempat tidur yang akan mulai ditempatinya malam ini. "Lumayan." gumamnya lalu merebahkan tubuhnya telentang, menatap langit-langit kamar. "Nikmatilah saat-saat terakhirmu bersama priaku, Inara, karena sebentar lagi aku akan merebutnya kembali darimu." bergumam dengan senyum licik yang terukir di wajahnya.

"Dan untuk mas Gilang, maafkan adikmu ini mas." teringat akan saudara kembarnya, hati Yumi dilanda perasaan bersalah karena telah menipu Gilang selama enam tahun terakhir. Selama di rawat di rumah sakit enam tahun terakhir, Yumi tak benar-benar berada di rumah sakit melainkan tengah asyik bersantai di sebuah rumah yang difasilitasi oleh Bayu. Jika Gilang akan datang berkunjung ke rumah sakit maka Bayu akan mengabarkan padanya sehingga Yumi gegas menuju rumah sakit dan bersikap seolah ia memang tengah dirawat sebagai pasien Bayu, sang dokter spesialis kejiwaan.

 Ditengah kebahagiaan Yumi bisa kabur dari rumah, Gilang justru terlihat tak tenang. Sejak siang tadi anak buahnya belum bisa menemukan keberadaan sang adik tercinta. entah sudah berapa batang ro-kok yang dihisap oleh Gilang, yang telah asbak dihadapannya sudah hampir penuh dengan puntung ro-kok. suatu kebiasaan yang hanya dilakukan Gilang saat pikirannya sedang kalut.

Dari balkon kamarnya, Gilang menyaksikan sebuah mobil yang berhenti di depan gerbang rumah dan tak lama kemudian terlihat adik tirinya turun dari mobil tersebut. seringai langsung terbit di sudut bibir Gilang. "Rupanya ibu dan anak sama saja, sama-sama jal-ang tak bermoral. Ibunya rela menikah dengan seorang duda demi harta, sementara anak gadisnya wara-wiri bersama laki-laki diluar sana. Amazing......" Gilang kembali menghisap ro-kok yang dijepit antara kedua sela jarinya kemudian menyembulkan asapnya seraya mengukir senyum menakutkan. "Kita lihat saja wanita jal-ang, sampai kapan kau dan putrimu akan mampu bertahan tinggal di rumah ini." Gilang mematikan api ro-koknya ke dalam asbak lalu meraih ponsel dari saku celananya, hendak menghubungi seseorang.

Cukup lama Gilang berbicara lewat sambungan telepon bersama seseorang yang entah siapa itu. Yang jelas, setelah memutuskan panggilan teleponnya, Gilang kembali mengukir senyum devil di wajahnya. "Sangat tidak adil jika hanya adikku saja yang menjadi korban di sini, wanita tak tahu malu. Biar permainan kita imbang, sebaiknya putrimu juga ikut meramaikan permainan ini." gumam Gilang di sisa senyumnya.

Mungkin karena sudah terlalu banyak benda yang mengandung nikotin itu dihisapnya sehingga Gilang merasa tenggorokan memerlukan air dingin. ia pun beranjak keluar dari kamar hendak menuju ke dapur untuk mengambil air dingin di kulkas, namun saat melintas diruang tengah ia justru melihat ayahnya sedang duduk santai sembari menyaksikan acara televisi.

Di saat adikku belum ditemukan keberadaannya ayah malah asyik menyaksikan acara televisi bersama istri tercinta ayah itu, seperti itulah kira-kira arti tatapan Gilang tatkala pandangannya dan sang ayah saling bertemu. Suasana hati Gilang semakin memanas melihat kedatangan Margin yang kini baru bergabung bersama. dari cara sang ayah memperlakukan Margin, Gilang dapat menyimpulkan bahwa ayahnya itu sangat menyayangi anak sambungnya itu, sementara pada Yumi sang ayah tidak peduli sama sekali. Buktinya pria itu masih bisa bersantai disaat adiknya kabur dari rumah, begitu pikir Gilang.

"Kita lihat saja, setelah apa yang akan terjadi nanti apakah ayah masih sangat membanggakan anak sial-annya itu?." dalam hati Gilang

Gilang kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur. Ia mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkas dan menghabiskan nya hingga tak tersisa. sepertinya air dingin itu bukan hanya digunakan Gilang untuk meredakan haus di tenggorokannya tapi juga untuk mendinginkan hati dan pikirannya setelah melihat sikap ayahnya. Setelah membuang botol bekas ke dalam tong sampah, Gilang langsung kembali ke kamarnya. tapi, baru beberapa anak tangga ditapaki Gilang, ia mendengar Margin meminta izin pada ayahnya untuk menghadiri acara ulang tahun salah seorang temannya yang diadakan di sebuah hotel. Sontak saja sebuah seringai kembali terbit disudut bibir Gilang. "Permainan akan segera di mulai. Kita lihat saja ayah, apakah ayah masih akan mempertahankan seorang anak tiri yang tidak tahu diri..." batin Gilang di sela langkahnya.

*

Arga nampak memasuki gedung perusahaan game yang mulai dirintis Gilang sejak lima tahun lalu tersebut.

"Selamat pagi tuan, ada yang bisa kami bantu." tanya seorang petugas resepsionis saat Arga menghampiri meja resepsionis.

"Saya ingin bertemu dengan tuan Gilang." balas Arga seraya melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Petugas resepsionis tersebut tak langsung merespon, sepertinya wanita itu terpukau dengan ketampanan pria yang kini berdiri dihadapannya itu.

Kedua alis tebal Arga saling bertaut. "Permisi..." Arga melambaikan tangannya di depan wajah wanita si petugas resepsionis.

"Maaf, tuan."

"Apa anda sudah membuat janji sebelumnya?."

"Belum. Katakan saja Arga ingin bertemu."

"Baiklah, kalau Begitu tunggu sebentar, tuan." wanita itu pun menghubungi bosnya melalui sambungan intra com.

"Mari tuan, saya antarkan ke ruangan tuan Gilang."

Arga diam saja, kembali mengenakan kacamata hitamnya, lalu mengikuti langkah petugas resepsionis tersebut mengantarkan dirinya ke lantai empat di mana ruangan Gilang berada. Setelah mengantarkan Arga, petugas resepsionis tersebut pun pamit untuk kembali melanjutkan pekerjaannya.

Gilang berdiri dari duduknya, mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Arga, teman seangkatannya sewaktu duduk di bangku SMA dulu yang kini sudah berubah menjadi pria dewasa yang dikenal sebagai CEO dari perusahaan milik keluarganya. Gilang menarik kembali uluran tangannya saat menyaksikan Arga hanya menatap uluran tangannya tanpa berniat menyambutnya.

Dari sikap yang ditunjukkan Arga, Gilang langsung menyadari bahwa tujuan dari kedatangan pria itu pasti memiliki tujuan yang serius.

"Silahkan duduk!."

Meski enggan, Arga tetap menerima tawaran Gilang. Arga pun menempati kursi didepan meja kerja Gilang. "Sebenarnya aku malas berurusan dengan hal-hal semacam ini, apalagi ada hubungannya dengan adik kesayanganmu itu. hanya saja, aku tidak ingin sampai sahabatku berurusan dengan hukum akibat membunuh seseorang dengan tangannya sendiri makanya aku datang ke sini." Arga sengaja berhenti sejenak.

"Sebaiknya kau jaga baik-baik adikmu itu, Gilang! Jangan sampai Yumi berbuat sesuatu yang mampu memancing kemarahan Faras. kita sama-sama tahu jika Faras adalah tipikal pria yang cukup sabar. Akan tetapi, aku tidak bisa menjamin Faras masih mampu bersabar jika sampai adikmu melakukan hal buruk pada istrinya." Arga sangat kesal karena berpikir Gilang dengan sengaja memberi kebebasan pada adiknya yang kondisi kejiwaannya sedang tidak baik-baik saja. dan bisa saja di luar sana melakukan tindakan buruk pada orang lain, terutama pada Inara.

1
Felycia R. Fernandez
eits ...
🤣🤣🤣🤣
blom apa apa udah ngomongin itu ya Ga...
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆
aku pernah ngalamin juga kk Thor,
udah 30 menit nunggu makanannya baru datang ...
Felycia R. Fernandez: banget KK...
mana aku udah kelaparan...🤣🤣🤣
Selvia: bete kan, mana udah berasa akaran kita nunggunya 😅
total 2 replies
Putri Anghita Tera Vita
up lagi dong Thor 🤭
Ida Sriwidodo
Jiaah.. kayaknya si tanpa Margin berusaha jugaa si Arga dah kkepek2 jatuh cinta tergila2 ampe bucin sama Margin 🤪🤪😭😭😅😅
aleena: betul tuh/Smile//Smile/
total 1 replies
secret
gasss jadiii istri yg 'baikk' buat arga margin, dijamin arga bakal klepek-klepek nnti😁😁😁
Nuri Kirana
lanjut thorr , tetap semangat sukses karyamu selalu kutunggu 💪😍
Desmeri epy Epy
dobel up dong Thor
Ati
update koq cm 1 Thor pdhl nunggu lama
Cici Risna Yulianti
terimakasih thor,,atas cerita yg menyenangkan dan alurnya mudah utk dipahami.
Sri Wulandari
iyaaaaak cie cieee
P_Org
kpn update ny tor
Felycia R. Fernandez
so sweet 🥰🥰🥰
ingat diriku yang hanya dibukain pintu mobil ketika punya baby karena paksu takut anaknya jatuh 🤣🤣🤣🤣
Silvia Nadjwa
bagusss.... lanjutkan dong ceritanya
secret
gentleman bgttt argaaa, smg bahagiaaa ya kaliaann
Dinarra
lanjutt kaka authort
Desmeri epy Epy
lanjut Thor
Syarifah
semoga lancar sampai hari H ya Arga
Syarifah
lanjut up ya Thor 🥰 aq suka alur cerita,nya
Ida Sriwidodo
Sukaaa karakter Arga iihh!
Kereeen.. gentle! 👍🏻😍
Dan kayaknya ngga butuh waktu lama buat Arga jatuh cinta sama Margin
Margin juga begitu
Dan keliatan bibit2 bucinnya 😅😅😅
secret
jgn2 jodohnya Zi dokter Bayu nihh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!