Hegemond Sejati

Telah beberapa menit mereka berada dibalik pohon besar dan mengawasi.

Guo Liang mulai merasa bosan "saudara Jia apakah penjaga pemakaman ini ahli kelas atas" kata Guo Liang.

Jia Sun melirik Guo Liang,menatap beberapa saat,lalu Jia Sun menggaruk kepalanya.

"Sialan apakah anda beneran bodoh atau pura pura bodoh" gerutu Jia Sun.

Mendengar itu Guo Liang mengerutkan dua alisnya "aku..aku bertanya karna tidak mengerti" kata Guo Liang.

"Yah ya benar,itu artinya anda bodoh,aku paham" kata Jia Sun menganggukan kepalanya.

Lalu Jia Sun menatap Guo Liang "saudara Guo sejak kapan ahli kelas atas Sudi menjadi penjaga pemakaman" kata Jia Sun.

Guo Liang terdiam ia menatap Jia Sun "jadi itu artinya penjaga makam ini hanyalah orang biasa saja" kata Guo Liang.

"Um" jawab Jia Sun menganggukan kepalanya.

Guo Liang terdiam,dua matanya masih menatap Jia Sun "anda sialan,jika hanya manusia biasa saja,lantas mengapa anda harus berhati hati,membuang waktu saja" gerutu Guo Liang.

Mendengar itu Jia Sun tertawa geli,namun tawanya perlahan saja.

Saat itu Guo Ying menatap tajam pada Jia Sun "adik Jia,apakah anda mempermainkan kami" kata Guo Ying.

"Eh..tenang dulu kakak besar Guo,aku tidak bercanda kali ini,memang penjaga makam hanyalah manusia biasa,namun ingatlah,jika ia melihat kita,maka suara teriakannya pasti didengar oleh para penjaga keamanan,jadi kita wajib berhati hati" kata Jia Sun.

Guo Liang dan Guo Ying menatap tajam pada Jia Sun,lalu keduanya merasa apa yang Jia Sun katakan ada benarnya juga.

"Yah benar,sedikit berhati hati,itu lebih baik" kata Guo Ying.

Jia Sun tersenyum dan menganggukan kepalanya,lalu mereka pun kembali fokus menatap kearah gudang peti mati.

Mengawasi untuk beberapa menit lagi,Jia Sun menghela nafas "nampaknya sepi,mungkin gudang itu kosong,atau penjaganya sudah tertidur" kata Jia Sun.

"yah mungkin saja" kata Guo Ying.

"Baiklah,kakak besar Guo,saudara Guo,mari ikuti aku" kata Jia Sun.

Buz..

Siu..

Jia Sun melesat diantara pohon kepohon lainnya,ia memilih tetap berlindung dibalik batang pohon.

Melihat itu Guo Liang dan Guo Ying pun melakukan hal yang sama.

Kakak dan adik itu melesat mengikuti cara Jia Sun.

Siu...

Pha..

Tiba dibarisan pohon terujung,Jia Sun berhenti dan tetap berdiri dibalik batang pohon.

Guo Liang dan Guo Ying mengikuti sikap Jia Sun.

Jia Sun menunjuk kearah dinding tinggi pagar yang menjadi pelindung kota Lian.

"Itu adalah tantangan terakhir kita,setelah melewati pagar itu,maka kita pasti bebas" kata Jia Sun.

Guo Ying melirik Jia Sun "apakah benar sesederhana itu" kata Guo Ying.

Jia Sun tersenyum "kakak besar,Dibalik pagar itu terdapat satu aliran sungai yang luas,lebaran sungai lima puluhan meter,kedalamannya belasan meter,karna alasan itulah,penjaga keamanan tidak menjaga area itu" kata Jia Sun.

Mendengar itu Guo Liang dan Guo Ying mengangguk mengerti.

Pagar setinggi belasan meter,hanya ahli yang berada diranah tulang jiwa yang mampu melesat keatas pagar.

Sedangkan sungai dengan lebaran lima puluhan meter,ahli diranah apa pun tidak mungkin melewatinya.

Kecuali Semi God,sebab hanya Semi God yang mampu terbang keudara.

Penjaga keamanan kota Lian tahu,bahwa mereka bertiga hanyalah ahli kelas bawah,jadi mereka tidak akan menunggu dikawasan itu,karna mereka yakin kelompok tiga orang itu,tidak memiliki kemampuan melewati pagar dan air.

"Baiklah,sekarang kalian telah mengerti bukan,nah,ini saatnya kalian menunjukkan kehebatan kalian,apakah bisa kalian memanjat pagar pembatas,jika berhasil,kita hanya perlu berenang untuk melewati aliran air diluaran sana" kata Jia Sun.

Nampak saat berbicara pengemis kecil itu percaya diri.seakan akan ia yakin bahwa ia pasti mampu melewati pagar itu.

"Baiklah,biarkan aku pergi duluan" kata Guo Ying.

Buz..

Siu..

Guo Ying melesat kearah dinding pagar,lalu ia menjejak tanah.

Siu..

Tubuh Guo Ying melesat setinggi beberapa meter,lalu gadis itu menapak udara dibawahnya,seakan akan angin adalah anak tangga baginya.

Buz..

Kembali tubuh Guo Ying melesat keudara,pada ketinggian belasan meter,Guo Ying pun melesat lalu berdiri diatas pagar.

Guo Ying melirik kearah Guo Liang dan Jia Sun ia menggerakan kepalanya pada dua anak itu.

"Wuah,kakak besar Guo benar benar hebat" kata Jia Sun.

Apa yang Guo Ying lakukan sebelumnya benar benar memukau Dimata Jia Sun,ia melihat dengan jelas bahwa saat itu Guo Ying menjejak udara seakan akan angin adalah anak tangga.

Tersenyum kagum untuk beberapa waktu,Jia Sun menganggukan kepalanya "baiklah ini giliranku" kata Jia Sun.

Buz..

Siu..

Pemuda remaja itu melesat kearah pagar pembatas.

Sing..

Siu..

Bam..

saat Jia Sun tiba didepan dinding pagar,aura meledak dari tubuhnya.

Sebuah harta kelas atas muncul ditubuh Jia Sun,nampak ia mengenakan zirah perang,namun mirip jubah,dan sepasang sayap logam muncul dipunggungnya.

Blar..

Aura petir meledak membungkus tubuh Jia Sun.

Swing..

Buz..

Dengan sayap logam dan aura konsep petir,tubuh Jia Sun melesat belasan meter lalu ia berdiri dipuncak pagar tepat disamping Guo Ying.

Guo Ying dan Guo Liang menatap kagum pada apa yang Jia Sun lakukan.

"Apakah itu zirah jubah elang" gumam Guo Liang.

"Jadi harta andalanmu adalah jubah perang bersayap,emmm hebat" kata Guo Ying.

"Eh..he he he he he" wajah Jia Sun memerah dan ia mengelus hidungnya.

"Bagaimana kakak besar Guo,aku hebat bukan" kata Jia Sun.

Melihat kekonyolan anak itu,Guo Ying tersenyum geli "yah ya adik Jia sangat hebat" kata Guo Ying.

"ha ha ha ha ha ha ha ha yah ya itulah aku" kata Jia Sun.

Guo Ying tersenyum geli melihat tingkah Jia Sun.

Jia Sun masih nyengir lebar,lalu ia melirik kearah Guo Liang "eh giliran mu" kata Jia Sun.

Guo Liang saat itu masih mengagumi pergerakan hebat Jia Sun,ia tersenyum "yah tunggu aku" kata Guo Liang.

Buz..

Siu..

Tubuh Guo Liang meluncur diatas permukaan tanah,ia nampak hanya berdiri diam saja,namun tanah dimana ia berpijak bergeser kearah dinding pagar.

Buz..

Satu detik kemudian Guo Liang tepat didepan pagar,lalu tubuhnya kembali bergeser dari permukaan tanah,dua kakinya naik Kedinding pagar melalui pergeseran tanah.

Buz..

Sesaat kemudian Guo Liang telah berdiri diatas pagar tepat disamping Jia Sun.

"ah!" Jia Sun tersentak kaget.

Ia menatap Guo Liang,sesaat kemudian Jia Sun tersenyum kecut "sialan unsur tanah memang hebat" gerutu Jia Sun.

Pagar terbuat dari batu tebal yang keras,namun batu adalah bagian dari unsur tanah,jadi dari permukaan tanah dua kaki Guo Liang bergeser hingga kedinding batu,lalu kepuncak pagar,pemuda itu tidak melakukan pergerakan apa pun juga.

Justru tanah lah yang membawa ia keatas pagar.

"Pppppffffff baiklah untuk kali ini anda hebat" kata Jia Sun.

Guo Liang hanya tersenyum saja,lalu ia berbalik dan menatap kearah hamparan air dibawah mereka.

"Nah ini tantangan selanjutnya,kakak besar Guo,walau yang aku miliki hebat,namun jarak jangkauan yang mampu aku lakukan,hanyalah dua puluhan meter lebih,bagaimana dengan mu" kata Jia Sun.

"Dua puluhan meter lebih,itu lumayan,pppppfffffff adik Jia,aku sendiri hanya mampu mencapai jarak tiga puluhan meter" kata Guo Liang.

Jia Sun tersenyum "bearti melebihi jarak itu kita wajib berenang" kata Jia Sun sambil tersenyum geli.

lalu Jia Sun melirik Guo Liang "saudara Guo sepertinya khusus kali ini unsur tanahmu tidak akan membantu" kata Jia Sun.

Guo Liang menganggukan kapalanya "yah saudara Jia benar" kata Guo Liang.

"Namun tenanglah,kali ini aku akan membantu kalian" kata Guo Liang.

"Eh...apa?membantu kami!" teriak Jia Sun.

Sesaat kemudian Jia Sun tersenyum kecut "saudara Guo ini bukan saat nya bercanda" kata Jia Sun.

Guo Liang tersenyum "yah aku tahu,dan aku tidak bercanda" kata Guo Liang.

"ppppppfffffff" Jia Sun menghela nafas dan cemberut.

Guo Liang tersenyum tipis "aku duluan" kata Guo Liang.

"Eh" Jia Sun melirik Guo Liang,saat itu justru Guo Liang melesat keudara.

Siu..

Pha..

Dengan energi qi nya,tubuh Guo Liang melayang keudara,lalu meluncur turun kebawah.

Buz..

"Sialan" gerutu Jia Sun melihat kenekad'an Guo Liang.

Tubuh Guo Liang meluncur tanpa daya kebawah,saat hampir mendekati permukaan air,pemuda itu nampak melambai kearah air dibawahnya.

Siu..

Byur..

Air beriak lalu sebuah gulungan air persis ombak,melesat keudara.

Pha..

Gelombang air menempel didua kaki Guo Liang seakan akan menyambut tubuh pemuda itu agar tidak terjatuh kebawah.

Siu..

Ombak melambai lambai lalu turun kebawah.

Pha..

Byur..

Air kembali tenang,dan Guo Liang berdiri diatas permukaan air tepat dibagian tengah aliran sungai itu.

Dua mata Jia Sun terbelalak lebar melihat semua itu "unsur air" gumam Jia Sun.

_