Joanna terbangun dari tidurnya dan seketika dia terjaga di masa sepuluh tahun ke depan, melintasi waktu dan mendapati dirinya harus menikahi pria beranak satu yang merupakan kakak iparnya bernama Javiero.
Mungkinkah pernikahannya akan bahagia dengan Javiero, sedangkan dia dikirim untuk mengemban misi rahasia dari organisasi pengendalian siluman.
Joanna datang ke masa depan karena dia mendapat tugas rahasia dari organisasi, mencari Kruze dan memburunya untuk ditangkap serta dibawa pulang kembali ke masa mereka hidup, sebab Kruze telah mencuri pusaka Luchnos milik organisasi pengendalian siluman yang ditakutkan Kruze akan menjadi siluman terkuat dengan tujuan untuk menguasai dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Sebuah PIN
Wush... Wush... Wush... !
Angin bertiup pelan di area Jalan Rideau.
Masih di tempat yang sama, terlihat Joanna Hamilton duduk menikmati Roti Burger pemberian wanita pemilik kedai.
Tinggal satu gigitan lagi, roti di tangannya akan segera habis.
Udara berhembus pelan, semakin dingin dirasakan oleh Joanna yang saat itu tidak mengenakan alas kaki.
Terlihat kedua kakinya yang mulai kotor karena debu di jalanan.
Joanna menundukkan pandangannya ke arah kedua kakinya yang tanpa alas.
Di usap-usapkannya kedua kakinya dengan cara saling menggosokkan kedua kaki tersebut, bermaksud menghilangkan sisa salju pada kakinya.
Joanna kembali memandang ke arah wanita penjual roti setelah menghabiskan Roti Burgernya.
Tidak terlihat tanda lainnya dari wanita dengan penutup kain berwarna merah yang menunjukkan bahwa dia adalah anggota organisasi. Karena wanita itu terlihat seperti orang biasa pada umumnya.
Joanna sempat berpikir bahwa wanita pemilik kedai juga merupakan anggota Organisasi pengendalian siluman.
Jika dilihat dari gelagatnya yang aneh karena berjualan di tempat sepi tanpa adanya kedai lainnya di sekitaran Jalan Rideau.
"Aku tidak yakin jika wanita ini adalah salah satu anggota organisasi, dilihat dari tingkah lakunya, aku meragukannya..."
Ucap Joanna dalam hatinya sembari memperhatikan wanita pemilik kedai dari tempatnya duduk.
Wanita itu tampak sibuk dalam aktivitasnya meracik isian roti, tidak tampak jika dia adalah anggota organisasi yang lihai dan cakap dalam menyamar.
Mungkin juga dia menyamar dan meyakinkan setiap orang bahwa dia memang penjual kedai sehingga tak seorangpun yang dapat menebaknya.
Joanna mengalihkan pikirannya segera ke arah jalanan yang ada di hadapannya.
Jalan di sekitarnya mulai dipenuhi oleh timbunan salju yang mulai menumpuk dan kelihatan agak tinggi.
Sudah hampir sejam, dia berada di area Jalan Rideau, dimana kedai berada, tetap tak terlihat satupun kedai yang datang disini.
Suasana di jalan ini tetap masih sepi dan tak ada satupun aktivitas lainnya yang tampak selain kedai di dekatnya.
Kedai itu memiliki bentuk dengan bukaan depan yang luas sehingga ruangan terlihat jelas dari arah luar kedai.
Hampir tidak ada sekat atau dinding yang menghalangi ruang di dalam kedai.
Saat dilihat dari arah depan, akan terlihat kosong tanpa adanya sekat disisi-sisi bangunan, ruangannya meluas hingga ke arah belakang sana.
Ruang untuk memasak menjadi terlihat jelas dari arah luar kedai yang terbuka lebar.
Kedai dilengkapi pintu rolling door yang dapat dilipat sehingga bukaan kedai semakin bertambah luas dari arah depan kedai.
Joanna kembali menolehkan pandangannya ke arah jalan yang ada di depannya.
Sepi...,
Susana jalan di tempatnya saat ini sangatlah sepi, benar-benar tidak terlihat kegiatan apapun disini.
Lalu lalang kendaraan pun tak satupun yang terlihat di area jalan ini.
Mengherankan sekali, pikir Joanna lagi.
Joanna beranjak berdiri karena dia harus segera mencari jalan untuk kembali ke gedung tadi. Dia tidak tahu arah jalan yang hendak dia tuju saat ini karena dia memang sangat asing dengan Kota Ottawa ini.
Tidak benar-benar mengenal area kota ini ataupun pernah berkunjung sebelumnya.
Joanna hanya datang kemari dengan satu tujuan yaitu mengejar Kruze.
Tugas misi rahasia yang diembannya adalah mencari keberadaan Kruze yang menghilang melalui lintasan waktu dengan membawa kabur pusaka Luchnos.
Kesalahan utama Joanna yang saat itu tengah bertugas menjaga pusaka Luchnos milik Organisasi pengendalian siluman adalah karena pusaka itu hilang dibawa oleh Kruze.
Membuat Joanna terpaksa harus dikirim untuk mengejar Kruze dengan melintasi waktu.
Joanna menghampiri wanita pemilik kedai dengan membawa kursi lipat di tangannya.
"Permisi, aku hendak pamit karena harus pergi untuk pulang", ucap Joanna.
Wanita pemilik kedai tidak menjawab ataupun menoleh ke arahnya, dia diam saja dan masih sibuk dengan mengoles roti.
"Maaf, aku pamit pergi... Terimakasih atas kemurahan hatimu...", ucap Joanna.
Masih tetap sama, tidak ada respon dari wanita pemilik kedai.
Joanna memutuskan meninggalkan kursi lipat di samping sisi meja kedai tanpa berbicara lagi lalu berjalan pergi.
Tiba-tiba wanita dengan penutup kain di kepalanya memanggil Joanna.
"Hai, kau !", ucapnya pada Joanna.
Joanna terburu-buru memalingkan mukanya ke arah kedai, berdiri diam dan menunggu kembali respon dari wanita penjual Roti Burger.
"Kemarilah !", kata wanita itu.
Sontak Joanna menjadi terkejut seraya mengangkat kedua alisnya ke atas, Joanna bersuara.
"Aku !? Apakah kamu memanggil ku ?", tanya Joanna.
"Iya, kamu !", sahut wanita pemilik kedai seraya menunjuk ke arah Joanna.
Joanna lalu memutar tubuhnya dan berjalan menghampiri kedai kembali.
Senyum menghias di wajah Joanna saat mendekat ke arah wanita penjual Roti Burger, dia berhenti tepat di sisi kanan meja kedai.
"Tunggu sebentar !", ucap wanita pemilik kedai.
Wanita dengan penutup kain berwarna merah lalu membuka laci di dekat meja kedai. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam laci.
"Ambillah ini !", katanya lagi.
"Apa ?", tanya Joanna tak mengerti.
Wanita pemilik kedai menyerahkan sebuah benda kecil yang terbungkus plastik bening kepada Joanna.
"Bukalah !", pintanya lagi.
"Apakah aku harus membuka bungkusan plastik ini ?", kata Joanna.
Wanita itu hanya menjawab dengan anggukkan kepala cepat.
Menatap lurus ke arah benda kecil yang baru saja dia berikan kepada Joanna yang ada sekarang di telapak tangan Joanna Hamilton.
"Kenapa kamu memberikan benda berharga ini padaku ?", tanya Joanna penasaran.
"Buka saja !", sahut wanita itu dengan nada ringan.
Joanna tidak melanjutkan ucapannya seraya melirik ke arah wanita pemilik kedai di dekatnya.
SREK... SREK... SREK... !
Joanna membuka plastik pembungkus dengan cepat.
Sebuah pin berwarna perak berbentuk kotak terlihat di telapak tangannya yang terbuka menghadap ke atas.
"PIN !?", kata Joanna.
Pandangan Joanna lurus ke arah wanita pemilik kedai.
"Untuk apa pin perak ini ?", tanya nya lagi.
"Pin perak itu adalah data penting berisi informasi lengkap mengenai Kruze !", sahut wanita pemilik kedai.
Kata-kata wanita dengan kain penutup di kepala berwarna merah itu sontak membuat Joanna waspada.
Joanna mengambil langkah mundur dengan sikap siaga penuh.
"Siapa kamu ?", tanya Joanna.
Sorot mata Joanna lurus menatap ke arah wanita pemilik kedai dengan sikap penuh waspada.
"Senjata ku disita oleh organisasi dan sekarang aku tidak dapat menggunakannya untuk melindungi diriku saat ini..."
Ucap Joanna mengeluh dalam hatinya.
Wanita pemilik kedai lalu tersenyum penuh arti kemudian berkata pada Joanna sembari berjalan keluar.
"Kau tidak perlu takut padaku, Joanna !", ucapnya dengan tangan terbuka lebar ke arah samping.
Joanna terdiam dengan sorot mata tajam menghadap ke arah wanita itu.
Wanita penjual Roti Burger tersenyum ke arah Joanna kemudian berhenti tepat di depan Joanna seraya melanjutkan ucapannya.
"Aku dikirim kemari oleh Organisasi pengendalian siluman pusat untuk menyerahkan "Pin" perak itu khusus untukmu, Joanna !", ucapnya sekali lagi.
lanjut lah..
Good Job author ❤️