Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.
Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.
Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Serakah
Pagi-pagi sekali Daniel sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor dan dia akan bertolak ke Jepang hari itu juga. Dia ada pekerjaan penting yang memang harus di selesaikan nya padahal nanti malam ada pertemuan penting dengan keluarga Vivian untuk membahas tentang pertunangan mereka tapi dia tidak peduli sama sekali dengan hal itu.
Melihat Daniel yang ingin pergi ke kantor membuat Tuan Delson langsung berusaha untuk menghentikannya karena dia tidak ingin putranya itu kembali berbuat ulah dan mempermalukan dirinya di depan banyak orang. Apalagi keluarga Vivian, dia tidak akan membiarkan putranya kembali membuatnya malu.
"Mau kemana kamu?" tanya dad Delson ketika melihat Daniel yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya.
Sedangkan Daniel yang mendapatkan pertanyaan seperti itu langsung berhenti melangkah ketika mendengar apa yang pria itu tanyakan padanya.
"Apa ini penting?" tanya Daniel balik. Dia ingin tau apa respon dari daddy-nya dengan apa yang dia jawab saat ini.
"Daniel! Aku tau aku bersalah tapi apa harus terus seperti ini? Aku bertanya kemana kau akan pergi sepagi ini tapi jawabanmu membuat ku merasa menjadi ayah yang paling buruk di dunia ini!"
"Memang! Apa aku harus menjelaskan satu-satu apa kesalahan Daddy pada ku? Pada mommy juga?" dad Delson memejamkan kedua matanya sambil menarik nafasnya dalam-dalam untuk meredam emosinya.
Dia tidak bisa terus bersikap keras pada Daniel karena itu akan membuat hubungan mereka semakin jauh dan renggang. Danial bukan anak yang bisa di ajak bicara baik-baik tapi dia juga tidak bisa di ajak bicara keras karena akan berakibat buruk untuk hubungan mereka ke depannya. Sebagai seorang ayah, dia hanya ingin yang terbaik untuk putranya. Itu saja, walau dia tau jika dia telah banyak melakukan kesalahan, tapi tetap saja dia berusaha untuk memperbaiki segalanya.
"Daniel, come on. Itu sudah sangat lama dan Daddy minta maaf. Oke, Daddy tau seberapa besar Daddy minta maaf tidak akan pernah bisa mengembalikan segalanya, tapi tolong jangan membuat Daddy seperti ini."
Daniel tidak goyah sedikitpun ketika melihat Daddy-nya memohon seperti itu karena semua rasa sayangnya terhadap pria itu sudah tertutupi dengan rasa bencinya. Mungkin jika daddy-nya tidak menikahi wanita itu dia masih bisa memikirkan lag, tapi tidak dengan ini. Dia tidak bisa mengatakannya lagi karena kebenciannya sudah mendarah daging.
"Jangan pernah lagi mengatakan maaf dari bibir Daddy karena aku tidak akan pernah mau lagi. Kalian para orang-orang tamak dan serakah, aku sangat membenci kalian. Hanya karena ingin merebut harta warisan kakek yang akan jatuh ke tangan Mommy kalian semua sampai tega mengkhianati dengan membuat dirinya depresi. Kalian tau, aku akan membalas setiap rasa sakit yang dialami mommy ku! Akan ku buat kau-" tunjuknya pada Ghani ibu tirinya.
"Akan aku buat kau menangis kesakitan dan akan ku buat kau merasakan apa yang mommy ku rasakan dulu bahkan akan ku buat kau lebih sakit lagi! Ingat itu!" ucapnya dengan marah.
Daniel langsung pergi meninggalkan rumahnya karena dia tidak ingin lagi berlama-lama di tempat itu. Dia ada pekerjaan penting dan dia tidak bisa meninggalkannya hanya karena orang-orang yang tidak ada kepentingannya dalam hidup Daniel.
Setelah dia menikah nanti dia akan membuat mereka semua merasakan kesakitan seperti apa yang dirasakannya dulu karena kehilangan mommy-nya. Daniel tidak akan pernah bisa melupakan semua itu begitu saja dan dia akan membalaskan setiap rasa sakit yang pernah dirasakan wanita yang telah melahirkannya ke dunia.
***
jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤