NovelToon NovelToon
Perjalanan Misi

Perjalanan Misi

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:632
Nilai: 5
Nama Author: author.halu

Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.

Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuduhan Leon untuk Caca

Kriiinnggg..... kriiinnggg...

Bel istirahat pun akhirnya berbunyi yang dimana semua siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M berbondong-bondong ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sedang kosong. Namun lain dengan dua sejoli yang masih senantiasa didalam kelas, tapi lebih tepat Elin lah yang selalu nempel dengan Caca.

Ya dua sejoli yang dimaksud yaitu Elina dan Caca...Caca yang ingin kekantin tapi Caca ngga mau kalau ke kantinya bareng Elina, tapi Elina yang selalu nempel sama Caca membuat Caca tak ingin pergi ke kantin dan lebih memilih di dalam kelas saja. Tapi ternyata... Elina pun ikut ikutan ngga ke kantin, Elina maunya bareng Caca terus.

"Lo bisa ngga sih ngga usah nempel nempel ke gue" ucap Caca yang mulai Risih.

"Bisa...tapi kamu harus mau berteman sama aku dulu" jawab Elina dengan senyum manis yang menurut nya sangat manis.

"Emang setelah berteman sama gue...Lo ngga bakal nempel atau pun ikutin gue kan?" Tanya Caca yang memastikan terlebih dahulu walaupun dirinya tak yakin.

"Mmmm...kayaknya tetap aja sih, cuman kan ada perubahan lah sedikit" jawab Elina dengan santainya.

"Kan dah gue duga...pasti Lo tetap aja ngga bakal jauh jauh dari gue. Lo kenapa sih harus banget berteman sama gue, padahal kan banyak murid di sekolah ini. Kenapa harus gue yang Lo paksa jadi teman" ucap Caca panjang lebar yang memang pada dasarnya sangat risih berteman dengan Elina.

"Ya aku tau...tapi kamu sering liatkan kalau aku sering di-bully, bahkan mereka ngga mau ngomong sama aku. Padahalkan aku juga manusia yang butuh teman tapi mereka ngga mau berteman sama aku" ucap Elina yang mengekspresikan bahwa dirinya sedang sedih.

"Kalau Lo ingin punya teman di sekolah ini...kenapa Lo malah berpenampilan kayak gini, padahalkan kalau Lo berpenampilan biasa aja kayak anak pada umumnya pasti Lo banyak temannya. Jadi jangan sok paling merasa sedih kalau itu semua perbuatan Lo" ucap Caca yang sedikit kesal.

"Dah deh capek gue ngadepin Lo...mending gue ke kantin dan Lo!... Jangan ikutin gue. Paham?!!" Ucap Caca lagi yang langsung pergi meninggalkan Elina di dalam kelas tersebut. Dan Caca juga tak menunggu jawaban atau balasan Elina dengan dengan perkataan nya.

"Gimana lagi yak biar bisa berteman sama tuh cewe..agak susah juga sih" monolog Elina yang melihat Caca yang semakin jauh, karna Elina juga sepertinya tidak da niatan untuk mengikuti Caca.

"Dah deh...gue coba lagi dalam seminggu ini, kalau engga bisa juga ya udah terpaksa gue sendiri lagi dan gue bakal selalu memantau pergerakan nya agar gue ngga kebobolan. Dan sekarang tugas gue ngapain yak?...oh mending mantauin sosmed biar gue ngga di hap sama tu cewe Gilak" monolog Elina yang mengingat perintah seseorang yang menculiknya kemarin malam setelah mabuk berat.

Flashback on

Pagi hari pun tiba di mana disebuah gedung kini ada seorang gadis yang masih tertidur pulas semalaman...mungkin karna terlalu banyak mengonsumsi minuman alkohol sehingga pagi pun ia tak bangun.

"Woi bangun!!!" Triak si gadis topeng yang ingin membangunkan Elina.

"Apaan sih...bisa ngga sih bangunin orang tuh lembut dikit, jangan kayak emak emak yang lagi hamil. Sensian!" Ucap Elina yang sudah bangun namun masih memejamkan mata dan menutup telinganya karna suara si gadis topeng sangat nyaring masuk ke indra pendengarannya.

"Ya Lo sadar dong...ini bukan tempat tinggal Lo" ucap si gadis topeng.

"Ya tau...tapikan Lo yang nyulik gue, minimal hargai lah gue yang sebagai korban penculikan ini" ucap Elina yang sudah duduk dan kini masih memperhatikan sekitar.

"Gue ngga peduli...intinya Sekarang Lo bangun dari tempat tidur setelah itu Lo harus tanda tangan perjanjian yang udah kita janjikan" ucap si gadis topeng.

"Janji apa?... perasaan gue, gue ngga ada buat janji apa apa deh sama Lo. Trus janji apa yang Lo maksud?" Tanya Elina yang sama sekali tak ingat.

Bukan menjawab... si gadis topeng mengambil kertas dan pena yang sudah dibawakan oleh bodyguard nya, dan kertas dan pena tersebut langsung di letakkan dihadapan Elina.

"Apa ni?" Tanya Elina lagi yang bingung.

"Sekarang Lo baca,setelah itu Lo tanda tangan. Gue ngga terima penolakan, kalau Lo berani nolak, berarti sama aja Lo mau nyerahin nyawa" ancam si gadis topeng.

"Lah kalau gitu permainannya...kenapa Lo masih nyuruh gue buat baca kalau ujung ujungnya Lo paksa gue buat tanda tangan. Harusnya kan ngga perlu di baca lagi" ucap Elina.

"Gue nyuruh Lo baca itu...biar Lo tau tugas apa yang harus Lo lakuin dan konsekuensi apa yang bakal Lo terima kalau Lo bohong dan ngga mau ngikutin perintah gue yang ada di dalam kertas itu"  jelas si gadis topeng panjang lebar agar Elina paham dan tak banyak bertanya.

"Ohhh... Oke gue baca" ucap Elina, setelah mengatakan itu,Elina pun langsung membacanya dari awal hingga akhir bacaan dikertas tersebut.

Selang beberapa menit akhirnya Elina sudah selesai membacanya dan langsung menandatangani kertas tersebut sesuai dengan perintah si gadis topeng.

"Nih udah gue tanda tangan...tapi sebelum itu gue mau nanya sama Lo" ucap Elina.

"Apa?"  Tanya si gadis topeng.

"Lo tau dari mana kalau gue hacker?" Tanya Elina yang menaruh curiga kepadanya si gadis topeng.

"Kan udah gue bilang...gue tau segalanya tentang Lo, tapi Lo ngga tau siapa gue, jadi jangan sok curiga gitu. Tugas kali ini gue bayar Lo kok kalau Lo bisa ngelakuin sesuai arahan dengan benar dan tak melakukan penghianatan. Karna gue benci orang yang berkhianat. Paham" ucap si gadis topeng.

" Oke paham...dan sekarang gue boleh pulang kan, soalnya gue harus sekolah. Walaupun gue males sih sebenernya" ucap Elina.

"Ya udah pulang...ngga ada yang halangin Lo juga untuk pulang" ucap si gadis topeng.

"Lo ngga ada niatan buat ngantar gue gitu...masa dah nyulik ngga mau balikin lagi sih" ucap Elina.

"Dah ngga usah banyak bacot...sekarang Lo keluar dari sini dan di depan sana udah ada taxi jadi Lo naik taxi pulangnya dan gue juga dah bayar jadi Lo tinggal duduk anteng aja" ucap si gadis topeng yang Langsung menarik tangan Elina untuk turun dari tempat tidur setelah itu ia ambil kertas dan pena yang tadi, dan langsung ia beri kepada salah satu bodyguardnya.

"Oke makasih" ucap Elina untuk terakhir kalinya dan langsung keluar dari gedung tersebut dan langsung menaiki taxi yang sudah di pesan oleh si gadis topeng.

Flashback off

Kini Elina sedang sibuk memantau sosial medianya...ia tak lupa juga untuk selalu mengecek akun sosial media sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M.

Elina termasuk gadis pintar dan juga Elina bisa menguasai IT sejak ia berumur 10 tahun, namun orang tuanya tidak tau jika Elina bisa menguasai ilmu IT di umur dia yang sangat muda hingga dirinya sudah memasuki kelas 11. Karna Elina takut jika seandainya orang tuanya tau jika Elina bisa menguasai IT pasti orang tuanya memanfaatkan Elina, terutama Daddy-nya yang sampai sekarang bekerja didunia gelap. Walaupun Elina tau Daddy-nya bekerja di dunia gelap itu karna ingin memenuhi segala keinginan Elina.

Tapi tetap saja Elina merasa kekurangan karna Sekarang yang Elina inginkan orang tuanya sayang dan perhatian ke Elina setiap saat dan setiap waktu. Namun itu semua tak dimiliki Elina, bahkan Elina harus merubah gaya hidupnya di sekolah demi keinginan sang Daddy yang tak masuk akal.

Disisi lain tepatnya di kantin HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M kini pemeran utama kita sedang duduk manis sembari menunggu pesanannya tiba. Namun...ketika dirinya sedang menunggu pesanannya, tiba-tiba saja Leon datang menghampirinya dengan ekspresi seperti orang tak senang.

Tapi Caca tak peduli akan hal itu, difikiran Caca sekarang ia sangat lapar dan ingin segera makan, namun makanan yang ia pesan tak kunjung datang, mungkin karna kantin yang terlalu rame dan kebetulan Caca termasuk datangnya diawal jam istirahat itu sebabnya pesanannya lama diantar.

Byurrr.....

"Gimana rasanya disiram? Enak?" Tanya Leon yang baru saja tiba dan langsung mengambil minuman siswi lain untuk disiram kan ke Caca dan alhasil baju Caca sebagiannya basah.

Caca yang diperlakukan begitu hanya bisa menatap tajam Leon...yang kini menampilkan wajah tengilnya. Dan Leon sepertinya tak merasa bersalah setelah menyiram Caca.

"Kok diam?takut yaa?" Tanya Leon lagi yang sepertinya ingin menantang Caca.

"Maksud Lo apa?" Tanya Caca dengan tatapan tajamnya.

"Santai dong...matanya jangan gitu ntar keluar lagi dari tempatnya ha ha ha" ucap Leon santai yang tak berpikir bahwa marabahaya akan tiba.

"Gue tanya sekali lagi. Maksud Lo apa nyiram gue kayak gini?"tanya Caca.

"Maksud gue itu....ngga ada. Kenapa Lo mau marah sama gue iya? Udah dek kalau cupu, cupu aja jangan sok jago gitu. Dah cupu,jelek,gendut, miskin, dan pasti keluarga Lo nyebut Lo sampah atau keluarga Lo emang sampah ha ha ha...ngga kebayang sih kalau satu rumah jadi sampah" ucap Leon dengan santainya.

Hahahaha.....

"Sampah!!!" Triak seluruh siswa dan siswi yang berada dikantin tersebut yang mengatai Caca dan juga menertawakan Caca.

"Owh keluarga gue sampah...trus sebutan apa yang pantas untuk keluarga yang mengambil alih perusahaan orang lain dan membunuh si pemilik perusahaan tersebut. Apakah di sebut dengan keluarga pembunuh?" Ucap Caca dengan santai dan tidak lupa dengan senyum smirknya.

"Maksud Lo apa ngatain keluarga gue pembunuh hah?!!!, Lo kalau ngga tau siapa keluarga gue jangan sok jago Lo ya. Lo kira gue Taku sama Lo" triak Leon yang sudah emosi.

"Santai dong jangan triak gitu...kan gue cuma bercanda masa Lo ketar ketir gitu. Atau perkataan gue ada benarnya?" Tanya Caca dengan nada mengejek.

"Ngga usah sok tau ya Lo" ucap Leon.

Setelah perkataan yang diucapkan Caca untuk Leon..kini semua siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M berbisik-bisik mengenai apakah benar jika keluarga Algara pembunuh, jika memang benar adanya, pantas saja keluarga Algara tiba tiba saja menjadi orang kaya.

"ih parah sih kalau keluarga Algara pembunuh" ucap salah satu siswi yang berada di kantin dan kebetulan tempat duduknya tak jauh dengan Leon dan Caca berada.

"Wah parah ni kalau emang bener... berarti sekolah kita ada seorang pembunuh dong" ucap siswa lainnya. Dan banyak lagi perkataan siswa dan siswi yang membicarakan tentang keluarga Algara.

"Stoop!!!" Triak Leon yang sudah muak mendengar ucapan yang di keluarkan oleh siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M kepada keluarga nya.

"Sekali lagi kalian membicarakan soal keluarga gue...gue pastiin kalian akan terima akibatnya!!!" Triak Leon yang mengancam seluruh seisi kantin.

"Dan Lo...Lo jangan sok tau tentang keluarga gue dan gue ngga akan segan segan untuk melakukan kekerasan kepada Lo, walaupun Lo itu cewek" ucap Leon kepada Caca yang masih menatapnya dengan tatapan ingin membunuh.

"Oh ya...dan Lo kira gue takut sama Lo, ngga dulu lah ya Lo itu cuma manusia biasa dan juga Lo sama kayak gue cuma makan nasi. Jadi jangan meninggi ya, karna di langit masih ada langit. Ingat itu!!" ucap Caca santai.

"Terserah Lo mau bilang apa..intinya gue kesini cuma ingin mempertanyakan maksud Lo membakar gedung perusahaan bokap gue apa?" Tanya Leon yang menuduh bahwa Caca yang membakar gedung perusahaan milik keluarga Algara.

"Loh... perusahaan bokap Lo kebakar? Kok bisa? Apa itu karma? Bisa jadi sih" ucap Caca yang seolah olah dirinya emang tidak tau jika perusahaan milik keluarga Algara terbakar beberapa hari yang lalu dan pelakunya sampai kini belum juga diketahui.

"Ngga usah sok ngga tau ya...gue tau pasti Lo yang bakar kan? Jadi jangan menutupi kebusukan Lo deh" ucap Leon.

"Kalau gue bilang bukan gue gimana?" Tanya Caca dengan santai karna memang dirinya tak tau siapa dalam dibalik terbakarnya perusahaan AI COMPANY.

"Alah..pasti Lo bohong, mana ada maling yang mau ngaku. Kalau di dunia ini banyak maling yang mau ngaku pasti penjara udah penuh sekarang. Mending sekarang Lo akui aja kalau Lo yang bakar, kalau Lo mau ngaku gue pastiin Lo ngga bakal masuk penjara kok. Ya mungkin cuma di hukum mati sama bokap gue" ucap Leon yang masih menuduh Caca pelakunya.

"Terserah mau bilang apaa...intinya gue ngga tau. Jadi jangan nuduh nuduh gue, ntar Lo yang masuk penjara karna berani mencemari nama gue. Dan asal Lo tau? Itu ada hukumnya Lo" ucap Caca dengan santai.

BERSAMBUNG....

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!
Amiichan206
Kekuatan kata yang luar biasa
Nơi đầy ánh nắng
Penulis memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!