Kayla selalu gagal dalam membina hubungan dengan pria. Ia selalu saja di tinggal menikah.
Sebenarnya Kayla menerima takdir jika ia di tinggalkan kekasihnya menikah dengan orang lain, tapi ia tidak terima jika di tuduhkan menjadi penghalang mantan kekasihnya memiliki keturunan dengan istrinya.
Mampukah Kayla melawan tudingan itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Melihat Kayla yang hanya diam, Kenan pun berkata,
" Maaf aku tidak memaksamu untuk menjawabnya. "
Kayla menarik nafasnya perlahan. Ia mencoba meyakinkan diri untuk membuka hatinya. Walau belum ada getaran di hatinya jika berdekatan dengan Kenan, tapi ia menilai bahwa selama ini Kenan adalah pria yang cukup baik, sopan dan lumayan tampan.
" Maaf jika tempo hari aku menolakmu, tapi kali ini aku bersedia memenuhi permintaanmu. Tolong jangan kecewakan aku. " ucap Kayla yang serasa dalam 1 kali tarikan nafas.
Mendengar Kayla menerimanya, Kenan sangat senang sekali, ingin rasanya Kenan meminta Kayla mengulanginya lagi, tapi ia tahu itu akan memalukan bagi Kayla.
" Terima kasih Kayla, kau menerimaku. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu. " ucap Kenan sambil menggenggam tangan Kayla yang ada di atas meja.
Kayla menyambutnya dengan senyuman.
Kini mereka berbincang seputar pribadi masing-masing karna selama ini hanya masalah pekerjaan yang mereka bahas.
Saatnya mereka pulang karna hari sudah malam. Kenan tak ragu menggandeng tangan Kayla karna sekarang Kayla adalah pacarnya.
Wajah sumringah dan senyuman terus menghias bibir Kenan. Ia seperti mendapat bonus besar saat turut andil dalam memenangkan tender proyek besar bersama atasannya.
" Hati-hati kebanyakan senyum, nanti kram bibirnya. " canda Kayla.
" Gak apa-apa, kan ada sayang nanti yang mengobati. " jawab Kenan.
Mendengar kata sayang, wajah Kayla menjadi tersipu malu dan itu membuat Kenan semakin gemas pada Kayla.
Mereka tiba di rumah Kayla.
" Nanti aku telpon ya jika sudah sampai. " ucap Kenan saat Kayla turun dari mobil.
" Hati-hati di jalan. " ujar Kayla.
Mobil Kenan meninggalkan kediaman Kayla. Tanpa disadari, dari tadi Vita memperhatikan Kayla karna ia sedang duduk di teras kost mereka.
" Cie..cie..yang nampaknya lagi berkembang. " kata Vita.
" Apaan sih berkembang, masa pertumbuhan ya? " tanya Kayla sambil berlalu melewati Vita.
Tentu saja Vita mengikuti Kayla karna ia ingin mendengar cerita Kayla. Vita curiga ada terjadi sesuatu antara Kenan dan Kayla. Tidak biasanya Kayla pergi langsung sepulang kerja.
Vita sabar menanti Kayla yang sedang membersihkan diri. Ketika Kayla keluar dari kamar mandi, Vita langsung bertanya,
" Tumben pulang bareng Kenan? "
" Tadi ada kerjaan lembur, pas keluar kantor ternyata dia baru keluar juga, tadi ada perlu sama pak Varel. " terpaksa Kayla berbohong. Ia tidak ingin dulu ada yang tahu hubungannya dengan Kenan.
" Oo...kirain kalian sudah jadian, kelihatannya Kenan suka tuh sama kamu. " ucap Vita agak kecewa mendengar penjelasan Kayla.
" Kamu ini apaan sih, jauh kali aku sama Kenan. " ucap Kayla.
" Baiklah, aku ke kamar dulu, kabari ya kalo ada berita bagus. "
Kayla memberi tanda oke dengan menyatukankan ibu jari dan telunjuknya.
Setelah Vita keluar, Kayla bergumul dalam hatinya tentang hubungannya dengan Kenan.
Mereka memang sudah saling mengenal dan sudah bercerita tentang pribadi masing-masing. Nampak tidak ada halangan yang berarti karna Kenan bukanlah dari kalangan orang berada sama seperti dirinya.
Saat Kayla sedang memainkan ponselnya sambil membuka sosmed, ada pesan dari Kenan.
Kenan :
Aku sudah sampai, maaf telat mengabari karna tadi beres-beres dulu.
Kayla :
Tidak apa-apa. Jangan terlalu formil harus tepat waktu mengabari, aku bukan orang yang mengekang.
Kenan :
Terima kasih atas perhatiannya. Boleh aku telpon.
Kayla :
Silahkan jika tidak mengganggu.
Akhirnya mereka saling bertelepon, berpacaran layaknya ABG padahal usia mereka sudah di atas 25 tahun.
Hubungan Kenan dan Kayla berjalan dengan baik. Jarang terjadi pertentangan dan terkadang mereka kencan sambil meninjau proyek yang hampir selesai.
Setiap malam minggu, Kenan dan Kayla selalu berjalan bersama walau terkadang mereka sudah pergi bersama untuk urusan pekerjaan.
Kini hubungan mereka sudah berjalan selama 6 bulan, tapi mereka belum ada yang menceritakan tentang hubungan mereka pada keluarga masing-masing.
Kenan masih mencari kenyamanan dalam hubungan ini dan Kayla merasa Kenan belum pernah membahas kelanjutan hubungan mereka.
Hubungan mereka berjalan begitu saja. Kayla tidak mau membebani jika menanyakan kelanjutannya karna merasa itu keputusan Kenan.
Setahun sudah berlalu. Hubungan Kenan dan Kayla masih tetap awet walau nampak belum ada keseriusan lebih lanjut.
Sore itu, sepulang kerja, Kayla terkejut karna resepsionis memberi tahu ada seorang wanita yang ingin menemuinya.
Kayla pun menghampiri wanita tersebut di ruang tunggu lobi kantornya.
" Permisi, apa ibu mau bertemu dengan saya? Saya Kayla. " tanya Kayla.
" Iya, perkenalkan saya Rosa, mamanya Kenan. " Rosa mengulurkan tangannya.
Kayla pun menyambut dan mencium tangan ibu Rosa tanda hormatnya.
" Silahkan duduk, bu. Ada yang bisa saya bantu. " ucap Kayla.
" Kamu sudah berapa lama berhubungan dengan anak saya? " tanya ibu Rosa tanpa basa basi.
" Anak ibu?? " tanya Kayla bingung.
" Iya, Kenan, dia anak saya, putra sulung di keluarga saya. " jawab ibu Rosa.
Kayla mulai merasa ada yang tidak beres. Dengan tiba-tiba ibu Rosa sepertinya mengintrogasinya.
" Hubungan kami sudah 1 tahun, bu. " jawab Kayla apa adanya.
" Kamu tahu apa pekerjaannya? "
" Kenan adalah asisten pak Sammy di PT. Berkat. "
" Nah, itu kamu tahu. Kamu seharusnya berpikir, apa seorang sekretaris biasa sepertimu layak untuk seorang asisten seperti anak saya. Saya menentang hubungan kalian. Jadi jauhi Kenan mulai saat ini. " jelas ibu Rosa yang langsung pergi, tanpa mendengar penjelasan lanjut dari Kayla.
Kayla sangat syok dengan apa yang barusan terjadi, semua serba cepat dan tiba-tiba tanpa ada pembelaan darinya.
Kayla langsung keluar dari ruangan itu menuju toilet. Ia menumpahkan tangisnya. Selama setahun ini, Kenan memang berlaku baik dengannya. Tapi ia tidak menyangka bahwa keluarga terutama mamanya Kenan, tidak merestui hubungan mereka.
" Apa aku akan kecewa lagi? " tanya Kayla dalam hati sambil memegang dadanya.
Agak lama Kayla berada dalam toilet. Ia tidak tahu bahwa puluhan panggilan dari Kenan di ponselnya karna tadi ia lupa membawa ponselnya.
" Ke mana ya, kok tidak di jawab. Tidak biasanya ia meninggalkan ponselnya begini lama? " banyak tanya dalam pikiran Kenan.
Kenan menelepon Kayla karna tadi sopir mamanya memberi tahu bahwa mamanya ada di PT. Karunia, tempat Kayla bekerja. Ia ingin menanyakan pada Kayla, ada urusan apa mamanya ke sana.
Kenan tidak menaruh curiga sedikit pun pada mamanya bahwa akan menemui Kayla untuk masalah pribadi karna Kenan belum menceritakan siapa Kayla pada mamanya.
Ternyata mamanya sudah bergerak duluan. Ia curiga karna Kenan selalu tampil rapi setiap keluar malam minggu, seperti hendak kencan. Jadi ia mencari tahu siapa wanita yang sering jalan dengan anaknya.
Setelah di rasa cukup lama berada di toilet, akhirnya Kayla keluar. Ia mencuci mukanya agar tidak terlihat bekas menangis. Sampai di pintu, ia melihat ke kiri kanan dulu, agar tidak ada yang melihatnya keluar dari toilet.