Seorang istri yang merasa lelah dengan tingkah suami serta keluarganya. Hatinya begitu sakit melihat sang suami lebih menyayangi keponakannya di banding anaknya sendiri. Arumi layaknya seorang pembantu di dalam rumah mertuanya sendiri.
Suatu hari tanpa sengaja iya melihat putri kecilnya terjatuh karena didorong oleh keponakannya ingin meminta pertolongan, namun siapa sangka malah suaminya memilih membantu dan mengendong keponakannya tersebut. Puncak dari semua, ketika suami Arumi datang. kerumah membawa Siska pulang kerumah dan mengenalkannya sebagai calon istri Nico.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvazkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 33
Fernando memantau pergerakan Nicholas dan juga Michelle serta susternya dari jarak aman. Dia sengaja sedikit menjauh untuk melihat rencana apa yang sebenarnya akan di lakukan oleh Nicholas. Karena sedari awal mereka bertemu, sepertinya Nicholas sangat tidak menyetujui akan ke-ikut sertakan dirinya dan juga suster Michelle.
Nampak jika saat ini, Nicholas sedang gelisah dan menghubungi seseorang. Entah siapa yang di hubungi nya, yang pasti Fernando harus tetap waspada. Sesekali Fernando memberi isyarat pada suster Neni agar lebih memperhatikan Michelle. Fernando juga menghubungi kedua kakanya jika ada yang tidak beres dengan perilaku Nicholas saat ini.
"tuan, sebenarnya anda benar benar ingin bermain dengan nona Michelle atau tidak? kenapa sepertinya anda sangat sibuk sendiri dengan ponsel dan sekeliling anda?" tanya suster Neni yang memperhatikan Nicholas sama sekali tidak bisa fokus dengan anaknya. padahal sudah jelas jika dia membuat janji temu untuk bermain bersama dengan putrinya.
"aku sendang ada sesuatu hal yang perlu di urus. Lagian Michelle di sini juga ada kamu yang jagain dan ajak bermain. Bukankah sama saja!" ujar Nicholas yang sudah mulai ke setelan pabrik. Dia mulai acuh dan tidak mau tahu urusan Michelle.
"baiklah kalau begitu, saya akan ajak nona Michelle ke sana dulu tuan. Agar nona Michelle juga tidak merasa bosan jika harus berdiam diri di sini!" ucap suster Neni membawa Michelle ke area bermain. Nicholas hanya mengangguk saja. Dengan begitu dia bisa dengan mudah menghubungi kawannya yang seorang preman untuk segera melancarkan aksinya.
Suster Neni memang sengaja mengajak Michelle ke area bermain. Dia sangat tahu jika Nicholas memiliki niat buruk kepada nona nya itu. Dengan cekatan, suster Neni meminta tolong pada Fernando untuk menghubungi Arumi ataupun Jonathan untuk menjemput Michelle. Dengan begitu, dia akan tahu apa yang sebenarnya telah di rencanakan oleh Nicholas.
Tak berselang lama, Jonathan dan juga Arumi sudah datang lebih cepat dari yang di bayangkan oleh suster Neni. Sehingga tanpa basa basi, suster Neni meminta agar Arumi dan Jonathan segera membawa pergi Michelle. Dan kalau bisa jangan sampai ada yang tahu jika Michell di bawa oleh keluarganya sendiri. Dia ingin mengetahui bagaimana ekspresi Nicholas saat mengetahui jika Michelle sudah tidak ada di taman tersebut.
Suster Neni dan Fernando mulai menjalankan dramanya. Meraka akan berpura pura jika telah kehilangan jejak Michele.
Dengan jalan tergopoh gopoh. Suster Neni menghampiri Nicholas yang tampak bersantai di bangku taman yang cukup teduh. "tuan, nona Michelle menghilang! Bagiamana ini?" ujar suster Neni dengan ekspresi yang di buat se yakin mungkin.
"apa?" pekik Nicholas pura pura terkejut. "bagaimana dia bisa hilang, bukannya dia dari tadi sama kamu sus?" tanya Nicholas dengan suara yang di buat kesal. padahal aslinya dia sangat senang bukan main.
"pasti temen gue berhasil nyulik tuh anak. Misi berhasil, tinggal nanti minta uang tebusan saja!" gumam Nicholas terlalu senang rencananya berhasil.
"kenapa anda malah menyalahkan susternya Michelle. Bukannya anda itu ingin bertemu dengan Michelle karena ingin mengajaknya bermain. Lalu, sedari tadi apa yang anda lakukan? Bukanya bermain dengan Michele anda malah sibuk dengan ponsel anda sendiri! Atau, jangan jangan in adalah rencana anda untuk mencelakai keponakan saya!" tuduh Fernando yang mulai faham akan sikap Nicholas yang sejak tadi nampak sangat acuh pada putrinya.
"jangan sembarang bicara kamu. Kamu itu baru anak kemarin sore. Asal kamu tahu, jika jabatanku di tepat kerja itu cukup tinggi dan sangat memiliki peran penting di dalamnya. Jadi, kamu tidak akan pernah tahu seperti apa kesibukanku sekarang. Dan_" belum sempat Nicholas menceramahi Fernando. ponsel miliknya kembali berdering.
"siapa sih yang telfon menggangu saja!" ujarnya kesal. Tapi saat melihat nama orang yang ada di layar telepon nya. membuat Nicholas senang bukan main.
(ya, gimana?) tanya Nicholas yang masih ada di depan suster Neni dan juga Fernando.
(mana anak lo. Kenapa lo malah sendiri sambil bawa suster dan remaja itu. Kenapa tidak ada anak yang Lo maksud. Gue udah muter sejak tadi di taman ini. Tapi tidak bertemu dengannya) jawab seseorang dari sebrang sana
(APA? Bagaimana bisa?) pekik Nicholas membuat kecurigaan pada kedua orang yang ada di depannya muali sadar. Jika Nicholas berencana mengambil Michelle.