Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Ke esokan paginya...
Pukul delapan pagi Bella sudah bersiap, hanya saja dia masih berdiam diri dikamar, dia malas untuk keluar, semalam dia menghubungi Andika untuk menjemputnya.
Dan tak berapa lama terdengar suara deru mesin mobil yang sudah tak asing ditelinga nya.
Saat ini sang ibu dan juga kedua putrinya sedang menikmati sarapan, ketika mendengar ada suara mobil masuk, mira segera bergegas melihat keluar, dia sudah hafal suara mobil Andika.
Dia membuka pintu rumah nya sambil tersenyum manis.
" Andika kamu datang pagi pagi kesini ada apa?? Apa kamu ingin mengajak ku untuk pergi kekampus bersama?? " ucap Mira.
Andika tersenyum mendengar ucapan dari Mira, dia berfikir memangnya sejak kapan dia mau menjemputnya, dari dulu pun tidak pernah.
" tidak.. aku kesini untuk menjemput calon kekasih tercinta " ucapnya sambil menyunggingkan senyuman dan menggerakkan gerakan kedua alisnya.
Mendengar hal itu Mira langsung cemberut, kebenciannya terhadap bella semakin menjadi, karena dia sudah merebut perhatian dari orang yang selama ini dia cintai.
Secara tidak sadar rupanya bella sudah ada dibelakang Mira yang sejak tadi berdiri diambang pintu.
" ehem... maaf boleh minggir sedikit, aku mau keluar " ucap Bella.
Mira memperlihatkan wajah tidak suka nya terhadap bella, dia langsung memutar badan nya untuk masuk dan ketika berpapasan dengan bella, dia sengaja menyenggol bahu bella dengan keras, sehingga bella sedikit terhuyung kebelakang.
Namun Bella tidak ingin menanggapinya, apalagi dia tahu pasti saudara tirinya tersebut berperilaku seperti itu pasti karena cemburu.
Bella keluar rumah dan langsung melempar tas nya pada Andika, seolah tahu pergerakan bella, Andika dengan sigap menangkap tas tersebut dan langsung membuka pintu mobilnya dan langsung duduk dibalik kemudi.
Begitu pun dengan Bella, dia berjalan memutari mobil Andika dan langsung membuka pintu dan duduk disebelah Andika.
" dik sebelum kita kekampus, cari makanan dulu ya, gue laper banget dari semalam gue belum makan " ucap Bella sambil memegang perutnya yang terasa perih karena kelaparan.
" hah... serius lu belum makan dari kemarin ?? " tanya nya tak percaya.
Bella mengangguk pelan, tak mengeluarkan suara.
" ada apa lagi sih, lu bertengkar lagi sama bokap lu?? " tanya andika penasaran.
" nanti gue ceritain, sekarang mendingan cari makanan dulu gue udah laper banget "
Tanpa banyak kata lagi andika langsung menancapkan gas nya lebih kencang, hingga akhirnya mereka tiba disebuah Restoran yang cukup mewah.
" dik ngapain sih kita kesini, orang cuma sarapan doang " protes Bella.
" udah lu tenang aja gue yang traktir " ucapnya santai.
" bukanya gitu dik, kan sayang duitnya.
Udah mendingan kita pergi cari tempat makan biasa aja " bella hendak masuk lagi kedalam mobil tapi ditahan oleh dika.
" eeits.. mau kemana, udah lu nggak usah banyak protes, kalau nggak nanti gue nggak mau nolongin lu lagi, udah ayo cepet masuk " ucap Andika sambil menyeret tangan Bella untuk masuk restoran.
" ck.. lu nggak liat restoran nya sepi, masih tutup mungkin restoran nya " ucap bella yang mulai memperhatikan keadaan sekitar yang memang sepi, tidak ada pengunjung hanya ada dua orang yang berpakaian serba hitam seperti seorang pengawal.
" iya juga ya.. kok sepi " ucap Andika.
" tapi gue udah biasa kesini ama cewek gue, dan biasanya jam segini ramai orang, tapi kenapa sekarang sepi ya.. " lanjutnya lagi.
Sementara dari dalam ada seorang pria tengah menikmati sarapan pagi nya, dia mendengar ada suara mobil yang masuk halaman restoran.
Dia dan sang asisten melihat ke arah jendela kaca, sang pria melihat seorang pria dan juga seorang wanita yang baru turun dari mobil.
Secara tidak sadar pria tersebut tersenyum tipis, sang asisten yang paham akan maksud dari bos nya, menyuruh anak buah yang berjaga diluar untuk membiarkan mereka masuk.
Akhirnya Andika dan Bella masuk kedalam, mereka memperhatikan sekeliling dan ternyata sepi.
" tuh kan apa gue bilang restoran ini tutup, dan disini nggak ada orang selain kita " ucap bella setengah berbisik.
Andika menepuk kepala Bella secara perlahan dan berkata " heh.. lu nggak liat di ujung sana ada orang heum... " ucapnya sambil menunjuk kearah sudut dengan dagu nya.
Bella pun melirik kearah yang ditunjuk oleh Andika.
Di salah satu sudut restoran ada Max yang sedang menikmati sarapan nya dan duduk disebelahnya ada jhon yang sedang melihat kearah laptop, sementara dibelakang kursi sofa yang Max duduki ada 4 orang pengawal yang sedang berdiri dengan memakai pakaian serba hitam serta 2 orang lagi dihadapan Max yang mengarah ke pintu masuk.
Bella terkejut saat mengetahui pria yang tengah menikmati sarapan nya itu ternyata Max.
" mampus gue kenapa orang itu ada disini, gimana nih gue belum punya uang buat ganti rugi mobilnya dia, sebaiknya gue harus cepat cepat pergi mumpung orang itu masih sarapan dan belum liat kedatangan gue " ucap Bella dalam hatinya.
Max memperhatikan gelagat Bella yang salah tingkah dan sedikit ketakutan, secara tidak sadar dia tersenyum tipis setipis tisu hingga tidak ada orang yang akan menyadari nya kecuali Jhon.
Jhon hanya menggelengkan kepalanya perlahan, melihat bos nya yang sedang jatuh cinta.
Bella yang sudah tidak karuan secara diam diam ingin pergi meningalkan Dika sendirian, dia berjalan sambil membungkuk dan perlahan.
Tap... tap.. tap.. langkah Bella sangat pelan, namun siapa sangka hal itu disadari oleh Andika, dia langsung menarik topi hoodie yang dipakai bella saat ini.
" eitss ..mau kemana lu, katanya lu laper udah ayok sini kita duduk disini saja " Andika menyeret bella kesebuah meja dan menekan pundak Bella agar dia duduk disalah satu kursi nya.
Bella duduk dengan terpaksa dan sedikit memberontak.
" Dik udah ayok nggak usah makan disini, kita makan ditempat lain aja "
" nih pesan sekarang " Andika tidak mau menanggapi perkataan bella ,dia malah memberikan buku menu pada Bella dan menyuruhnya untuk memilih.
Bella menghela nafas panjang, Andika nggak akan mengerti apa yang dirasakannya sekarang.
Dan akhirnya diapun memesan makanan, dia memesan makanan agak banyak karena saat ini dia memang tengah lapar.
Dia juga berfikir kalau hari ini dia memang harus mati maka dia harus mati dalam keadaan kenyang, hingga akhirnya dia tidak mempedulikan apapun.
Dia pun menyadari kalau Max sedari tadi memperhatikannya, tapi dia sudah tidak peduli yang penting sekarang dia harus makan harus kenyang.
Beberapa saat kemudian makanan datang, dan tanpa menunggu lama lagi bella langsung menyantap makanan tersebut dengan lahap.
Dia tidak sadar menaikkan kakinya keatas kursi yang ada disebelahnya.
Andika menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabat nya tersebut.
Dia itu seorang perempuan tapi tidak ada feminim nya sama sekali.
Setiap hari pakaian nya juga tidak ada yang menyerupai perempuan, selalu memakai jeans.
" bella lu itu seorang perempuan, yang manis dikit kek kalau lagi makan, jangan seperti itu kayak preman pasar tahu nggak "
Keluh Andika.
" bodo amat " balas bella singkat.
" lihatlah kelakuan lu itu, kalau lu seperti ini terus mana ada pria yang mau nikah sama loe "
" bodo ahh.. lagian siapa juga yang mau nikah, kalau bisa sendiri ngapain mesti berdua "
" kalau bisa berdua ngapain sendiri " balas Andika.
" udah deh mending lu diam aja, kalau nggak gue pergi nih dan nggak mau makan lagi sama lu "
" iya ...iya gue diem " ucapnya.
Mereka meneruskan makannya, Bella makan sangat tidak rapih, berbalik dengan Andika dia bener benar rapih dan elegan.
Sebenarnya Bella sengaja makan seperti itu agar orang yang melihatnya menjadi ilang feeling ( ilfil )
Namun hal itu justru membuat Max makin melebarkan senyumnya, dan hal itu sangat langka bagi para anak buahnya melihat sang bos tersenyum, karena biasanya dia hanya menunjukan sikap datar,dingin dan arogan pada siapapun.
Pada saat mereka tengah asik menikmati makanan nya masing masing, tiba tiba beberapa mobil masuk ke halaman restoran.
Segerombolan pria yang memakai baju kemeja yang bermotif panel, keluar dari mobil secara bersamaan dengan membawa berbagai senjata tajam.
Ada yang membawa pisau, samurai, tongkat bisbol, rantai, gear dan berbagai macam lainnya.
Dua orang penjaga yang berada didepan tanpa basa basi langsung mereka hajar hingga babak belur sementara yang lainnya menerobos masuk.
Anak buah Max yang tengah berdiri dihadapan dan belakang Max langsung menghadang para penyerang, dan terjadilah baku hantam diantara mereka.
Jhon yang tadinya duduk disebelah Max dia langsung berdiri dihadapan Max tak jauh darinya.
Sementara Max sendiri dia masih duduk dengan tenang dan menikmati kopi nya.
Karena jumlah penyerang lebih banyak maka anak buah Max kewalahan hingga ada beberapa diantara mereka yang saat ini tengah melawan jhon.
Bella yang menyaksikan hal ini merasa ketakutan yang amat sangat, dia bersembunyi dibawah meja, berharap dia bisa lolos dengan selamat dari tempat ini.
Padahal beberapa saat yang lalu dia sudah pasrah kalau harus mati ditangan Max, lalu kenapa sekarang dia malah takut mati, hah..bella bela..memang terkadang membingungkan.
Lain lagi dengan Andika dia malah sangat antusias menyaksikan pertarungan antara dua kubu, sebenarnya dia juga ingin membantu, hanya saja dia tidak tahu harus berada dipihak yang mana, sementara dia tidak mengenal salah satu dari mereka, jadi dia hanya bisa puas menyaksikan nya.
Para penyerang makin mendekat kearah Max, jhon sendiri merasa sudah kewalahan, tapi Max masih saja terlihat santai, hingga ada salah seorang dari kelompok penyerang berhasil mendekati Max dan hendak menembak nya.
Bella yang menyaksikan gelagat dari orang tersebut segera keluar dari persembunyiannya dan berteriak.
" Paman Max awas... "
Dor..dor..dor..
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....