Niatnya ingin mengunjungi sang kakak dan berlibur ke luar negeri, tapi nahas dia malah terlibat dengan seorang mafia.
"Buat milikku berdiri, baru aku akan melepaskan mu?"
"Memangnya benar tidak bisa berdiri? Mari kita lihat, waah bener, ini lemes bener."
Brisia Aalin Winkler adalah seorang ilmuwan. Dia tertangkap mafia yang mengalami disfungsi ereksi. Pria itu ingin Brisia membantunya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan sang tunangan.
Lalu, apakah Brisia bisa membantu?
Dan, mengapa pria itu tidak mencari dokter malah alih-alih mencari seorang ilmuwan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pawang 33
"Sialan! Bedebah brengsek! bajingan tengik! Arghhh!!!!"
Renoe berteriak marah ketika kembali ke rumahnya. Dan para wanita yang dibawa Renoe tadi langsung membubarkan diri.
Sejak di dalam mobil selama perjalanan pulang dari Perusahaan K&W tadi, mereka sudah tahu kalau bos mereka tengah marah. Jika tengah seperti ini, maka mereka pun enggan untuk mendekat. Yang ada akan kena semprot juga pada akhirnya.
"Mengapa dia selalu sok sampai akhir? dan wanita itu. Sialan, wanita itu ternyata jago. Ku pikir dia cuma wanita lemah budak seks. Brengsek, aku tidak terima penghinaan ini. Aku sungguh sangat tidak terima wahai Archie Keith Wallace. Lihat saja, kau harus membayar semuanya.
Siapa yang menyalakan api, siapa yang menambahkan minyak? Ketika terbakar sendiri, dia menyalahkan orang lain.
Tidak ada yang menginginkan kedatangannya ke perusahaan K&W milih Archie. Dia sendiri datang tanpa diundang dengan membawa wanita-wanita yang bagi Archie sama sekali tidak berguna.
Mengatakan sebagai hadiah, malah Renoe lah yang merusuh. Dia lah yang membuat kekacauan.
Dan sekarang, dia kesal juga marah karena mendapat perlawanan yang seimbang.
Melihat Archie dan wanita yang ada si sisinya melepaskan tembakan, dimana Renoe sama sekali tidak bergerak, membuat Renoe nampak merasa dipermalukan.
Sungguh lucu bukan pria satu ini. Dia yang memulai namun dia sendiri yang marah dan kesal.
Selama ini Archie sama sekali tidak pernah mengusik rekan mafia nya. Mereka mau berbuat apa, Archie sama sekali tak peduli karena dirinya tidak memiliki urusan di situ.
Fokusnya hanya mencari tahu saja. Archie mencoba menelaah dan meneliti, barang kali kematian ayah dan ibunya ada campur tangan organisasi mafia. Maka dari itu dia hanya diam dan tak ingin ribut.
Tapi Renoe sungguh tidak suka dengan sikap Archie itu. Sehingga berulang kali dia mengusik Archie.
"Aku akan membalas mu Archie,"ucapnya geram.
Di sisi lain, orang yang sekarang ini tengah dibenci oleh Renoe sedang menikmati harinya bersama dengan obatnya. Siapa lagi kalau bukan Archie, dia sedang bersama Brisia mendatangi tempat dimana ia bersama ayah dan ibunya mengalami kecelakaan.
Tempat yang menuju ke sebuah kastel itu sebenarnya bagai tanah lapang. Tidak ada pohon besar ataupun batu besar. Jalannya juga tidak lah ramai. Jika terjadi kecelakaan, kemungkinan besar merupakan kecelakaan tunggal. Meskipun tidak menutup kemungkinan akan ada crash dari dua kendaraan yang saling bertemu.
Hanya saja, foto milik Jake menunjukkan bahwa mobil mereka baik-baik saja. Meskipun pada akhirnya juga mobil itu ditemukan ringsek oleh polisi.
"Ada rekayasa di balik itu semua Arc."
"Yap, aku pun menduga nya seperti itu. Awalnya aku pikir bahwa itu kecelakaan murni. Namun ketika aku menemukan foto mobil milik ayahku yang sangat berbeda, itu menunjukkan bahwa ada yang sengaja melakukannya. Kecelakaan ini benar-benar direkayasa. Untuk melakukan otopsi pun sudah terlambat. Aku masih berusia 10 atau 11 tahun ya saat itu, dan aku baru menyadari ada yang salah saat usiaku 17 tahun."
Brisia menghela nafasnya panjang. Dia sungguh sangat prihatin dengan apa yang menimpa Archie. Ia sungguh tidak bisa membayangkan bagaimana anak sekecil itu ditinggal oleh orang tuanya dan menghadapai dunia seorang diri.
"Kau hebat Arc."
"Thanks Bri, eughhhh."
Archie memegangi kepalanya yang berdenyut hebat. Rasa sakit semakin lama semakin terasa.
Brisia tidak panik karena dia tahu betul kalau itu reaksi dari formula yang baru saja ia berikan.,
"Berikan kuncinya, biar aku yang mengemudi."
Archie pasrah, saat ini dia jelas sama sekali tidak bisa menyetir mobilnya sendiri. Maka dari itu dia membiarkan Brisia yang mengambil alih.
Brisia membawa Archie kembali ke mansion, sepanjang perjalan pulang, Archie terus memijat kepalanya itu.
"Tahan sebentar Arc, kita sebentar lagi sampai."
Tidak, Brisia salah. Mereka tidak akan bisa segera sampai ke mansion karena ada beberapa orang yang saat ini menghadang mereka.
Brisia membuang nafasnya kasar. Dia menggerutu, mengapa orang-orang itu datang di saat yang tidak tepat begini.
"Ini sungguh menjengkelkan,"ucap Brisia dengan kesal namun tetap bisa bersikap dengan tenang. Paling tidak dia harus bisa sampai mansion lebih dulu. Saat ini hanya itu yang perlu dia lakukan.
Dia tak perlu jadi pahlawan kesiangan dengan melawan orang-orang itu sendiri. Saat ini yang perlu dilakukan hanyalah segera meminta bantuan.
Pertama Brisia merasa harus terus mengemudikan mobil itu. Tujuan dia tetap lah mansion karena sebenarnya jarak mereka dengan mansion sudah tidak jauh lagi.
Kedua, Brisia memilih untuk menghubungi Stuart. Dia tahu saat ini Stuart tengah berada dalam rapat. Tapi sekarang memang mau tak mau dia harus menelpon Stuart untuk menjelaskan situasi mereka.
Dalam keadaan Archie yang sedang sakit kepala karena reaksi formula yang diberikan, jelas pria itu tak mampu berbuat apa-apa.
"Stu, aku rasa ada yang ingin menyerang kami."
"Apa? Dimana lokasi Anda, Nona?"
Brisia menjelaskan secara rinci tentang keberadaanya. Seperti yang ia lakukan, Stuart berkata bahwa Brisia jangan sampai turun dari mobil.
Kelebihan dari mobil yang Brisia tidak tahu adalah bahwa mobil itu memiliki kaca dan body anti peluru.
"Baik, saya mengerti Nona. Tunggu, terus bergerak."
"Oke Stu."
Brisia menekan pedal gas mobil dengan lebih dalam lagi. Meskipun tahu dirinya sekarang di kepung, tapi dia tidak gentar sama sekali.
Dor
Dor dor
Ckiiit
Bruuummm
Brisia sedikit terkejut saat mobilnya ditembaki. Tapi dia kembali lagi tenang dan terus melajukan mobilnya.
"Bri, berhenti saja."
"Heh, mau mati kau ya hah! Jangan aneh-aneh."
Bruuuummm
Brisia mengabaikan ucapan Archie, saat ini yang penting dia harus terus maju hingga sampai mansion.
"Aah itu gerbangnya sudah terlihat. Tunggu Arc."
Dor
Dor
Ngiiiiik
Ckiiiit
Mobil yang dikemudikan Brisia oleh karena ban mobilnya lah yang ditembak. Agaknya yang menyerang mereka tahu kalau mobil mereka tahan terhadap peluru. Maka dari itu yang di incar adalah roda mobilnya.
Ckiiiiit
Bruuuk
Dor dor dor
Meskipun sedikit kacau karena Brisia tetap menabrak gerbang mansion, namun setidaknya dia sudah sampai di depan mansion. Dan lihatlah bahwa beberapa orang keluar dari dalam mansion sembari menyandang senjata api.
Dor dor dor
Suara tembakan yang beradu dari kubu luar dan dalam lumayan memekakkan telinga. Namun bagi Brisia itu bukan hal yang mengejutkan.
"Arc apa kau terluka? Benturan tadi lumayan keras."
"Aku tidak apa-apa Bri, kamu sendiri bagaimana?"
"Aman, aku pun tidak apa-apa."
Tuk tuk tuk
"Tuan, Nona, perlahan silakan keluar. Kami akan melindungi Anda berdua!"
Brisia mengangguk mengerti. Dia kemudian membantu Archie keluar dan mereka benar-benar digiring hingga masuk ke dalam mansion.
"Haah akhirnya. Siapa yang sekiranya melakukan ini."
"Ada dua orang yang perlu dicurigai. Brodie atau Renoe."
TBC
bkln perang antr mafia kl bnrn brisia d culik sm mreka,tp kn brisia pntr...pst dia jg ga bkln knpa2 lh,kl mcm2 yg nyulik bkln rpot...