NovelToon NovelToon
Rhapsody Di Atas Langit

Rhapsody Di Atas Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Galih Pratama

Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.

Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.

Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Maestro Bertemu Ular(3)

Melihat keduanya, Zhen Liang berpikir mungkin dirinya akan terhibur.

Dia mencari sebuah tempat tinggi yang bisa mendengarkan permintaan mereka. Meski apapun permohonan dari mereka berdua, tidak akan pernah didengar oleh Zhen Liang sedari awal.

"Sebagai ganti membiarkan kami hidup, kami akan memberikan seluruh harta sekte kepada anda."

"Meski aku bisa mengambilnya dengan mudah saja sekarang?" Zhen Liang memiringkan kepalanya.

"A-Anda tidak tahu dimana letak harta karun kelompok kami berada." Perkataan Liu Qiang menjadi terbata karena terlalu cepat mengucapkannya.

Zhen Liang tersenyum, "Bukankah itu berada di bawah tanah, aku perlu memuji kebaikan kalian."

Dirinya bisa merasakan sebuah gelombang energi meski samar berada tepat di bawah tempat paviliun. Tanpa perlu berpikir lebih jauh, apa yang ada di bawah tanah pasti adalah harta berharga milik kelompok mereka, tidak diragukan lagi.

"Kalian menyembunyikannya dengan sangat baik, tetapi karena usaha kalian, membuat harta berharga kelompok kalian jadi terlindungi dari keruntuhan paviliun."

Zhen Liang tertawa kecil, merasakan keberuntungan berada di sampingnya. Sedangkan wajah Liu Qiang dan Hu Tian menjadi pucat pasi, tidak ada lagi hal yang bisa dinegosiasikan kepada pemuda tersebut.

Energi keduanya masih tertutup dengan energi besar milik Zhen Liang, tetapi mereka masih mau melawan. Perlahan mereka berdiri dengan kaki lemasnya, karena tidak ada hal lain lagi selain membela diri mereka sekarang.

"Liu Qiang, aku akan maju pertama, kita serang bersamaan dengan serangan kombinasi kita."

"Aku mengerti, peluang kita untuk menang mungkin tidak banyak, tetapi itu mungkin bertambah jika kita menyerang secara bersama-sama."

Keduanya sudah bersiap dengan senjatanya, sebelum tiba-tiba sebuah aura misterius menimpa ketiganya.

Ketika Zhen Liang menoleh, dirinya menemukan sosok yang bangkit dari reruntuhan paviliun. Mata Zhen Liang yang dingin pun menemukan sosok seorang bocah yang sebelumnya merepotkan dirinya.

"Dia adalah mangsaku, aku tidak akan membiarkan seorangpun mengambilnya!" Feng Zun tertawa keras dengan darah yang mengalir di tubuhnya.

Melihat siapa sosok tersebut, Hu Tian dan Liu Qiang dapat menghembuskan napas lega. Baru kali ini mereka berdua menghadapi ancaman yang sangat dekat, maut yang sebentar lagi menjemputnya. Tapi dengan kemunculan tak disangka Feng Zun, mereka bersyukur masih diberikan kesempatan hidup.

"Feng Zun!"

"Kau masih hidup juga!"

Feng Zun sosok orang yang mampu mengimbangi Zhen Liang. Ditambah sekarang dengan mereka berdua berkerjasama, maka ketiganya pasti akan menghabisi pemuda di depannya.

"Aku masih belum selesai! Kemari kesini kau, kubunuh kau sekarang juga!" Teriak Feng Zun yang berjalan mendekat.

"Feng Zun, dengan dirimu sekarang, kita akan dapat membunuh monster yang belum dewasa ini!"

"Apa katamu pak tua?! Kau ingin Feng Zun yang hebat ini, membunuhnya dengan bantuan kalian berdua? Aku tidak menerimanya!"

Feng Zun meludah, mengeroyok seseorang akan melanggar prinsip hidupnya.

"Feng Zun jangan berkeras kepala, jika kita bertiga tidak menyatukan kekuatan. Kau akan mati jika menerima energi kuat seperti sebelumnya sekali lagi."

Liu Qiang mencoba membujuknya, tapi Feng Zun menanggapinya dengan mendengus sebelum mengingat kembali kejadian sebelumnya, bahwa dirinya sungguh akan binasa pada saat itu.

Jika dirinya menerima sekali lagi serangan mengerikan tersebut, Feng Zun menelan ludah, maka dirinya akan menjadi berantakan seperti bubur.

"Baiklah, aku akan melakukannya." Katanya dengan wajah ogah-ogahan. Mendengar kabar itu wajah Hu Tian dan Liu Qiang menjadi cerah secerah matahari.

Zhen Liang yang melihat ketiganya telah menyatukan kekuatan masih terdiam. Kekuatan musuh tidak diragukan lagi, apalagi mengetahui Feng Zun yang bergabung.

"Hmph. Mencoba bertarung dengan keroyokan, apa kalian tidak memiliki harga diri?"

Mendengarnya tidak berpengaruh banyak pada Hu Tian dan Liu Qiang, karena pada kenyataannya mereka berdua tidak bisa melakukan apapun. Sedangkan Feng Zun tampak sangat marah dan tidak terima.

"Dasar sekumpulan pecundang, selain bermain satu lawan tiga kalian juga tidak tahu malu berani menyerang seorang kultivator junior yang tingkat kultivasinya dua kali lebih dibawah kalian para senior?"

Perkataan Zhen Liang berhasil membuat ketiganya terpancing, tetapi mereka tidak banyak bersuara karena apa yang dikatakan Zhen Liang juga sebuah kebenaran.

"Apa kalian memang layak hidup?" Zhen Liang pun mempertanyakan kegunaan kehidupan mereka pada langit.

Sifat utama para kultivator adalah egois. Mereka akan melakukan segala cara demi memastikan mereka tetap hidup.

"Apa bagusnya mempertahankan kehidupan mereka?" Zhen Liang masih bertanya.

"Selain kultivator, kalian bertiga juga adalah seorang penjahat sekaligus pemimpin para penjahat."

Singkatnya, "Kultivator adalah mereka orang-orang jahat." Zhen Liang menyimpulkannya.

"Mungkin aku akan mati hari ini, tetapi nyawa kalian bertiga juga tidak akan selamat."

Kata-katanya berhasil membuat ketiganya bergidik, wajah Zhen Liang dipenuhi keseriusan dan kemarahan.

Teknik Rhapsody Penghancur Langit! Jurus Pertama Rhapsodes!

Dengan kecepatan yang mampu menembus penglihatan mata, Zhen Liang yang menghilang tiba-tiba muncul diantara ketiganya.

"Apapun katamu, kami tidak peduli."

"Pada akhirnya pemenang akan mendapatkan segalanya."

"Hmph! Kau sungguh akan menyesal karena berani memanggilku pecundang!"

Ketiganya tentu sudah bersiap, mereka melancarkan tekniknya masing-masing.

Teknik Raja Ular Raksasa! Jurus Dua Taring Sang Raja Mamba!

Teknik Raja Ular Raksasa! Jurus Sembilan Putaran Pembelit Raja Piton!

Teknik Raja Ular Raksasa! Jurus Tujuh Racun Bisa Sang Raja Viper!

Sebuah ledakan dahsyat terjadi di tempat itu sampai menggetarkan dan membuat lubang pada tanah.

Di dalam lubang kawah, ketiganya saling melihat satu sama lain, mata mereka terbelalak karena mengetahui bahwa Zhen Liang sekali lagi melangkah menjadi lebih kuat karena emosinya.

Jika itu Rhapsodes yang sebelumnya, pasti tidak akan mampu untuk menyaingi ketiga teknik raja ular milik mereka.

Mereka bertanya apakah Zhen Liang belum mengeluarkan kekuatan aslinya saat melawan Feng Zun, bahkan Feng Zun sendiri dibuat menggigit bibirnya karena tidak percaya dihina seperti itu oleh seorang pemuda.

Teknik Rhapsody Penghancur Langit! Jurus Pertama Rhapsodes! 10x

Ketiganya bertukar serangan lagi, hasilnya Zhen Liang mampu memberikan luka kepada Hu Tian dan Liu Qiang meskipun tidak terlalu fatal.

Teknik Rhapsody Penghancur Langit! Jurus Pertama Rhapsodes! 20x

Dengan mempertaruhkan segalanya, Zhen Liang memberikan energi penuh dan membuat ketiganya terpental sejauh ratusan meter.

Teknik Rhapsody Penghancur Langit! Jurus Pertama Rhapsodes! 50x

Sudah berapa lama Zhen Liang melakukan Rhapsodes bahkan seolah tak terhitung jumlahnya. Karena itu, banyak lubang-lubang dan kawah besar tercipta di sana. Ketiganya membuat pemandangan yang mengerikan.

Zhen Liang terus bergerak dengan kelincahannya, kadang dirinya berduel melawan Hu Tian tapi belum sempat memberikan luka berbahaya, teman-temannya segera datang membantu.

Liu Qiang juga beberapa kali terlibat duel sengit dengan Zhen Liang, tetapi karena ketiga orang itu masing-masing saling membantu satu sama lain dengan cepat, Zhen Liang tidak berdaya.

Kaki Zhen Liang akhirnya berhenti, setelah kelelahan karena terus melakukan teknik Rhapsody.

Melihat kondisi musuhnya ketiga orang ini menghembuskan napas lega karena berpikir bencana akhirnya telah selesai juga sekarang.

1
Azekkin Ajah
They think we've game over, but the game is never over...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!