NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Istriku Habis

Ketika Cinta Istriku Habis

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Pengganti / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: indahnya halu

Hanya karna Elis mencintai suaminya, wanita 28 tahun itu membiarkan Arjuna suaminya untuk menikah lagi.

Bukan, bukan karna Elis merupakan wanita shaliha melainkan Elis tengah menghabiskan sisa cintanya terhadap sang suami.

Elis akan membiarkan hatinya terus tersakiti hingga cinta yang ia miliki tak bersisa.

Tidak ada kesalahan yang ia lakukan. Hanya saja tuntutan keluarga Arjuna yang menginginkan seorang putra. Sedangkan Elis sampai saat ini hanya bisa memberikan tiga putri saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berkacak pinggang

Asisten Jo benar benar membuka pintu ruang rapat, untuk memastikan siapakah seseorang yang mengetuk pintu. Saat Asisten Jo mengetahui jika yang datang bukanlah istri dari Tuannya, ia segera mempersilahkan Office girl itu untuk memasuki ruangan tersebut.

Arjuna menghembuskan nafas lega karna yang datang bukanlah Elis, dia berdoa semoga saja Elis tidak datang atau mengetahui keberadaan Arjuna, yang ia takutkan hanya satu takut Elis kembali salah faham.

Alat alat yang di produksi perusahaan Arjuna di sambut baik oleh perwakilan rumah sakit, semuanya sudah memenuhi standar nasional.

Rencananya Arjuna juga ingin menciptakan beberapa inofasi baru untuk lebih meningkatkan kemudahan para dokter dan perawat untuk melakukan tugasnya.

Dokter Arief benar benar tak tenang saat menyembunyikan fakta sesuangguhnya, jika dirinya lah yang melakukan instalasi embrio di rahim dokter Aida. Demi apapun dokter Arief ingin mengakui dosa dosanya, namun sialnya sepertinya dokter Aida selalu mengawasinya.

Kesialan pula bagi dokter Arief karna tak memiliki nomor ponsel Arjuna. Bukan Dokter Arief takut dengan dokter Aida, ia hanya tak ingin merusak keluarga yang ia miliki saat ini. Ia mengetahui jika Aida sangatlah terobsesi dengan Arjuna.

Aida bisa saja nekad, dan kapan saja mengatakan kepada istri dari dokter Arief jika mereka pernah menghabiskan waktu bersama. Sungguh kesetiaan yang bertahun lamanya akan sia sia jika hal itu sampai terbongkar.

Melihat Asisten Jo menunggu di depan ruangan rapat atas perintah dari Tuannya, membuat Dokter Arief berpikir untuk menemui Asisten dari Arjuna saja, karna gerak geriknya di batasi oleh Aida.

Untung saja sepintas ide terbesit di kepala Dokter Arief, dokter berumur lebih dari 50 tahun itu permisi untuk ke toilet, dan Aida sama sekali tidak mencurugai keberadaan dokter Arief yang pergi meninggalkan ruangan.

Dokter Arief berhasil keluar dari ruangan rapat itu, tujuannya adalah Asisten Jo. Asisten Jo yang sedari tadi berjaga di depan ruangan atas perintah Arjuna. Tentu saja untuk berjaga agar Elis tak masuk ke ruangan itu karna biasanya para OG akan menganyarkan beberapa hal. Karna dokter Arief mengatakan ada hal yang penting yang ingin beliau sampaikan akhirnya memilih untuk mengikuti dokter Arief yang memintanya untuk berbicara.

Di sini lah mereka berada. Di sebuah lorong yang sepi, tidak ada siapapun di sana. Dokter Arief memberikan kartu namanya dan berpesan agar memberikan itu kepada Arjuna.

"Katakan juga pada Tuanmu aku menunggunya di restoran sebrang kantor ini setelah pulang rapat." pesan dokter Arief.

.

Elis di perintahkan oleh manager tempatnya bekerja untuk mengantarkan sample sarung tangan karet yang di produksi oleh perusahan mereka ke ruangan rapat.

Tanpa berpikir apapun Elis berjalan dengan beberapa sarung tangan karet yang ia bawa. Elis mengetuk pintu terlebih dulu sebelum memasuki ruangan. Di sana ia sama sekali tak bertemu dengan Asisten Jo. Karna memang Asisten Jo tengah berbicara sesuatu bersama dokter Arief.

Tanpa menaruh curiga Arjuna mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk. "Masuk!"

Arjuna terlonjak kaget saat setelah pintu terbuka. Elis mematung di tempatnya dengan satu nampan yang ia bawa. Tatapannya tak Elus palingkan dari wanita berjas putih serta mengenakan penutup kepala. Meski sudah 4 tahun berlalu Elis tak mungkin salah mengenali itu Aida. Ia pahan Aida di sana tengah bekerja, juga bukan hanya Aida saja yang berada di sana melainkan ada 2 staf Arjuna juga satu dokter wanita yang turut hadir di sana.

"Sial! Kemana perginya si Tejo? kenapa harus lalai seperti ini." monolog Arjuna dalam hati. Ia sungguh menyayangkan kepergian asistennya. Padahal ia sudah mewanti wanti agar Asiten Jo berjaga di depan pintu.

Sebisa mungkin Elis menunjukan ketenangannya, tapi ridak dengan hatinya yang kian bergejolak. Ingin rasanya Elis menggeprek kepala tertutup hijab itu menggunakan nampan yang ia bawa.

Aida sendiri belum menyadari ke hadiran Elis di sana, ia terlalu lekat memandang Arjuna yang tengah duduk di kursi miliknya. Rasanya terlalu sayang jika Aida menyia nyiakan kesempatan seperti ini.

Arjuna dapat melihat api kemarahan di mata Elis, tangan wanita itu bahkan sedikit terguncang karna eratnya memegang nampan yang ia bawa. Elis menyerahkan sample yang ia bawa ke staf yang berada di sana.

Tanpa mengatakan apapun Elis langsung pergi dari sana. Sedangkan Aida sama sekali tak menyadari jika Elis sempat hadir di dekatnya. Fokusnya benar benar teralihkan oleh Arjuna saja. Seakan pusat dunianya hanya tentang pria itu saja.

Arjuna yang tak ingin ke salah pahaman terjadi kembali di antara mereka segera permisi untuk meninggalkan ruangan, juga mengatakan jika dirinya ada sesuatu yang penting yang harus segera di selesaikan. Karna memang itu kebenarannya bagi Arjuna tak ada yang lebih penting dari Elis.

Arjuna berpapasan dengan Asiston Jo lengkap dengan kehadiran Dokter Arief. "Kau dalam masalah Jo! Tutup rapatnya! Semua sudah selesai." Mendengar kata masalah Asisten Jo. sangat kesulitan menelan saliva di mulutnya, ia bahkan nyaris berdehem untuk menghilangkan ke gugupan di dirinya.

"Kau baik baik saja?" dokter Arief menepuk pundak Asisten Jo sekilas, sesaat kemudian Asisten Jo mengiyakan pertanyaan dokter Arief.

Asisten Jo masuk ruangan lebih dulu, kemudian di susul oleh dokter Arief. Asisten Jo menutup pertemuan kali ini seperti perintah tuannya.

Kakinya yang lebar sangat terburu buru menyusul kemana langkah kaki Elis. Dan di saat ia sudah merasa mampu meraih tubuh yang sedari tadi ia kejar, Arjuna langsung menarik Elis ke suatu ruangangan kosong di depan mereka.

Elis yang semula menunjukan wajah kesal kini berubah menjadi panik luar biasa. Hampir saja ia berteriak keras, jika saja Arjuna tidak membekap mulut istrinya.

"Heeeemmmppptttt ..."

"Sttt, diam! Ini aku." Arjuna menempelkan tubuh bagian belakang Elis kedinding ruangan itu kemudian menutup pintu menggunakan satu kakinya. Tangan Arjuna juga mengunci pintu itu dengan terampil.

Elis membolakan matanya menatap Arjuna dengan tatapan bengis. Tubuhnya juga ia goyangkan kesegala arah demi melepaskan pelukan dari pria yang membekap mulutnya.

"Hemmppttt ..."

Sekuat apapun Elis memberontak nyatanya tak mengubah apapun! Arjuna terlalu kuat sehingga tidak tergoyahkan sama sekali.

Arjuna mengunci tubuh Elis di antara tubuh kekarnya.

"Diam dan menurut! Maka aku akan melepaskanmu." Elis bungkam kaena ia tak ingin diam. Kakinya bahkan sedari tadi menginjaki kaki Arjuna berkali kali namun Arjuna tidak bergeming. Sesekali Arjuna hanya berdecak kesal.

"Jika kau tak menurut aku tak akan melepaskanmu! Anggukan kepala jika kau mengerti dan akan diam!" perintah Arjuna. Meski Arjuna membekap mulut Elis, ia yakin jika dirinya tak menyakiti Elis. Karna yang ia lakukan hanya membekap mulutnya saja tidak dengan hidungnya.

Dasarnya Elis keras kepala. Ia berbikir cukup lama, dan setelahnya wanita 32 tahun itu menyerah dan menganggukan kepalanya.

Secara perlahan Arjuna melepaskan bekapan tangannya di mulut Elis.

"Dasar berengsek! Apa yang kau lakukan sialan! Kau ingin membuat anak anakku kehilangan ibunya?" Elis menendang tulang kering Arjuna saat berhasil bebas dari dekapan Arjuna.

Tadinya Elis ingin menendang aset milik pria itu, tapi ia takut tindakannya merugikannya juga.

"Aku hanya ingin menjelaskan tentang keberadaan Aida di sini. Aku takut kau salah paham dan berpikir yang tidak-tidak." papar Arjuna.

"Lalu menurutmu aku berpikir apa?!" Elis berkacak pinggang dengan wajah yang ia angkat tinggi tinggi. Dari sini Arjuna sama sekali tak melihat sosok lembut dari Elis lagi.

Wanitanya memang benar benar telah berubah.

1
Hamidah Hamidah
cih dokter apaan mau sana suami org
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
elis justru keturunan tuan barata?
Maizaton Othman
/Sob//Sob//Grin/
Maizaton Othman
juna,ingat jnji mu pd Elis,kamu jgn mnyembunyikan apa2 darinya lagi.
Maizaton Othman
share loc ( location)
Suhana Sulaiman
dua2 ego dn bodoh. lebih bodoh adalah arjuna . skrg br pikir nk putus hubungan. padahal dh boleh baca reaksi dn tindakan srikandi. merase diri hebat.. tak taunya insting seorang isteri lebih kuat dan dalam. hurmmmm.... truslah berpisah... pastu ketemu lagi .. bergolak lagi sampai abg jamil mampos
Yovan Imbar
👍👍
Sukarsih 04
Luar biasa
Sukarsih 04
Lumayan
zie zie
kebanyak an typo
Sumintiari Widiastuti
Luar biasa
Noerlina
Kecewa
Noerlina
Buruk
Dewa Rana
maaf Thor, kebanyakan typo jadi malas bacanya
Dewa Rana
kesakitan Thor, bukan pesakitan
Dewa Rana
maksudnya kakek Arjuna dari pihak ibu ya Thor
Dewa Rana
alinea ini membingungkan
Suhana Sulaiman
kerana itu hidup suami isteri harus berbagi supaya diredhai oleh Allah. bukan hanya berbagi peluh diranjang...
Suhana Sulaiman
Arjuna ni teryata anak emak, egois. x percaya elis... kalau percaya mesti berbagi masalh knapa nikah diam2, apa yg jadi antara dia dn aida... lagipula dia takut dgn bayang2 sendiri kalau didepak dr daftar waris... kalau ikutkan pon dia bkn ahli waris .... masa mamanya bagi nama keluarga sendiri ke anak... anak haram kah.... ceritanya byk plot twiss... kesian elis 7 tahun mengabdi pd suami yg x jujur.. maka jika hancur itu karma buat arjuna...
Safa Almira
yey
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!