Suami Tampanku.

Suami Tampanku.

Hari Wisuda dan kembalinya Sarfaras Wisatara.

Di sebuah Universitas Ternama di kota Surabaya terlihat ramai mahasiswa yang baru saja mendapatkan gelarnya sebagai Sarjana ilmu kedokteran, dan Zaliva dan Zilova termasuk dua diantaranya. Kedua gadis cantik tersebut baru saja mendapat gelar dokter muda.

"Inara mana sih, kenapa belum muncul juga." Za nampak gelisah menunggu kedatangan sahabat baiknya itu.

"Apa Inara lupa ya kak, kalau hari ini kita wisuda."

"Kalian tenang saja, sebentar lagi Inara pasti datang. lagian mana mungkin sahabat kalian itu sampai melupakan hari istimewa kalian." papa Rasya yang sejak tadi sudah gemas melihat raut gelisah kedua putri kembarnya terdengar berkomentar. "Lagi pula kemarin Inara sudah minta izin sama papa hari ini tidak masuk kerja demi menghadiri hari istimewa kalian." sambung papa Rasya. Ya, sejak menyelesaikan kuliahnya setahun yang lalu, Inara bekerja sebagai sekretaris papa Rasya di kantor. Selain karena rekomendasi dari putri kembarnya yang menjadi pertimbangan pria paruh baya tersebut hingga memberikan posisi sekretaris bagi Inara, tapi juga karena gadis berusia dua puluh lima tahun tersebut memang memiliki kemampuan dibidang itu.

Tak lama berselang, akhirnya yang dinanti pun tiba. Dengan wajah secerah mentari pagi, Za dan Zi menyambut kedatangan Inara.

"Congratulation...."

"Thank you...beb."

"Thank you...Nara ku sayang."

Dengan wajah tersenyum Inara memeluk Zaliva dan Zilova secara bergantian. Lalu kemudian di lanjutkan gadis itu dengan menyalami papa Rasya dan mama Thalia.

Sesi Foto bersama yang tadinya sempat tertunda akibat menunggu kedatangan Inara akhirnya akan segera dilakukan. namun, kegiatan tersebut kembali tertunda ketika terdengar suara bariton yang begitu familiar di telinga mereka semua.

"Apa kalian tidak ingin mengajak Abang untuk berfoto bersama?."

Sontak saja Za, Zi dan juga kedua orang tuanya, serta Inara menolehkan pandangan ke sumber suara.

"Bang Faras...." Za sampai mengucek matanya untuk memastikan jika ia tidak sedang bermimpi saat ini, begitu pun dengan Zi.

"Ini beneran bang Faras kan." tanya Za setelah Faras berdiri tepat dihadapan kakak laki-lakinya itu.

Senyuman manis sang kakak akhirnya menyadarkan Zi jika saat ini ia tidak sedang bermimpi, pria itu benar-benar abangnya. Gadis itu pun segera memeluk kakak laki-lakinya tersebut, melepas kerinduan yang sudah enam tahun terpendam di hati. Ya, sibuk dengan kegiatan kuliah terpaksa si kembar tak bisa mengunjungi sang kakak di negeri tempatnya menimba ilmu.

"Mah...pah...." setelah puas meluapkan kerinduan pada kedua adik kembarnya, kini giliran kepada kedua orang tuanya, Faras melepas kerinduan. Meskipun hampir setiap tahun mama Thalia dan papa Rasya mengunjungi Faras, tetap saja pemuda itu begitu merindukan kedua orang tuanya.

"Abang kok tidak memberi kabar kalau hari ini akan kembali ke tanah air?." Tanya Za.

"Kalau memberitahu bukan surprise dong namanya." sahut Faras yang sengaja kembali hari ini, bertepatan dengan hari istimewa kedua adik kembarnya.

Di saat keluarga itu melepas kerinduan, Inara justru terlihat kikuk di samping Za, bahkan gadis cantik yang kini telah berubah menjadi wanita dewasa nan cantik tersebut terkesan sedikit menjauh. Melihat wajah Faras kembali mengingatkan tindakan memalukan yang pernah dilakukannya enam tahun lalu.

"Aku suka sama kak Faras, mau nggak kak Faras jadi pacar Aku??."

"Daripada kamu sibuk dengan ungkapan rasa kamu itu, akan lebih baik kamu menyibukkan diri memikirkan ujian sekolah!."

Inara meringis dalam hati mengingat tindakan memalukan serta penolakan yang pernah dilakukan Faras enam tahun lalu.

"Memalukan sekali..." batin Inara seraya memejamkan mata singkat.

"Oh iya Ra, kamu nggak mau ngucapin selamat datang kembali gitu buat bang Faras?!." Perkataan Za sekaligus menarik kesadaran Inara. Suasana semakin terasa kikuk bagi Inara, terlebih saat ini semua mata tertuju padanya termasuk Faras.

"Selamat datang kembali, kak Faras." dengan sekuat jiwa raga, Inara mengukir senyum diwajahnya.

Faras hanya meresponnya dengan anggukan sekilas.

"Argh ...kalau tahu hari ini kak Faras tiba dari luar negeri, mending memberi selamat pada Za dan Zi nanti lain waktu saja." dalam hati Inara. Pengakuan cintanya di waktu remaja membuat gadis itu merasa malu sekaligus kikuk dihadapan Faras.

Sesi foto yang sempat tertunda akhirnya terlaksana. Dimulai dari sesi berfoto bersama kedua orang tuanya dan dilanjutkan dengan foto sekeluarga. hingga akhirnya Inara pun di minta bergabung bersama, dengan posisi Za dan Zi di tengah dan kedua orangtuanya di samping kanan mereka, serta Inara dan Faras di samping kiri. siapapun yang akan melihat hasil foto tersebut pasti akan mengira jika Faras dan Inara adalah pasangan kekasih, pasalnya keduanya terlihat sangat serasi. Faras yang menggunakan setelan jas berwarna navi, dan Inara yang menggunakan dress dengan warna senada.

Setelah semua sesi acara hari itu usai keluarga Cemara itu pun segera kembali ke rumah, mengingat di rumah mama Thalia sudah meminta bibi untuk menyiapkan makan siang spesialis untuk merayakan hari bersejarah bagi anak kembarnya tersebut. Inara yang awalnya terus mencari alasan guna menolak ajakan keluarga tersebut pada akhirnya menyerah ketika Za tak henti merayunya dengan wajah memelas.

Di kediaman papa Rasya.

"Ayo masuk Ra, anggap seperti rumah sendiri!." ujar Za dengan wajah tersenyum.

Inara pun mengangguk seraya menyusul langkah Za.

"Oh iya Ra, apa kamu sudah memberikan jawaban buat kak Davin?." tanya Za disela langkah mereka menuju ruang keluarga.Ya, baru beberapa hari yang lalu Davin menceritakan padanya tentang pengakuan cintanya pada Inara, hanya saja gadis itu belum memberi jawaban. sejak penolakan Faras enam tahun lalu, Za berpikir Inara berhak menerima kehadiran pria lain yang menginginkannya, apalagi menurut Za, abangnya sama sekali tidak tertarik pada Sahabatnya itu.

Inara menggelengkan kepalanya. "Saat ini aku masih ingin fokus dengan kerjaan aku, Za. Aku sama sekali belum tertarik dengan urusan asmara." jawab Inara yang memang masih ingin fokus dengan pekerjaan yang baru genap setahun dilakoninya. Bukan hanya masih ingin fokus dengan pekerjaannya saat ini, tetapi Inara bahkan menyesali tindakan memalukan yang pernah dilakukannya dulu, mengutarakan isi hatinya terhadap Faras yang berujung canggung setelah bertemu kembali dengan pria itu.

Sepanjang acara makan bersama dilalui Inara dengan perasaan canggung. Jika saja saat itu ia memilih menyimpan perasaannya dan tidak bertindak bodoh, mungkin saat ini ia tidak akan berada dalam situasi canggung seperti ini.

Usai makan siang bersama serta mengobrol ringan beberapa saat, Inara pun pamit pulang.

"Tidak perlu repot-repot Za, aku bisa naik taksi online." jawab Inara saat Za menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Selain tidak ingin merepotkan, Inara juga tidak ingin menggangu kebersamaan keluarga itu dihari spesial ini.

"Atau kalau kamu nggak keberatan, bareng bang Faras aja! kebetulan Abang mau main ke rumah Kak Davin, Iyakan bang?." kali ini Za tidak sedang mencari kesempatan untuk mendekatkan keduanya seperti enam tahun lalu, tetapi beberapa saat lalu Faras memang mengatakan ingin main ke rumah sahabatnya, Davin.

Pada akhirnya Inara hanya bisa pasrah saat papa Rasya ikut bersuara, meminta pada putra sulungnya itu memberi tumpangan padanya.

Di sepanjang perjalanan, baik Inara dan juga Faras hanya diam saja hingga mobil yang dikemudikan Faras tiba di depan rumah orang tua Inara.

"Terima kasih atas tumpangannya, Kak." ucap Inara dengan senyum sungkan.

"Hemt." jawaban yang terucap dari mulut Faras seakan meyakinkan Inara bahwa pria tampan yang sampai detik ini masih bertahta di relung hatinya itu masih orang yang sama, sama sekali tidak tertarik padanya.

Selamat datang di karya baru Thor sayang-sayangku.... selamat datang di kisah Faras dan Inara.....😘😘🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Felycia R. Fernandez

Felycia R. Fernandez

Hi KK Selvi...
aku mampir...udah ditungguin nih novel Farasnya...💓

2025-05-19

0

Felycia R. Fernandez

Felycia R. Fernandez

udah kerja aja nih dikantor mertua...
semoga Faras cepat diangkat menjadi CEO ya...☺️

2025-05-19

0

Erlin Sumyati

Erlin Sumyati

meluncur ke TKP,,,, lanjut Thor karyamu selalu ku tunggu SEMANGAT SUKSES

2025-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!