Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keras Kepala
Mungkin saja jika Pratiwi bisa menjaga lisan dan tak terbawa emosi dirinya tak akan kehilangan rasa hormat dari Dirga satu satunya jalan yang miliki untuk bisa terus dekat dengan Wirya laki laki yang selama ini menjadi kakak iparnya meski kakak kandungnya sudah lama tiada.
" Dirga dengarkan penjelasan Nenda dulu "
" ini semua tidak seperti yang kamu dengar !" ucap Pratiwi yang masih berharap jika Dirga masih percaya padanya.
" benar kan Bu ?" tanya Pratiwi meminta dukungan dari Nin kasih.
" semua itu benar " ucap Zoya yang tau bagaimana ibunya.
" kamu memaki ibu ku karena kamu kesal tak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan selama ini dan kamu menyalahkan atas apa yang terjadi padamu "ucap Zoya.
" Zoya, lebih baik ajak Dirga masuk ke dalam" ucap Nin Kasih karena tak ingin Dirga semakin kecewa dengan sikap Pratiwi yang sesungguhnya.
" tapi bunda .."
" biar bunda yang mengurus wanita ini " ucap Nin Kasih yang akhirnya langsung di turuti oleh Zoya dan juga Dirga.
" ayo kita masuk, biar Nenda mu Nin yang urus " ucap Zoya sambil mengajak Dirga masuk kembali ke dalam rumah.
Setelah yakin Dirga dan Zoya masuk kembali ke dalam rumah baru Nin kasih membuka suaranya sedangkan sejak tadi Pratiwi hanya diam mematung memikirkan apa yang mungkin Dirga pikirkan saat ini.
" jika saja kamu bisa menjaga emosi dan juga menjaga setiap ucapan yang kamu ucapkan mungkin kamu tak akan kehilangan rasa hormat yang Dirga miliki untuk mu " ucap Nin Kasih menasehati.
" aku kehilangan semua ini karena kamu !" bentak Pratiwi yang malah menyalahkan Nin kasih atas apa yang iya lakukan.
" jika saja kamu tak kembali dalam hidup mas Wirya mungkin aku tak akan pernah terusir dari hidup dan juga rumah mas Wirya dan juga Dirga " ucap Pratiwi yang masih saja menyalahkan Nin kasih atas apa yang terjadi pada dirinya.
" memang hubungan apa yang kamu miliki dengan Wirya ?" tanya Nin Kasih yang ingin tau dari sisi Pratiwi karena dirinya sudah mendengar dari sisi Wirya.
" apa di antara kamu dan Wirya pernah ada ucapan untuk menjaga hati satu sama lain ?"
" atau mungkin hanya kamu yang berharap jika hubungan kamu dan Wirya bisa lebih dari ipar setelah kakak mu tiada ?" tanya Nin Kasih sambil terus memperhatikan wajah Pratiwi agar dirinya tau apakah Pratiwi berbohong atau berkata jujur.
Nin kasih masih menunggu jawaban dari Pratiwi tapi hingga sepuluh menit Pratiwi masih saja bungkam karena tak tau apa yang harus iya ucapkan pada Nin Kasih karena memang selama ini Wirya selalu memberi batasan yang jelas antara dirinya dan Wirya.
" apa diamnya kamu bisa aku simpulkan jika hanya kamu yang berharap hubungan ipar ini bisa berkembang lebih dari yang terjadi saat ini ?" tanya Nin kasih yang ternyata tepat sasaran.
" jadi salah ku dimana ! " tanya Nin Kasih yang sejujurnya merasa kasihan dengan apa yang terjadi pada Pratiwi saat ini
" jika saja aku tau dengan menolong Dirga saat itu bisa mempertemukan aku dengan Wirya lagi, tak akan pernah aku sesali dan akan tetap ku lakukan karena bagiku nyawa Dirga lebih penting dari apapun" ucap Nin Kasih apa adanya.
" jadi maaf, apapun yang terjadi padamu itu semua bukan salah ku tapi kamu yang terlalu berharap pada apa yang sebenarnya tak mungkin terjadi " ucap Nin kasih yang membuat Pratiwi menatap ke arahnya.
" benar bukan ?" tanya Nin Kasih saat mengingat apa yang pernah Wirya katakan dimana dirinya sudah memberi batasan yang jelas pada Pratiwi tapi memang dirinya yang terus menyangkal apa yang Wirya katakan.
" jika aku boleh memberi kamu saran, usia mu masih sangat muda dan hidupmu masih sangat panjang "
" lebih baik kamu fokus pada kehidupan mu dan coba lupakan apa yang pernah menjadi impian dan harapan mu pada Wirya " ucap Nin Kasih bukan karena dirinya sudah mencintai Wirya tapi Nin Kasih iba dengan yang di rasakan Pratiwi.
" apa kamu mencintai mas Wirya ?" tanya Pratiwi yang ingin tau perasaan wanita yang ada di hadapannya saat ini.
" mungkin usia ku dengan mendiang kakak mu tak jauh berbeda, sedangkan kamu masih sangat muda jadi bagimu cinta masih sangat penting " ucap Nin Kasih yang membuat Pratiwi menyalah artikan apa yang Nin Kasih ucapkan.
" jika memang kamu tak mencintai mas Wirya lalu kenapa kamu mencoba dekat dengan Dirga dan menyuruh mas Wirya mengusirku dari rumahnya ?" tanya Pratiwi.
" aku dekat dengan Dirga bukan karena Wirya tapi karena aku ingin mengisi kekosongan yang mungkin Dirga rasakan selama ini "
" dan untuk masalah Wirya yang meminta kamu pergi dari rumah karena memang tak pantas bagi dua orang yang berbeda jenis dan bukan mahram tinggal satu atap meski kalian berdua sama sama dewasa dan paham akan batasan yang ada "
" dan juga bagaimana bisa kamu menjalankan kehidupan pribadi mu dan juga orang akan suka padamu jika orang berpikir diantara kamu dan Wirya ada hubungan " jelas Nin Kasih panjang lebar.
" lagi pula kamu masih muda dan cantik,aku yakin jika kamu hidup terpisah dari Wirya cepat atau lambat akan ada laki laki yang tertarik padamu dan mungkin saja akan menikahi mu1 " ucap Nin Kasih penuh harap.
Jika di rumah Nin kasih sedang berusaha membuka pikiran Pratiwi agar bisa mulai menata hidup mulai saat ini, lain halnya dengan Wirya yang entah kenapa sejak tadi memikirkan Nin Kasih.
" ya tuhan kenapa hatiku tiba tiba saja tak tenang " tanya Wirya pada dirinya sendiri sambil mencoba fokus pada pekerjaan yang sedang iya lakukan saat ini.
" apa aku harus menghubungi Dirga dan mencari tau apa yang terjadi pada Kasih saat ini ?" tanya Wirya pada dirinya sendiri tapi baru saja diri akan menghubungi Dirga, Dirga malah lebih dulu menghubungi dirinya .
" Dirga ?"
" kenapa Dirga menghubungi ku ?"
" apa ada masalah ?"
Berbagai pertanyaan terus berkecamuk di pikirannya hingga membuat Wirya tak sabar langsung menepikan mobilnya dan mengangkat sambungan telepon dari Dirga cucunya.
" halo jagoan apa semuanya baik baik saja ?" tanya Wirya saat sudah mengangkat sambungan telepon dari cucunya.
" apa kakek tau siapa yang datang ke rumah Nin kasih setelah kakek pergi ?" tanya Dirga yang membuat Wirya berpikir siapa yang datang setelah dirinya.
" siapa ?"
" apa mungkin Nenda kamu ?" tanya Wirya asal tapi jawaban Dirga membuatnya tak percaya jika Pratiwi tau dimana Nin kasih tinggal saat ini.
" ya, dan Nenda membuat keributan di rumah Nin Kasih " adu Dirga pada kakeknya.
" apa yang Nenda mu katakan ?"
✍️✍️✍️ bagaimana jadinya saat Wirya tau apa yang sudah Pratiwi lakukan di rumah Nin Kasih ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘