NovelToon NovelToon
CERMIN UNTUK BERKACA

CERMIN UNTUK BERKACA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Rusmiati

Semua cintanya sudah habis untuk Leo. Pria tampan yang menjadi pujaan banyak wanita. Bagi Reca tidak ada lagi yang pantas dibanggakan dalam hidupnya kecuali Leo. Namun bagi Leo, Reca terlalu biasa dibanding dengan teman-teman yang ditemui di luar rumah.
"Kamu hoby kan ngumpulin cermin? Ngaca! Tata rambutmu, pakaianmu, sendalmu. Aku malu," ucap Leo yang berhasil membuat Reca menganga beberapa saat.
Leo yang dicintai dan dibanggakan ternyata malu memilikinya. Sejak saat itu, Reca berjanji akan bersikap seperti cermin.
"Akan aku balas semua ucapanmu, Mas." bisik Reca sambil mengepalkan tangannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Rusmiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau Punya Anak

Belum puas dengan umpatannya pada kucing itu, Reca kembali membawa sendal dan melemparkannya lagi. Kali ini bukan suara kucing, tapi suara seorang laki-laki. Reca panik saat melihat laki-laki yang berhenti di depan rumah kontrakannya. Reca menutup wajahnya saat laki-laki itu membuka helmnya.

"Danang?" ucap Reca panik.

"Kamu ada masalah apa sih sama aku? Suami kamu marah aku antar kamu pulang?" tanya Danang.

Reca hanya tersenyum canggung saat Danang mendekat dan menyerahkan sebuah sendal padanya. Ya, itu adalah sendal Leo yang digunakan untuk menghantam kucing nakal tadi.

"Maaf ya Dan, gak sengaja. Mau lempar kucing, sumpah." Reca meyakinkan Danang.

Danang hanya tertawa melihat wajah Reca yang panik. Bagi Danang, Reca tidak pernah berubah. Teman sekolahnya itu memang dikenal dengan orang yang paling tidak enakan. Padahal Danang sangat mengerti. Tidak mungkin Reca melemparkan sendal ke arahnya dengan sengaja.

"Suami kamu ada? Mau kenalan dong," ucap Danang.

"Gak ada Dan. Biasa, bosnya manggil." Reca menghela napas panjang.

"Yah, padahal aku mau kenalan sama dia. Laki-laki mana sih yang beruntung bisa dapetin kamu. Mungkin lain kali ya! Aku pergi dulu ya Ca," ucap Dana.

Reca hanya mengangguk saat Dana pamit. Ia kembali ke dalam rumah dan menutup pintu rumahnya rapat-rapat. Dadanya kembali bergemuruh. Wajah dan ucapan Dana kembali melintas dipikirannya.

"Maksud kamu apa ya, Dan? Beruntung dapetin aku? Apa kamu juga suka sama aku?" gumam Reca.

Tiba-tiba matanya membulat sempurna saat menyadari pikirannya. Ia segera membuang jauh-jauh pikiran itu. Kembali ia meyakinkan dirinya jika Leo adalah satu-satunya laki-laki di hatinya. Danang hanya teman sekolahnya saja, tidak lebih.

Untuk menghindari pikirannya yang sudah terlalu jauh, Reca segera fokus pada kerjaan rumah yang belum selesai. Matanya langsung tertuju pada pecahan piring di lantai. Tiba-tiba saja tangannya terkena serpihan kecil piring yang pecah. Sedikit terlihat darah segar keluar dari jari telunjuknya.

"Aw, sakit. Gara-gara si kucing nakal nih," ucap Reca pelan.

Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan rumahnya, Reca mandi. Saat sedang mandi, Leo mengetuk kamar mandi. Reca menjawab seperlunya saja. Kali ini, kedatangan Leo tidak disambut dengan hati yang gembira. Berbeda sekali dengan biasanya.

"Dimaafin kan?" tanya Leo sambil memberikan sebuah buket bunga mawar berwarna merah, kesukaan Reca.

Bibir Reca merekah seketika. Tidak bisa dipungkiri, nalurinya sebagai perempuan pasti merasa senang dengan pemberian Leo. Rasa kesalnya mulai berkurang. Paling tidak, Leo sudah berusaha untuk meminta maaf padanya. Begitulah Leo. Hal yang membuat Reca jatuh hati lagi dan lagi. Leo selalu romantis meskipun usianya terpaut sepuluh tahun.

"Terima kasih ya Mas," ucap Reca saat menerima bunga itu.

"Ini kenapa?" tanya Leo saat melihat tangan Reca dibungkus hansaplast.

Ah, lagi-lagi sikap Leo membuat hati Reca luluh lantah. Reca yang selalu ingin diperhatikan mendapat apa yang diinginkannya. Tanpa memberi tahu, Leo lebih dulu peka dengan yang terjadi padanya.

Setelah mendengar penjelasan Reca, Leo mengingatkan istrinya untuk lebih berhati-hati. Reca mengangguk dan tersenyum.

"Sakit?" tanya Leo sambil mengecup telunjuk Reca yang terluka.

"Gak terlalu. Lebih sakit ini sih," jawab Reca sambil menunjuk dadanya.

"Kenapa?" tanya Leo sambil mengernyitkan dahinya.

"Ih Mas. Aku tuh cemburu. Mas selingkuh kan sama Mba Ara? Aku jadi nomor dua setelah ada Mba Ara," jawab Reca kesal.

Leo melihat tingkah Reca. Sedikit menjengkelkan baginya yang merasa tertuduh. Tapi Reca tidak sepenuhnya bersalah. Leo memang belum menceritakan tentang Mba Ara pada istri tercintanya. Jadi wajar jika Reca cemburu.

Dengan sangat berhati-hati, Leo menceritakan kejadian malam minggu hingga hari minggu ini. Dua panggilan dari bosnya yang membuat Leo menggagalkan kencan dengan istrinya itu. Mba Ara adalah anak satu-satunya Pak Alam, bos Leo di perusahaan tempatnya bekerja. Mba Ara memang perempuan dewasa yang usianya terpaut lima tahun dengan Leo.

"Jadi dia gila ya Mas?" tanya Reca dengan polosnya.

"Husst, depresi bukan gila." Leo terkekeh.

"Sama aja Mas. Depresi itu bahasa kerennya dari gila," ucap Reca.

Leo menggelengkan kepala Reca sambil mengacak rambutnya. Leo kembali menjelaskan jika Mba Ara mencoba bunuh diri hingga masuk rumah sakit. Mba Ara depresi karena ditinggal menikah oleh pacarnya. Padahal Mba Ara pun sudah menyebar undangan.

"Kenapa Mba Ara ditinggalin? Jelek ya Mas?" tanya Reca.

"Pacarnya ngehamilin perempuan lain," jawab Leo.

"Ish, ada ya laki-laki begitu. Kalau Mas kayak gitu, aku tempeleng ya! Awas aja kalau berani," ucap Reca kesal.

"Ya gak lah. Lagian kan kita udah nikah sayang. Mas sayang banget sama kamu. Sayaaaang banget," ucap Leo sambil menirukan gaya Reca saat manja padanya.

"Maaaas," ucap Reca.

Leo senang akhirnya Reca mengerti. Harapannya semoga Mba Ara tidak berulah lagi dan merepotkannya untuk yang kesekiankalinya.

"Mas, kalau dipikir-pikir, kasihan ya Mba Ara. Kapan-kapan ajak aku ketemu sama dia. Biar nanti curhat sama aku. Aku ajarin buat move on. Dia kan kaya, masa gak ada yang mau sama dia?" tanya Reca.

"Kalau masalah perasaan, ya gak bisa dipaksa dong. Kamu juga cinta sama Mas kan walaupun Mas gak kaya," jawab Leo.

Jawaban Leo sekilas ingin meyakinkan pada Reca bahwa cinta bukan sekedar harta saja. Hal itu tentu disambut dengan wajah cemberut istrinya. Ia merasa dituding sebagai perempuan matre. Leo segera menepis pernyataannya karena memang pada kenyataannya dia bukan laki-laki yang kaya.

"Yang penting kita gak kekurangan ya sayang," ucap Leo sambil memeluk Reca.

"Yang penting Mas setia. Perempuan itu diuji saat laki-lakinya tidak punya apa-apa. Tapi laki-laki diuji saat sudah punya segalanya," ucap Reca.

"Iya, iya. Pasti lah. Setia itu mahal. Selingkuh itu murah, makanya cuma bisa dilakuin sama yang murahan." Leo pun ikut menimpali.

Reca tersenyum saat Leo meyakinkannya bahwa tidak akan ada wanita lain yang menggeser posisinya. Reca yang masih ABG, tentu selalu butuh validasi bahwa suaminya sangat mencintainya. Bukan hanya dengan perlakuan. Sekedar ucapan "aku sayang sama kamu" saja harus ia dengar setiap hari.

Awalnya Leo sempat mengeluh, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa wanita yang dinikahinya adalah gadis yang belum selesai dengan masa remajanya. Teman sebayanya masih bebas main ke sana ke sini. Namun dengan pernikahan ini, Reca mengambil resiko untuk menghabiskan masa remaja bersamanya.

"Sayang, terima kasih ya!" ucap Leo.

"Terima kasih buat apa?" tanya Reca.

"Buat semuanya sayang. Terima kasih sudah menjadi istri terbaik buat Mas," jawab Leo.

"Terbaik gimana Mas? Aku bahkan belum ngasih kamu anak," ucap Reca sedih.

Anak? Leo menatap Reca saat mendengar kata anak. Tiba-tiba suasana menjadi hening. Selama tiga bulan setelah menikah, Reca memang tidak pernah membahas lagi tentang anak setelah perjanjian yang sudah mereka buat saat itu.

"Aku mau punya anak Mas," rengek Reca saat Leo tidak menanggapi ucapan sebelumnya.

1
AngelKiss
Reca sama Resi namanya sedikit sama 😅
Zhree: wkwkwkw... iya takut ketuker..
total 1 replies
Septyan Rustyana
menarik
Zhree: makasih kak..
total 1 replies
Septyan Rustyana
semangat Thor
Zhree: siapp kak
total 1 replies
martiana. tya
kalo beloh kasih masukan, nanti part nya terlalu panjang, biar ngga terlalu jenuh. jangan yang terlalu lebay...

maaf ya

semangat
Zhree: oke kak siappp laksanakan
martiana. tya: maksud saya jangan terlalu panjang/Smile/, kalo sampai 200 kadang malah males baca
total 3 replies
AngelKiss
Semangat
Zhree: siaaapppp...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!