NovelToon NovelToon
Gadis Modern Dan Tuan Desa

Gadis Modern Dan Tuan Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rendi 20

Baca aja 👊😑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kirana mengaku cinta pada Candra

.

Hari demi hari telah berlalu.

Semenjak malam itu Kirana dan Candra tak pernah lagi saling tegur sapa satu sama lain. Bahkan keduanya jarang bertemu karena Candra selalu sibuk dengan urusannya sendiri. Sedangkan Kirana, ia mulai dilanda kesedihan. Ia merasa kecewa dengan Candra, karena setelah Candra merebut paksa ciuman pertamanya pria itu justru tidak mau bicara lagi dengannya. Terkadang, saking merasa sedihnya Kirana, ia akan menangis di dalam kamarnya seorang diri. Gadis itu benar-benar galau karena pria yang dia cintai kini telah menjauhinya tanpa alasan.

Tengah malam.

Kirana terbangun dari tidurnya karena merasa tenggorokan sangat kering dan butuh minum. Dengan segera gadis itu beranjak dari atas tempat tidurnya lalu keluar dari kamarnya itu untuk mengambil air di dapur.

Tap ...Tap ... Tap ...

Kirana melangkah menuruni tangga. Namun, seketika dia terdiam ketika ia berpapasan dengan Candra yang hendak naik ke lantai dua.

Kedua manik mata mereka saling bertemu satu sama lain. Namun, sedetik kemudian Candra langsung mengalihkan pandangannya ke sisi lain. Pria itu pun melanjutkan langkahnya, melewati Kirana yang masih terdiam kaku di tempatnya.

Deg ....

Hati Kirana semakin terasa sakit dan hancur. Candra benar-benar mengabaikan kali ini. Tanpa sadar air mata Kirana mulai menetes membasahi pipinya. Ia betul-betul tidak mengerti mengapa Candra tiba-tiba berubah.

Kirana pun melanjutkan langkahnya menuju dapur dan segera meminum air untuk menghilangkan rasa kering di tenggorokannya.

"Hikss ... Hikss ... Aku tidak mau terus-terusan seperti ini. Aku tidak mau dia mengabaikan aku. Aku harus melakukan sesuatu agar dia mau bicara padaku lagi!"

Kirana menghapus air matanya dengan kasar. Dan dengan segera gadis itu kembali melangkah menaiki anak tangga satu persatu.

Setibanya di lantai dua, Kirana tidak langsung ke kamarnya tetapi ia pergi ke kamar Candra.

Tok ... Tok ... Tok .... [Kirana mengetuk pintu kamar Candra]

CEKLEK-!

"Kirana?" Candra terlihat terkejut ketika melihat Kirana yang sedang berdiri di hadapannya.

"Aku mencintaimu!"

Deg ...

Jantung Candra seakan copot dari tempatnya ketika mendengar ucapan Kirana itu.

"Kamu bilang apa, Kirana?" Candra merasa dirinya itu salah dengar.

"Hikss ... Hikss ... Aku mencintaimu, Candra!" Tangisan Kirana kembali pecah. "Aku nggak kuat kalau kamu terus-terusan mengabaikan aku! Jadi aku ungkapin saja perasaan aku sama kamu biar kamu tahu kalau aku sangat mencintaimu! Hikss ... Hikss ... Tolong jangan jahuin aku lagi! Aku nggak kuat! Benar-benar nggak kuat!" timpal Kirana menangis terseduh-seduh.

Candra diam. Pria itu tampak sangat syok mendengar kalimat gadis kota itu. 'Aku gagal?' gumam Candra dalam hatinya.

"Tidur lah, Kirana! Sudah tengah malam. Kamu pasti ngantuk makanya kebanyakan ngawur!" ucap Candra berusaha bersikap biasa saja.

"Aku tidak ngantuk atau pun ngawur! Aku mengatakan hal ini dengan penuh kesadaran! Aku ini memang mencintaimu, Candra! Aku mohon jangan abaikan aku lagi. Aku tidak suka diabaikan!" isak Kirana semakin menangis.

Melihat Kirana menangis, muncul rasa tidak tega di hati Candra. Perlahan-lahan tangan Candra terangkat lalu mengusap puncuk kepala Kirana secara lembut.

"Memangnya siapa yang mengabaikanmu?" tanya Candra.

"Kamu!" jawab Kirana masih menangis.

"Aku tidak pernah mengabaikanmu, Kirana."

"Lalu, kenapa akhiir-akhir ini kamu tidak pernah bicara sama aku?"

"Aku sedang sibuk. Ada urusan penting yang harus aku selesaikan secepat mungkin."

"Urusan apa?" Kirana mulai berhenti menangis.

"Aku tidak bisa mengatakannya."

"Tapi—"

"Pergilah tidur. Sudah larut malam, kamu harus segera tidur!"

"Tapi, Candra—"

"Kirana." Candra menatap Kirana dengan tatapan yang sangat tajam yang membuat gadis itu langsung terdiam karena takut.

"Baiklah!" Dengan penuh keterpaksaan, gadis itu pun menganggukan kepalanya dengan patuh.

Bersambung.

1
Filanina
Kirana itu anak tunggal?
Kok aneh menitipkan anak di rumah orang lain. Lebih wajar kalau ke rumah Kekek-neneknya atau paman-bibinya. Setidaknya ada hubungan kerabat.
Apalagi anak gadis.
—͟͞͞★Ṃ૯ᥣ༏ą—͟͞͞★: itu bukan nitip, tapi disuruh menetap ke desa biar Kirana berubah gak liar lagi klo tinggal di kota😑
total 1 replies
Filanina
kok agak rancu melawan ketidak nafsu makan...
Filanina
agak janggal nama bokapnya pake Tuan. Kayak cerita klasik aja.
Filanina
Haha... lebay
Filanina
baik, Thor. Semangat ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!