NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Bos Muda Lumpuh

Terpaksa Menikah Bos Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:100.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Rani

Chacha memang anak haram, tapi haruskah dia dikhianati oleh keluarganya dan dijadikan istri pengganti?!

Cukup lama Chacha disiksa, dan kegunaan terakhirnya yaitu menikahi orang cacat untuk saudara tirinya!

Bastian, CEO Hutama Group membeli Chacha atas dasar hutang ayahnya, dan dia harus setuju demi neneknya.
Awalnya dia pikir semuanya akan baik-baik saja setelah menikah. Namun ternyata dirinya bagai masuk ke kandang harimau ke luar ke kandang buaya.

Pria di depannya yang terkenal kejam, tidak menganggapnya sedikit pun sebagai seorang istri.

Dengan penuh kesabaran, Chacha tetap memperlakukan Bastian dengan baik dan tulus.
Akankah benih-benih cinta muncul dalam pernikahan mereka?
Atau akankah saudara tirinya kembali untuk memenangkan hati Bastian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 29

Pada akhirnya, Chacha mengambil semua baju yang sudah ia coba. Danu membayar semua baju itu dengan senang hati sambil tersenyum bahagia.

Danu juga tidak membiarkan Chacha membawa satu barang pun. Semua belanjaan yang mereka beli, semuanya Danu yang bawa.

Setelah Chacha dan Danu pergi, barulah Keke beranjak dari tempatnya. Ia begitu kesal ketika melihat Chacha berbelanja begitu banyak barang.

"Dasar kurang ajar kamu Chacha. Ternyata, Bastian memanjakan kamu rupanya. Kamu lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan padamu. Tunggu saja kamu," kata Keke sambil meremas baju yang ia pegang.

_____

Chacha belanja banyak barang. Bukan hanya baju, dia juga masih banyak belanja barang yang lainnya. Ia juga membeli berapa manisan yang akan ia bawa sebagai buah tangan untuk bertamu ke rumah mama mertuanya.

Bastian mengatakan kalau mamanya sangat suka dengan manisan. Apalagi, manisan yang terbuat dari buah musiman seperti rambutan.

Itu adalah kesukaan mamanya.

Selesai berbelanja, mereka langsung menuju salon. Awalnya, Chacha menolak untuk diajak ke salon. Tapi, Danu berhasil meyakinkan Chacha untuk merias diri di salon.

"Nona bos harus terlihat sempurna, biar bos muda semakin senang," kata Danu.

"Ngapain harus bikin Bastian senang?" tanya Chacha agak kesal.

"Yah, nona bos ini gimana sih? Apa nona bos mau kalo bos muda kesal?"

"Kesal kenapa?"

"Kesal karena menjadi omongan orang. Nanti, orang-orang pasti ngomongin bos muda, kalo bos muda tidak memperhatikan nona bos."

"Ya udah deh."

Danu tersenyum dengan jawaban itu. Ia pun meminta pada pelayan yang bekerja di salon itu untuk merias Chacha dengan riasan yang cocok dengan wajah Chacha yang memang sudah sangat cantik meski belum mendapat sentuhan make-up sedikitpun.

"Baik, mas. Tenang saja, kami akan bikin gadis cantik ini semakin cantik nantinya," kata pelayan itu sambil membawa Chacha ke tempat perawatan.

Danu menunggu Chacha dengan sabar, hingga dua puluh menit pun sudah berlalu. Akhirnya, penantian Danu pun berakhir. Chacha keluar dengan tampilan baru. Begitu cantik dan anggun. Sampai-sampai, Danu terpana melihat Chacha.

"Nah, gimana, mas? Cantik banget kan?" kata pelayan itu sambil menyentuh Danu.

"Iy--iya, cantik." Danu berusaha bersikap biasa saja, namun tetap saja tidak bisa.

'Ya Tuhan ... kalo aja dia bukan istri orang, mungkin sudah aku kejar habis-habisan biar dia jadi milikku,' kata Danu dalam hati.

"Ayo Danu, kita pergi sekarang," kata Chacha sambil berjalan mendahului Danu.

"Ba--baik nona bos."

Ketika mereka sampai ke mobil, Danu langsung memanggil Bastian yang sedang sibuk dengan laptop yang berada di pangkuannya.

"Bos muda."

"Ya," ucap Bastian sambil memalingkan pandangannya keluar.

Kaca mobil yang tidak tertutup membuat Bastian langsung bisa melihat apa yang berada di luar dengan sangat jelas. Bastian terpana saat melihat Chacha yang berdiri tepat di samping Danu.

Bastian tidak bisa mengedipkan mata dari Chacha yang begitu mempesona dengan dress hijau pupus dan sedikit sentuhan make-up di tambah bando melingkar indah di atas kepalanya. Ini memang bukan pertama kalinya ia melihat Chacha mengunakan riasan wajah. Karena saat pernikahan, Chacha juga menggunakan riasan wajah dengan gaun malahan. Tapi, kali ini Bastian melihatnya dengan hati, bukan dengan amarah dan kebencian.

"Bastian." Chacha memanggilnya karena ia merasa aneh dan risih dengan tatapan itu.

"Bos muda," kata Danu ikut-ikutan. Tapi tetap saja, Bastian masih tidak bergeming.

"Bos muda!" Danu memanggil dengan keras sambil menyentuh pundak Bastian.

"Eh, iya. Ayo berangkat sekarang," kata Bastian sambil berusaha menutupi rasa malu karena ia ketahuan sedang melihat Chacha dengan tatapan aneh.

"Baik bos muda," ucap Danu sambil beranjak dari tempatnya.

Chacha bergerak mengikuti Danu. Seperti biasa, dia akan duduk di depan sedangkan Bastian sendirian duduk di belakang.

"Mau kemana kamu?" tanya Bastian pada Chacha.

"Masuk mobil."

"Kamu duduk di belakang sekarang."

"Lho, kok duduk di belakang? Biasanya .... "

"Kita mau ke mansion keluarga Hutama. Mana boleh kamu duduk di depan. Nanti, mereka sangka kamu istri Danu, bukan istriku."

Mau tidak mau, Chacha pun pada akhirnya duduk di belakang. Duduk di samping Bastian untuk yang pertama kalinya. Suasana canggung pun tercipta dengan sendirinya di antara mereka berdua. Tidak ada sepatah katapun yang mampu mereka ucapkan untuk mencairkan suasana. Yang ada hanya diam dengan pikiran mereka masing-masing.

Akhirnya, suasana canggung itu pun berakhir ketika mobil berhenti di depan mansion milik keluarga Hutama. Saat sampai di depan gerbang mansion tersebut, Chacha begitu kaget melihat sambutan yang para pelayan berikan.

Para pelayan menyambut Bastian layaknya pangeran di sebuah kerajaan. Di sambut dengan hormat penuh sopan santun.

Melihat sambutan itu, Chacha menjadi kaget dan bingung. Maklum, dia orang yang tidak pernah di sambut. Jangankan di sambut, di hormati saja dia jarang. Karena kehidupannya yang tergolong miskin membuat ia tidak pernah mendapat sanjungan dari siapapun, selain sang nenek.

"Cha, ayo jalan!" kata Bastian sambil menyentuh tangan Chacha dengan lembut.

"Iy--iya."

Saat pintu di buka, Chacha semakin kagum saja melihat isi dalam mansion yang memang sangat mewah. Semua tertata dengan sangat indah. Ada banyak pekerja yang sedang melakukan tugas, layaknya pelayan yang bekerja di istana raja.

1
Larry Speed
emang agak laen nih cerita
Ndinlisaa
Luar biasa
Hamida Eca
iya ganti panggilannya jngn pak bos dan bu bos....gk enak....heee..he
Sofi Sofaki Saefuddin
otor mending sedikit hati2 soal medis. tidak ada orang operasi tulang langsung bisa berdiri :(
Aik Unique
Lumayan
Aik Unique
Luar biasa
Hana Min
Biasa
Hana Min
Buruk
Aditya Maulana
sangat bagus alur ceritanya
Rani: mksih bnyak yah🥰
total 1 replies
Aditya Maulana
kasian tu keke
Queenchaca
Ceritanya bagus cuma bahasanya aja aga kurang pas thor 😁😁
Queenchaca: Gpp thor semangat yaa tetep baca ceritanya ko 🫶🏻🫶🏻
Rani: hehe, maklum masih belajar itu aku kemarin.
total 2 replies
Sabaku No Gaara
huuhh!!!
penderiraan chacha lbih berat dr kmu tegar lah ...biar kmu bisa memperbaikix
Sabaku No Gaara
tgu hancurx keke dan sarah
Sabaku No Gaara
Lumayan
Sabaku No Gaara
tgu aja penyesalan mu bastian
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
paling gak suka karekater wanita yang sudah direndahkan malah jatuh cinta duluan. seperti perasaanya murah sekaliii..sudah disakiti malah duluan jatuh hati harusnyakan si pria biar tau saranya menyesal dan mengingat setiap perlakuannya
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kurang ajar banget sampai dibuang dimukanya
Nduk Wahyu Triastuti
Luar biasa
Kurniawan Ardi Wibowo
bagus
Diluar NaLaR🗿
best
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!