Nina Mahesa permpuan Solehah terpaksa menikah dengan laki-laki bernama Aldi Kurniawan.
laki-laki yang tampan kaya namun jauh dari agama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sumi hulwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Kita
Benar saja, menjelang sore Aldi sudah membawa mobil ke halaman rumah Nina, ia Sendiri tanpa di temani sang supir
Mumpung belum pergi, aku mau memanfaatkan waktu ini bersama si dia! Biar lebih dekat gitu, ya ngga sih???
Pikir Aldi sambil terus melangkahkan kakinya menuju rumah.
" Nin, gimana udah siap belum?" Teriak Aldi sambil menghampiri sang istri yang sedang duduk bersama ibunya
" Nak Aldi, bisa duduk sebentar di sini?" Ucap ibu mertuanya
" Oh, tentu Bu!" Aldi duduk di samping Nina, namun beda kursi
" Kalau masuk rumah itu salam dulu, bukan teriak-teriak, memangnya ini lagi di hutan apa?" Cerocos Nina dengan raut kesal
" Hehe...
Lupa, habisnya kamu tuh, ngangenin banget, aku baru keluar sebentar, tapi hati ini sudah rindu kembali!" Aldi mengeluarkan gombalan maut
" Dih, anda kesambet di mana?"
Sampai jadi manusia lebay kaya gitu!" Nina menggidig kan bahunya ngeri
Aldi terkekeh melihat reaksi Nina yang terlihat lucu
" Kesambet makhluk Allah yang sedang jatuh cinta!" Aldi menjawab sekenanya
Kali ini Nina hanya geleng-geleng kepala, melihat tingkah polah suaminya
" Sudah ah, dari pada ikut gila, mending menyiapkan apa yang mau di bawa!" Nina melangkahkan kakinya begitu saja di hadapan Aldi dan ibunya.
" Nak Aldi maafkan anak ibu yah, dia memang selalu begitu, sikapnya acuh dan ketus kalau berhadapan dengan laki-laki, makannya kemarin-kemarin ibu sempat takut kalau Nina nggak akan laku, tapi Alhamdulillah banget nak Aldi datang, dan langsung menikahi anak ibu,
Ya walau mungkin awalnya terpaksa, tapi ibu bisa jamin, jika Nina jatuh cinta ia akan memberikan seluruh hidupnya untuk yang di cintainya!"
" Ia Bu, saya akan berusaha buat Nina jatuh hati, terimakasih juga karena ibu mau menerima Aldi yang masih banyak sekali kekurangan, terutama pemahaman terhadap agama?" Ucap laki-laki itu dengan serius
" Nak, ibu yang harusnya terimakasih karena mau menerima Nina, dia gadis kampung, dari keluarga yang rendahan, jika suatu saat ada masalah dalam rumah tangga kalian, selesaikan baik-baik.
Ibu hanya bisa berharap dan memohon pada Allah, mudah-mudahan kalian menjadi keluarga yang sakinah, Mawardah dan warohmah
" Aamiin...!" Kompak Aldi dan Bu Maryam berucap
" Ngobrolnya udah belum!" Nina kembali mendekati sang ibu
" Udah sayang, kamu yang sehat terus di sana yah, bersikap lembut lah pada suami mu, turuti perintahnya selama tidak bertentangan dengan aturan Allah, ingat Ridha Allah sekarang sudah pada suami mu, jadi jangan buat dia marah!" Ucap Bu Maryam menasehati putrinya
"InsyaAlloh, do'akan Nina ya Bu?"
Nina langsung menghambur memeluk permpuan yang sudah melahirkan nya ke dunia ini.
" Aldi juga pamit yah Bu?"
" Ibu titip Nina yah nak, didik ia biar menjadi istri yang Solehah!"
Deg
Jantung Aldi tiba-tiba berdetak kencang mendengarkan kata DIDIk
Gimana aku mendidiknya, aku aja baru mau belajar agama ungkapnya dalam hati.
Setelah acara perpisahan selesai, Nina dan Aldi menuju mobil, Aldi duduk di bangku kemudi, sementara Nina duduk di sebelahnya, awalnya menolak, namun Aldi memaksakan kehendaknya.
Kecanggungan lah yang terjadi di antara keduanya saat ini, mereka lebih memilih untuk diam, sibuk dengan pikirannya masing-masing, sesekali terlihat Nina yang menguap menahan kantuk.
" Tidur dulu aja, nanti kalau udah sampai aku bangunin!" Ucap Aldi saat melihat Nina terus menguap
Hawa dingin dari AC mobil, dan tempat duduk yang nyaman memang sering Kaling membuat ngantuk
" Nggak terimakasih!" Nina menjawab sekenanya
" Terserah, ku kira tadi ibu menasehati panjang lebar di dengerin, ternyata tidak sama sekali!" Aldi melirik Nina yang masih fokus melihat jalanan
" maksudnya apa!" Nina menoleh, menatap sang suami yang sedang fokus nyetir
" Nggak ada maksud, lupakan saja, apa yang baru saya ucapkan!" Aldi menjawab dengan ketus , ia terus melihat jalan tak menoleh sedikit pun sang istri
Seperti nya, aku memang harus mawas diri, Nina memang sudah menjadi istri sah ku, tapi untuk membuat dia patuh pada perintah ku, seperti nya hanyalah sebuah kesia-siaan belaka, aku menganggap dia istri, belum tentu ia menganggap aku sebagai suaminya, mengingat aku begitu memaksa nya untuk menikah dengan ku, ada rasa sedih yang tiba-tiba datang menghampiri hatinya.
" Ma- maaf jika ada kata-kata yang membuat anda tersinggung!"Nina kembali bersuara, ia menatap wajah sang suami, dengan harapan suami nya akan menoleh melihatnya, namun semua itu sia-sia belaka
Ada rasa sesak yang tiba-tiba muncul dalam hati gadis itu saat melihat perubahan suaminya yang tadinya hangat kini begitu dingin.
Apa karena aku tidak mendengar kan perintah nya?
Di tengah kebimbangan pasutri itu, tidak terasa 4 jam sudah berlalu, kini mereka telah sampai ke tempat tujuan.
Aldi membuka pintu mobil nya, ia melangkahkan kakinya menuju rumah, ia tidak menghiraukan Nina sama sekali yang masih di dalam mobil, sedang kesusahan membuka pintu
Beruntung ada satpam yang berjaga, ia melihat Nina yang sedang kesusahan, satpam itu menghampiri dan membukakan pintu untuk nya.
Setelah mengucapkan terimakasih Nina melangkahkan kakinya dengan buru-buru menyusul Aldi yang akan masuk ke dalam rumah.
Sementara di dalam rumah, Vika sedang bersama Bu Tuti dan pak Aji, mereka sedang duduk bersama di dapur, sambil menikmati camilan yang sudah di sajikan, Vika bertanya seputar kakaknya yang tak kunjung pulang, begitu juga dengan Nina, permpuan itu biasa nya pulang kampung hanya sehari, namun sekarang sudah 3 hari belum juga ada tanda-tanda kedatangannya.
Ia sangat mengkhawatirkan wanita itu, walau pun bukan kakak kandung, tapi perhatian nya melebihi dari Kaka kandung
Memang mungkin benar adanya jika jalinan kasih atas nama Allah akan lebih mengeratkan.
" Nona tidak coba telpon dulu, tuan Aldi?" Ucap pak Aji dengan sopan
Laki-laki yang sebenarnya sudah tau banyak mengenai dua orang yang sedang di bicarakan, ia memilih untuk bungkam
Ceklek
Suara pintu di buka terdengar langkah kaki yang terus-menerus mendekat
Pak Aji dan Bu Tuti menghambur menuju ruang utama, Vika di tinggal di dapur sendiri, pikirannya mungkin tamu, jadi ia memilih sendiri di dapur
"Selamat datang tuan dan juga nona?" Ucap Bu Tuti dengan penuh hormat
Aldi tak menjawab sama sekali, ia tersus melangkahkan kakinya menaiki anak tangga
" Kak Nina...!" Teriak Vika dengan girang nya
Aldi menoleh, langkah kakinya terhenti saat mendapati Nina menemui Vika
" Ck ,Masuk dulu ke kamar, Nina!" Ucap Aldi dengan kesal
" I...ia, maaf yah vik, kakak ada urusan dulu dengan kakak mu!" Nina pun berjalan cepat menaiki anak tangga menyusul sang suami
Vika dan Bu Tuti saling berpandangan melihat hal itu
"Sejak kapan kak Nina jadi penurut begitu, dengan kakak ku?" Gumam Vika lirih
" Mulai sekarang, dan seterusnya!" Aldi memandang sang istri
" Kau tidur di kamar ini!"
Nina melongo, tatapan mata nya mengarah tajam ke sang suami
" Tutup mulutmu, nanti ada lalat masuk!"
Ucap Aldi menggoda Nina
Reflek Nina menutup mulutnya dengan telapak tangannya
Hal itu membuat Aldi terkekeh geli
Aku nggak bisa marah lama-lama sama kamu Nin, walau pun sering kali kau buat aku kecewa
" Ng... nggak salah? Nina bertanya dengan terbata-bata
" ya nggak dong, KITA kan sudah menikah, jadi wajar saja kan kalau kita tidur bersama?" Ucap Aldi dengan mengedipkan matanya
" Apa....!"
" Hust... jangan kencang-kencang ngomong nya!"
" Tapi katanya-!"
" Sudah, nggak usah banyak omong, sekarang mending kamu beresin baju, yang akan aku bawa pergi!" Aldi memotong ucapan Nina dengan kesal
Ck niat hati menggoda, malah jadi ngeselin gini, kita itu suami istri, wajar bukan kalau sekamar, tapi melihat reaksi mu, seolah mengerikan jika hal itu terjadi,
Dasar permpuan bodoh...! Maki Aldi dalam hati
" An...anda mau pergi, ke mana?" Tanya Nina dengan penasaran, ada rasa takut dalam hatinya melihat ekspresi Aldi yang kembali datar, ia takut jika suaminya kembali marah atau kecewa
Aldi tersenyum sinis, ia mendekati Nina, yang masih mematung di hadapannya
" Tidak perlu tahu!"Aldi melangkah pergi meninggalkan Nina yang masih terlihat bingung
Dasar suami aneh!
Bersambung
Jangan lupa like dan komentar nya...