Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mencari tau siapa kamu
" tau ah, sakit kepala gue tiap mikirin Maudy " kata Virza
" kalo Lo udah ga mau sama Maudy, buat gue aja deh, ga apa-apa gue dapet bekas Lo, yang penting hati nya lembut kaya Maudy " kata Farhan
hati Virza semakin marah mendengar perkataan Farhan, ingin rasanya ia tonjok wajah tampan sepupu sekaligus asistennya itu
Entah kenapa ia merasa sangat kesal dengan ucapan Farhan barusan
Virza memilih pergi ke pantry untuk ngopi
Virza membuat kopi sambil melamun
" eh... Ada pak Virza, kenapa ga suruh saya aja pak buat bikinin kopi " kata Andi salah seorang OB
" ga apa-apa saya lagi ga ada kerjaan " kata Virza
" Andi... Saya mau tanya sama kamu " kata Virza
" iya, tanya apa pak? " tanya Andi
" apa kamu tau soal hubungan saya dengan Maudy? " tanya Virza
" setau saya bapak dan Bu Maudy mau menikah bulan depan, dan saya juga pernah lihat bapak sama Bu Maudy... " ucapan Andi terputus
" kenapa saya dan Maudy? " tanya Virza
" maaf sebelumnya pak, saya pernah lihat bapak mencium Bu Maudy di belakang dekat toilet " kata Andi
" maaf ya pak " kata Andi takut Virza tersinggung
" iya ga apa-apa, apa semua karyawan di kantor ini sudah tau soal hubungan saya dan Maudy? " tanya Virza
" iya pak, semua orang di kantor ini sudah tau hubungan bapak dan Bu Maudy karena beberapa hari yang lalu sebelum bapak kecelakaan di Hongkong bu Maudy sempat ke kantor menggunakan mobil kesayangan bapak " kata Andi
" oh ya??? " tanya Virza
" iya pak " kata Andi lagi
" mobil itu mobil kesayangan ku, belum pernah ada yang aku kasih pakai mobil itu, berarti benar apa kata Farhan, dulu aku cinta banget sama Maudy sampe-sampe aku kasih mobil kesayangan aku ke Maudy selama aku di Hongkong " batin Virza
" ya udah pak saya permisi ya " kata Andi
" eh.. Andi bentar dulu, kamu tau kan saya mengalami amnesia, saya benar-benar ga ingat siapa Maudy " kata Virza
" iya pak saya tau, saya turut prihatin " kata Andi
" dari cerita kamu saya bisa menyimpulkan bahwa seperti nya dulu saya bucin banget sama Maudy, apa sekarang orang-orang disini tau juga kalau saya dan Maudy batal menikah? " tanya Virza lagi
" udah pada tau pak, dan bahkan banyak staf yang ngejekin Bu Maudy gara-gara gagal nikah sama bapak " kata Andi
" apa??? ngejek gimana? " tanya Virza
" ya... ada yang bilang Bu Maudy ga pantes buat bapak makanya ga berjodoh, ada juga yang bilang Bu Maudy Upik abu yang mimpi jadi Cinderella, pokoknya banyak deh pak " ucap Andi
Virza terdiam
" pak maaf ya, saya mau ke ruangan pak Farhan nganter teh " kata Andi
" oh iya silahkan " kata Virza
Lalu Andi pergi dan Virza duduk di kursi di dalam pantry meneruskan minum kopi nya
" kasihan juga ya Maudy jadi bahan ledekan satu kantor gara-gara ulah gue " kata Virza
...
Sementara di ruangan Maudy
" mod makan siang dimana kita? " tanya Dita
" masih satu jam Dita " kata Maudy
" iya biar nanti langsung cusss kita rencanakan dari sekarang " ucap Dita
" mmm... Makan apa ya yang enak " Maudy berfikir
" makan ayam geprek di kedai ujung jalan Sanan aja yuk " ajak Dita
" boleh tuh, seger kaya nya pedes-pedes " ucap Maudy
" oke... " kata Dita
setelah berkutat dengan pekerjaan nya akhirnya jam makan siang tiba juga
" mod udah pesen taksi nya belom? " tanya Dita mereka berdua berdiri di pinggir jalan
" udah, nah ini dia " kata Maudy
Lalu Maudy pergi bersama Dita untuk makan
Setelah makan Maudy dan Dita kembali ke kantor nya
Tiba di kantor
" Dit ... Gue ke toilet dulu ya " kata Maudy
" kenapa Lo? " tanya Dita
" kaya nya gara-gara makan pedes tadi deh, perut gue mules " kata Maudy
" ya elah... Cemen banget " ejek Dita
" udah ah, gue buru-buru " Maudy setengah berlari menuju toilet
Setelah selesai dari toilet Maudy keluar toilet sambil merapikan baju nya
Maudy berjalan sambil menunduk tanpa sengaja menabrak Virza yang sedang berjalan di depan nya
" awww... " teriak Maudy yang hampir jatuh namun Virza menangkap nya
tubuh Maudy dan Virza menempel tanpa jarak, Virza bisa mencium harum tubuh Maudy yang membuatnya seperti sudah hafal dengan wangi ini
" harum parfum ini kenapa aku suka banget " batin Virza
" maaf pak, saya ga lihat " kata Maudy melepaskan diri dari pelukan Virza
" oh iya.. lain kali hati-hati " kata Virza
" iya pak, permisi " lalu Maudy melangkah pergi
Maudy bisa merasakan hangatnya pelukan Virza, pelukan yang ia rindukan
" mas... kapan kamu ingat aku lagi? aku kangen pelukan kamu " batin Maudy
saat sedang berjalan menuju ruangan nya Maudy melihat Dita sedang bermesraan dengan Farhan
" ehemm " Maudy mengagetkan Dita dan Farhan
" Maudy " seru Dita
" kaya nya gue butuh penjelasan nih " kata Maudy ke Dita
Dita dan Farhan cengengesan saat Maudy mendekat
" sebenernya gue sama mas Farhan udah jadian sejak dua Minggu yang lalu " kata Dita
" waw... Kenapa Lo ga bilang sama gue, tau gitu tadi pas makan siang gue minta traktir " kata Maudy
" hahaha..." Mereka tertawa bersama
" ya udah pacaran nya tar aja, kerja kerja " kata Maudy
" ya udah aku kerja dulu ya mas " kata Dita pada Farhan
" iya sayang " Jawab Farhan
" haaaaa... Sayang ga tuh, tapi gue ga punya sayang sekarang " rengek Maudy mengejek Dita
" sabar cin... Gue yakin suatu saat nanti sayang Lo bakalan kembali " kata Dita
" amiin... " sambung Farhan
" ya udah aku duluan ya " ucap Farhan
Dita mengangguk
Setelah Farhan pergi Maudy dan Dita masuk ke ruangan nya dan sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing