NovelToon NovelToon
KAMPUNG TERKUTUK

KAMPUNG TERKUTUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Balas Dendam
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.

Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.

Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Beberapa lama mereka menunggu di sana, belum ada pergerakan apapun, tapi tiba... Tiba...

Srek..! Srek...!

Terdengar suara dari semak dekat halaman.

Mereka terus memperhatikan dari arah mana asal suara itu, tak lama munculah sosok hitam berdiri dari semak, orang itu mengendap endap keluar dari semak, di ikuti beberapa orang lagi di belakang.

"Sudah kupastikan!" batin Kirana.

Orang yang di depan, memberikan kode pada orang orang di belakang nya untuk terus maju, tak lama muncul lagi sepuluh orang menyusul, terhitung ada lima belas orang yang jumlahnya.

Kirana, Azka, Rizal dan Nisa masih tetap diam memantau pergerakan mereka, mereka terlihat berjaga di sekeliling rumah itu, seperti mengepung.

Brukk..!!

Pintu belakang di dobrak, beberapa dari mereka masuk ke dalam rumah.

"Mereka tidak ada!" seru orang yang di dalam.

"Cari lagi siapa tau mereka bersembunyi, kita harus habisi malam ini juga..! "

Orang yang di dalam rumah tadi kembali keluar, melapor pada teman nya.

"Sudah kami geledah mereka tidak ada, motor mereka pun juga tidak ada..! "

"Sial mereka pasti melarikan diri, ayo kembali ke markas kita harus melapor ke tuan ..!!"

Melihat buruan mereka menghilang, mereka pun kembali, Kirana, mengangguk memberi kode pada yang lain nya, dan mereka langsung paham. Mereka berempat mengikuti gerombolan orang orang tadi.

Mereka mengendap endap dari arah belakang gerombolan itu.

Orang orang itu pergi menuju kebun karet yang berada di belakang rumah Kirana, orang orang itu mulai menghidupkan kan senter sebagai penerangan, Kirana dan yang lain nya mengikuti cahaya senter orang orang itu.

Lama mereka berjalan, membelah jalan setapak di tengah tengah kebun karet. Niat sekali orang orang ini pikir Kirana.

Hampir satu jam mereka berjalan mengikuti gerombolan itu, sampai tibalah di sebuah rumah di tengah tengah pohon karet, terlihat obor berada di kiri dan kanan dinding nya. Orang orang itu masuk ke dalam bangunan rumah yang berukuran cukup besar itu.

Rizal dan Azka langsung diam-diam mendekati dinding nya, bermaksud untuk menguping pembicaraan mereka di dalam.

"Apa? Mereka tidak ada? Bagaimana bisa?" suara pria yang familiar terdengar dari dalam. Tidak salah lagi itu adalah kades Hamid!

"Kami telah memeriksa dan mencari ke dalam rumah itu, tapi hanya ada barang barang mereka tuan..!"

"Tidak ada laporan juga dari orang yang di gapura, bahwa mereka meninggalkan kampung ini, pasti mereka masih di kampung ini! Hubungi semua anggota kita! cari di semua sudut di kampung ini, pasti mereka belum meninggalkan kampung ini" teriak kades Hamid lantang,

Rizal dan Azka segera kembali ke tempat Kirana dan Nisa berada, "Ayo sembunyi mereka akan keluar mencari kita lagi" lirih Azka pelan.

Mereka pun segera menuju rerumputan, dan langsung telungkup di dalam nya, tak lama, gerombolan itu keluar lagi kali ini jumlah nya ada 20 orang di pimpin oleh kades Hamid, melihat itu mereka segera menundukkan kepala, gila... mereka banyak sekali, berapa banyak sebenar nya jumlah anggota mereka ini? Batin mereka ber empat.

Gerombolan orang orang itu terus menjauh membelah kebun karet malam itu, memastikan keadaan sudah aman mereka berempat pun bangkit, "Rizal, Nisa... Jaga di luar ya! Aku sama Azka mau ngecek ke dalam.. " kata Kirana

"Oke" sahut Rizal dan Nisa bersamaan.

Azka dan Kirana langsung menuju rumah itu, menuju pintu masuk, mereka pun membuka pintu itu yang ternyata tidak di kunci.

Mereka berdua melangkah masuk, di dalam terlihat lapang, tak ada sekat pembatas ruang, Lampu lampu teplok ber jejer rapi di dinding nya, tempat apa ini batin? mereka berdua. Mereka terus memperhatikan dengan seksama, setiap sudut nya, hanya ada satu pintu di tengah tengah ruangan itu, mereka menuju pintu itu dan membukanya...

1
Nganu Kae
lanjut dong kak author
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
Nganu Kae
bagus sih penulisanya nggak bikin bingung pembaca dan menggambarkan situasi yang terjadi
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!