NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik Mafia Muda

Gadis Desa Milik Mafia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: bang poro

SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chastelo membuat masalah besar.

Hari pun sudah malam, terlihat syafira sedang beberes dan akan segera pulang karna seharian dia bekerja sebagai pelayan caffe tersebut, walaupun dia terlihat sangat lelah karna hari ini di hari pertamanya bekerja, caffe sangat ramai pengunjung, walaupun begitu syafira tetap bahagia terlihat dia sangat menikmati pekerjaannya.

Kini syafira sudah siap untuk pulang, dia berjalan keluar dari caffe dan tak lupa dia menyapa security yang ia jumpai saat pertama menemukan caffe tersebut.

"Hai pak, apa kabar" ucap syafira sambil melambaikan tangannya kepada security yang sedang duduk di depan pos jaganya.

" hai juga mbak, kabar saya baik" sahut pak security tersebut.

"Emm syukur deh kalo baik" ucap syafira dengan senyum tipis.

"Eh embak sendiri gimana kabarnya, udah mulai kerja yah? " ucap security balik bertanya.

"Saya baik pak, iya hari ini saya sudah mulai bekerja." ucap syafira.

"Ouh gitu bagus deh kalo sudah bisa bekerja" ucap security sambil tersenyum.

"Ouh iya saya pamit dulu yah pak, saya harus pulang dulu" ucap syafira pamit.

"Ouh iya ati ati di jalan yah mbak" ucap security tersebut.

"Iya pak, makasih" ucap syafira sambil berjalan.

Tak lama dia menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakan meneriakan sesuatu kepada security di sana.

"Ouh iya pak, jangan panggil saya mbak, usia saya jauh di bawah bapak, panggil saja saya Syafira!!" teriak syafira dengan wajah cengengesannya.

Security tersebut menganggukan kepalanya sambil terkekeh kecil meliahat tingkah karyawan yang satu ini.

Selang beberapa menit setelah kepergian syafira, terlihat mobil alfaro yang tiba di hadapan caffe tersebut, lalu ia menanyakan keberadaan syafira kepada security yang ada di sana, terlihat wajah alfaro yang sangat tergesa-gesa.

"Security! Panggil alfaro dengan nada datarnya.

"Iya tuan, ada yang bisa saya bantu? " ucap security tersebuat sedikit ketakutan.

"Apa anda melihat karyawan baru yang bernama Syafira" tanya alfaro.

"Maaf tuan mbak syaf--" ucapan security terpotong karna alfaro mengacungkan jari telunjukanya Mengisyaratkan untuk berhenti.

"Nona Syafira" ucap alfaro menegaskan.

" i iya maaf tuan, maksud saya nona syafira sudah pulang tuan" ucap security sambil menundukan kepalanya karna takut.

"Baik kalo gitu, saya mau ketemu dengan rey saja" ucap alfaro dengan nada datarnya.

"Silahkan tuan, tuan rey juga masih ada di dalam" ucap security.

Alfaro pun langsung bergesas menemui rey karna ada yang ingin dia katakan padanya.

Sesampainya di ruangan rey, alfaro pun langsung masuk dan menghampiri rey yang sedang berdiri menikmati kopi di tanganya sambil menatap keluar jendela.

"Apa caffe ku berjalan dengan lancar sejauh ini." ucap alfaro yang duduk di sofa ruangan tersebut.

"Eh ma maaf tuan saya tidak menyadari kedatangan anda sedari tadi." ucap rey sedikit terbata karna kedatangan alfaro yang tak ia sadari.

"Sejauh ini caffe berjalan dengan lancar taun, tiada masalah sedikitpun." ucap rey menjelaskan.

"Oh bagus kalo gitu... Apa gadisku bekerja dengan baik di hari pertamanya" ucap alfaro menanyakan tentang syafira.

"Maksud tuan gadis yang bernama syafira itu?" ucap rey memastikan yang di jawab anggukan kepala oleh alfaro.

" saya minta kamu jaga dia baik baik di sini, saya gak mau dia sampai kenapa napa" ucap alfaro dengan nada datar namun sedikit menekankan.

"Baik tuan, dengan senang hati saya akan melaksanakannya." ucap rey dengan sedikit membungkukkan badannya.

Alfaro pun tak mengucapkan setu katapun lagi dan dia langsung keluar dari ruangan tersebut.

Setelah alfaro keluar dari ruangannya terlihat rey yang sedang kebingun dengan sikap alfaro yang Berubah seratus delapan puluh derajat terhadap wanita.

Sedangkan alfaro sendiri terlihat sudah menjalankan mobilnya keluar dari halaman caffe tersebut, terlihat dia sedang menggerutu di dalam sana.

"Arghh... Sial gara gara si banjingan itu aku jadi telat menjemputnya kan" ucap alfaro menggerutu karna kesal.

~Flashback on~

Saat ini alfaro sedang mengerjakan beberapa berkas penting yang harus setelasai secepatnya, setelah menghabiskan waktu beberapa saat, akhirnya semuanya sudah selesain, saat ia akan beranjak dari tempat duduknya, tiba tiba ponselnya bergetar menandakan bahwa ada yang menelponnya.

Derd.. Dredd.. Dredd

Alfaro pun yang melihat itu langsung mengangkat telpon tersebut.

"Hallo, ada?" ucap alfaro seteleh telponnya sudah tersambaung. 

"Hallo tuan... Ada yang memberitahun posisi markas rahasia kita pada musuh, dan kini markas sedang di serang taun." ucap salah satu anak buah alfaro di sebrang ponsel sana.

"Siall... Baik kalo gitu ulur waktu sampain saya tiba di sana" ucap alfaro terlihat sangat marah, dan tak menunggu jawaban lagi alfaro pun langsung mematikan telponnya dan langsung bergegas untuk segera pergi kesana.

Leon yang baru sampain di ruangan alfaro pun langsung bersiap karna dia tadi mendengar semua percakapan alfaro dan anak buahnya, leon pun tak banyak tanya dan langsung mengikuti alfaro di belakangnya.

Alfaro berangkat dengan beberapa mobil anak buahnya dengan alfaro yang memimpin di paling depan.

Setelah menempuh waktu kurang lebih 30 menit, kini alfaro pun sudah tiba di tempat tujuannya, yaitu markasnya yang sedang di serang musuh, terlihat anak buah alfaro yang kewalahan karna tak ada persiapan dan ada beberapa yang sudah terkapar tak berdaya di sana.

Alfaro pun langsung maju untuk membantai musuh yang ada di hadapannya, leon dan anak buah alfaro langsung berlari di samping alfaro dan pertempuran mereka pun tak bisa di elakkan lagi.

Tak butuh waktu lama untuk alfaro menyelesaikan semuanya dengan keterampilan beladiri dan memainkan senjata tajam yang di milikinya.

"Bawa dia yang memimpin curut curut itu!.. Dan bawa ke ruang bawah tanah!." teriak alfaro kepada anak buahnya.

"Dan bereskan dulu mayat curut itu, setelah mengetahui siapa dalangnya kita akan antarkan semua mayat itu kemarkasnya." ucap alfaro lagi dengan di akhiri dengan senyuman yang sangat nemakutkan.

"Leon kau urus semuanya dan introgasi itu curut, cari tau siapa yang menyuruhnya setelah tau siapa, kau antarkan semua mayat curut ini , anggap saja ini suatu peringatan untuknya." ucap alfaro memberi intruksi kepada leon.

"Baik tuan al, bairkan sahabatmu ini yang mengurusnya, rasanya aku juga sudah lama tak mendapatkan kepercayaaan seperti ini. Aku juga akan mencari tau siapa yang sudah membocorkan informasi markas rahasia kita" ucap leon sedikit sembringah dengan perintah alfaro.

"Yaudah aku harus pergi karna ada urusan yang lebih penting daripada mengurus curut curut ini." ucap alfaro dan langsung pergi dari sana.

~Flashback off~

Saat alfaro tengan mengemudikan mobilnya, tiba tiba leon pun menghubunginya.

"Ada apa leon" tanya alfaro saat sudah mengankat telponnya.

"Gini bos yang nyuruh mereka semua adalah Chastelo ketua mafia bagian timur, saat saya mengantarkan semua mayat anak buahnya dia tak terima, mungkin dia akan mengibarkan bendera perang kepada kita" ucap leon di sebrang sana dengan panjang lebar.

Alfaro yang mendengar itu hanya tersenyum seperti tak ada beban sedikitpun.

"Ouh gitu...yaudah tunggu tanggal mainnya, dan di saat itu kita akan ratakan daerah kekuasaannya dan kita akan kuasai tempat  tersebut" ucap alfaro dengan senyum misterius lalu mematikan telponnya.

1
Desie Budie
sangat suka
Pororo Korong: makasih udah menyukai karya pertama aku🥹
total 1 replies
Laura Barón
Wuih, jadi terinspirasi.
Pororo Korong: terinspirasi apa tuhh🤭
total 1 replies
Juan Pablo Escamilla
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Pororo Korong: terimakasih atas doa kak🥹, sering sering aja doain author biar cepet sukses hehe
total 1 replies
Felix
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Pororo Korong: terimakasih karna sudah luangin waktunya buat baca novel aku yah kak, sehat sehat terus☺️👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!