NovelToon NovelToon
GADIS CANTIK MILIK PRIA TAMPAN

GADIS CANTIK MILIK PRIA TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Romansa Fantasi / Selingkuh / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kekasih misterius
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nameila

Catherine Zevanya Robert Wilson. Gadis dengan sejuta pesona, kecantikan, kekayaan, dan kekuasaan yang membuatnya menjadi idola semua orang.
Gadis yang memiliki hidup sempurna penuh dengan cinta, tapi dibalik kesempurnaan ada luka besar di dalam hatinya. Gadis yang dielu-elukan kecantikannya itu memiliki kisah cinta yang hancur, kesetiaannya dinodai oleh pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.
Catherine memiliki sisi misterius yang pemikirannya tidak bisa dijangkau orang lain. Bukan Catherine namanya jika dia diam saja menerima takdir kejam seperti itu, tanpa mengotori tangannya ia akan menghancurkan para pengkhianat.
Untuk menyembuhkan luka hatinya, Catherine memilih kembali ke tempat kelahirannya guna memulai hidup baru. Lalu, apakah Catherine akan memiliki kisah cinta baru?
"Balas dendam terbaik adalah dengan melihat kehancuranmu."
"Jangan jatuh cinta padaku, itu menyakitkan."
"Catherine, sepertinya aku tertarik padamu."
"Aku siap menunggu kamu jatuh cinta padaku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nameila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu

Catherine menatap panggung live musik yang tampak megah dan mewah, untuk ukuran acara kampus ini terlalu megah, sudah seperti acara konser musik di luaran sana. l

"Gila! Panggungnya gede banget." Decak kagum Rania.

"Lebih tepatnya berlebihan sih." Gumam Catherine.

Rania menarik lengan Catherine. "Rine, ayo ke sana."

Catherine tersentak ketika lengannya ditarik. "Eh eh kemana?" Ucapnya sambil mengikuti langkah Rania.

"Depan panggung, gue pengen nonton paling depan. Ayo cepet Rine." Rania terus menarik lengan Catherine.

"Kenapa harus ke depan sih." Gerutu Catherine.

Rania menghentikan langkahnya. "Catherine ku sayang, gue gak mau ya kehilangan kesempatan buat nonton para cogan dari dekat."

Catherine dan Rania sudah sampai di depan panggung bersama mahasiswa lainnya. Dia hanya memasang wajah datar, sedangkan senyum lebar tercetak jelas dibibir Rania.

"Selamat siang menjelang sore semua."

"Gimana tadi grebek standnya? Kalian menikmatinya?" Tanya pembawa acara live musik.

Semua mahasiswa baru menjawab dengan antusias, Catherine menghembuskan nafasnya lelah. "Kapan ini dimulai." Batinnya.

"Sekarang waktunya untuk konser live musik!! Kalian siap?!"

"SIAPPPPPP!!!"

"Wah!" Catherine tersentak kaget mendengar teriakan semua orang, bahkan ia melihat Rania sudah melompat-lompat kesenangan.

"Saya suka dengan antusias kalian!"

"Tidak perlu berlama-lama lagi, mari kita saksikan penampilan band dari anggota grup musik!! Saturnus band!!"

Teriakan heboh penonton menyambut kedatangan para anggota band. Catherine sampai heran bagaimana bisa mereka seantusias ini.

"GILA!! Saturnus band RINE!!!" Teriak Rania.

Catherine mengerutkan keningnya. "Siapa mereka?"

Rania menatap Catherine tak percaya. "Masa Lo gak tahu sih?!! Mereka band fenomenal kedua setelah band Abang Lo. Saturnus Band Rine!! Mereka terkenal banget loh sekarang setelah ada rombakan anggota, mereka jadi tambah keren."

Catherine menggaruk pelipisnya bingung. "Aku beneran gak tahu."

Rania berdecak. "Ah Lo mah! Ini nih efek kelamaan tinggal di New Zealand, jadi gak tahu kalau kampus keluarga Lo punya band sekeren mereka."

Catherine hanya mengedikkan bahunya acuh, gak semua harus Catherine tahu bukan?

Rania menghela nafasnya kasar. "Udah Lo nikmatin aja, entar juga Lo bakal tahu sekeren apa mereka, gak kalah sama band Bang Deon. Apalagi sekarang anggotanya ganteng-ganteng." Ia menggenggam kedua tangannya sendiri.

Cek cek cek!

"Hallo semua!!"

"Oh My God!! Itu Kak Aron! Vokalis utama Saturnus Band! Astaga ganteng banget." Heboh Rania.

Catherine memutar bola matanya malas, apa tenggorokan Rania tidak sakit teriak terus dari tadi?

"Kami dari Saturnus Band siap menghibur kalian dengan penampilan kita!"

Sorakan antusiasme semakin terdengar jelas ketika petikan gitar mulai dimainkan.

Catherine menajamkan pendengarannya ketika alunan nada piano mulai terdengar, ia mengalihkan tatapannya dengan cepat ke arah seseorang yang bermain piano.

Mata Catherine menyipit ketika melihat sang pianis, ia seperti pernah bertemu sebelumnya.

Catherine ingat sekarang. Pria itu yang menabraknya tadi di depan stand gelato. "Jadi dia anggota band." Gumamnya.

Rania menoleh pada Catherine ketika mendengar gumaman nya. "Apa Rine?" Tanyanya.

"Ah enggak." Jawab Catherine.

"Liat yang main drum! Keren banget!" Ucap Rania heboh.

Catherine menatap ke arah pria yang bermain piano, entah kenapa ia merasa tertarik dengan permainan pianonya.

"Dia sangat berpengalaman ternyata." Batin Catherine.

Look at the stars

Look how they shine for you

And everything you do

Yeah, they were all yellow

Catherine masih memandangi ke arah permainan piano tersebut, tanpa sadar ia tersenyum tipis. Ia mengalihkan tatapannya pada pria yang fokus bermain piano.

Catherine terdiam ketika mata mereka bertemu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, mungkin ia salah melihat.

Catherine lagi-lagi tersentak ketika tak sengaja melihat pria itu tersenyum tipis menatapnya. Ia dengan cepat mengalihkan tatapannya.

"Apa itu tadi?" Batin Catherine.

"Mungkin aku salah lihat." lanjutnya.

Sedangkan di atas panggung, Reyhan menatap semua mahasiswa yang menontonnya.

Tatapan Reyhan terpaku ketika melihat orang yang dicarinya. "Gadis piano."

Reyhan tahu gadis itu sedang melihat permainan pianonya, ia terus menatap gadis itu dengan intens.

Ketika pandangan mata mereka bertemu, Reyhan bisa melihat gadis itu tersentak kaget. Ia tersenyum tipis melihat tingkah gadis itu.

"Lucu." Batinnya.

Aron menatap riuh penonton yang semangat menonton penampilan band mereka. Aron melihat ke sekitar, tatapnya terhenti pada seorang gadis yang menarik perhatiannya tadi.

Aron tersenyum tipis. "I found you, cantik!" Batinnya

Aron melangkah kedepan agar bisa lebih dekat dengan penonton. Tapi dalam hatinya agar ia bisa melihat gadis itu lebih dekat.

"Oh My God! Catherine lihat! Kak Aron ke depan. Wah gantengnya dilihat dari dekat gini." Ucap Rania dengan memuja.

Catherine menatap Rania lelah, sudah berapa kali Rania mengeluarkan kalimat pujian.

Catherine mengalihkan tatapannya ke depan, ia menatap penampilan Aron. Ia mengangguk pelan, ya memang masuk kategori tampan. Tapi lebih tampan kedua Abangnya.

Catherine tak sengaja menatap mata Aron, entah mengapa ia merasa jika dia juga menatapnya. "Dia lihat kemana sih? Bukan aku kan yang ditatap?" Batinnya.

Bahkan ia sampai menoleh ke samping kanan dan kiri hingga belakang, untuk memastikan siapa yang ditatap Aron.

Catherine mengedikkan bahunya acuh. "Gak tahu lah."  

l

Look at the stars

Look how they shine for you

And all the things that you do

Hingga lagu selesai, Aron masih menatap Catherine. Dia tersenyum puas ketika tatapan mereka tak sengaja bertemu.

"Terimakasih atas antusias kalian."

"Bagi kalian yang minat buat ikut club musik, bisa langsung daftar ke tempat kita ya!"

"See you teman-teman semua!!" Ucap Aron sebagai kalimat penutup.

Semua orang bertepuk tangan dengan meriah setelah penampilan Saturnus Band selesai.

Catherine menatap jam tangannya. "Bang Deon kapan tampilnya?"

Rania menoleh. "Terakhir. Masih ada dua penampilan lagi, setelah itu band Abang Lo tampil."

"Masih lama ya?" Gumamnya pelan.

Acara live musik berlanjut, Catherine dan Rania menikmati penampilan setiap band.

Lebih tepatnya Rania yang sangat menikmati, tentu saja karena ada banyak cogan. Sedangkan Catherine sudah lelah mendengarkan teriakan temannya yang begitu heboh. Jadi ia tidak begitu menikmati acaranya.

"Gimana penampilan semua band tadi teman-teman?!" Tanya pembawa acara.

"SERUUUU!!!!"

"Wah! Saatnya penampilan terakhir yang kalian tunggu-tunggu nih."

"Band kebanggaan Robert University, siapa lagi kalo bukan D'GE BAND!!!!"

"Kita panggil mereka sekarang ke atas panggung!" Ucap pembawa acara.

"Wahhh D'GE BAND!! D'GE BAND!!" Sorak Sorai penonton.

"Rine.. Bang Deon!!" Ucap Rania semangat.

Catherine tersenyum melihat Abangnya yang terlihat tampan dengan gitar listriknya. Abangnya memang selalu keren.

"Ini dia Band fenomenal kita!! D'GE BAND!!"

"Saya penasaran nih dan tentu saja penonton di sini penasaran juga, tumben sekali D'GE BAND ikut turun ke panggung ini. Sebenarnya kalian mau tampil buat siapa? Apa ada seseorang yang spesial sedang menonton kalian?" Tanya pembawa acara tersebut.

Semua orang penasaran dengan jawaban mereka. Sebab ini pertama kalinya D'GE Band ikut tampil di acara penerimaan mahasiswa baru, biasanya mereka akan menolak dan meminta digantikan oleh band lainnya. Tapi sekarang ini mereka justru dengan sukarela mau ikut serta tampil.

Pembawa acara tersebut memberikan mic-nya pada Deon untuk menjawab pertanyaannya.

Deon mengambil mic tersebut, ia menatap ke arah penonton. Matanya menyapu semua orang yang ada di sana. Ia tersenyum tipis ketika ia melihat Catherine ada diantara penonton.

"Jadi? Jawabannya?" Pancing pembawa acara

"Adik." Jawab Deon singkat.

Pembawa acara itu melongo mendengar jawaban Deon. "Hah?"

Erick merebut mic. "Maksud Deon, penampilan kita ini khusus untuk Adiknya."

Semua penonton heboh mendengar ucapan Erick, mereka baru tau jika Adik Deon satu kampus dengan mereka.

"Catherine Cantik! Ini persembahan lagu buat kamu!" Ucap Erick dengan gamblang.

Catherine yang namanya disebut pun langsung menunduk. "Ahh Kak Erick ngapain sih nyebut namaku." Lirihnya

Rania menepuk pundak Catherine dengan semangat. "Demi apa Abang Lo so sweet banget! " Bisiknya.

"Adik Deon? Yang mana?" Tanya pembawa acara.

"Itu di sana!!" Erick melambaikan tangannya pada Catherine dengan semangat. Semua orang tampak menoleh mencari keberadaan Adik Deon yang dimaksud

Deon melihat Catherine yang menundukkan kepalanya. Tandanya ia sedang tidak nyaman sekarang karena disebut Erick tadi.

Deon berdehem, ia mengambil mic yang dipegang Erick. Ia menoleh pada pembawa acara. "Bisa dimulai?" Tanyanya.

Pembawa acara itu langsung mengerjapkan matanya, ia memegang tengkuknya ketika ditatap Deon.

"Karena sudah siap, mari kita saksikan penampilan dari D'GE BAND!!"

Deon mulai melangkah ke depan menuju stand mic dengan gitar listriknya, ia memainkan mulai melodi lagu. Disusul permainan Bass Erick kemudian Permainan Drum dari Gaga.

Catherine sudah lama ia tak melihat Abangnya bermain musik. Sekarang ia bisa melihatnya lagi.

Catherine memberikan dua jempol pada Abangnya yang terlihat keren, Deon yang melihat itupun langsung tersenyum.

Saat ini Deon akan menampilkan lagu kesukaannya dirinya dan Catherine. Lagu ini sering mereka nyanyikan dulu.

"Ini lagu kesukaan Adik saya. Selamat menikmati."

Suara merdu Deon mengalun indah ditelinga semua orang. Catherine sesekali ikut menyanyikan lagu itu.

Tanpa Catherine sadari, ia sedang ditatap dua orang pria di seberang sana. Mereka menatap semua tingkah laku Catherine.

"Dia suka lagu ini?" Ucap Reyhan pelan.

Reyhan menatap Catherine yang tampak antusias ketika lagu ini dimainkan, bahkan ia bisa melihatnya ikut menyanyi.

Setelah beberapa saat menatap Catherine. Reyhan melangkah menjauhi area panggung, ia kembali memasuki back stage.

"Dia sangat cantik saat tersenyum." Gumam Aron.

Saat ini Aron berada di samping panggung tempat panitia berkumpul. Di posisi ini Aron dengan jelas bisa melihat Catherine.

Aron bisa melihat dengan jelas binar mata Catherine ketika lagu itu dimainkan. "Sayang sekali aku belum tahu namanya." Batin Aron.

Yeah, I got money on my mind

I-I, I-I

I got money on my mind

I-I, I-I

I got money on my mind

Penampilan D'GE BAND ditutup dengan suara gemuruh penonton, mereka bertepuk tangan meriah.

"Sumpah Rine! Gue jadi ngefans sama Abang Lo! Dia kalo di panggung keliatan keren!" Ucap Rania.

Catherine mengangguk setuju, Deon memang keren. "Kau benar."

"Andai Abang Lo gak kayak kulkas dua belas pintu, udah gue pepet kali Rin."

"Coba aja Ran, siapa tau kamu jadi kakak ipar aku." Kekeh Catherine.

Rania bergidik ngeri. "Oh No! Gue gak bisa bayangin kalo sama Abang Lo. Bisa mati kedinginan gue karena sikapnya. Ogah banget!!"

Catherine tertawa mendengar jawaban Rania. Entah kenapa Deon selalu bersikap dingin dan acuh pada orang lain.

...----------------...

Setelah acara selesai Reyhan kembali ke ruangan musik untuk istirahat sebentar dan anggota musik lainnya sedang makan di kantin bersama.

Reyhan duduk menyandarkan punggungnya, matanya terpejam.

"Reyhan." Panggil seseorang.

Mata Reyhan mulai terbuka, ia menegakkan tubuhnya. Ia menatap Naya yang berada di depan pintu.

"Kenapa Nay?" Tanya Reyhan.

"Kamu gak ikut makan ke kantin? Bareng anak-anak lainnya."

"Enggak. Lagi pengen istirahat di sini." Jawab Reyhan.

Naya menatap Reyhan khawatir, kemudian ia pindah duduk di samping Reyhan. "Kamu sakit Rey?" Tanyanya lembut.

Reyhan mengerjap mendengar suara lembut Naya. "Enggak. Capek aja tadi." Jawabnya..

Reyhan berdehem. "Kenapa di sini Nay?" Tanya Reyhan.

Naya tersenyum lembut pada Reyhan. "Tadi mau ambil tas, terus liat kamu di sini sendirian."

"Terus kamu gak ikut ke kantin?" Reyhan menatap Naya yang ada di sampingnya.

Naya semakin melebarkan senyumnya ketika mendengar Reyhan belum mengubah panggilannya.

Ketika bersama Naya, Reyhan akan menggunakan panggilan aku kamu, dan itu hanya dengannya.

"Nanti aku nyusul, mau nemenin kamu di sini sebentar." Jawab Naya.

"Kamu ke kantin aja, mereka pasti nungguin." Ucap Reyhan.

Naya terdiam sebentar. "Kamu gapapa aku tinggal?"

"Gapapa Nay." Jawab Reyhan lembut.

"Yaudah, aku ke kantin dulu ya Rey." Pamit Naya, ia pergi meninggalkan ruang musik menuju kantin.

Reyhan melihat kepergian Naya. Ia senang bisa berbicara berdua dengannya lagi, tapi ia juga merasa sedih mengingat dia yang tak akan pernah bisa dimiliki.

Bagaimana caranya Reyhan bisa melupakan Naya, jika hanya mendengarkan suara lembutnya ia langsung luluh kembali.

Reyhan kembali menyandarkan tubuhnya, matanya mulai terpejam. Dalam pikirannya entah kenapa muncul bayangan Catherine yang tersenyum manis.

"Gadis piano." Gumamnya lirih.

...****************...

1
Anita Rahayu
Luar biasa
Mabel
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
🌹Yuukidarkness🥀✨
Gak nyangka!
swaggy
Bagus banget! Aku jadi kangen sama tokoh-tokohnya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!