NovelToon NovelToon
Cinta Lansia : Akhirnya, Ku Menemukan Mu

Cinta Lansia : Akhirnya, Ku Menemukan Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Lansia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

tag khusus : cinta lansia
“Renata Thomson ?” panggil seorang pria bernama Prima ( 48 tahun ).

Suara yang tak asing dan bahkan sangat lama sekali tak pernah Re dengar tiba – tiba memanggil jelas namanya.

Re menoleh, alangkah terkejutnya ia dengan sosok pria bertubuh tinggi dan atletis itu. Ia tergugu dalam diam. Detik berikutnya ia setengah berlari seolah baru saja melihat hantu.

Setelah 22 tahun dan berumah tangga dengan pria lain, Renata bertemu kembali dengan tunangannya dulu.

Karena Duan sudah bosan dengan kehidupannya bersama Re, pada akhirnya Duan menceraikan Renata.

Lalu apakah Re akan terbuka kembali hatinya untuk seorang Prima ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

“Keparat kamu !” umpat Duan. Dia baru saja pulang bekerja dan bergegas menuju meja makan tanpa mengganti pakaiannya. Ia mendapati hidangan di atas meja makan berupa nasi dan telur rebus. Dipanggilnya sang istri dan tanpa banyak bertanya sebuah tamparan melayang cukup keras ia layangkan ke wajah istrinya. Selain itu pemicu amarahnya, ia menyesal pulang cepat. Alangkah baiknya ia tadi mampir di resto atau cafe langganannya.

Renata meringis perih merasakan sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanannya yang kini mulai keriput. Wanita 47 tahun itu lalu terisak. Sudah lama ia menahan rasa kesalnya dan meluapkan saat itu juga biar Duan tahu.

“Kamu bekerja, tapi hanya memberiku seratus ribu!” Renata meninggikan suaranya yang terdengar serak.

Duan mendelik dan berkacak pinggang. Tidak terima dengan balasan sang istri lantas ia bergegas berjalan ke arah Renata lalu menarik kuat rambutnya yang sudah beruban.

“Maka pergunakan uang itu dengan baik. Jangan boros!” menatap dengan penuh kebencian.

Re cukup sabar menghadapi sikap kasar suaminya bahkan sejak 22 tahun bersama.

Meski rambutnya tertarik dan sakit Re tak menurunkan sorotan matanya yang kuat. “Kamu pikir seratus ribu itu aku pergunakan untuk apa ? Sudah 2 hari yang lalu uang yang kamu berikan itu habis. Sabun, gula, minyak semua pada naik dan kamu hanya memberiku 100 ribu,”

Duan melepaskan tangannya dengan kasar. “Dasar istri tidak berguna. Percuma aku menikahimu!” lalu mengeluarkan lima lembar seratus ribuan dan melemparkan ke wajah Renata. Duan pergi keluar lagi mumpung hari masih sore.

“ Menyesal? Mengapa baru sekarang kamu berkata demikian!” Duan tak mengindahkan ucapan Re. Re segera menghapus air matanya dan segera memunguti uang tersebut. Ia bisa menggunakan uang itu untuk tambahan membeli obat putrinya.

Terlihat Mika memarkirkan motornya, ia baru pulang kuliah dan berpapasan dengan ayahnya di ambang pintu.

“Ayah, mau kemana lagi ?” tanyanya ramah sembari mengamati penampilan ayahnya yang masih sama dengan yang dikenakan pagi tadi.

“Bukan urusanmu, sana urus ibumu yang tidak becus itu!” Duan mengendarai mobil dan pergi untuk mencari kesenangan sendiri.

Sebagai kepala Divisi di bagian perhubungan, Duan kerap kali teledor dalam menjalankan amanah pekerjaannya. Suka menghabiskan waktu di jam kerja hanya untuk bersenang – senang. Anak buahnya tidak berani menegur secara langsung. Mereka takut dipecat karena sekarang sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Jadi, mereka lebih memilih aman saja.

Mika bergegas memasuki rumah dan tak mendapati ibunya di sana.

Setelah mencari di dalam dapur, Mika melihat ibunya sedang memegangi wajahnya.

“Ibu ? Apa yang telah ayah lakukan pada Ibu, hm ?” mengamati wajah ayu ibunya. Meski sudah berusia hampir kepala lima, Renata tetap cantik dan awet muda. Detik berikutnya, kedua mata Mika membola mengetahui bibir bawah ibunya pecah dan ada darah yang mengering.

“Bibir Ibu !” memegang dagu untuk bisa melihat dengan jelas. Meniup pelan dan lembut. “Apa ini sakit ?” bertanya dengan cemas. Mika tahu jika ayahnya telah menampar ibunya. Ini pasti masalah keuangan yang kerap ia dengar.

“Sekarang sudah tidak lagi.” Karena tidak ingin putrinya larut dalam kesedihan ia mengalihkan obrolan. “Bagaimana kuliahmu hari ini ?”

Mika menatap ibunya, wanita itu sangat pandai bermain peran. Lantas Mika memeluk sang ibu. “Aku tahu Ibu sangat tidak bahagia tinggal bersama ayah. Kalau tidak ditampar pasti ayah akan mengolok Ibu. Mengapa kita tidak pergi saja dari rumah yang seperti neraka ini ?” Mika sangat mendukung jika ibunya berpisah saja dengan monster itu.

“Kamu bicara apa, Mika ?” mengangkat tangannya untuk menangkup wajah putrinya.

“Sekasar apapun sikap ayahmu, bagaimana pun juga dia adalah orang yang berjasa dalam kehidupan kita terutama untukmu.”

Wajah Mika menjadi masam. “Ini semua salahku. Jika aku tidak penyakit an, tentu Ibu tidak serepot ini untuk mengurusku.”

“Mika, tidak ada anak di dunia ini yang merepotkan orang tuanya. Sebentar lagi ibu gajian, kita bisa periksakan keadaanmu ke dokter.”

Mika memeluk kembali ibunya. “Aku baik – baik saja Ibu.”

“Ayahmu baru saja memberi ibu uang. Kamu pasti lapar, istirahatlah, ibu akan menyiapkan makan malam.”

Mika yang penurut itu meninggalkan ibunya menuju kamar. Setelah mandi dan berganti pakaian ia berniat untuk menemani ibunya menyiapkan makan malam. Nampaknya niatnya itu harus ia urungkan, mendadak ia mengalami pusing yang hebat dan tiba – tiba mimisan. Buru – buru ia mengambil tisu di dalam tas dan mengelap hidungnya sebelum ketahuan ibunya. Ia tidak ingin membuat ibunya terlalu mencemaskan dirinya. Sudah seminggu ini ia tidak mengkonsumsi obat yang biasa ia minum lantaran sudah habis dan ibunya belum punya uang membeli obat.

Duan sudah banyak mengeluarkan uang untuk pengobatan Mika dan terakhir bulan lalu ia sudah enggan mengantar Mika berobat. Duan sudah muak dengan kehidupannya yang sekarang yang terasa membosankan. Pulang kerja selalu disuguhi pemandangan yang pilu.

Mika menyadari hal itu dan tidak ingin merepotkan kedua orang tuanya. Ia selalu menampilkan diri seolah ia baik – baik saja dan tak pernah sakit. Hanya mengikuti saran dokter dengan menjalani pola hidup sehat yang dapat memanjangkan umurnya. Ia berharap bisa memiliki umur panjang untuk membalas kebaikan ibunya.

.

Renata kehabisan garam dan bahan dapur lainnya, ia segera membeli bahan tersebut dan tak ingin membuat Mika menunggu terlalu lama.

Selesai melakukan pembayaran di sebuah toko kecil tak jauh dari komplek rumahnya, Re bergegas pulang.

Karena tak memperhatikan jalan, ia hampir saja menabrak anak kecil yang sedang bermain bola.

Re menegur mereka agar bermain di tempat yang lapang. “Bermain lah di lapangan, kalau tidak bolamu bisa mencelakai orang lewat !”

“Renata Thomson ?” panggil seorang pria.

Suara yang tak asing dan bahkan sangat lama sekali tak pernah ia dengar tiba – tiba memanggil jelas namanya. Nama belakangnya sekarang sudah tidak ia gunakan lagi.

Re menoleh, alangkah terkejutnya ia dengan sosok pria bertubuh tinggi dan atletis itu. Ia tergugu dalam diam. Detik berikutnya ia setengah berlari seolah baru saja melihat hantu.

Prima yang tadinya ingin membeli buah di tepi jalan ia urungkan dan pandangannya teralihkan pada seorang wanita yang berteriak ke arah anak – anak. Prima masih sangat hafal dengan suara dan wajah wanita itu.

“Tuan, sebentar lagi akan turun hujan.” Ujar Mike mengingatkan bosnya untuk segera masuk ke dalam mobil.

Prima menoleh sekilas ke arah langit lalu kembali lurus memandang ke arah Renata yang sudah menghilang dari pandangannya.

“Aku tidak salah lihat. Itu Renata.” Hati Prima kembali bergetar seketika menyebut namanya.

“Anda masih mengingat nama dan wajah itu, Tuan ?” Mike membukakan pintu berharap bosnya segera masuk.

“Ya. Bagaimana bisa aku melupakan wanita yang menghilang saat acara pertunangan 22 tahun lalu .”

Prima memasuki mobil.

Ingatannya berputar mengenang masa dulu. Masa disaat mereka berpacaran dan berjanji akan menikah, hidup bersama.

Prima tampak berpikir dengan keadaan wanita yang amat ia cintai barusan tadi. Lusuh, berkeriput dan tampak tak terurus. “Apakah ia hidup dalam kesusahan? Lalu, dimana ia tinggal?” Prima baru kepikiran mengapa tadi tidak ia kejar saja dia.

1
Melly Simatupang
menarik
Kam1la: terimakasih atas penilaian Anda terhadap karya baru author. semoga terhibur
total 1 replies
tata sugandhi
apakah prima ayah mika?
Kam1la: kita lihat saja nanti, ya !
total 1 replies
merry jen
trm re mntn tunanganmu wlpun dh tua tp dia bgtu setia sm jdi bujang lapuk nunguin kmuu wkkkkk ,buktinn PD mantan muu klo kmu BS dpt LBH dr driy
Kam1la
Alhamdulillah, terimakasih sudah mampir kakak - kakak !
范妮·廉姆
lanjut thor....
范妮·廉姆
emang enak di luar si KL makan haha
范妮·廉姆
semangat Renata....
范妮·廉姆
setuju banget ....
Kam1la
Terima kasih yang sudah mampir. Jangan lupa kasih hadiah, vote, rating dan komentar yang membangun.
selamat membaca dan semoga terhibur!
😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!