NovelToon NovelToon
LEGENDA PENDEKAR DEWA API ( LPDA )

LEGENDA PENDEKAR DEWA API ( LPDA )

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ilmu Kanuragan
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

Seorang anak terlahir tanpa bakat sama sekali di dunia yang keras, di mana kekuatan dan kemampuan ilmu kanuragan menjadi tolak ukurnya.

Siapa sangka takdir berbicara lain, dia menemukan sebuah kitab kuno dan bertemu dengan gurunya ketika terjatuh ke dalam sebuah jurang yang dalam dan terkenal angker di saat dia meninggalkan desanya yang sedang terjadi perampokan dan membuat kedua orang tuanya terbunuh.

Sebelum Moksa, sang guru memberinya tugas untuk mengumpulkan 4 pusaka dan juga mencari Pedang Api yang merupakan pusaka terkuat di belahan bumi manapun. Dialah sang terpilih yang akan menjadi penerus Pendekar Dewa Api selanjutnya untuk memberikan kedamaian di bumi Mampukah Ranubaya membalaskan dendamnya dan juga memenuhi tugas yang diberikan gurunya? apakah ranu baya sanggup menghadapi nya semua. ikuti kisah ranu baya hanya ada di LEGENDA PENDEKAR DEWA API

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

"Berarti sama dengan kejadian di dusun Karangasri waktu itu yang juga dilakukan perampok Macan Kumbang," sahut temannya.

Ranu terkejut sekaligus senang mendengar berita tersebut, Dia terus mendengarkan pembicaraan mereka agar bisa mendapatkan info lebih lanjut.

"Husst ... jangan membicarakan tentang perampok Macan Kumbang. Bisa-bisa dusun kita ini akan diserang mereka," cegah lelaki lainnya.

"Kenapa kau harus takut, di dusun kita ini hampir semua warganya adalah pendekar. Dan ada juga Sanjaya yang merupakan salah satu pendekar terbaik Perguruan Elang Hitam."

Ranu tersenyum kecil mendengar nama Sanjaya disebut. Entah kenapa dia sudah tidak memiliki dendam lagi dengan Sanjaya yang dulu sering menghajarnya. Mungkin karena sudah tidak bertemu lama, sehingga dendamnya pun berangsur menghilang."Maaf, Paman. Apakah Paman tahu dimana markas perampok Macan kumbang?"

Sontak keempat lelaki tersebut menoleh kepada Ranu. Mereka kaget dengan pertanyaan yang diajukan pemuda yang duduk di samping meja mereka itu.

"Ada apa kau mau mencari markas perampok kejam itu, Anak muda?" tanya lelaki bertubuh kekar dengan penuh selidik.

"Aku bukan mau mencari mereka, Paman. Tapi aku ingin menghindari mereka karena aku seorang pengelana. Jadi jika aku tahu markas mereka di mana, maka aku tidak akan melewati tempat itu," jawab Ranu dengan tenang.

"Syukurlah kalau begitu. Kabar-kabarnya markas mereka ada di hutan Larangan. Apa kau tahu dimana letaknya hutan Larangan?"

Ranubaya menggeleng, "Tidak tahu, Paman?"

"Jika kau dari sini, lurus saja ke arah utara. Setelah melewati empat dusun ada sebuah perempatan. Jangan ambil arah ke kiri karena akan melewati hutan Larangan!"

"Baiklah, Paman. Terima kasih atas informasinya."

"Sama-sama, Anak muda."

Ranu menoleh melihat pemilik warung yang sudah meletakkan makanan di depannya. Setelah itu tanpa berpikir panjang dia langsung menikmati nasi jagung pertamanya setelah tiga tahun hidup di dasar jurang.

Setelah selesai menghabiskan makanan, Ranu membayar dan keluar dari kedai makan tersebut. Dia berencana untuk langsung menuju hutan Larangan guna mencari markas perampok Macan Kumbang.

Ranu berjalan dengan santai melewati jalan dusun Karangkates tersebut. Pandangan matanya tertuju kepada lima orang pemuda yang berjalan mengarah kepadanya.

"Sanjaya," ucapnya dalam hati.Tidak ingin waktunya terbuang karena masalah yang pastinya akan dibikin Sanjaya terhadapnya, Ranu berjalan menunduk agar tidak dikenali.

Namun

setelah berpapasan, salah seorang teman Sanjaya, Kirno, ternyata sempat melihatnya.

"Tetua muda, bukankah itu si pecundang Ranu?"

Sanjaya langsung menoleh melihat Ranu yang berjalan berlawanan arah dengannya, "Ayo kejar dia! sudah lama aku tidak menghajarnya.

Sanjaya bersama keempat temannya langsung berlari mengejar Ranu dan menghadangnya.

"Hahahaha ... Kau mau kemana, pecundang?

Tiga tahun ini kau kemana saja?" Sanjaya memandang Ranu dengan tatapan meremehkan.

"Biarkan aku pergi, Sanjaya. Aku tidak ada urusan denganmu!"

"Hahaha ... tiga tahun tidak bertemu, sekarang kau sudah berani menatap mataku, apa kau sudah bosan hidup!?"

"Sudah aku bilang, aku tidak ada urusan denganmu. Biarkan aku pergi!"

"Si pecundang ternyata sudah punya mental sekarang! Kau bawa pedang buat apa? Percuma saja karena kau tetap akan jadi pecundang sampai kapanpun!"

"Aku hanya ingin berkelana Sanjaya, pedang ini juga buat berjaga-jaga saja. Siapa tahu ada hewan buas di dalam hutan."

"Hahaha, terserah kaulah! Hari ini kau tetap akan kuhajar! Tanganku sudah gatal ingin menghajarmu." Sanjaya tersenyum sinis. Namun dia melihat wajah yang berbeda. Dulu, Ranu selalu ketakutan jika melihatnya. Namun kali ini yang dilihatnya adalah sosok Ranu yang begitu tenang.

Di lain pihak, Ranu berpikir tidak ingin mencari keributan dengan Sanjaya. Dia memutuskan untuk berlari ke Perguruan Elang Hitam. Karena dengan begitu, Sanjaya tidak akan berani membuat keributan di perguruannya sendiri.

Setelah berpikir sesaat, sebuah ide cemerlang melintas di pikirannya. Diapura-pura tersenyum melihat di belakang Sanjaya dan teman-temannya.

"Hai, Jo. Aku di sini!" teriaknya sambil melambaikan tangan.

Seketika Sanjaya dan teman-temannya pun menoleh ke belakang dan kesempatan itu dimanfaatkan Ranu untuk berlari biasa menuju Perguruan Elang Hitam.

Karena tidak menemukan orang yang dipanggil Ranu, Sanjaya menggeram dengan keras dan langsung membalikkan badannya.

"Kau...!" tenggorokan Sanjaya tercekat.k Dia tidak melihat Ranu berdiri di tempat semula, tapi sudah lumayan jauh berlari.

"Kadal buntung, tikus got, rempeyek kecoa... dia menipu kita! Kejar sampai tertangkap!"

"Siap laksanakan, Tetua muda!"Sanjaya dan empat orang temannya pun berlari dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh mereka yang baru tahap awal.

Sesampainya di depan gerbang Perguruan Elang Hitam, Ranu berhenti di depan penjaga sambil berpura-pura terengah-engah, "Tolong, ada orang jahat mau mengganggu saya!"

"Siapa yang mau mengganggumu, Anak muda?"

Ranu menoleh ke belakang dan melihat Sanjaya beserta empat orang temannya sedang berlari menuju ke arahnya.

"I ... itu mereka!" tunjukknya.

Tanpa menunggu penjaga mempersilahkannya untuk masuk, Ranu langsung berlari masuk ke dalam perguruan Elang Hitam dan menabrak gerbang yang terbuat dari kayu hingga jebol.

"Edan ...! Apa karena saking takutnya bocah itu sehingga main tabrak saja sampai pintu gerbang jebol ditabraknya?" tanya penjaga pintu gerbang perguruan yang berumur sekitar 35 tahun.

Sesaat kemudian Sanjaya dan empat orang temannya sampai di depan Perguruan Elang hitam.

"Jadi Tetua muda yang tadi mengejar pemuda itu?"

"Benar, di mana si pecundang itu?" Sanjaya bertanya dengan memasang wajah sombong.

"Dia masuk ke dalam Tetua muda. Lihat, pintu gerbang itu bahkan ditabraknya sampai jebol karena saking takutnya!"

Sanjaya semakin tinggi hati karena secara tidak langsung penjaga gerbang tersebut mengira Ranu begitu takut dengannya.

Di dalam perguruan, Ranu terus berlari berputar-putar sambil berteriak keras.

"Tolooong... toloooong, ada orang jahat!

Tak pelak, tingkah Ranu di dalam perguruan itu menimbulkan kehebohan. Ratusan murid keluar dari asrama dan melihatnya yang bertingkah seperti orang bingung dan ketakutan.

Beberapa orang tetua juga keluar dan berusaha menenangkan Ranu.

"Berhenti kau pecundang! Kau telah membuat keributan di perguruan ini!" teriak Sanjaya dengan keras.

Ranu berhenti sejenak memandang Sanjaya, Sesaat kemudian dia berlari lagi berputar-putar sambil menunjuk Sanjaya, "Itu dia orang jahatnya...! Itu dia orang jahatnya...!"

"Kenapa kau ketakutan seperti itu? Bukankah kau bisa menghajar mereka semua dengan mudah?" Geni bertanya di dalam pikiran Ranu. Siluman api itu heran dengan tingkah Ranu yang menurutnya janggal.

"Diam kau, Supri ...!" bentak Ranubaya.

"Namaku Geni... bukan Supri!" sahut Geni dengan sengit.

"Diam dan lihat saja, Warni! Kamu ini ngomel saja kayak emak-emak tidak dikasih uang belanja!" Ranu kemudian berhenti dengan nafas ngos-ngosan putus nyambung senin kamis.

"Kamu kenapa, Anak muda? Kenapa membuat keributan di perguruan ini?" tanya salah seorang tetua di perguruan tersebut.

Ranu mengenali kalau tetua tersebut yang dulu memvonisnya tidak akan bisa belajar ilmu kanuragan. Dia berpikir jika akan memberi juga pelajaran kepada lelaki itu.

"Aku ... tolong aku, Tetua! Dia mau berbuat jahat kepadaku."

"Tetua muda? Kenapa dia mau berbuat jahat kepadamu?" Tetua tersebut penasaran dengan alasan Sanjaya yang katanya hendak berbuat buruk kepada pemuda di depannya.

Sanjaya bersama keempat bawahannya kemudian mendekati mereka berdua.

"Sanjaya, kenapa pemuda ini bilang kalau kau mau berbuat jahat kepadanya?""Pecundang itu seorang pencopet, Tetua. Karena tidak bisa belajar ilmu kanuragan, akhirnya dia menjadi pencopet," balas Sanjaya memberi jawaban memfitnah. Tidak mungkin juga dia memberi alasan jujur kalah Ranu sudah bertahun-tahun menjadi samsaknya untuk mencoba jurus baru.

"Aku bukan pencopet! Kalau aku pencopet, mana buktinya?" bantah Ranu. Jari tangannya sudah terkepal ingin menghajar Sanjaya.

"Mana ada maling ngaku! Kalau Tetua tidak percaya, Tetua bisa tanya mereka!" Sanjaya menunjuk keempat temannya.

1
momoy
semangat Thor semoga cepat update nya
🥀⃟ʙʀRos🥀
ijin Thor jgn lama2 update nya,syg cerita sebagus ini gantung di tengah jalan 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀: makasih Thor 🙏🙏🙏
Fikri Anja: soalnya author lagi gak enak badan...insaallah nanti author akan update.ini author lagi nulis biar cerita ranu makin seru...
total 2 replies
🥀⃟ʙʀRos🥀
semakin kece badai cerita nya Thor lanjut 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀
makin gokil aja jurus nya Ranu Thor, lanjut tetap semangat 🙏🙏🙏
sadi rimba sikuburan stress
/Grin/
🥀⃟ʙʀRos🥀
berasa makin lama makin pendek chapter nya Thor🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀
keren Thor🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀
lanjut Thor pokok e kece badai 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀
keren Thor lanjut mudah mudahan jangan putus di tengah jalan 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀: semangat Thor🙏🙏🙏
Fikri Anja: insaallah aman
total 2 replies
anggita
lanjut berkarya tulis, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+iklan☝untuk novel fantasi timur nusantara.
anggita
nama jurusnya.. keren👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!