NovelToon NovelToon
Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duda
Popularitas:10.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Cimai

Anak dibawah umur dilarang mampir🙅
Harap bijak dalam membaca👍

Slow update 🙏
Silahkan mampir juga ke novel pertama Cimai, klik profil Cimai yaaa😍

"Menikah Dengan Adik Sahabatku"

------

Belum ada dalam pikiran Dira untuk segera mengakhiri masa sendirinya, ia masih trauma pasca ditinggalkan oleh suami yang teramat ia cintai pergi untuk selamanya dan disusul satu-satunya superhero yang selalu berada disisinya, yaitu Ibu.

Meskipun pada kenyataannya sosok pria yang selama ini selalu memperlakukan Dira dengan lembut, ternyata diujung usianya menunjukkan sebuah kenyataan yang teramat pahit, sehingga menyisakan luka dan trauma yang teramat mendalam bagi Dira.
Dira masih tetap mencintainya.

Disisi lain, putra sulung dari pemilik Raymond Group mengalami kegagalannya dalam berumahtangga.
Setelah berhasil dari masa keterpurukannya dan memilih tinggal diluar negeri, akhirnya ia kembali ke tanah air dan menggantikan posisi ayahnya, Erick Raymond.

Awal pertemuan yang tidak sengaja anta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cimai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13 : Hot Issue di Perdapuran

Dira turun dari motor Edgar dengan tatapan yang sangat takjub. Memang bukan pertama kalinya ia melihat rumah mewah di kota ini, tetapi yang membedakan adalah hari ini ia akan masuk ke dalam rumah mewah.

''Mingkem!'' celetuk Edgar.

Cepat-cepat Dira menutup mulutnya sembari menggerutu.

''Selamat pagi, Tuan, Nona..'' sapa penjaga rumah tersebut.

''Pagi menjelang siang.'' jawab Edgar.

''Semua sudah beres, Tuan.'' ucap pekerja tersebut. Sedangkan Dira bertanya-tanya didalam hatinya apa yang mereka maksud.

''Bagus..'' ucap Edgar.

Dira mengikuti langkah Edgar yang panjang, sehingga langkah Dira terkesan sedang olahraga jalan cepat.

Selama Edgar berbicara dengan pekerjanya, Dira hanya senyum-senyum menyimak dengan pikiran dan perasaannya yang gugup.

''Ehm! perkenalkan ini istriku, tentu kalian sudah mendapatkan informasi dari pak Dar kan?''

Para pekerja yang sebelumnya sudah mendapatkan informasi dari Edgar melalui pak Dar diminta untuk berkumpul saat Edgar datang. Meskipun mereka semua sangat terkejut dan bertanya-tanya, namun, akhirnya mereka hanya cukup mengiyakan saja.

Semuanya mengangguk.

''Bagus, namanya Mentari..'' kata Edgar.

''Dira, Tuan..'' bisik Dira.

Edgar mengisyaratkan agar Dira diam saja dengan semakin mengencangkan genggamannya.

''Awhh!'' rintih Dira lirih karena genggaman itu terasa sakit.

''Panggil dia Mentari, kami akan ke kamar dulu, dan segera siapkan makan siang untuk kami.'' ucap Edgar.

''Baik Tuan..'' sahut mereka.

Dira tidak berani mengucapkan kata-kata lagi sebelum Edgar bertanya. Sorot matanya hanya menatap takjub pada isi rumah ini.

''Lho-lho kenapa Tuan membawa saya ke kamar? jangan macam-macam, Tuan!'' ancam Dira.

''Berisik!! baru saja terjadi sudah pikun!'' pekik Edgar.

''Maaf Tuan, saya lupa.''

Bukan lupa, Dira sedang gugup sehingga apa yang diucapkan tidak sesuai dengan apa yang di pikirkan.

''Oh ya Tuan, apa tidak ada kamar kosong lagi? kan biar enak Tuan kalau saya kamar sendiri, hehe..''

Edgar menatap tajam kedua mata Dira dan mendekat.

''Kau ingat! kita ini suami istri, kalau kita berada di kamar yang terpisah, yang ada malah aneh! mereka semua akan bertanya-tanya!''

Dira mengedarkan pandangannya di kamar itu.

''Terus tidurnya bagaimana? kan kasurnya hanya satu, Tuan.''

''Walaupun satu, tapi, lebar. Kau mau tidur di sofa itu juga sangat muat. Emm tapi, kalau kau mau tidur berdua denganku diatas ranjang itu juga boleh..'' bisik Edgar tepat ditelinga Dira.

Wanita itu langsung bergidik ngeri, ia seperti sedang mendengar suara om-om yang sedang menggoda. Hiiiihhhhhh

''Mending saya tidur di sofa saja!'' balas Dira langsung berbalik arah membuat Edgar terkekeh pelan.

''Kau mandi dulu, nanti gantian, abis itu kita makan..'' suruh Edgar.

''Tapi, Tuan.. saya kan tidak membawa baju ganti. Anda sih buru-buruin saya..'' gerutu Dira.

Edgar menarik tangan Dira membuat perempuan itu sedikit terseret karena terkejut.

''Anda mau bawa saya kemana, Tuan?!''

''Kau pilih mau ganti baju yang mana, nggak usah bawel!''

''Itu bukan lemari saya, Tuan. Saya tidak mau kalau tidak ada izin dari pemiliknya untuk saya pinjam.'' tolak Dira.

''Itu lemarimu, semua keperluanmu ada disana. Mau dari semua jenis underwear tinggal kau pake! jangan tanya macam-macam lagi, atauuu......'' Edgar mendekatkan wajahnya ke arah Dira dengan memberikan tatapan yang nakal.

''IYA SAYA PAKE!'' seru Dira.

Dira langsung bergegas mengambil keperluannya dan membawa ke dalam kamar mandi.

Pasca pernikahan mendadaknya dengan Dira berjalan lancar, Edgar yang tidak bisa tidur memberikan kabar kepada pekerjanya dirumah melalui pak Dar. Gara-gara informasi darinya, semua orang rumah di buat tidak tidur lagi karena harus mempersiapkan segala keperluan Dira dirumah itu, khususnya membelanjakan keperluan wanita. Untung saja hidup ditengah kota, sehingga dinihari pun masih bisa mendapatkan semuanya.

''Cepat sekali, kau mandi apa cuma kumur-kumur?'' cibir Edgar.

''Tayamum.'' jawab Dira kesal, padahal menurutnya sudah waktu yang normal.

''Pantesan.. kau tunggu disitu, jangan kebawah duluan.''

''Baik Tuan..'' jawab Dira.

Sementara itu, Edgar menarik nafasnya dalam-dalam karena miliknya menegang saat melihat Dira mengambil sebuah kacamata besar untuk gunungan kembar dari dalam lemari.

Dengan Dira masuk ke kamar mandi terlebih dulu, Edgar berharap miliknya kembali tidur, nyatanya malah semakin menjulang, ia terus menggerutu kesal karena menunggu Dira tak kunjung selesai.

''Huuhhh! semoga aja dia nggak lihat.'' gumam Edgar, ia tadi mengakalinya dengan memegang kain di depan.

''Baru juga lihat penutupnya, belum isinya..''

Arrgghhhh

Edgar mengacak-acak rambutnya sendiri, kenapa pikiran itu selalu hadir. Apakah ia akan mampu mempertahankan temboknya sendiri?

Dira hanya membawa tas kecil yang berisikan dompet, ponsel, sisa obat-obatannya, dan juga kunci rumah.

Beruntungnya masih ada ponsel, setidaknya itu bisa membuat hiburan bagi dirinya sendiri.

''Senyum-senyum dengan siapa kau?''

''Saya nonton-, aaaaaaaaa!''

Jeritan Dira berhasil membuat Edgar langsung menutup telinganya. Sedangkan Dira langsung menutup kedua matanya karena tatapannya ke arah Edgar membuatnya ternodai.

''Kau sengaja mau bikin telingaku pecah?!'' protes Edgar.

''Tidak Tuan! bisakan anda memakai baju dulu baru menegur saya?!'' protes Dira masih dengan menutup mata tanpa mau menatap Edgar.

''Aku tidak bugil, kenapa kau kelimpungan sendiri?''

''Ooohhhh I know.. kau tergoda dengan tubuhku bukan?'' tanya Edgar semakin melangkah maju, ia sengaja ingin mengerjai Dira dan melihat bagaimana reaksinya.

''TIDAAKK!! Munduuurrrrrr!!'' seru Dira.

''Buka tanganmu! aku sudah mengenakan baju.''

Perlahan Dira menurunkan kedua tangannya dan melirik sekilas kearah Edgar.

--

''Kau harus terlihat romantis..'' bisik Edgar saat mereka sudah di meja makan.

''Jangan panggil aku Tuan.'' bisiknya lagi.

Dira memilih tidak menjawab dan memilih menjalankan tugasnya yang langsung mempraktekkan apa yang diperintahkan oleh sang bos.

''Sudah cukupkah suamiku?'' tanya Dira saat setelah mengambilkan lauk untuk Edgar.

''Ouhh iya istriku, sudah cukup. Kau memang istriku yang sangat perhatian..'' jawab Edgar lalu menunjukkan senyum yang sangat ia paksakan.

Hot issue di perdapuran hari ini dipenuhi dengan pembahasan antara tuan Edgar dan nona baru mereka, yaitu nona Mentari.

''Ternyata selera tuan Edgar sangat berubah ya? lihat dulu nona Mychelle.. sangat seksi sekali.''

''Sstttt! jangan sebut merk, nanti ada yang denger, soalnya dinding jaman sekarang punya telinga..'' ujar lainnya.

''Kau ini, ada-ada saja..''

''Tapi, kelihatannya yang ini nggak neko-neko..''

''Iya, betul, kelihatannya sih dari keluarga sederhana kayak kita hihi..'' balas lainnya.

''Apa kalian sudah bosan kerja disini?!'' suara datar namun bermakna tinggi itu langsung membubarkan pasukan para pekerja wanita. Siapa lagi jika bukan pak Dar.

Semua beralih mengerjakan pekerjaannya masing-masing sembari menggerutu kesal karena keseruannya harus dibubarkan oleh kedatangan pak Dar.

''Aku mau ke kantor dulu, sore ini ada meeting.. kau dirumah saja.'' ucap Edgar.

''Tapi, saya boleh turun ya Tuan.. saya kan juga harus berkenalan dengan mereka semua.'' pinta Dira.

Edgar nampak berfikir sesaat, ia mengkhawatirkan Dira akan terkontaminasi dengan virus tukang ngerumpi. Namun, akhirnya ia mengangguk dan memberi izin karena tidak mau membuat Dira merasa terkekang.

''Pakaikan dasi ini..''

Keduanya saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. Edgar sesekali melirik Dira yang masih fokus memasangkan dasi untuknya.

''Sudah, Tuan.''

''Ohh iya, thanks..'' jawab Edgar.

1
Tyaz Wahyu
Edgar2 kyk lirik lagu ja curi curi curi pindang ups mksdq pandang hehehehehe
Tyaz Wahyu
jandes n dudes cucok nih
Tyaz Wahyu
kesan pertama begitu menggoda selanjutnya pst si CEO tu akan bucin akut ke dira wuakkkkkkkk
Ejan Din
apa Salahnya jujur.. siapa jua akan rasa seperti mentari dipergunakn Tanpa syarat.. dimanfaat Tanpa syarat.. yg klu aku juga lebih balik pergi daripada menunggu seperti boneka.. tiada luahan isi hati masing2 CEOnya yg egois, selfish,
Danty Wirodonomo
ayang edgar,... aku padamu👈@👉
Wulan Catur
mungkin Jimmy kali ya 🤔
Mimi Sanah
hahahaha koplak 😁
kyxhgle
author plis buat lanjutan Erin sm Jimmy 🙁
kyxhgle
suka gantung² cerita deh author
kyxhgle
author plisplis
kyxhgle
author buat lanjutan Erin dan Jimmy dongg plis
Budiman Wahid
😋😋😋
Budy Firmansyah
hahaaaahasa😄😄😄
Mimik Pribadi
Art nya ada yng ingin jdi ulat bulu nich,,,,lgi kerja mlh ingin bertingkah,itu namanya gali lobang utk sendiri,,,,
Mimik Pribadi
Aku ko merasa agak lebay aja liat Mentari,pdhl udh sah msh aja ketakutan,sering menghindar gitu,,,,
Gak berusaha ikhlas toh Edgar jga memperlakukan dia lembut ko, gak grasak-grusuk mementingkan napsunya sendiri,,,
Mimik Pribadi
Jngn smpe Ardi berbuat macam2 thor,saking gak relanya gebetan nikah sm sepupunya,,,pleace!!!! 😃😃
Mimik Pribadi
Erin saking smangatnya nangkap bunga,smpe dibela2in lompat,,,,skrng pertanyaannya apakah selama ini Erin udh punya pacar belum????
Mimik Pribadi
Oohh apakah itu sepupunya Edgar yng suka sm Mentari??? Adhi klo gak salah namanya sih
Mimik Pribadi
Ini baru yng namanya Horang kaya,,,,bkn cuma kaya harta,tapi kaya akan budi pekerti,karna tidak membeda2kan kasta,dngn tetap menjaga wibawa sebagai atasan di sebuah perusahaan bsr,utk menjaga semua karyawannya disiplin dan bertanggung jawab dlm menjalankan pekerjaannya 🥰🥰🥰
Mimik Pribadi
Hahaaa,,,,baju tdur nya disediain lingerie,kira2 Edgar bakal ngungkapin perasaannya gak y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!