Di nikahi karena hamil anak sang majikan tidak menjamin membuat hidup Kanaya Bahagia. Ia justru semakin menderita dari sebelumnya.
Belum seberapa lama ia menikah, Kanaya harus kembali menelan pil pahit ketika suaminya dengan tega menikah lagi dengan wanita yang di cintainya.
Sakit, lahir dan batin Kanaya rasakan saat Aditya sang suami lebih mengutamakan istri mudanya di bandingkan dirinya.
Terlebih, sebuah fitnah yang datang dari ibu mertua dan madunya membuat Kanaya di usir dalam keadaan hamil muda.
Terpaksa Kanaya Harus merawat anaknya seorang diri dengan penuh ketulusan. Hingga beberapa tahun setelahnya Kanaya bertemu dengan seorang pria Duda beranak dua yang mampu menerima dirinya apa adanya.
Akankah Kanaya bahagia dengan Pria tersebut? Atau Justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sang Pewaris
Alvaro Winanda
Itulah nama yang Tuan Wira sematkan kepada sang cucu pertama. Tuan Wira memang tidak menyelipkan nama Sanjaya di belakangnya, Bukan karena pria itu tidak mengakui, bukan..
Melainkan demi kebaikan Kanaya dan Sang cucu sendiri. Tuan Wira tidak mau, jika keberadaan Baby Al akan tercium oleh masyarakat nantinya. Apalagi sampai tercium oleh keluarganya.
Jika sampai keberadaan Baby Al diketahui, bahkan Aditya sekalipun yang notabene nya seorang ayah kandung. Tetap bagi Tuan Wira Kanaya dan putranya tidak akan aman.
Setelah tau sifat dan perilaku Aditya terhadap Kanaya lewat rekaman cctv, Sejak saat itulah Tuan Wira tidak ingin jika Kanaya kembali pada putranya. Terlebih Kanaya sendiri enggan kembali Kepada pria itu.
Bukan Tuan Wira tidak sayang pada sang putra, Tapi ini demi kebaikan pihak yang lain. Mungkin saja Aditya mampu menerima Kanaya kembali, atau bisa merubah semua sikapnya. Tapi jika Kanaya nya tidak mau? Tidak mungkin di paksa kan...
Kanaya adalah seorang putri dari seorang pria pincang yang telah menolong Aditya di masa lalu. Berkat pria itu, Aditya selamat. Berkat pria itu Aditya bisa kembali hidup dan Berkat pria itu Aditya bisa kembali sehat kembali.
Jika bukan karena ketulusan pria itu, apakah putranya masih hidup? Entahlah ia tidak tau.. Tapi yang pasti Tuan Wira akan menebus ketulusan pria itu sekarang.
Semenjak Tau bahwa Kanaya adalah putri dari bapak Hasyim, Tuan Wira semakin yakin dengan keputusannya yang telah menikahkan Aditya dengan Gadis itu. Bahkan hari itu Tuan Wira sudah berniat ingin memberi tahu Aditya dan keluarga lainnya, siapa Kanaya yang sebenarnya.
Namun sepertinya waktunya tidak tepat. Tuan Wira mendadak dapat kabar, bahwa ada masalah di perusahaan nya yang berada di luar negeri. Tentu saja, Tuan Wira tidak dapat menunda, Terlebih ada penyelundup yang diam-diam mencuri data perusahaan yang tidak bisa di biarkan begitu saja.
Awalnya Tuan Wira baik-baik saja dan tenang. Namun saat mendengar kabar bahwa Kanaya di usir oleh sang putra dengan alasan bahwa Kanaya selingkuh dan anak yang di kandungnya bukanlah anak Aditya, Saat itu juga Tuan Wira pulang dan memerintahkan anak buahnya untuk mengawasi Aditya dan orang yang bersangkutan.
Yang lebih membuat Tuan Wira syok dan marah. Tuan Wira baru tahu jika Aditya diam-diam sudah menikah lagi dengan Aline. Wanita yang tidak pernah di harapkannya untuk di jadikan menantu.
"Di minum dulu pa...."Kanaya meletakkan secangkir teh untuk pria yang pernah menjadi mertuanya itu.
"Terima kasih.."Tuan Wira meraih cangkir tersebut dan menyeruputnya.
"Baby Al mana?
"Tidur pa.. "Tuan Wira hanya mengangguk anggukan kepala.
"Kamu bahagia di sini..?"Kanaya hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Baiklah.. Papa bisa tenang jika kamu bahagia.. ohya.. Papa akan pulang setelah acara aqiqah Baby Al di laksanakan.. setelah itu Papa akan pulang..
"Makasih ya..pa.. Papa udah baik banget selama ini, sama aku dan juga Bapak dan Ibu...
"Papa juga berterima kasih sama mereka karena sudah iklas menolong kamu dan mau mengangkat kamu untuk menjadi putrinya... Papa bersyukur sekali ..."Pria paruh baya itu menghela nafas panjang.
"Kanaya, Papa minta maaf atas nama Aditya ya... Papa merasa, Papa kurang dalam mendidik dia..Papa tidak memaksa kamu untuk kembali padanya nak.. Semua itu terserah kamu saja.. andai, suatu hari nanti kamu mendapatkan tambatan hati kamu, Papa akan tetep dukung.. Dan satu lagi, Setelah ini Papa akan jarang kesini.. Tapi kamu jangan khawatir, Papa akan tetap berikan hak kamu dan cucu papa...
"Papa tidak perlu ngasih apa-apa pa.. Kanaya gapapa kok, hidup sederhana kayak gini. Asal Kanaya bisa hidup bahagia.. Kalo papa mau ngirim apa gitu, buat Al aja.. tapi jangan sering-sering ya pa.. takut aja nanti istri Papa tau.."Tuan Wira tersenyum. Pria itu mengusap kepala Kanaya layaknya memperlakukan putrinya sendiri.
"Kamu tenang saja. Papa akan turuti semua kemauan kamu, Papa akan sering kirim biaya untuk baby Al dalam jarak yang menentu. agar tidak ada yang curiga..
.
.
.
Tepat malam harinya, Rumah sederhana itu kedatangan tamu. Seorang pria yang terlihat sangat beribawa. Pria yang Bernama pak Marwan itu datang bersama sang putra yang seumuran Erik.
Tuan Wira juga ada disana, Bahkan pria tersebut meminta agar semua keluarga berada di ruang tamu, termasuk Kanaya yang sedang menggendong baby Al.
"Baiklah karena semua sudah berkumpul, Saya akan menyampaikan sesuatu. Dan semua ini juga perintah dari yang bersangkutan yaitu Tuan Wiranata Sanjaya..."Ucap Pak Marwan dengan begitu wibawa.
Pak Marwan mengambil sesuatu dari dalam tas hitam yang sedari tadi pria itu tenteng. Sebuah map dan beberapa berkas berada di atas meja. Pak Marwan meraih satu lembar kertas tersebut lalu membaca isinya.
Kanaya membuka mulutnya, begitupun pak Yanto dan bu Ningsih. mereka sangat terkejut dengan isi yang tertulis di surat tersebut.
Bagaimana tidak? Pak Marwan mengatakan. Bahwa Tuan Wira mewariskan dua buah cabang perusahaannya yang berada di negeri K dan sebagian harta miliknya untuk cucu pertamanya Yaitu, Alvaro Winanda. Perusahaan tersebut akan di serahkan secara sah pada Alvaro ketika anak itu berusia dua puluh lima tahun nanti.
Tuan Wira memang tidak mewariskan seluruh hartanya pada Alvaro saja, Karena Masih ada anak Shayra juga nantinya. Tapi Semua sudah Tuan Wira Atur, Bahwa Diantara yang lainnya Alvaro lah yang paling banyak menerima sebagian Harta Miliknya.
Kanaya menangis, bukan menangisi untuk apa... tapi menangis haru.
"Pa..."Tuan Wira tersenyum, Ia mengambil alih baby Al dalam gendongannya. Pria paruh baya itu menatap sang cucu yang sangat begitu lelap dalam mimpinya.
"Papa harap kamu jangan tolak pemberian Papa ini.. Papa tidak memberi kamu tapi Papa memberi cucu papa yang tampan ini.. justru itu, kamu harus menjaga, merawat dan besarkan Sang Pewaris ini dengan baik..."Kanaya mengangguk, Wanita itu memeluk mantan mertuanya itu dengan bentuk rasa terima kasih.
Pak Yanto dan bu Ningsih pun tidak bisa menahan air matanya. Keduanya pun ikut berpelukan, merasa ikut bahagia dengan apa yang Kanaya Dapatkan.
"Terima kasih pa... terima kasih...
.
.
.
TBC
...Mohon Tinggalkan jejak setelah membaca..
..Dan terus dukung novel ini dengan memberi like, komen, Hadiah serta Vote tiap minggunya...