Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Larsen
BRUKK
Riano terjatuh karena tendangan keras dari Arlina membuat penjaga itu meringis kesakitan di perutnya.
"Jangan mengira kau bisa memukulku. " sinis Arlina.
Riano bangkit dan kembali menyerang Arlina. Namun lagi-lagi Arlina memberikan pukulan membuat Riano kali ini terlempar hingga menabrak dinding pos penjaga.
DHUAGH
BRUKK
"Uhuk! " Riano memuntahkan darah hal itu membuat wanita, Oregon dan penjaga lainnya terkejut. Sementara Riano semakin marah.
"Brengsek! Aku akan membunuhmu. " Riano bangkit dan menarik bilah pedangnya.
SRING
Melihat itu Oregon dan penjaga lainnya terkejut melihat seniornya itu sampai segitunya.
"Jika kau merasa hebat lawan aku! " tantang Riano.
"Kak tidak perlu segitunya. Bagaimanapun dia seorang wanita. " ucap Oregon.
"Iya kak, tugas kita melindunginya bukan melawannya. " ucap penjaga lainnya.
"Diam kalian! Jangan ikut campur. Ini urusanku dengan wanita sialan itu. Jika kalian tidak mau membantuku maka diam saja! " bentak Riano membuat Oregon dan penjaga lainnya terdiam.
Sementara Arlina dengan senang hati meladeni pria itu.
"Baiklah aku dengan senang hati meladenimu. " Arlina juga menarik pedangnya. Melihat itu Riano senang dengan sombong dan percaya diri bisa mengalahkan gadis didepannya.
" Jangan sampai menangis jika kau terluka nona! " ejek Riano.
Kemudian Riano dan Arlina berlari.
TRANG
Aduan pedang terjadi, Oregon, penjaga dan wanita itu menepi agar tidak mengenai pertarungan keduanya.
PRANG
PRANG
TRANG
Berulang kali Riano menghantamkan pedangnya dan berulang kali Arlina menepisnya dengan tenang.
PRANG
PRANG
Oregon dan lainnya melihat pertarungan keduanya menatap cemas kearah Arlina yang seorang wanita. Dan mereka jelas tau bagaimana kemampuan senior mereka dalam berpedang meski sebenarnya kemampuan Oregon melebihi seniornya. Hanya saja dia selama ini menghargai Riano yang memang terlebih dahulu sebagai penjaga.
Riano yang melihat Arlina hanya menangkis mulai mengejeknya.
"Jangan hanya menangkis saja sialan! Lawan dan serang aku jika bisa. " sombongnya.
"Jika aku mau, sudah dari tadi aku mengalahkanmu. Tapi aku ingin lihat apakah kau benar-benar kuat atau pengecut! " dingin Arlina.
Merasa terhina, Arlina meningkatkan kembali kekuatan berpedangnya.
PRANG
PRANG
PRANG
SRING
TRANG
Riano menghantam keras pedangnya membuat Arlina sedikit kewalahan namun tetap tenang. Dia tau meski sekuat apapun dirinya, tenaganya sebagai wanita tidak sebanding seorang pria.
Sementara Riano terus berulang kali menghantamkan pedangnya dengan kuat dan cepat hingga berangsur-angsur dia mulai kehabisan tenaga. Melihat itu Arlina tidak membuang kesempatan dan berbalik menyerang pria didepannya.
TRANG
TRANG
PRANG
Riano terkejut begitu gadis didepannya meningkatkan berpedangnya hal itu membuatnya dibuat kelimpungan. Arlina terus memberikan serangan meski beberapa kali lawannya terdorong mundur.
PRANG
PRANG
Riano dibuat kewalahan dan dia mulai kelelahan. Dan Arlina terus menyerang pria didepannya meski beberapa kali Riano terkena pedangnya. Hingga akhirnya.
PRANG
JLEB
Karena hantaman kuat Arlina membuat pedang itu akhirnya patah.
Melihat itu semua orang takjub Dan tak cukup sampai disitu Arlina mengakhiri dengan tendangan ke perut Riano.
DHUAGH
BRUKK
Riano menghantam keras ke tanah membuatnya langsung terbatuk darah dimulutnya. Arlina begitu marah dengan pria didepannya meski pria itu sudah tidak berdaya.
"Kau benar-benar brengsek Riano! Kau adalah penjaga terburuk Dan senior buruk sepanjang masa, sikap teranimu tidak bisa dimaafkan. Berani menindas rekanmu tapi kau juga menekankan rakyat. Jika kau sudah tidak berniat menjadi penjaga maka keluar saja. Kerajaan ini tidak membutuhkan orang sepertimu! " bentak Arlina begitu dingin menusuk dan tatapannya yang tajam.
Hal itu membuat mereka semua takut apalagi Riano. Mereka merasa meski Arlina seorang wanita namun mereka bisa melihat jika jiwa kesatria dan pemimpin ada dalam diri wanita itu. Namun diantara itu Oregon, para kesatria terutama wanita itu merasa bangga.
Arlina lalu menatap kearah Oregon dan penjaga lainnya.
"Dan kalian, kalian dibayar juga oleh istana kenapa mengatasi hal ini tidak bisa. Jumplah kalian lebih banyak, kalian diangkat sebagai penjaga bukan hanya menjaga dari penyelusup tapi juga mengatasi yang ada didalam. Melihat rakyat mengadu masalah kalian harus bisa melakukannya tidak peduli pria brengsek ini menekan bahkan mengacam kalian. Istana membayar kalian bukan untuk tunduk menjadi pelayannya tapi mengayomi serta melindungi masyarakat! " tegas Arlina.
Mendengar itu membuat penjaga bahkan Oregon menundukkan wajahnya. Mereka tau jika apa yang Arlina katakan benar.
Saat Arlina tengah memarahi Riano dan menegur Oregon serta penjaga lainnya tiba-tiba Larsen datang dengan berlari. Dia berada disini mengetahui ada laporan keributan digerbang timur.
"Ada apa ini? " tanya Larsen begitu tiba.
Dia terkejut melihat Riano terkapar dengan beberapa luka dengan pedangnya yang terbelah dengan palingukung menancap di tanah. Lalu Larsen melihat kearah Arlina.
"Nona apa yang terjadi? Kenapa Riano terkapar disini? " tanya Larsen. Lalu dia menatap kearah Oregon dan penjaga llainny.
"Lalu kalian kenapa berdiri disini bukannya berjaga? " lagi pertanyaan Oregon kembali dilontarkan. Namun tidak ada penjaga yang buka mulut hingga sampai Arlina angkat bicara.
"Larsen! " serunya.
"Iya nona. " jawab Larsen.
"Aku mau kau menindak tegas penjaga itu dan membawanya keistana. " ucap Arlina menunjuk kearah Riano.
"Memangnya apa yang Riano lakukan nona dan apa yang terjadi? " tanya Larsen.
"Dia selama ini telah melakukan tirani kepada penjaga lainnya dan dia juga sudah menindas masyarakat. " jawab Arlina.
"Apa! " terkejut Larsen dan orang-orang yang dia bawa.
"Dia tidak melakukan tugasnya dengan baik. Menindas juniornya, menyuruh penjaga lainnya seakan-akan dia adalah bos. Aku akan meringankan hukumannya jika dia memerintah penjaga sesuai perkerjaannya tapi dia menyuruh penjaga diluar tugasnya. Memerintah seakan penjaga lainnya sebagai pelayannya! Bahkan lebih parahnya menindas rakyat hingga memungut pembayaran saat rakyat meminta pertolongan darinya. " dingin Arlina menatap tajam kearah Riano.
Mendengar itu jelas saja membuat Larsen marah dan langsung menatap tajam kearah Riano. Dan bertanya untuk menanyakan kebenaran.
"Riano apa itu benar? " tanya Larsen.
Riano diam tak berkutik. Tidak mendapatkan jawaban dari bawahannya membuat Larsen semakin marah.
"Riano jawab aku! Apa yang dikatakan nona Arlina itu benar!? " tanya Larsen dengan nada tinggi dan terkesan membentak.
Riano bergetar, memberanikan diri menatap kearah atasnya itu.
"Be-benar ke-ketua.. " jawab Riano terbata-bata dengan takut.
Mendengar hal itu Larsen murka dan memberikan pukulan keras diwajah Riano.
BUGH
"Brengsek! Kau selama ini sudah menipumu. Tak hanya itu kau juga telah membohongi Yang mulia dan kesatria. Aku tidak menyangka kau akan berbuat serendah itu. Apa gajimu kurang hah! " bentak Larsen dengan murka.
Riano yang mendapatkan pukulan hingga sudut bibirnya membiru hanya terdiam menunduk tidak berani menatap kearah atasnya itu.
"Kau itu digaji untuk menjadi pelindung masyarakat. Kau diharuskan mengajarkan penjaga lainnya tak lain juniormu untuk mengajari mereka bagaimana tugas sebagai penjaga. Kau ditugaskan bukan hanya menjaga gerbang timur saja tapi juga melindungi dan mengayomi masyarakat, menjadi contoh penjaga lainnya. Bukan bersikap terani, seenaknya seperti! " marah Larsen.
Kemudian dia menatap bawahnya lainnya.
"Kalian juga! Kenapa tidak ada satupun dari kalian menegur atau memarahinya. Jangan hanya bajingan itu lebih dulu ada disini kalian hanya diam diperlakukan seperti itu. Tugas kalian sama, kalian boleh diam saat ditegur karena kesalahan kalian. Tapi jangan diam saja saat diberikan perintah di luar tugas kalian. " tegurnya membuat penjaga lainnya menunduk tidak ada yang berani bersuara.
Terakhir Larsen melihat kearah Oregon.
"Dan kau, Oregon. Kemampuanmu berada diatasnya, kau bisa saja menjadi pemimpin tapi sayangnya kau hanya diam saat bajingan ini memindasku Dan rekanmu lainnya. Kau harusnya bisa menegurnya! "
Oregon melihat tatapan kecewa dari Larsen membuatnya merasa bersalah.
"Maafkan saya ketua, saya hanya tidak ingin bersikap sopan dan menghormatinya sebagai senior. Terlebih dia lebih dulu menjadi penjaga ketimbang saya. " ucapnya.
"Seharusnya kau tau saat kau dilatih sebagai penjaga. Kau boleh menghormatinya jika dia melakukan hal yang benar tapi dia bersikap kurang ajar seharusnya kau tau cara menghadapinya! " tegurnya.
"Maafkan saya ketua. " ucap Oregon.
"Larsen! " panggil Arlina.
"Iya nona. " jawab Larsen.
"Aku tidak melarangmu menegur dan memarahi bawahnmu. Namun yang terpenting kau mengadili Riano atas apa yang dia lakukan. Terutama apa yang dia lakukan kepada rakyat dan satu lagi wanita ini juga menjadi korbannya. " ucap Arlina. Membuat Larsen dan anggotanya melihat kearah wanita itu.
Terlihat wanita itu terlihat menunduk.
"Dia menjadi korban perampokan dan perampok itu berhasil membawa tasnya. " mendengar penjelasan Arlina membuat Larsen bertanya lebih banyak untuk menjelaskan.
"Tolong saya tuan, tas saya dirampok. Saya sudah meminta pertolongan kepada tuan itu dan saya juga sudah membayar seperti yang dia inginkan. Tapi dia tidak melakukannya, bahkan sekedar berusaha mencari perampok itu. Dengan beralasan perampok itu pergi dan uang saya tidak cukup untuk membayarnya. Saya tidak tahu harus meminta pertolongan siapa lagi. Uang itu hasil usaha saya dan keluarga saya menunggu saya pulang karena kelaparan. " mohon wanita itu sedih dan kecewa kearah Riano.
Mendengar itu membuat penjaga lainnya merasa bersalah terutama Larsen.
"Jika kalian tidak bisa melindungi kami lantas apa gunanya kerajaan membentuk penjagaan dan kami merasa pajak yang kami lakukan sia-sia. " ucap wanita itu merasa kecewa dengan mengamanan yang dilakukan istana.
Membuat Larsen yang bertahun-tahun menjadi penjaga kali ini merasa teriris melihat kekecewaan wanita itu dan mungkin itu juga yang dirasakan rakyat lainnya yang menjadi korban Riano.
"Maafkan saya karena gagal mendidiknya, nyonya. Saya janji akan menghukumnya seberat mungkin dan untuk perampok itu segera mungkin akan kami tangkap. " ucap Larsen membungkul untuk meminta maaf.
"Saya tidak memerlukan janjimu tapi bukti. Seperti lainnya mengharapkan pelindungan itupun yang saya inginkan. " ucap wanita itu.
"Pasti, kami akan melakukannya sebaik mungkin. " balas Larsen sungguh-sungguh.
Kemudian Larsen melihat kearah Arlina.
"Terimakasih banyak nona. Jika bukan berkhat bantuan nona mungkin masalah ini tidak akan saya ketahuilah. Dan pasti bajingan itu melakukan hal lebih parah daripada ini. " hormat Larsen dengan tulus begitupun anggotanya.
Melihat sikap Larsen begitu menghormati Arlina memulai anak buahnya dan bahkan wanita itu penasaran tentang gadis itu.
"Maaf ketua, apa anda mengenali gadis ini? " tanya salah satu penjaga.
Larsen menatap anak buahnya yang penasaran begitupun wanita barusan.
"Ya aku mengenalinya. Dia nona Arlina, putri dari tuan Hikosi perdana menteri pertahanan. " jawab Larsen.
Mendengar hal itu membuat Oregon, beberapa penjaga dan wanita itu terkejut mengetahui identitas sebenarnya gadis yang sudah menolong mereka dari tirani Riano. Bahkan Riano sendiri juga terkejut.
"Apakah itu benar ketua? " tanya penjaga lainnya untuk memastikan.
"Itu benar, nona Arlina Himmera adalah bangsawan Kimendra putri tuan Hikosi dan nyonya Hikari. Sekaligus adik dari tuan muda Jargan salah satu kesatria utama kerajaan. " fakta kali ini benar-benar membuat mereka kaget bukan main.
"Tak hanya itu, nona Arlina adalah seorang kesatria hebat yang dijuluki sebagai putri perang. Dia tidak hanya melakukan tugasnya melindungi masyarakat dan nona juga telah membantu pihak kerajaan. Baik mengusut mata-mata yang dikirim musuh atau penyerangan yang ada di academy waktu itu. Hingga menyelamatkan pangeran dan lainnya. " jelas Larsen.
Mereka benar-benar dibuat terkejut dan takjub mengetahui kebenaran tentang Arlina.
"Tapi penampilan nona tidak seperti bangsawan lainnya? " seru wanita itu.
"Aku memang sengaja berpenampilan sederhana. Aku tidak ingin diperlakukan istimewa hanya karena seorang bangsawan. Aku berpenampilan seperti ini agar kalian tetap bersikap dan menganggap aku sebagai rakyat pada umumnya. " jawab Arlina.
Mereka benar-benar dibuat kagum akan kerendahan hati Arlina meski seorang bangsawan tapi tidaklah sombong berbeda dengan bangsawan lainnya.
"Terimakasih atas bantuan nya nona. " ucap wanita itu.
"Tidak perlu terimakasih kasih. Ini memang sudah tugasku. " ucap Arlina.
"Larsen lebih baik kau membawa sampah itu ke istana biar pihak istana yang mengadilinya. Usut tuntas mengenai perampok dan permasalahan di ibukota. Lakukan sebaik mungkin. " titahnya.
"Baik nona. " patuh Larsen.
Lalu Arlina menatap kearah Oregon.
"Dan kau, mulai sekarang kau bertugas memimpin penjaga untuk mengawasi gerbang timur. " ucapnya.
Hal itu jelas membuat Oregon terkejut.
"Tapi nona aku.. "
"Kau pantas mendapat itu dan aku tau kau memiliki karakter pemimpin yang kuat. Lakukan tugasmu sebaik mungkin! " titah Arlina.
Oregon membungkuk hormat.
"Baik nona, saya akan melakukan tugas sebaik mungkin. " ucapnya.
"Aku percaya itu. "
Oregon dan penjaga lainnya membungkuk hormat dengn kata beribu-ribu syukur dihati mereka. Berkhat Arlina kebusukan Riano terungkap dan mereka terbebas. Dan sekarang mereka bisa melakukan tugas mereka dengan baik tanpa perlu takut akan keberadaan Riano.
Dan wanita itu juga merasa lega dengan begini rakyat bahkan dirinya merasakan aman tanpa rasa takut lagi.
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺