Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Lala, harus mengandung karena hubungan terlarang dengan seorang jin muda yang sejak kecil menyukainya.
Berawal dari kebiasaan jorok Lala, hingga sosok jin muda yang menyukainya dan merubah wujudnya menjadi tampan saat setiap bertemu Lala meskipun warna matanya merah dan memiliki tanduk di kepalanya.
Bagaimana kisah selanjutnya?ikuti kisah selanjutnya ya🙏
PERHATIAN!!
Jika ada bab atau paragraf yang berulang, mohon maaf sedang dalam proses perbaikan.mohon pengertiannya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelukan Hangat
"Tapi aku tidak bisa berlama-lama di alam dunia karena wujudku tidak bisa berubah dalam waktu yang lama"sambung pangeran Firr
Lala tertegun. Ia menatap Pangeran Firr, kata-kata "aku adalah seorang jin" masih bergema di telinganya. Ketakutan yang semula ia rasakan kini bercampur aduk dengan rasa terkejut dan tak percaya. Ia membayangkan sosok pangeran tampan di hadapannya ini adalah makhluk gaib yang selama ini hanya ia baca dalam dongeng.
Setelah beberapa saat terdiam, Lala akhirnya berkata, "Jin...?" Suaranya terdengar lirih, hampir tak terdengar. Ia masih mencerna informasi yang baru saja diterimanya. Bayangan-bayangan cerita rakyat tentang jin jahat dan berbahaya terlintas di benaknya, tapi ia melihat wajah Pangeran Firr yang penuh kelembutan dan ketulusan.
Pangeran Firr mengangguk pelan, menunggu reaksi Lala selanjutnya. Ia memahami bahwa pengakuannya ini bisa mengubah segalanya. Ia telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan Lala akan meninggalkannya, tapi ia juga berharap Lala bisa menerimanya apa adanya.
"Tapi... mengapa kau memilih untuk hidup di dunia manusia?" tanya Lala, suaranya masih sedikit gemetar. Ia mencoba untuk mengatasi rasa takut dan keterkejutannya.
Pangeran Firr menghela napas panjang. "Aku lelah dengan kehidupan di alamku sendiri," jawabnya. "Aku ingin merasakan kehidupan yang berbeda, kehidupan yang lebih dekat dengan manusia. Aku ingin merasakan cinta, persahabatan, dan semua hal indah yang ada di dunia manusia."
Ia menatap Lala dengan tatapan yang dalam dan penuh makna. "Dan aku menemukan semua itu dalam dirimu, Putri Lala."
Lala tersipu malu mendengar pengakuan Pangeran Firr. Ia merasa tersentuh oleh ketulusan yang terpancar dari mata pangeran itu. Ia menyadari bahwa Pangeran Firr bukanlah sosok jin jahat yang selama ini ia bayangkan. Ia adalah makhluk yang baik hati dan penuh kasih sayang.
"Tapi kau bilang tidak bisa berlama-lama di dunia manusia?" tanya Lala, mengingat ucapan Pangeran Firr sebelumnya. Ia merasa khawatir tentang masa depan hubungan mereka.
Pangeran Firr mengangguk. "Ya, aku hanya bisa berada di dunia manusia untuk waktu yang terbatas. Wujudku tidak bisa bertahan lama di sini. Aku harus kembali ke alamku sendiri suatu saat nanti."
Ia menatap Lala dengan penuh harap. "Tapi aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu selama aku masih bisa berada di sini. Aku ingin menciptakan kenangan indah bersamamu, sebelum aku harus kembali."
Lala terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Pangeran Firr. Ia merasa dilema. Ia jatuh cinta pada Pangeran Firr, tapi ia juga menyadari bahwa hubungan mereka penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Ia harus membuat keputusan yang sulit, keputusan yang akan menentukan masa depan mereka berdua.
Pangeran Firr menatap Lala dengan tatapan lembut namun penuh harap. "Sekarang, marilah lebih dekat denganku, Lala. Aku ingin memelukmu, merasakan hembusan nafasmu lebih dekat," pintanya, suaranya terdengar sedikit bergetar, menunjukkan keraguan dan juga kerinduan. Ia ingin merasakan kehangatan tubuh Lala, ingin berbagi keintiman dengan wanita yang telah mencuri hatinya.
Lala tersipu malu mendengar permintaan Pangeran Firr. Ia merasa jantungnya berdebar kencang. Ia masih merasa sedikit takut dan ragu, tapi ketulusan yang terpancar dari mata Pangeran Firr membuatnya luluh. Ia menyadari bahwa Pangeran Firr bukanlah makhluk jahat yang selama ini ia bayangkan. Ia adalah makhluk yang baik hati dan penuh kasih sayang.
Dengan ragu-ragu, Lala mendekat ke arah Pangeran Firr. Ia merasakan aliran hangat yang mengalir di tubuhnya saat tubuhnya semakin dekat dengan tubuh Pangeran Firr. Ia merasakan aroma wangi yang lembut dan menenangkan dari tubuh Pangeran Firr.
Pangeran Firr membuka kedua lengannya, menunggu Lala untuk masuk ke dalam pelukannya. Lala pun masuk ke dalam pelukan Pangeran Firr, merasakan kehangatan tubuh Pangeran Firr yang menyelimuti tubuhnya. Ia memejamkan mata, menikmati momen indah ini.
Pangeran Firr memeluk Lala dengan lembut, merasakan hembusan nafas Lala yang hangat di lehernya. Ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa, kebahagiaan yang selama ini ia cari. Ia merasa bersyukur telah bertemu dengan Lala, wanita yang telah mengisi kekosongan dalam hidupnya.
Mereka berdua terdiam sejenak, hanya suara detak jantung mereka yang terdengar. Suasana dipenuhi oleh kehangatan dan keintiman. Namun, di balik kebahagiaan itu, tersimpan juga kesedihan yang mendalam. Pangeran Firr menyadari bahwa waktu mereka bersama sangat terbatas. Ia harus kembali ke alamnya sendiri suatu saat nanti jika akan menemui Lala di alam dunia.