Tring
" Melalui pesan ini aku talak kamu. Mulai hari ini kita bukan lagi suami istri."
Dunia wanita 35 tahun itu seakan runtuh. Dia baru saja selesai melakukan operasi sulit pagi ini. Dan pesan yang berisi talak dari suaminya membuat wanita itu terhuyung.
" Kenapa, kenapa kamu ngelakuin ini ke aku."
Dia tentu bingung, selama 3 tahun menjalin pernikahan mereka terlihat baik-baik saja. Tidak pernah sekalipun berseteru.
Jadi, apa penyebab pesan talak itu sampai terjadi?
Apakah pernikahan wanita itu akan benar-benar hancur? Atau dia akan berusaha untuk mempertahankannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33
Berkali-kali Neha membaca surat dari Neel, dan ia masih tidak percaya bahwa Neel memiliki perasaan yang lebih dari teman terhadapnya. Neel mencintainya, itu adalah fakta tapi Neha tetap saja masih merasa asing.
" Apa bener dia punya rasa kayak gitu, selama ini sikapnya Neel ke aku kan biasa aja."
Neha mungkin memang tidak peka. Ia menganggap semua perhatian Neel itu adalah wajar. Namun tanpa sadar Neha terus melihat ke arah ponselnya dan melihat pesan yang ia kirimkan kepada Neel. Dia ingin tahu apakah pesannya sudah terkirim atau belum, dan jika sudah dia ingin tahu balasannya.
" Haah, padahal ini baru jam 9 malam, dia jelas belum landing. Lalu kenapa aku jadi cemas gini sih? Ya, aku pasti khawatir karena Neel pergi jauh melintasi benua."
Sepeti itulah yang dia ucapkan pada dirinya sendiri. Neha yang kepikiran pada Neel akhirnya memilih untuk mengalihkan pikirannya itu dengan memeriksa pasien.
Malam ini dia ingin berada di rumah sakit. Perceraiannya dengan Dimitri ia akan rayakan dengan bekerja tanpa memikirkan rumah. Dengan perceraian itu, dia semakin merasa bebas dalam bekerja. Ia juga tidak harus memikirkan rumah lagi sekarang.
Jika sebelumnya dia menjadi sedikit terburu-buru bila waktunya pulang tiba yang bersamaan dengan jadwal pulang Dimitri, kini tentu dia tidak lagi harus merasakan itu.
Apakah ini bentuk sebuah kelegaan? Jawabannya bisa iya dan tidak. Iya karena Neha merasa telah terlepas dari pria yang berkhianat. Dan tidak karena setiap pasangan tidak ingin bebas karena sebuah perceraian.
" Lho, lo nggak balik Ne?" sapa seseorang ketika dia keluar dati ruangannya dan berjalan menuju ruang rawat pasien.
" Lagi ada pasien yang butuh perhatian serius, Sai. Jadi gue milih di sini aja," jawab Neha.
" Ahh gitu, oke deh selamat bertugas. Gue balik dulu ya."
" Oke Sai, hati-hati."
Rekan dokter yang menyapa Neha itu bernama Sai. Pria itu melambaikan tangannya kepada Neha. Mereka jelas saling mengenal terlebih Sai merupakan senior dari Neel. Selain itu Neha dan Sai juga saling mengenal karena Sai adalah suami dari kerabat Neel.
Setelah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh kepada pasien yang harus ia datangi, Neha memilih untuk kembali ke ruangannya dan tidur di sana. Ada ruang istirahat yang memang ada di ruang dokter sehingga dia memilih untuk tidur di sana.
Sebelumnya Neha membersihkan diri dan berganti pakaian. Ia sudah siap dengan posisi tidurnya, namun matanya tidak juga terpejam terlebih saat dia mendapatkan beberapa kali panggilan dan pesan. Dimana semua itu berasal dari mantan suaminya.
Dimitri, pria itu melakukan panggilan lebih dari sekali dan pesan yang tidak cukup hanya sekali juga. Neha tidak tahu mengapa dia melakukan itu, tapi Neha tidak punya keinginan barang sedikit pun untuk tahu isi pesan yang dikirimkan sang mantan.
" Aku nggak peduli, lebih baik tidur ya kan dari pada ngurusi mantan yang nggak penting."
Dan benar saja, Neha meletakkan ponselnya dan segera pergi tidur. Dia tidak bisa membuat ponselnya dalam mode diam karena takut kalau ada panggilan darurat.
Neha yang tidur dengan tenang sangat jauh berbeda dengan orang yang terus mengiriminya pesan dan menelponnya.
Dimitri hingga tengah malah tidak bisa tidur. Dia bolak balik melihat ponselnya karena berharap Neha akan membalas. Dia bahkan tak masuk kamar dan memilih untuk berada di ruang kerjanya.
Padahal Nilam sudah ada di sana, dan mengenakan lingerie yang biasanya ia suka. Jangankan menyentuh, Dimitri bahkan tidak ingin tidur di sisi wanita itu.
" Dia nggak bales chat ku, bahkan dia sama sekali nggak baca. Neha, paling nggak please buka chat nya. Aku pengen tahu gimana keadaan kamu sekarang.
Dimitri mengusap wajahnya kasar. Ia merasa sangat kebingungan karena Neha tidak ada respon sama sekali. Ia ingin setidaknya Neha melihat pesannya. Ia ingin setidaknya Neha membalas seputar kabar yang ia tanyakan.
Ada rasa khawatir dalam diri Dimitri. Ia takut Neha menjadi murung dan sedih setelah perpisahan mereka. Maka dari itu Dimitri ingin tahu bagaimana keadaan Neha saat ini.
" Mas, lagi apa kamu di sini?"tanya Nilam dengan sdikit ketus.
" Ada yang aku kerjain. Kenapa bangun?" dimitri menjawab sekenanya. Dia sungguh sedang enggan menanggapi Nilam.
" Itu, aku kepengen makan sate ayam Mas."
Beberapa saat yang lalu, Nilam terbangun dari tidurnya. Ia meraba samping tempat tidur. Rasanya dingin, itu berarti Dimitri tidak ada di kamar sejak dia pergi tidur.
Nilam kemudian bangun dan mencari Dimitri. Ia melihat ruang kerja Dimitri masih menyala lampunya, itu berarti dia ada di sana.
Malam ini adalah malam pertama Nilam tidur di rumah Dimitri. Tapi ternyata lagi-lagi realita tidak sesuai dengan bayangannya.
Ia berpikir jika tinggal bersama, dia dan Dimitri akan mempunyai waktu romantis bersama. Akan tetapi ternyata tidak. Nilam tentu merasa kesal, tapi dia tidak akan menyerah begitu saja.
Tok tok tok
" Nah, tuh sate nya datang. Tadi langsung aku pesenin. Buruan ambil lalu makan lah. Setelah itu tidur lagi. Wanita hamil nggak baik bergadang."
" Ya?"
Tangan Nilam mengepal erat. Ia pikir dirinya dan Dimitri akan pergi bersama untuk membeli. Tapi ternyata Dimitri hanya membelinya melalui pesan antar makanan.
" Kamu bener-bener nggak ngerti Mas. Kamu keterlaluan."
Drap drap drap
Nilam pergi dari hadapan Dimitri dengan menghentakkan kakinya karena saking kesalnya. Dan apa yang dilakukan Dimitri? Dia tidak peduli. Dia sama sekali tidak peduli dengan tingkah Nilam yang seperti itu.
Dimitri bahkan kembali membuka ponselnya, berharap Neha mau membalas paling tidak dengan satu atau dua kata saja.
Inilah yang dinamakan kehilangan. Bila sudah tidak ada orang yang selama ini ada di sisi, maka rasa sepi begitu kentara. Dan Dimitri tengah merasakan itu semua.
TBC
selamat buat kalian berdua
Bahwa kehadirannya sungguh berharga 🎶