NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Paksaan Terbalik / Dokter / Menikah Karena Anak / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.5
Nama Author: Ratu jagad 02

9

Pernikahan adalah cita-cita semua orang, termasuk Dokter Zonya. Namun apakah pernikahan masih akan menjadi cita-cita saat pernikahan itu sendiri terjadi karena sebuah permintaan. Ya, Dokter Zonya terpaksa menikah dengan laki-laki yang merupakan mantan Kakak Iparnya atas permintaan keluarganya, hanya agar keponakannya tidak kekurangan kasih sayang seorang Ibu. Alasan lain keluarganya memintanya untuk menggantikan posisi sang Kakak adalah karena tidak ingin cucu mereka diasuh oleh orang asing, selain keluarga.

Lalu bagaimana kehidupan Dokter Zonya selanjutnya. Ia yang sebelumnya belum pernah menikah dan memiliki anak, justru dituntut untuk mengurus seorang bayi yang merupakan keponakannya sendiri. Akankah Dokter Zonya sanggup mengasuh keponakannya tersebut dan hidup bersama mantan Kakak Iparnya yang kini malah berganti status menjadi suaminya? Ikuti kisahnya

Ig : Ratu_Jagad_02

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Ditengah rungan gelap yang hanya diterangi bias sinar bulan, Sean duduk termenung dengan rokok di tangan kanannya. Ia menerawang jauh, dengan mulut yang mengepulkan asap rokok secara perlahan

Uhuk... Uhuk...

"Sial!"

Sean menghempas sebatang rokok digenggamannya. Ia tidak terbiasa dengan hal ini, karena sejujurnya ini bukanlah dirinya. Ya, meski berteman dengan beberapa orang yang memiliki kebiasaan buruk, tapi Sean tidak pernah merokok atau mabuk-mabukan sebelumnya. Ia adalah laki-laki dengan jalan hidup lurus tanpa neka-neko. Namun sejak enam bulan terakhir, tepatnya sejak kematian Nasila, ia menjadi seperti ini

Tiba-tiba ingatan Sean terbayang pada percakapannya dengan Zonya tadi yang akhirnya membuatnya menjadi mengerti dengan penderitaan Zonya yang Nasila maksudkan. Mendengar cerita Zonya tadi membuat Sean mulai memahami semuanya. Bahwa Zonya adalah anak yang paling kekurangan kasih sayang diantara Nasila dan Anggi, hingga membuatnya menjadi sosok yang terlihat cukup sulit ditebak

Pikiran Sean mulai menyimpulkan bahwa selama ini, Nasila bukan tidak ingin membela Zonya saat melihat Zonya menjadi bulan-bulanan keluarganya. Hanya saja, Nasila adalah seorang wanita lembut, anggun dan penurut. Hal yang paling tidak mungkin untuk ia lakukan adalah melakukan perlawanan. Bahkan selama satu tahun pernikahan mereka, Nasila tidak pernah berbicara keras terhadapnya apalagi melawan. Sangat berbeda dengan Zonya yang bahkan sudah pernah melakukan perlawanan bahkan sampai melukai adik kecilnya. Ya, meski saat Zonya menendang inti tubuhnya, ia sedang dalam kondisi mabuk, hingga tidak mengingat apapun. Tapi akhirnya ia mengetahui semuanya melalui rekaman CCTV rumahnya

"Dua kepribadian yang saling bertolak belakang" lirih Sean

...****************...

Sean mengetuk pintu kamar Zonya. Tidak lama, pintu terbuka, menampilan Zonya yang masih terlihat kusam yang tengah menggendong Naina "Biar aku bawa Naina berjemur, kau mandilah, karena kita akan menemui Dokter Kenan pagi ini" Sean segera membawa Naina keluar rumah untuk mengajak bayi gembul itu berjemur

Sean memegang kedua tangan Naina dan membiarkan gadis kecil itu untuk melangkahkan kedua kakinya sendiri. Kaki gembul Naina mulai melangkah mengitari halaman rumah. Ia menghentak-hentakkan kakinya dan tersenyum senang seperti burung yang terbebas dari sangkarnya. Ya, ia memang diperlakukan Zonya seperti burung, Zonya tidak membiarkannya lelah karena takut anak itu akan kembali mengalami sesak napas. Hingga merasakan kebebasan seperti sekarang, membuat gadis gembul itu bahagia tak terkira. Bahkan beberapa kali ia mencoba melepas genggaman tangan sang papa di kedua tangannya

"No, Papa tidak akan melepaskan" ucap Sean, karena ia tahu anak itu terus mencoba melepas genggaman tangan mereka

"Haiya... Ihhhya Mama..."

"Papa yang di sini malah Mama yang disebut. Dasar gadis nakal" Sean mengangkat tinggi tubuh putrinya dan menaruhnya di tengkuknya dengan kedua kaki gembul Naina yang ia taruh di kedua sisi bahunya "Sudah, tidak ada jalan pagi lagi. Baru juga belajar jalan, tapi sudah mulai merasa hebat" gerutu Sean

Naina justru tersenyum senang. Bayi gembul itu seolah menemukan hal baru dalam hidupnya. Ia meremas rambut tebal sang Papa untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Ia menghentak-hentakkan kakinya ke dada Sean, seakan menunjukkan betapa ia sangat bahagia

"Dasar nakal, digendong supaya tidak lelah berjalan, malah kaki di hentak-hentakkan begini" Sean menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya

"Huhuhu... Hiya..." Naina menjambak rambut Sean, dan memelintirnya kuat, seakan ia tengah menunggangi kuda dan rambut Sean adalah talinya

"Aw... Nai jangan dijambak" Sean berusaha melepas jambakan Naina secara perlahan. Namun gadis kecil yang masih girang itu tidak melepas jambakannya sedikitpun

Sementara itu, Zonya yang sudah selesai bersiap segera keluar untuk menemui Sean dan Naina. Bagaimanapun, masih ada ketakutan dalam diri Zonya tentang Sean. Walaupun selama beberapa minggu ini laki-laki itu mulai menunjukkan kepedulian terhadap Naina. Tapi ia takut kalau di saat-saat tertentu Sean akan mencampakkan Naina, hingga membuat Naina menangis dan akan mengundang rasa sesak napas Naina kambuh

Namun apa yang kini ia lihat justru kebalikan dari segala dugaan dalam benaknya. Bagaimana tidak, saat ini ia melihat Sean yang tengah meringis karena jambakan di rambutnya. Sedangkan pelaku penjambakan justru tertawa girang dengan terus menjambak rambut Sean dengan kuat

"Aw... Nai, Nai jangan dijambak ya. Ini sakit" keluh Sean

Zonya yang kasihan melihat Sean seperti itu, akhirnya berjalan mendekat "Nai..." panggilnya, membuat Naina kembali dibuat girang saat melihat kedatangannya, hingga membuat jambakan bocah gembul itu kian kuat "Mau digendong Aunty tidak? Ayo ke mari, ayo biar Aunty gendong, sini"

Sean menundukkan tubuhnya agar memudahkan Zonya untuk mengambil alih Naina. Melihat itu, Zonya langsung melangkah maju dan mengulurkan kedua tangannya pada Naina. Begitu kedua tangannya berhasil menyusup dibawah ketiak Naina, ia langsung akan mengangkatnya. Namun karena genggaman kuat Naina pada rambut Sean membuat Zonya kesusahan hingga tanpa sengaja tubuhnya tertarik oleh tubuh Naina, membuatnya menabrak dada Sean

Zonya dengan sigap tersadar dan langsung menahan tubuh Sean yang akan jatuh. Ya, beratnya tubuh Naina yang ada diatas tubuh Sean, ditambah Zonya yang menabrak dadanya membuat Sean hampir tidak bisa menjaga keseimbangan. Beruntung Zonya langsung sigap menahan tubuhnya

"Hihihi... Hua haiya..." disaat kedua orang tuanya merasa canggung atas apa yang terjadi, Naina justru semakin bahagia dan tertawa keras

"Nai..." Zonya kembali mengulurkan tangannya "Dengan Aunty ya, oke"

"Te" Naina langsung mengangguk, mungkin ia cukup lelah karena sudah cukup lama tertawa

"Baiklah, sini sama Aunty. Hap" Zonya langsung membawa Naina kedalam pelukannya "Jangan nakal dengan Papa. Lihat Papa Nai kesakitan"

Naina melihat kearah Sean dengan mata bulatnya yang mengerjab lucu "Papa..."

Sean yang tengah mengusap kepalanya seketika menghentikan gerakannya. Pandangannya langsung berpindah pada wajah Naina yang barusaja memanggilnya Papa. Entahlah, ada kehangatan tersendiri yang menjalari hatinya saat mendengar Naina memanggilnya Papa. Terlebih, ini adalah pertama kalinya bocah gembul itu menyebutnya Papa. Mungkin kata Papa baru bisa ia ucapkan setelah beberapa kali diajari Zonya

Sean mengusap puncak kepala Naina dengan tersenyum teduh. Lalu pandangannya beralih pada Zonya "Sudah cukup siang, kita langsung berangkat ya" ajaknya

"Baiklah"

Sepanjang perjalanan, Naina terus berceloteh tanpa henti. Banyak hal yang ia ucapkan dan hanya dijawab Zonya dan Sean dengan senyuman atau anggukan. Mereka hanya akan menyahut sesekali, saat Naina memanggil mereka dengan sebutan Mama dan Papa. Selain itu, keduanya hnya tersenyum. Sebab, baik Zonya maupun Sean sama sekali tidak mengerti akan ucapan bayi gembul tersebut. Hingga beberapa saat setelahnya, mobil 'pun tiba di rumah sakit. Ke-tiganya langsung melangkah masuk untuk menemui Dokter Kenan

1
Sephia Sihombing
sangat bgus
Queenaa: Terima kasih banyak, Ka.
total 1 replies
Anna
hahahaha.....
suami ny pasti senyam senyum..
bini ny masih segel tp d tanya pertanyaan ++ hahaha...

auto laki nya balik dinas trus lgsg praktek.. 😂😂😂
Queenaa: Asekk/Facepalm/
total 1 replies
Anna
hahaha...
mau cemburu mas.. udah telat..
istrimu keburu d bawa kucing garong
Anna
haaahh..... boleh ga sih maki si sean ini.. mulut gue gatel dah
Queenaa: Waktu dan tempat dipersilahkan
total 1 replies
yustina arie
Luar biasa
Sartika Tika
Biasa
M Abdillah Fatir
org mati GK ada langsung ke surga Thor tpi ke alam barzah dulu
M Abdillah Fatir
tk mau punya anak tpi di bikin tiap MLM kan aneh
Queenaa: Aduh, deep bgt lagi komennya/Joyful/
total 1 replies
M Abdillah Fatir
ini ni org tua cuma mikir kau cucu aja GK mikirkan perasaan yang bersangkutan giliran nanti GK bahagia baru menyesal GK di hargai cek "
Evi Mulyani
Luar biasa
Ima Kristina
Alhamdulillah akhirnya Sean dan zou bahagia /Drool//Drool//Drool/
Ima Kristina
zou bijak banget menyuruh nai memanggilnya aunty bukan mama berharap nai akan selalu mengingat mama sila
Queenaa: Zou lagi ngga tuh/Facepalm/ Tapi ngga papa, yang penting pembac senang, author mah apa atuh/Grievance/
total 1 replies
Ima Kristina
akhirnya baby nya laki laki seperti yang diharapkan semua keluarga dan pastinya akan selalu menjaga naina/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ima Kristina
lucu banget sich tiap hari papa Sean jadi rebutan princess nai sama qu2n Zoe /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Queenaa: Akhirnya penyebutan nama Zoe jadi bener/Grin/ Soalnya beberapa kali aku pantau, Kakaknya selalu nyebut Zou/Facepalm/
total 1 replies
Ima Kristina
selamat ultah princess nai .....muga tambah pinter ya /Joyful//Joyful//Joyful/
Ima Kristina
emang kenapa kalau bayinya perempuan....di jaman emansipasi kok masih mempermasalahkan jenis kelamin...hadehh
Ima Kristina
horang kaya mah bebas ngidam makan ice cream aja harus terbang ke Singapore /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
lanjut lanjut penasaran Kakaa
Ima Kristina
nanti anaknya zou dikasih cowok ya Thorr biar si nenek sihir malu
Ima Kristina
waduh si author berani bener pake foto ma e jadi si jahat mama sinta ....gak bahaya tuh /Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!