BADANMU ITU KAYAK GAPURA DESA!
Itulah kalimat yang sering di dengar Berryl, seorang wanita karir bertubuh gemuk yang selalu berpenampilan sederhana dan nerd.
Ia selalu tak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Wanita itu acap kali mengalami pembullyan dan pengkhianatan.
Dihina, direndahkan dalam lingkungan kerja, bahkan difitnah oleh orang yang ia percaya. Parahnya, keluarga sang suami ikut memperlakukan nya dengan semena-mena.
Pada akhirnya, Berryl berusaha bangkit, ia bertekad akan membalas semua perlakuan buruk yang ia dapat.
Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?
Hallo Readers, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru ini, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon dukungannya 👊🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PIG 17
"K-kau pacar Kanaya?" Aku menggeser posisi duduk ku sedikit menjauh dari Calix. Tiba-tiba saja aku merasa kesal, dadaku terasa panas.
Calix dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Amit-amit ....!"
Aku dan yang lainnya masih setia menunggu penjelasan Calix. Namun, pria tengil ini hanya tersenyum jahil seolah menguji kesabaran kami.
"Aku bukan pacar nya, melainkan ... jeng jeng jeng ...!" Calix semakin semangat mempermainkan kami.
"Aku pulang nih," rajuk ku dengan wajah datar.
"Oke oke baiklah!" Calix berdecak kesal.
Aku masih menatap datar wajah pria yang sangat menyebalkan ini. Mulutku tak hentinya merapalkan doa untuk mengusir setan jahil yang bersarang di tubuh pria tengil ini.
"Aku, saudara tiri Kanaya," ucap Calix santai.
"Hah ..?!" seru kompak kami semua, termasuk Calix sendiri.
"Kenapa kamu ikutan kaget sih?!" Aku menggeplak kuat lengan Calix sampai pria tampan itu meringis kesakitan.
"Pukulan mu ku beri nilai seratus!" Calix mengusap pelan lengannya.
Calix melanjutkan ceritanya, cerita yang tak pernah ku sangka sebelumnya. Sebuah cerita yang di mulai dengan kisah perselingkuhan ayah Calix dan ibu dari Kanaya.
Ibu Kanaya merupakan pembantu yang bekerja di rumah Calix selama sepuluh tahun dan selama sepuluh tahun juga mereka berdua tinggal seatap bersama keluarga Calix.
"Ibu ku tak pernah sekalipun memperlakukan mereka seperti bawahan, bahkan Kanaya di berikan fasilitas yang lengkap. Dari peralatan sekolah, uang jajan, baju baru untuk merayakan hari besar, dan masih banyak lagi. Namun, mereka sepertinya tidak pernah cukup, mereka terlalu serakah." Calix menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan.
"Setahun sebelum perselingkuhan mereka terbongkar, berat badan ibu ku selalu meningkat tanpa sebab setiap bulannya. Seingat ku, bobotnya bertambah lima puluh kilogram dalam setahun. Ibu ku tidak seperti mu, Ryl. Beliau tidak pernah berusaha menurunkan bobotnya, beliau tidak pernah berolahraga. Ibu ku hanya pasrah, sampai akhirnya hari itu tiba. Ibu meninggal dunia, penyebabnya adalah gagal jantung karena tubuhnya yang obesitas." Suara Calix yang bergetar membuatku terhenyak.
"Pasti kamu bisa menebaknya, Ryl. Ibu ku juga korban sepertimu." lanjut Calix dengan suara tercekat.
Aku menepuk pelan pundaknya. Aku sadar, ini bukanlah kisah yang mudah untuk di ceritakan.
"Setelah ibu ku meninggal, aku memergoki ayahku dan pembantu gila itu tidur bersama. Rasanya benar-benar memuakkan, terlebih lagi sebulan kemudian mereka meresmikan hubungan mereka dengan pernikahan. Lalu, kalian tau apa lagi yang paling menjijikkan? Kanaya tiba-tiba menyatakan cinta nya padaku. Gak ibu, gak anak. Sama-sama perempuan gak bener! Sama gilanya!"
Kami berempat yang mendengarkan kisah ini tak berani berkomentar apapun. Kami hanya memberikan Calix ruang untuk menumpahkan semua derita yang dipendam nya selama ini.
"Suatu hari, di saat matahari nyaris terbenam. Aku yang tengah belajar di atas balkon kamarku, sayup-sayup mendengar keributan kecil dari bawah. Ternyata itu suara ibu tiriku dengan seseorang yang dari seragamnya bisa ku tebak bahwa dia seorang perawat. Dari obrolan mereka lah, terkuak bahwa ibu tiriku merupakan dalang dari obesitas nya tubuh ibu ku. Mereka berdua, benar-benar mengerikan."
"Dua bulan kemudian, Kanaya membawamu main ke rumah. Dari sikapnya bisa ku lihat bahwa dia sangat terobsesi padamu, sama seperti saat dia terobsesi padaku. Aku benar-benar ingin tertawa saat dia memamerkan ini dan itu padamu seolah semua itu miliknya. Saat kamu berpamitan ingin pulang, aku menawarkan untuk mengantarmu karena saat itu sudah jam sepuluh malam, kamu ingat gak?"
"Jadi ternyata itu kamu?! Wah, pantas saja selama ini aku merasa familiar dengan wajahmu!" Aku benar-benar tak menyangka dengan semua ini.
"Aku benar-benar ingin menjitak kepalamu saat kita bertemu di club waktu itu!" rajuk Calix. Entah kenapa wajahnya jadi terlihat menggemaskan di mataku.
"Setelah kamu pulang, Kanaya membanting benda-benda yang ada di depannya tepat di hadapanku. Dia memaki ku dengan kalimat yang sangat kasar. Kanaya tau tipe ideal ku adalah wanita pintar, perempuan gila itu mengira aku menyukaimu. Karena itulah dia menyebarkan rumor bahwa kau menggoda kekasihnya." Penjelasan Calix berhasil membuat mulut kami menganga.
"Bener-bener gila ya si Kanaya!" umpat Risma yang sudah tak tahan lagi.
"Wah, bahkan AC di ruangan ini gak mampu buat dinginin yang di dalam sini." Sarah menepuk-nepuk dadanya.
"Aku sampai gak bisa berkata-kata," lirih Alisa.
"Terus, gimana akhirnya? Apa ayahmu dan ibu tirimu jadi bercerai?" tanya ku penasaran.
"Cerai?" Calix balik bertanya.
"He-eum! Kanaya bilang orang tua kalian akan bercerai dan mereka sedang memperebutkan hak asuh Kanaya," jawabku.
"Cerai apanya? Ayah ku sudah meninggal, ibu tiriku sudah mendekam di penjara."
*
*
*
Penasaran sama kelanjutannya? klik minta update✅
Suka sama ceritanya? klik like ✅
Ingin support Author? bisa klik gift iklan, mawar/vote✅
Terimakasih sudah mampir 💜