" Kamu terlalu sibuk dengan urusan dirimu sendiri sampai lupa kalau aku juga butuh kehangatan"
" Tapi wajar saja, kita belum menikah dan kita sedang berusaha untuk kearah sana bukan?"
" Sudahlah nin, ikhlaskan saja berarti kamu bukan yang terbaik untuk dia hehe dan ternyata aku yang menang bukan?"
Yah terkadang hidup sulit dimengerti, tapi sakit yang datang bukan berarti akhir dari kehidupan bukan?
Terkadang sakit yang hadir justru mereka sedang membersihkan jalan kehidupan kita dari hasil yang buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 32
Jam makan siang sudah menghampiri kali ini Nindy akan tetap berada diruangan tidak lupa ditemani oleh sang kekasih yang masih setia dengan panggilan videonya, sedangkan sang papa sudah keluar karena harus bertemu dengan salah satu klien yang memang proyek kali ini dipegang olehnya.
Tok... tok... tok...
Pintu ruangan Nindy diketuk dari luar, sesaat Nindy meminta izin untuk menerima tamu kepada Nathan agar tidak mengeluarkan suaranya cukup menjadi pendengar yang baik.
" Masuk"
Ceklekkkkk....
Pintu ruangan Nindy terbuka dan menampilkan Amel yang kini tengah menatapnya dengan tatapan yang biasa, tidak seperti biasanya.
" Amel, ada apa? Aahh iya silahkan duduk, mau minum apa?" Nindy yang kaget karena baru pertama kali Amel datang ke kantornya.
Mendengar satu nama hang cukup membuat onar selama ini, Nathan yang cukup cerdas bersiap untuk merekam percakapan yang akan dilakukan oleh kekasihnya bukan bermaksud mengancam hanya saja siaga takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan apalagi Nathan mengetahui bagaimana sikap Amel kepada Nindy.
" Tidak perlu, aku kesini ingin berbicara dengan kakak apa ada waktu?" entahlah saat ini sebenarnya Amel sedang merasa kalut sampai akhirnya kaki melangkah menuntun ke arah kantor sang kakak.
" Hmm, bicaralah apa yang ingin kamu diskusikan denganku? Sepertinya sangat penting" Nindy yang merasa khawatir entah ada rasa takut akan sesuatu hal yang terjadi tapi entah apa.
" Aku bertengkar dengan Vano karena kamu, bisakah kamu menjauhi kehidupan kami? Atau kamu masih belum rela melepaskan Vano untukku? Aku tidak ingin usahaku mengambil Vano berakhir sia-sia" dengan tanpa malu amel meminta Nindy untuk melakukan hal yang sebenarnya sudah dilakukan bukan?.
Nindy mengerutkan keningnya mendengar ucapan Amel, apakah adiknya ini sedang mabuk? Atau mungkin sedang belajar memahami kondisi kehidupannya sendiri?.
" Amel, kamu sedang bercanda ya?" Nindy kembali memastikan ucapan Amel agar nanti jawabannya tidak salah apalagi menyinggung perasaan Amel yang bisa berakibat pertengkaran (lagi).
" Aku serius kak, apa aku terlihat bercanda kali ini?" terlihat sekali sorot mata Amel yang menyimpan rasa takut dan tentu saja emosi.
" Amel, coba kamu ingat kembali saat aku mengetahui kamu bermain api dibelakangku apakah aku marah? Bahkan bisa saja aku membuat viral dengan video tentang kalian apalagi kamu seorang model yang dengan mudah bisa menjadi berita panas bukan? Tapi apakah aku melakukannya?" kini Nindy bersiap memberikan kuliah umum kehidupan dan arti bersyukur kepada sang adik.
Amel tidak menjawab hanya diam saja tapi dengan tatapan wajahnya susah mewakili bahwa ia membenarkan ucapan sang kakak.
" Apakah setelah Revano memutuskan hubungan kami aku memaki kamu? Apakah setelah itu sampai saat ini aku selalu mengungkit hubungan gelap yang kalian lakukan dibelakang ku? Aku rasa setelah berakhirnya hubunganku aku tidak pernah ikut campur hubungan kamu dan juga kekasihmu bahkan aku tidak pernah lagi terlibat dalam obrolan ataupun pekerjaan bukan?" Nindy menjelaskan dengan cukup tenang, mungkin karena kehadiran Nathan dengan segala treatment yang dilakukan membuat Nindy kembali merasa percaya diri.
Lagi-lagi amel hanya diam karena memang membenarkan apa yang diucapkan oleh sang kakak, selama ini hanya dirinya yang selalu mencari validasi dan ingin memperlihatkan kemesraan hubungannya dengan Vano dihadapan Nindy.
" Amel, aku merasa saat hubunganku dengan revano berakhir berarti sudah selesai semuanya dan aku tidak akan mengungkit apapun jadi jangan pernah takut aku akan kembali apalagi merebut kembali yang bukan untukku" Nindy menjeda ucapannya kali ini, mengambil nafas dalam mempersiapkan kembali ucapannya.
" Hidup bukan hanya tentang fokus pada satu titik mel, Hidup itu tentang penerimaan atas sesuatu hal dan tidak selalu memaksakan diri atas kehendak yang kita inginkan termasuk hidup aku yang bukan hanya tentang kehilangan kekasih, masih banyak hal yang harus diurusi termasuk pekerjaan dimana tanggungjawab yang aku miliki saat ini banyak orang yang bergantung pada perusahaan untuk keberlangsungan hidup mereka jadi aku tidak punya waktu untuk terus meratapi nasib perjalanan cinta" lagi Amel hanya bisa memainkan jarinya mendengar penjelasan Nindy.
" Kamu pasti tau dan merasakan jika aku tidak pernah mau terlibat dengan Revano lagi, justru aku senang jika kalian romantis dan saling menerima satu sama lain mel" Nindy mencoba menatap lekat wajah sang adik yang kini menundukkan kepalanya.
" Aku paham ketakutan mu saat ini, tapi jika boleh memberikan saran cobalah kamu fokus pada diri kamu dan apa yang kamu miliki saat ini sebelum kemu kehilangan" Amel yang mendengar ucapan Nindy kalin ini mencoba menatap wajah sang kakak, mencari jawaban atas maksud dari Nindy.
" Maksud kakak apa?"
" Amel selama ini kamu hanya fokus pada rasa iri kamu, sampai-sampai kamu lupa pada kemampuan diri kamu yang kamu miliki saat ini dan akhirnya tidak fokus bukan?" Amel mengangguk pelan.
" Coba kamu pikirkan kembali apa potensi diri yang kamu miliki, bukankah apa yang kamu inginkan dariku sudah kamu ambil semua?" Nindy benar-benar memberikan bimbingan kepada sang adik secara khusus siang ini.
" Jangan fokus pada pencapaian orang lain, hingga kamu lupa apa yang sebenarnya kamu inginkan saat ini sampai kamu lupa arti bersyukur" Amel seketika terdiam memikirkan ucapan Nindy dengan mata yang kini tertutup untuk meresapi, mencari jawaban pada diri sendiri.
" Bukankah apa yang aku punya sudah kamu ambil, sekarang tugas kamu hanya merawat jangan sampai karena obsesi dan rasa iri kamu sampai akhirnya abai dan kehilangan apa yang sudah kamu perjuangan saat ini dengan segala cara untuk mendapatkannya" Nindy benar-benar dengan sabar memberi kuliah umum secara pribadi.
" Apa yang kamu cari mel? Apa yang kamu inginkan sebenarnya ? Mobil? Kasih sayang?apalagi? Rumah? "
" Seharusnya kamu bisa menjawab mel, agar kamu tau langkah selanjutnya apa yang harus dilakukan" seperti mengajarj anak kecil Nindy kali ini.
Amel hanya bisa menundukkan kepalanya kali ini sangat berbeda tidak ada arogansi yang dilakukan seperti biasanya.
" Mulai fokuslah pada diri sendiri mel, cari tujuan hidup kamu agar kamu bisa mengusahakan kebahagiaan dan kamu bisa tau cara menjaga apa yang kamu punya sebelum kehilangan yang membuat kamu menyesal.
Kehilangan dan menyesal
Dua kata itu terus menari diatas kepala Amel seolah menyadarkan diri Amel, bahkan kini terlihat seperti gusar.
apa bedanya, kk Din??
wkwkwk
kl mo marah hrs direncanakan,
disusun yg rapi..
kyk jdwl mata pelajaran..
hihiiiii
hajar,Jo!!!
emg kk Dinar tau gmn
pergerakan buaYa.....??
wkwkwk
gk niat..
atau....
blm mau???
wkwkwk
Abg Nindy namanya jonathan?
calon Nindy namanya Nathan kan??
jantung yg bergoyang???
wkwkwk